Ramalan Senja

Mas surya pulang sehabis dhuhur. ketika aku baru saja pulang menjemput rayyan. wajahnya terlihat sumringah. "lagi seneng kayaknya mas? " tanyaku basa basi. "alhamdulillah dek, urusan mas di PT tdi udah beres, lancar tanpa hambatan".jawabnya sambil tersenyum. " syukurlah"lirih ku lagi. "trus rencana selanjutnya ap mas? " tanyaku sedikit penasaran."tinggal ngurus pencairan JHT ke jamsostek, mudah2an lancar, jadi sebelum 40 harian bapak, mas udah di jogja. maaf ya dek,belum bisa ngajak kalian pindah ke Jogja"."iya mas gapapa, semoga allah melancarkan niat baik mas y, agar kita ga lama2 pisah nya".ucapaku lirih

Hari ini juga mas surya langsung melakukan pengajuan pencairan JHT. karna semua serba online, jadi ga harus datang ke kantor jamsostek. asal semua syarat udah lengkap, bisa dilakukan dari mana aja.

"Dek, ini gimana, rekening mas g masuk daftar untuk pencairan? " keluh mas surya karna ada sedikit masalah. " ya berarti mas harus buka rekening baru. besok kan masih bisa mas, tenang aja. persyaratan yang kurang cuma rekening bank aja kan? "tanyaku memastikan. " iya dek cuma itu".jawab mas surya kemudian. "besok aja mas bikinnya. sekarang ya udah tutup banknya".

Rayyan datang menghampiri kami dengan muka cemberut. sepertinya terjadi sesuatu di sekolah. sepanjang perjalanan pulang dari sekolah tdi juga dia banyak diamnya. aku tanyain tadi, bilangnya gapapa." ma, mas dani ngeselin banget tdi di sekolah. masa dia bilang papa mau pergi jauh karna aku udah jadi anak nakal, makanya papa ga sayang aku lagi".rayyan bercerita sambil menahan tangis. sontak aku menatap mas surya. mengkode nya agar menjelaskan pada rayyan. mas surya langsung menangkap kode yang ku berikan. diapun beranjak dari duduknya, mendekati rayyan dan memeluknya. "maafin papa ya nak, papa ga pergi jauh kok, papa cuma ke Jogja, menemani mbah uti, kan mbah kakung udah ga ada, jadi mbah uti dirumah sendirian. kasian, makanya papa nanti yang temenin".ucap mas surya meyakinkan. " kalo papa nemenin mbah uti di Jogja, terus yang temenin kami disini siapa? "tanya rayyan . aku meneteskan airmata mendengar pertanyaannya. sedewasa itu pemikiranmu nak. " ini cuma sementara nak, kan mas rayyan sekolah, nanti kalo pas udah kenaikan kelas, baru pindah ke Jogja, jadi sementara ini, sabar dulu ya, selama papa ga ada, mas rayyan yang jagain mama dan adek. ga usah didengerin omongannya mas dani ya, mas rayyan anak baik, ga nakal, percaya deh, papa tu sayang banget sma mas rayyan, adek, apalagi sama mama, sayaaaangggggg banget".

Mendengar penjelasan dri mas surya, rayyan langsung semangat, walaupun masih belum sepenuhnya Terima bakal berjauhan dengan papanya, yang penting baginya sekarang ini, papanya masih ada di dekatnya. itu lebih dari cukup.

Aku terharu mendengar pembicaraan mereka. tapi suasana haru ini harus hancur karna gigitan keras kaivan di pundak mas surya. "aduhhhh" mas surya memekik karna kaget. belum reda ke kagetan mas surya, kai lanjut menarik tangan rayyan yang berada di pinggang mas surya. ya, mereka berbicara sambil berpelukan tadi. sepertinya si bungsu ini cemburu melihat mas nya di peluk sama papanya. berniat memisahkan tu jadinya. aku tak bisa lagi menahan tawa melihat mas surya diperebutkan oleh rayyan dan kaivan. tangan kanan di tarik rayyan, tangan kiri ditarik kaivan. duh mas, bakalan kangen sama momen begini nantinya. "ini ga ada yang mau sama mama apa? dari tadi rebutan papa aja? " ucapku pura2 merajuk. sukses.... rayyan pun langsung berpindah memelukku. dan ajaibnya kau pun tak mau ketinggalan. jadilah kami berpelukan bertiga. mas surya malah ikut2an meluk. "kok jadi kaya teletubbies gini ya mas".aku tertawa, hatiku menghangat. inilah keluargaku, rumahku, syurga ku.

JHT\= jaminan hari tua ya besti, biasanya kalau karyawan PT, diikutsertakan oleh perusahaan ke jamsostek. JHT bisa di cairkan kalau karyawan sudah keluar dari perusahaan ya.