NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Glamour Gang VS Naomi

“Si Siska sama si Agnes kok lama ya?” Tanya Cantika.

“Em... Mungkin mereka mampir ke toilet dulu” Jawab Tiara yang sibuk dengan handphone nya.

“Susul yuk!” Ajak Cantika.

“Ayok!”

Tiara menerima ajakan Cantika dengan begitu semangat. Kedua gadis itu pun melenggang menuju kantin dengan begitu riang.

.

.

.

“NAOMI!”

BRAK!

“Tiara! Stop!”

Cantika terkesiap melihat pemandangan di depannya. Ia terbelalak dengan mulut yang menganga.

“Oh My God! Ini harus di abadikan!”

Tiara dengan cepat mengarahkan handphone nya pada pemandangan di depan matanya.

Keduanya benar-benar terkejut melihat Agnes yang sedang di peluk oleh Gani.

“Lo gapapa?” Tanya Gani dengan suara yang begitu lembut di indera pendengaran.

Agnes yang tersadar pun dengan cepat berdiri dengan canggung.

“Lo gapapa?”

Vyan membantu Siska berdiri.

“Sakiiitttt!!! Sakit Vyan! Dia dorong gue! Sampe gue nabrak meja! Hiks.. Hiks.. Hiks..”

Siska merengek karena merasakan sakit pada punggung nya.

“Girls! What happened?”

Cantika bertanya dengan suara yang begitu menggelegar seraya menghampiri Siska.

“Cantikaaa.... My girly... Dia dorong gue! Dia juga dorong Agnes tadi!”

Siska mengadu pada Cantika dengan begitu dramatis.

“Apa?! Dia dorong kalian?! Maksud lo apa ya Naomi?! Lo mau nyari ribut sama kita huh?!”

Cantika pun maju menghampiri Naomi yang masih berdiri di tempatnya.

“Temen lo mulai duluan! Makanya jadi orang gausah ikut campur urusan orang lain!” Balas Naomi.

“Kalo temen-temen gue udah ikut campur, itu berarti, lo yang udah bikin mereka ga nyaman! Terlebih lagi Agnes! Lo tau sendiri, Agnes ga pernah mau berurusan sama lo. Dan sekarang, gue liat pake mata kepala gue sendiri, lo baru aja ngedorong dia!”

“Iya! Lo ngedorong dia ke pelukan cowok ganteng!” Timpal Tiara yang masih merekam keributan di depannya.

“Shut up! Dan matiin handphone lo! Dasar norak!”

“Hello! Jangan mengalihkan! So, lo jujur aja, apa yang udah lo perbuat?”

Cantika bersidekap dada seraya menatap Naomi dengan pongah.

“Gue gaada ngelakuin apapun ya! temen-temen lo aja pada ga jelas!” Naomi mendelik dengan malas.

“Dih! Lo ya! Lo kan tadi nyerobot antrian! Lo juga marah-marahin ibu nya. Lo ga sabaran sampe ngebentak-bentak ibu nya! Lo kasar sama dia! Padahal lo baru pesen kan? Ngaku lo!” Sahut Siska dengan bersungut-sungut.

“Gausah fitnah lo! Lo tanya aja sendiri sama dia! Ada gue ngebentak dia? Gue jelas-jelas udah pesen daritadi, wajar dong kalo gue protes”

“Huh... Entah kenapa, semua yang keluar dari mulut lo ini, semuanya terdengar omong kosong” Ucap Cantika dengan penuh penekanan.

“Lo!”

Naomi yang kembali tersulut pun hendak memukul Cantika, namun hal itu di halangi oleh Zio.

“Mendingan lo cepet ambil makanan lo, dan pergi dari sini” Ucap Zio dengan suara yang dingin.

“Lo gausah ikut campur ya!”

“Gue bukan mau ikut campur. Tapi akan lebih baik, kalo pergi dari sini, dan seperti biasa, lo aduin semuanya ke kakak lo itu”

Mendengar itu, Naomi pun berbalik pergi dengan langkah yang berderap. Hatinya benar-benar terbakar dengan kejadian hari ini. Ia benar-benar marah saat ini. Ia bersumpah akan memberi mereka semua perhitungan setelah ini.

“Sumpah ya tuh cewek! Bener-bener!”

Cantika menggeleng tidak percaya seraya melihat ke arah kepergian Naomi.

“Udah, mending lo periksa Siska sana”

Mendengar itu, Cantika pun buru-buru berbalik untuk melihat keadaan Siska.

“Siska! Lo ga kenapa-kenapa kan?! Agnes! Lo gapapa? Kalian gaada luka kan?” Cecar Cantika seraya menghampiri kedua temannya itu.

“Huhu... Punggung gue sakiiitt....”

“Oh my god! Kita harus ke UKS sekarang girly! Kita harus periksa! Ayo!”

Cantika menyeret Siska pergi hendak menuju UKS.

“Tiara, udah kali ngerekam nya. Ribut-ribut nya juga udahan. Mending susul temen-temen lo sana”

Ronan menegur Tiara yang masih asik mereka.

“Ish! Lo! Ganggu aja!”

Tiara mendelik kesal karena merasa Ronan telah mengganggu nya. Ronan sendiri hanya bisa menghela nafas nya.

“Ayo nes! Kita pergi!”

Tiara pun menyeret Agnes pergi dengan terburu-buru. Ronan terkekeh kecil melihat tingkah Tiara.

“Itu, mereka gapapa?” Tanya Gian.

Para laki-laki itu yang tadinya hendak beristirahat di kantin untuk menyejukkan body, malah harus melihat keributan para gadis yang membuat kepala mereka pusing sendiri karena mendengar suara cempreng yang begitu memekakkan telinga.

“Kenapa lo nanya gitu?” Tanya Vyan yang mendudukan tubuhnya di kursi diikuti yang lainnya.

“Kan tadi Ronan bilang, kalo kita sebisa mungkin jangan berurusan sama Noel, Noah, dan Nicholas. Cewek tadi, adiknya Nicholas kan?” Ujar Gian menjelaskan.

“Ya... Kita liat aja, apa yang akan mereka lakuin ke depannya. Lagian, lo semua tenang aja, Glamour Gang itu bukan berasal dari keluarga yang biasa. Mereka bahkan mungkin bisa cuma ngalahin si Naomi. Cuma mereka emang ga pernah ngumbar ngumbar tentang orang tua mereka. Ya... Walaupun mereka keliatan nya centil, kek cabe-cabean. Tapi itu cuma salah satu sifat bebas mereka. Mereka yang sebenarnya, bakalan bikin lo semua merasa ga percaya” Jelas Ronan.

“Contohnya?” Tanya Gabriel.

“Contohnya, mereka itu ga seperti yang lo bayangin tadi” Ujar Vyan menjawab seraya menatap ke arah Gabrian.

“Kenapa gue?” Tanya Gabrian seraya menunjuk wajahnya sendiri.

“Lo tadi ngerasa risih karena lo berpikir mereka sama aja kayak cewek-cewek di luar sana kan? Tapi sebenarnya mereka itu ga sama kayak cewek-cewek di luar sana. Dan kalo lo semua berpikir mereka itu cewek murah cabe-cabean. Lo semua salah. Karena mereka itu, adalah cewek-cewek yang... Cukup tangguh, mereka juga cukup berpendidikan. Sifat mereka yang mereka tunjukkan secara terang-terangan ini, itu cuma kamuflase” Jelas Vyan.

“Kamuflase?” Beo Gani.

“Nanti lo semua juga bakalan liat kok, mereka itu gimana dan seperti apa sebenarnya” Ujar Zio yang di angguki oleh Ronan dan Vyan.

Meskipun masih tidak mengerti, namun keempat bersaudara itu mengangguk tanpa kembali bertanya.

.

.

.

“Gabby!”

Cleona berlari menghampiri Gabby yang sedang melenggang hendak menuju parkiran.

Gabby berhenti saat Cleona menghadang jalannya.

“Gabby, kita ke rumah Lola yuk! Kita udah lama kan ga girls time” Ajak Cleona dengan begitu bersemangat.

“Maaf, tapi gue ada urusan lain” Balas Gabby yang lalu melenggang melewati Cleona.

Cleona tidak mau menyerah ia kembali menyusul Gabby.

“Gabby tunggu! Gimana kalo kita main ke rumah gue aja? Atau ke rumah lo?” Cecar Cleona seraya berlari kecil di samping Gabby.

“Atau kita bisa ke cafe favorit kita, masih ada kok. Atau ke mall?”

Cleona terus berusaha mengajak Gabby hingga sampai di parkiran. Gabby masih tidak bergeming, ia mengeluarkan sepedanya, lalu menggowes nya pergi meninggalkan Cleona.

Cleona yang melihat kepergian Gabby pun menjadi lesu.

“Cleoo!!!”

Lola datang menghampiri Cleona dengan berlari.

“Gimana? Gabby mau?” Tanya Lola saat ia telah sampai di hadapan Cleona.

“Orangnya udah pulang!”

Cleona pun melenggang pergi dengan langkah yang berderap. Lola yang mendengar itu pun hanya bisa terdiam dengan kening yang mengkerut.

“Cleona! Tungguin!”

Lola pun akhirnya berlari menyusul Cleona.

.

.

.

Gabby menggowes sepeda nya dengan begitu santainya. Rambutnya terlihat menari-nari di udara. Wajah putih mulus nya terkena cahaya matahari yang membuat mata coklat susunya seolah menyala.

Dijalanan yang hampir sepi itu, Gabby tiba-tiba saja di kejutkan oleh sebuah mobil yang hampir saja membuatnya terjatuh. Mobil itu baru saja menyerempet sepeda Gabby.

Gabby pun terpaksa menghentikan sepeda nya dan menatap mobil yang sedang melaju dengan begitu kencang di depan sana.

Mata Gabby yang tadinya tenang, berubah mengkilat pada warna merah menyala, namun hanya sesaat.

“Tidak perlu terlalu di perdulikan” Ucap Gabby berdialog sendiri.

.

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!