SEPENGAL CERITA

Kini Felicia bersama regunya sudah bergerak mencari petunjuk untuk memenangkan perlombaan yang sudah di siapkan oleh para OSIS dan juga dewan guru.

" Kak di sana, kek nya petunjuk deh.. " Ucap Sherly menujuk ke arah sebuah pohon. Mereka dengan cepat kemudian berlari menuju pohon yang di tujukan sherly dan benar saja petunjuknya ada disana.

" Wah kamu keren Sher, seneng ni gue punya tim kek gini gak alay. " Ucap Rendy membuat Sherly langsung merasa senang dan menjadi lelucon para sahabat nya. Mereka tertawa melihat tingkah Sherly yang kesemsem dengan Rendy yang terlihat biasa saja dengan senyum tipis di bibir merah muda nya.

" Ayo jalan lagi, masih ada waktu 1 jam lagi untuk kita menemukan petunjuk yang ke 2 dan 3. Semangat girls.. " Mereka bersorak dengan semangat mengikuti langkah Rendy yang memimpin mereka.

Sedangkan di tempat lain nampak Argha dan Camellia yang terlibat argumen panas bersama dengan siswa-siswi baru itu.

" Kalian balik aja ke tenda, gue nyerah kek gak penting banget kegiatan kek gini mana bareng sama lo. " Ucap Argha kesal semabri menatap ke arah Camellia. Gadis itu mendengus kesal menggempal kan kedua tangannya.

Mereka yang mendapat tatapan tajam Argha seketika berjalan menuju jalan yang baru saja mereka lalu untuk kembali ke tenda.

" Kenapa sih lo muncul lagi mati aja deh gak ada gunanya lo disini dan lo gak pernah di harapan di sini, mau sampek kapan lo ambil alih tubuh Zikry ha.. " Bentak Camellia keras. Argha berbalik menatap Camellia, mata tajam itu menatap nya seakan akan hendak menguliti nya hidup hidup.

" Gue heran 7 tahun kalian bersama tapi lo belum pernah bisa membangkitkan Zikry dari tidur nya kan dan gue gak paham kenapa lo benci banget sama?. Dengar Camelia jangan pernah paksa gue untuk melakukan hal gila ke lo, gue menghargai lo sebagai kekasih Zikry tapi lo gak berhak ngatur semuanya. " Bentak Argha di depan wajah gadis itu. Argha benar-benar merasa muak dengan sikap ke kanak kanakan Camellia.

" Lo tahu apa tentang Zikry Gha, haaa gue nanya lo tau apa tentang dia. Lo gak tau apapun tentang dia jadi jangan pernah beranggapan jika Zikry seorang pengecut yang hanya berani bertemeng dari wujud lo. " Argha mendorong tubuh Camellia ke pohon besar mengunci tubuh gadis itu membuat nya sedikit takut.

" Zikry hanya seorang pengecut lo harus tau itu, 17 tahun bukan lah waktu yang singkat Camellia dan lo tahu betul bagaimana dia di injak di permainan dan selalu di cemoh oleh keluarga sialan itu. Tanpa gue dia udah mati dari dulu dan lo jangan sok tau tentang Zikry. "

" Tapi mau bagaimana pun Zikry adalah pemilik utuh tubuh ini mau sampai kapan lo berdiam diri di dalam tubuh orang lain, tunggu saja ada saat nya Zikry akan bangkit dan melawan semua keluarga itu tanpa ada looo di hidup nya. " Pekik Camellia membuat Argha cuman tertawa keras di dalam hutan yang di penuhi oleh pepohonan rindang itu.

" Dan lo gak akan pernah bisa memiliki siapapun dalam hidup lo, Zikry hanya milik gue dan cuman gue bukan orang lain apa lagi gadis yang terselip di antara hati lo. " Ucapan Camellia seketika membuat Argha terdiam menatap gadis bermata coklat indah itu.

Argha menahan tengkuk Camellia dan mencium gadis itu dengan kasar. Camellia yang terkejut mendapatkan perlakuan itu seketika berusaha mendorong tubuh Argha menjauh darinya, tubuh nya yang tidak memiliki tenaga sekuat Argha tidak membuat tubuh Argha bergoyang menjauh.

Tangan Argha bergerak meremas baju Camellia dengan kasar kemudian melepas kan ciuman nya pada bibir Camellia membuat gadis itu tersentak menatap tajam dirinya.

" Kurang ajar.. " Tangan Camellia melayang di angin saat tangan kekar Argha menahan nya agar tidak mendarat di wajah tampan nya.

" Kenapa harus marah, bukan kah Zikry juga akan melakukan itu semua dan mungkin dia akan melakukan nya dengan sangat lembut. Karena dia mencintaimu tapi tidak dengan ku Camellia, mau dengan siapa gue hidup atau gue jatuh cinta itu urusan gue bukan lo dan lo sendiri belum tentu menjadi tempat terkahir Zikry. " Argha menghempas tangan Camellia dengan kasar kemudian berbalik dan pergi dari hadapan gadis itu.

" Sialan kurang ajar.. " Pekik Camellia mengusap kasar bibir nya dan merapikan bajunya. Argha tersenyum sinis mendengar suara histeris dan kekesalan Camellia terhadap apa yang dia lakukan beberapa waktu lalu. Argha berjalan menjauh dari Camellia kembali ke perkemahan yang sudah ramai berkumpul.

Perlombaan itu kini sudah selesai dengan pemenang regu Rendy dan Felicia bersama dengan teman teman nya, senyum manis terus terukir di wajah Felicia canda tawa terdengar merdu di telinga Argha.

" Mungkin memang benar jika aku sudah jatuh hati padanya, dia juga seperti memiliki perasaan yang sama padaku. Hanya saja aku takut jika suatu saat aku sendiri yang akan menyakiti nya. "

" Wah kita menang, kalian mau minta traktir apaan nie entar di sekolah?. " Ucap Rendy.

DRDRDR

" Bentar gue angkat telpon dulu. " Ucap Rendy meninggalkan Felicia dan teman-temannya yang masih heboh. Di ujung sana Argha bersandar di pohon masih dengan diam memperhatikan keberadaan Felicia yang kini sudah sadar akan keberadaan nya.

" Kenapa, apa ada yang salah dengan ku?. Kenapa dia terus melihat ku seperti itu. " Batin Felicia yang menatap Argha dengan tatapan dingin tanpa ekpresi.

" Maaf, gue harus pergi nanti kita bicarakan lagi. " Tubuh Rendy seketika menutupi mata Felicia yang sedang saling menatapa dengan mata Argha.

" Loh emang kenapa kak, baru juga mau request masak dah mau di tinggal pulang sih. " Sherly nampak kecewa melihat Rendy yang hendak pergi.

" Maaf, tapi gue ada urusan penting. " Rendy langsung berbalik pergi meninggalkan mereka yang menatapnya berlari jauh ke arah Argha di susul oleh Samuel dan Dio yang menghampiri Argha.

" Kenapa?. " Argha yang heran melihat teman-temannya berlarian menghampiri dirinya dengan wajah pucat dan terkejut.

" Bu yanti meninggalkan Gha, barusan Siska nelpon gue dan minta kita ke sana sekarang. " Ucap Rendy tergesa-gesa membuat ekpresi Argha langsung berubah panik dan mereka segera bergegas mengemasi semua barang barang mereka untuk segera kembali ke jakarta saat itu juga.

Felicia memperhatikan mereka yang heran melihat tingkah buru buru Argha dan teman-temannya, mereka berbincang singkat bersama dengan pak Budi dan terlihat pria itu menyetujui permintaan mereka untuk pergi lebih dulu meninggalkan kegiatan perkemahan itu.

" Ada apa sih kok kek buru buru banget, kayak sesuatu yang benar benar urgent deh. " Gumam Felicia membuat teman-temannya melihat nya yang berbicara sendiri sembari melihat kepergian Argha.