Dara Cantika Putri nama yang begitu indah, tapi takdir tak seindah namanya.
Dara yang berusia 12 tahun, harus hidup dengan kedua orang tua yang sama sekali tidak menyayangi nya, tapi Dara merasa bahagia setelah dia di bawa pergi oleh nenek Sri ( Nenek dari ibu ).
Dara dan Nenek Sri tinggal di kampung, Nenek Sri kerja banting tulang untuk menghidupi cucu pertamanya itu. mereka hidup rukun dengan segala kekurangan.
namun saat Dara berusia 15 tahun nenek Sri meninggal dunia, membuat kehidupan Dara yang bahagia menjadi suram.
namun Dara tidak putus asa dia mulai giat belajar dan dia bertekad akan menjadi orang sukses.
namun saat kesuksesan itu datang orang tua yang tidak berperan apapun tiba - tiba datang dan menganggu kehidupan Dara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Besar Santiago
...# Halo Semuanya #...
...Ini adalah Novel terbaruku, semoga kalian suka dengan Novel terbaru ku ini....
...Terima Kasih Dan Selamat Membaca...
...****************...
3 bulan kemudian
Dara semakin sibuk mengurus perusahaan Santiago, dan dia sudah keluar dari perusahaan laman nya.
Perusahaan Santiago pun mulai terlihat meningkat sesudah Dara yang menggantikan Albert sebagai pemimpin perusahaan, perusahaan Santiago sekarang sudah ada di urutan ke 5 dari 10 perusahaan yang sedang berada di atas puncak tahun ini.
Baru 3 bulan namun Dara bisa membuat perusahaan Santiago bisa bersanding dengan perusahaan - perusahaan ternama lainnya,
Dalam waktu 3 bulan Dara memenangkan tender untuk perusahan yang begitu banyak, membuat saham mereka naik dengan cepat.
Perusahaan Kany, Gavin dan Kian ada di urutan ke 7 8 dan perusahan Kany ada di urutan 12, dia tidak termasuk ke dalam 10 perusahan teratas tahun ini karena memang perusahan Kany masih di bawah perusahaan Santiago dan kakak - kakaknya.
Dara yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaan nya di dalam ruangannya, tiba - tiba ada yang mengetuk pintunya
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"masuk" singkat Dara
Bastian masuk ke dalam ruang kerja Dara, sekarang Bastian sudah menjadi asisten nya dan dia di tugaskan sesali bersama Dara.
"ada apa?" tanya Dara sambil melihat Dokumen.
"ada tuan kany, tuan kian dan tuan Gavin ingin bertemu dengan anda nona" jawab Bastian.
Dara hanya terdiam tidak memelas ucapan Bastian, di berpikir ada apa mereka datang ke sini.
Karena Perusahaan Santiago dan Perusahaan mereka tidak ada kerja sama, walaupun mereka adalah keluarga tapi mereka tidak mau bekerja sama dengan Perusahaan Santiago.
"suruh mereka masuk" balas Dara dengan masih fokus membaca Dokumen yang ada tangannya.
Bastian pun mendekati pintu langsung membuka nya, dan mempersilahkan mereka masuk.
Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan Dara, mereka sedikit tercengang dengan ruangan yang dulu sering mereka kunjungi, ruangan itu berbuah Sesudah Dara menjadi penerus Perusahaan Santiago.
"silahkan duduk" ucap Dara yang berdiri dari kursinya.
Mereka ber 4 pun duduk di sofa yang ada di ruangan Dara.
"ada keperluan apa kalian datang ke sini?" tanya Dara dengan raut wajah yang dingin.
"apa benar kamu menggantikan kakek menjadi direktur utama?" tanya kian
"ya aku menggantikannya" jawab singkat Dara.
"apa kau akan menggantikannya juga di bisnis bawah tanahnya?" tanya kian kembali.
"ya, itu salah satu syarat nya" singkat Dara.
"nak, kita pulang ke rumah dan jauhi kakek mu. Kamu membahayakan diri kamu sendiri nak, kita hidup bersama kembali dan berbahagia bersama" ucap Kany memelas.
"tidak perlu, saya sudah Tidak memerlukannya lagi. hidup ku dari lahir sampai besar sudah mengalami pahit dan manisnya kehidupan, aku sudah tidak perlu itu semua. Kalian hiduplah dengan bahagia jangan ikut campur dengan hidupku" balas Dara.
"apa kamu tau konsekuensi nya meneruskan perusahaan Santiago, mungkin kamu akan mendapatkan masalah dan hidup mu tidak akan tenang" ujar Gavin
"hahah itu lah yang aku tunggu" balas Dara dengan tertawa.
Mereka hanya melihat Dara dengan terkejut, sifat buruk mereka yang mereka sembunyikan, sekarang terlihat ada di Dara.
Dia terlihat kejam dan berhati dingin, apa karena Dara mengalami kehidupan buruk dari kecil membuat dia semakin kejam.
"kalau kalian sudah selesai, kalian bisa keluar. banyak pekerjaan yang menunggu saya. Silahkan" ucap Dara.
Mereka dengan kesal keluar dari ruangan Dara, baru kali ini mereka bertiga di usir oleh wanita muda.
Sesudah mereka keluar dari ruangan Dara, Bastian masuk kembali ke dalam ruangan Dara.
"nona, waktu pengiriman di percepat menjadi jam 10 malam di karenakan ada beberapa perampok yang sudah memata - matai perusahaan bawah tanah kita" ucap Bastian.
"percepat semuanya. aku sudah tidak sabar untuk menghabisi mereka, keberuntungan mereka sekarang suasana hatiku sedang tidak baik" ucap dingin Dara.
"baik, saya akan mempersiapkan nya sekarang. Permisi" balas Bastian.
Bastian keluar dari ruang kerja Dara, Dara berjalan mendekati sofa yang tadi di duduki oleh Kany, kian dan Gavin.
Dia melihat dan meraba bawah sofa dan instingnya benar di sana ada alat penyadap yang di tempelkan Gavin tadi saat mereka berbicara.
Tadi Dara melihat gerakan yang mencurigakan dari Gavin dan benar saja dia menemukan penyadap suara.
Dara langsung menghancurkan penyadap suara di itu, membuat orang yang mengoperasikan nya mereka sakit di kuping.
"s!alan ketahuan" kesal Gavin.
...****************...
Jam 10 malam Dara membantai semua perampok yang akan merampok barang mereka.
...Dorr... Dorr... Dorr... Dorr... Dorr......
Suara tembakan yang saling bersautan membuat hutan menjadi mencengkram, para hewan pun tidak berani untuk keluar dari tempat persembunyian mereka karena banyaknya orang yang saling menembak dan bergulat.
Dara yang sudah emosi langsung melawan pemimpin perampok mafia itu, dia adalah salah satu mafia namun mereka belum bisa menyamai kekuatan dari Red Devils karena mereka adalah mafia baru.
"wanita muda menyerah lah, atau aku akan membunuh mu. Layani aku di sini dan aku akan mengampuni mu" ucap pak tua itu di depan Dara dengan seringai menjijikan ya.
Tanpa membalasnya, Dara menembak tepat di kepala pak tua gendut itu dengan sekali tembakan, pek tua gendut itu langsung tersungkur ke bawah.
"banyak omong" singkat Dara.
Dara melihat sekitar yang sudah sunyi, tandanya mereka sudah membasmi para sampah itu, dan pengiriman barang Dara sebenarnya sudah selesai di lakukan, karena Dara hanya mengalihkan perhatian mereka untuk menyerang mereka, dan pegawai lain melakukan transaksi dengan cepat.
"kita pergi sekarang" perintah Dara.
"baik" balas serentak.
Mereka pun pergi dari hutan, anak buah Dara ada beberapa yang terluka namun mereka masih selamat tidak sampai kehilangan nyawa mereka.
Dara pulang dengan keadaan bersimbah darah, karena cipratan darah yang begitu banyak.
3 jam kemudian
Dara sudah sampai di Mansion dengan aman, sekarang Dara sudah tinggal dengan Albert karena permintaanya, yang ingin Dara tinggal bersamanya.
Jam 3 pagi Dara baru pulang, dengan keadaan sangat kelelahan.
Dia masuk ke dalam kamarnya, membuka semua bajunya dan berendam Ari hangat yang sudah di siapkan.
Bajunya pun sudah di bereskan oleh pelayan, tadi sebelum Dara sampai Bastian sudah menelpon mereka untuk menyiapkan semuanya.
30 menitan Dara berendam, dia pun langsung mandi dan sesuda itu langsung bersiap untuk tidur.
Jam 7 pagi
Dara terbangun karena alarm berbunyi dengan keras seperti ada di telinga nya.
"akh berisik banget, ini hari libur juga" kesal Dara.
Sesudah mematikan alarm di Handphone nya, tiba - tiba alarm dalam perutnya ber bunyi.
Krukkkk... Krukkkkkkk
"akhhhh kenapa sih bunyi sekarang" kesal Dara.
Dia pun turun dari ranjangnya dengan kesal dan turun ke lantai 1 untuk mencari makan.
Dara pun turun ke lantai satu menggunakan lift.
Ting!!
Pintu lift terbuka Dara keluar dari dalam lift, dia berjalan ke arah meja makan dan ternyata di sana sudah ada keluarga besar, makan bersama di meja makan.
Dara tidak tau kalau kemarin seluruh anak, menantu dan cucu Albert menginap termasuk Alisa ada di sana.
keluarga Gavin ( kakak 1 )
Istri : Tasya sandia Santiago
Anak 1 : Dika Notonegoro Santiago
Anak 2 : Dikta Notonegoro Santiago
Keluarga kian ( kakak 2 )
Istri : Kila sandrina Santiago
Anak 1 : Vika Notonegoro Santiago ( P )
Anak 2 : Rangga Notonegoro Santiago
Anak 3 : Alfin Notonegoro Santiago
Dara berjalan dengan santai dan duduk di tempat di samping Albert berhadapan dengan Gavin.
"eh kamu siapa? Duduk sembarangan di kursi itu" ucap Kila
"iya itu kan harusnya Temat Alisa, kenapa kamu duduk di sana" balas Vika.
Alisa merasa senang saat Vika membelanya dan menyebutnya dia pantas duduk di sana bukan Dara.
"apa kau ingin duduk di sini Alisa?" tanya Dara sambil menopang dagu dengan kedua tangannya sambil tersenyum.
"apa boleh?" tanya Alisa.
"ya" singkat Dara.
Alisa pun berdiri dan bersemangat ingin duduk di tempat Dara.
Namun saat dia akan duduk Albert berbicara.
"saat kau duduk di sana, kau akan menjadi buruanku di hutan" dingin Albert.
Ucapan Albert membuat semua orang terkejut, dan Alisa langsung menjauh dari tempat duduk Dara dan kembali ke tempat duduknya.
"kenapa kau malah pergi, duduk lah. kalau kau takut dengan kakek, aku yang akan mengajak mu bermain di hutan" ucap Dara sambil tersenyum.
Kany langsung tersentak dengan ucapan Dara, dia tau itu tidak ada benda nya mungkin akan lebih parah.
"Alisa duduk di tempat mu" perintah Kany.
"divertente prenderli in giro ( menyenangkan menggoda mereka )" ucap Dara dengan bahasa Italia
"Hahahahh hai spaventato quella stronza ( kau menakuti jal*ng nya )" balas Albert saat melihat Alisa terlihat ketakutan.
Mereka pun melanjutkan sarapan pagi mereka dengan keheningan, mereka melihat Dara dengan kagum karena Table Manner saat makan seperti sudah di ajar sedari kecil.
...****************...
satu lagi IBUMU
my Badas girl sikat abis kalau ada tikus" di perusahaan jangan ada kata ma"af
sobek menyobek kulit ku rasa cukup
ga cuma buat si angkat tapi jg KK dan ibunya di tunggu ya Thor 👍👍
menunggu saat di mana mereka di siksa ,,yg namanya mafia tuh kenal sodara biarpun satu rahim Babat habis Thor. i like it 🥰🥰🥰🥰