Kiara Aqilla putri .. seorang Yatim piatu yang memilik wajah cantik dan senyum yang manis.. tapi tidak dengan kepribadian nya yang memiliki dua sisi .. siang seperti kucing malam seperti singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenvyy27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My Queen
Brukkkk
" yang benar saja, banyak banget tugas mu ." gerutu Yeni yang di beri tugas lebih banyak dari yang lain nya oleh Dosen karena tidak bisa menjawab.
Saat ini ke dua nya sedang berada di kantin setelah pelajaran selesai.
" Dosen gila." ucap Yeni
" yang sabar, aku akan membantu mu." ucap Kiara.
" kau memang teman terbaik ku." ucap Yeni sambil memeluk Kiara.
" Aku akan membayar apa pun yang kau pesan hari ini." ucap Yeni.
" pas sekali, perut ku sedang lapar jadi aku akan makan banyak ." ucap Kiara.
" makan sebanyak banyak nya." ucap Yeni.
" Kiara ." panggil Dean.
" kak Dean." sahut Kiara.
" Maaf kak Dean Kia ."
Ting
Ponsel Yeni berbunyi membuat ucapan nya terhenti.
" Maaf Kiara ini darurat aku harus pergi ." ucap Yeni dengan perasaan tak enak.
" Ya sudah pergi ." ucap Kiara yang sudah mengerti dengan permasalahan Yeni.
" Maaf kan aku ." ucap Yeni lalu segera pergi dari sana.
" Kiara ." panggil Dean.
" Ya Kak." ucap Kiara.
" kamu ingat kan dengan makan siang kita ." ucap Dean.
" Kita ? Perasaan aku gak bilang setuju ." batin Kiara.
" Aku."
" Aku ingin mengatakan sesuatu, jadi kita makan siang di luar saja ." ucap Dean, sambil memegang tangan Kiara tapi langsung Kiara lepas.
" Rasa nya aku ingin langsung memukul wajah nya ." batin Kiara.
" Jalan saja duluan kak, aku tidak nyaman ." ucap Kiara.
" Baik lah ayo ." ucap Dean lalu jalan lebih dulu lalu di ikuti Kiara.
" Alasan apa yah biar aku bisa menghindari nya." batin Kiara.
Kiara terus melamun hingga dia sadar kalau dia sudah sampai di parkiran.
" Mau satu motor dengan ku ." ucap Dean.
" Huh tidak, aku bawa motor ." ucap Kiara.
" Tinggal kan saja motor mu di sini, kita satu motor ."
" Queen ." panggil seseorang membuat Kiara terkejut.
" Leo ." ucap Kiara.
" Bukan kah dia paman mu, selamat siang paman aku ingin mengajak Kiara makan si ."
" Riyan masuk rumah sakit ." ucap Leo mengabaikan Dean, bahkan tidak melirik nya sedikit pun.
" Apa ." teriak Kiara.
" Kenapa dengan Riyan ." Tanya Kiara.
" Masuk ke dalam mobil ." ucap Leo.
Kiara langsung masuk ke dalam mobil Leo, bahkan duduk di depan.
Leo melirik Dean dengan tatapan tajam nya lalu pergi masuk ke dalam mobil dan meninggal kan kampus dengan dia sendiri supir nya.
" Gila, paman Kiara nyeremin banget." gumam Dean.
" Gagal lagi padahal aku sudah menyiapkan tempat untuk makan siang kami ." ucap Dean.
Selama perjalanan Kiara duduk dengan cemas memikir kan Riyan.
" Katakan Leo, apa yang terjadi dengan Riyan ? ." Tanya Kiara tapi Leo mengabaikan nya.
Kiara terus menggigit kuku nya saat dia cemas tapi perlahan kecemasan dia hilang dan di ganti kan perasaan bingung.
" Di mana rumah sakit nya ?." Tanya Kiara saat melihat semua Sisi jalan hutan.
" Leo ." panggil Kiara.
Dahi Kiara semakin mengkerut saat mereka melewati jembatan besar lalu mobil nya berhenti di sebuah gedung berwarna hitam pekat dengan gerbang besar.
" Kau berbohong Leo." Tanya Kiara.
" Sudah ku bilang temui aku saat makan siang tapi kau tak mendengar kan ku ." ucap Leo.
" ini markas ku, ayok turun ." ucap Leo lalu dia keluar lebih dulu.
" Sialan, Leo brengsek." umpat Kiara.
Dengan penuh kekesalan Kiara turun dari mobil dan mengikuti Leo masuk ke dalam markas.
" Tuan ." semua orang menundukkan kepala nya saat Leo berjalan masuk dan melewati mereka.
Tubuh gagah tegap dengan wajah yang sangat dingin, Leo berjalan masuk ke dalam markas nya.
" Kau tau seberapa cemas nya aku ." Teriak Kiara.
" Dan berani berani nya kau membohongi ku." Teriak Kiara lagi membuat semua orang melotot melihat keberanian nya.
" Tutup mulut mu ." Ucap Leo lalu masuk ke dalam ruangan di mana anak buah inti nya sudah menunggu.
Ceklek
Ada sekitar 10 orang di dalam ruangan tersebut.
" Aku akan membicarakan tentang tugas mu nanti malam, setelah selesai kau bebas pergi ." ucap Leo.
" Silah kan duduk Queen ." ucap Xiu.
" nona Queen ." ucap Leo membuat semua orang kaget dan langsung melirik Queen.
Kiara duduk di kursi dekat Mark dengan wajah penuh kekesalan pada Leo.
" Ini pengiriman besar ." Xiu mulai berbicara sedangkan Leo duduk kursi nya.
" Kita akan mengirim 3 truk besar untuk mengirimkan senjata dan obat obatan ke negara Italia." ucap Xiu.
Meski dengan perasaan kesal, Kiara tetap memperhatikan apa yang Xiu katakan
" Kalian pasti udah paham kalau pekerjaan kita ini ilegal, ketiga truk kita harus lolos di perbatasan di mana ada penjagaan ketat yang orang orang nya bukan dari pihak kita ." ucap Xiu.
Xiu terus menjelaskan apa yang akan mereka hadapi selama di perjalanan, dan jalan mana saja yang harus mereka tempuh.
" Jadi begini cara kerja nya ." ucap Kiara di dalam hati
" Pantas saja mereka menjadi klan terbesar dan terkuat, strategi nya saja sangat sempurna ." batin Kiara lagi.
" Pastikan pengiriman ini sampai di tujuan dengan aman, kali ini pengiriman di pimpin oleh Nona Queen ." ucap Xiu sambil menunjuk Kiara .
" Terima kasih atas kepercayaan nya." Ucap Queen sambil menatap tajam Leo
" Pasti kan juga tidak ada yang mencuri barang nya di jalan ." ucap Leo lalu keluar dari ruangan nya setelah melirik Kiara.
" Perkenalkan semua nya, ini Nona Queen tangan kanan nya Tuan Leo." Ucap Mark.
" Salam kenal Nona ." ucap mereka pada Kiara, lalu Kiara menyapa mereka dengan senyum manis nya.
" Pekerjaan mu di mulai tengah malam nanti." ucap Xiu
" Baik lah ." Ucap Kiara lalu keluar dari ruangan tersebut.
" Mark ." panggil Xiu.
" Apa Nona Queen tidak akan nyasar, markas ini kan seperti Labirin, memiliki jalan masuk dan keluar yang berbeda." ucap Queen
" Oh Iya, aku akan menyusul nya ." ucapan Mark lalu bergegas keluar.
Sedang di luar, Kiara terus berjalan melewati lorong.
" Gila, ini bekas gede banget ." Ucap Kiara
" Tapi di mana Aku, perasaan ini bukan jalan yang aku lewati tadi." ucap Kiara sambil melihat lihat markas Leo.
Ceklek
Kiara masuk ke dalam ruangan yang ternyata persenjataan milik Leo.
" Lengkap banget ." Ucap Kiara
" Kalau aku mencuri satu bakal ketahuan nggak ya." ucap Kiara. sambil melihat lihat dan ternyata ruangan tersebut di lengkapi CCTV.
" Ini kan senjata yang tak mengeluarkan suara, yang berisi timah, jika aku menembak manusia maka akan langsung borong tembus ke belakang." ucap Kiara
Kiara mengambil senjata tersebut, dia Tunjuk kan senjata nya ke rekaman CCTV lalu dia mengantongi nya setelah itu dia keluar.
" Kemana lagi aku jalan ." ucap Kiara
" Markas ini seperti labirin, Bagaimana aku keluar dari sini ." ucap Kiara yang mulai bingung.
Ceklek
" bau Anyir." ucap Kiara sambil menutup hidung nya.
" Tolong ampuni kami."
" Lepas kan putra kami."
" Maaf kan aku ."
" Tolong ."
Kiara mendengar suara teriakan berbeda beda yang menandakan mereka lebih dari satu orang.
" Siapa Anda ." tanya penjaga sambil menodongkan senjata pada Kiara.
" Tanya saja pada Tuan kalian ." ucap Kiara santai.
" Biar kan saja dia masuk ." ucap Leo dari balik earphone.
Kiara terus berjalan ke dalam mengabaikan mereka.
" Tolong kami."
" Maaf kan aku, Ampuni aku."
Kiara melihat banyak manusia di balik sel dengan keadaan yang mengenaskan, ada yang sudah tidak memiliki tangan, ada yang tidak memiliki kaki, ada yang mata nya sudah tidak ada, ada yang tubuh di gantung terbalik, bah kan yang sudah jadi mayat pun banyak.
" Leo gila, dia benar benar tidak punya hati." ucap Kiara saat melihat mereka.
Mulai dari anak anak, wanita hamil bah kan yang sudah tua pun ada.
" Apa kesalahan mu pada Leo ." tanya Kiara pada salah satu dari mereka.
" Dia menggoda Tuan dan berusaha menjebak Tuan lalu meminta pertanggung jawaban Tuan untuk kehamilan yang di lakukan oleh orang lain ." ucap penjaga itu
Wanita tersebut sedang dalam keadaan hamil besar, tapi sudah tidak memiliki tangan dan kaki.
" Bunuh saja aku ."
" Lebih baik aku mati ."
" Hahaha ."
" Hahaha ."
Teriak sesok dari sel yang tertutup, membuat Kiara penasaran, dia mendengar tangisan lalu mendengar tawa.
" Buka, Aku ingin melihat nya ." ucap Kiara
" Tidak bisa nona, ini ruangan eksekusi khusus Tuan Leo, yang sudah masuk ke dalam, tidak bisa di keluar kan ." ucap jaga.
" Aku hanya ingin melihat nya." ucap Kiara
" Berbahaya untuk anda nona, orang di dalam pasti sudah gila." ucap jaga
" Siapa dalam ." tanya Kiara
" Anak Buah Tuan yang berkhianat ." ucapan jaga
" Kejam Sekali Leo, Tapi kenapa dia tidak menghukum ku seperti menghukum mereka ." ucap hati kiara
Tidak terlihat wajah takut pada Kiara saat melihat tempat tersebut, justru dia terlihat menikmati nya, Padahal di sana terdapat banyak korban yang mati mengenaskan.
" Nona Jangan di buka ." ucap penjaga tapi terlambat, Kiara sudah membuka nya dan terlihat singa jantan besar yang di kurung.
" Jangan di dekati Nona, dia hanya jinak Jika dengan Tuan." Ucap penjaga
" Dia tidak menggigit lihat." ucap Kiara menunjuk kan tangan nya yang sedang mengusap singa tersebut, juga terlihat tenang.
" Siapa nama nya." tanya Kiara.
" King." Leo lah yang menjawab.
Leo di buat tersentak saat melihat singa tersebut tenang saat di usap oleh Kiara.
" Hai king ." ucap Kiara
Leo penasaran, dia pun melepas kan King dari sangkar nya dan king langsung memeluk Kiara.
" Aku dulu juga pernah memelihara singa bayi, tapi Pak Tua itu membuang nya di jalan ." ucap kiara sambil mengusap singa nya.
Leo jadi teringat dengan singa tersebut yang dia temukan di pinggiran hutan menuju markas nya.
" Sudah, kau harus pulang." ucap Leo
" Dia Boleh di bawa pulang ? aku menyukai nya ." ucap Kiara
" Nanti ." Ucap Leo yang merasa aneh dengan diri nya yang tidak bisa menolak permintaan Kiara.
" Baik lah King, sampai jumpa." ucap Kiara lalu King pun kembali masuk ke dalam kandang nya.
Kiara berjalan mengikuti Leo dari belakang
.
" sangat kejam ." ucap Kiara
" aku tidak menghukum mereka tanpa alasan ." ucap Leo.
" Tapi hukuman mu mengerikan dengan kesalahan mereka yang kecil ." ucap Kiara.
" Di dalam kamus ku tidak ada kesalahan besar atau kecil, kesalahan tetap kesalahan, tidak ada ampun." ucap Leo.
" Apa ada yang pernah kau ampuni lalu di lepas kan." tanya Kiara.
" Tidak, mereka hanya akan keluar setelah jadi mayat, itu pun kalau King tidak mau memakan daging nya." ucap Leo membuat Kiara sedikit merinding.
Ke dua nya terus berjalan keluar hingga mereka pun keluar dari markas.
" Kau tidak melakukan hukuman seperti mereka pada ku, kenapa ?." tanya Kiara.
" Aku pun tidak tau." batin Leo.
" Cepat masuk ." ucap Leo mengabaikan pertanyaan Kiara.
" Kau belum menjawab Leo ." ucap Kiara.
" Jadi kau ingin di perlakukan sama seperti mereka ?? Ayo biar aku potong tangan ku yang sudah mencuri barang ku ." ucap Leo sambil menarik tangan Kiara.
Buggghh
" Aku tidak mau ." ucap Kiara setelah memukul tangan Leo hingga pegangan nya terlepas.
Kiara buru buru masuk ke dalam mobil , lalu di susul Leo.
" Apa kau sekarang takut pada ku ." tanya Leo.
" Tidak, sudah ku bilang Queen tidak memiliki rasa takut meski di ambang KeMatian." ucap Kiara.
" Kau mencuri senjata ku ." ucap Leo sambil menjalan kan mobil nya.
" Tidak, aku menunjukan nya pada cctv dulu sebelum aku mengambil nya ." ucap Kiara.
" Apa aku mengijinkan mu untuk membawa nya." ucap Kiara.
" Aku tidak peduli izin mu ." ucap Kiara.
Leo pikir Kiara akan takut pada nya setelah melihat semua yang terjadi pada Sandra nya, tapi ternyata Kiara tetap lah Kiara.
Saat sampai di rumah Leo, Kiara langsung turun dan masuk ke dalam rumah.
" Apa dia tidak tau apa itu tugas asisten ." gumam Leo.
" Dia seperti sedang menumpang tempat tinggal saja ." ucap Leo.
Drrrt Drrrt
Saat akan turun dari mobil, ada suara dering ponsel yang ternyata milik Kiara.
Leo mengambil nya lalu mengangkat sambungan telpon nya.
" Siapa ." tanya Leo.
" Paman Kiara, aku teman kampus nya, apa aku bisa berbicara dengan Kiara." terdengar suara pria.
" Tidak ." ucap Leo dengan tangan meremas kuat ponsel Kiara.
" Sebentar saja paman, jika boleh aku ingin mengajak Kiara makan malam ." ucap pria tersebut.
" Tidak, because she is my Queen ." ucap Leo dengan ekspresi yang mengerikan, lalu dia menutup sambungan telepon nya.
Tuuutttt tuutttttttt
Leo keluar dari dalam mobil lalu berjalan masuk ke dalam rumah, tidak lupa Leo memblokir nomor pria tadi dari ponsel Kiara.
" Queen ." panggil Leo tapi tak ada jawaban.
Ceklek.
Saat masuk, Leo tak melihat keberadaan Kiara tapi Leo mendengar gemericik air di dalam kamar mandi.
Leo pun berjalan ke arah nakas, lalu menyimpan ponsel nya, Taku saat dia berbalik melihat Queen yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk mini.