Cerita ini menceritakan seorang gadis culun yang berpenampilan sederhana yang bernama Keysah.Meskipun ia adalah seorang designer terkenal namun ia tetap tidak mau merubah penampilannya dan dengan alasan itu orang tuanya memaksanya menikah dengan anak sahabatnya dan ternyata orang itu adalah pria yang paling di benci Keysah dimuka bumi ini.
Keysah sudah berusaha untuk menolak, namun kedua orang tuanya tidak menerima penolakan.
Entah bagaimana Keysah menjalani hidupnya setelah menikah?...
Akankah rumah tangganya akan bahagia?...
Apa semuanya akan baik-baik saja setelah ia menikah?..
Yuk ikuti kisahnya...
jangan sampai ketinggalan ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tugas seorang istri
Tanpa berkata Keysah pun meninggalkan kamar mandi tersebut dengan baju yang basah kuyup. Mulutnya tak henti menggerutu menahan rasa kesal akan suaminya tersebut.
Kedua mata Keysah melirik kearah jam dinding besar yang ada di dalam kamarnya.
"Astaga sudah jam 7, ini adalah hari pertama ku hidup di rumah orang tapi aku malah bangun kesiangan. ya Tuhan, apa kata mama Dafa nantinya. Mereka pasti mengira aku ini pemalas." gumam Keysah. Ia cepat cepat mengambil baju milik nya yang sempat ia bawa dari rumah dan ia mengganti bajunya yang basah. Keysah juga tidak lupa untuk mengikat rambutnya. Walaupun rambutnya sedang basah tapi Keysah tidak peduli. Ia sudah biasa mengikat rambutnya dan tidak lupa juga Keysah memakai kacamata nya, setelah itu ia pun bergegas keluar kamar dan pergi ke dapur.
"Keysah!." tiba-tiba terdengar suara mama Winda yang seketika menghentikan langkah kakinya.
"Tante... Eh mama" ucap Keysah.
"Sudah bangun, nak?"tanya Winda.
"Sudah mah, maaf ya mah, Key bangunnya kesiangan."ucap Keysah, ia pun menundukkan pandangannya.
Winda tersenyum, melihat kelakuan menantu nya itu " Tidak apa-apa sayang" tutur Winda seraya membelai rambut menantu nya itu."Eh key, ini rambutnya masih basah, kenapa di ikat?"tanya Winda .
"Tidak apa-apa mah, Key sudah biasa melakukan nya" jawab Keysah.
"Ehmm, baiklah terserah kamu saja nak. " Ucap Winda
"O iya sayang, apa kamu sudah menyiapkan baju kerja suamimu?"tanya Winda dan Keysah pun menjawabnya dengan gelengan.
Winda kembali tersenyum." mungkin kamu belum terbiasa ya nak. Tapi besok-besok, usahakan siapkan keperluan suamimu, karena itu adalah tugas kita sebagai seorang istri"jelas Winda.
" iya mah, tapi Key mau siapkan sarapan dulu ya mah. Setelah itu baru Key ke kamar lagi" ucap Keysah.
"Tidak pernah sayang, disini semuanya sudah di siapkan sama pelayan. Kamu tidak perlu melakukan pekerjaan rumah apa pun di sini "ujar Winda.
Keysah yang mendengarnya hanya mengangguk paham.
"Mama Winda beda banget sama Bunda. Mama Winda semuanya di lakukan oleh pelayan, kalau bunda mana mau meskipun ayah juga mampu untuk membayar pelayan. " gumam Keysah dalam hati.
"Kalau gitu Key kembali ke kamar ya mah, key mau nyiapin keperluan Dafa dulu" pamit Keysah. Winda mengangguk mengiyakan.
"Tak ku sangka kalau Keysah anaknya sangat rajin dan lembut, sama seperti ibunya" ucap Winda sembari memperhatikan menantunya yang sedang menaiki tangga.
Di dalam kamar Keysah terlihat bingung, ia masih ragu untuk melakukan apa yang disuruh oleh mertuanya tadi.
"Ihh malas banget... Masa aku harus melakukan itu sih, kalau dia marah gimana?" ucap Keysah.
"Tapi.... Ya sudahlah, aku hanya menjalankan tugas saja" ucapnya lagi.
Keysah pun mulai mendekati lemari pakaian Dafa, lemari itu sangat besar. Dengan perlahan Keysah mulai membuka lemari pakaian Dafa, ia bisa melihat begitu banyak pakaian yang Ter tata rapi di sana.
"Ini rapi sekali, bahkan isi lemarinya lebih rapi dibandingkan dengan isi lemariku" ucapnya berdecak kagum.
"Banyak sekali pakaiannya, aku sungguh bingung, rasanya ingin sekali aku pergi dari rumah ini huft.." gumam Keysah.
Rasanya Keysah ingin menyerah, ia hendak mengambil secara acak satu kemeja yang terlipat rapi di sana.
"Apa yang kau lakukan di sana! Jangan menyentuh barang-barang ku tanpa seizin ku!!" suara Dafa tiba-tiba menggelegar di telinga Keysah.
Keysah seketika membalikkan badannya. Kini ia melihat Dafa yang sedang bertelanjang dada dengan sebuah handuk kecil melingkar di lehernya hingga membuat kedua mata Keysah begitu terkesiap melihat tubuh kekar itu. Keysah seketika mengalihkan pandangannya, ia menunduk melihat kebawah. Dafa pun mulai berjalan mendekati nya.
"Sedang apa kau di lemari pakaianku?" tanya Dafa.
"Aku hanya menyiapkan pakaian untukmu." jawab Keysah. Dafa mengangkat dagu Keysah.
"Kalau sedang bicara lihat orangnya, kau tidak sopan sekali!" seru Dafa.
"Lepaskan!" ucap Keysah menepis tangan Dafa dari dagunya.
"Tc, tidak usah sok melayaniku dengan baik! Kau pasti melakukan ini semua agar kau terlihat baik di mata mama kan?" seru Dafa.
"Jangan asal menuduh! Kalau kamu gak mau aku bantu mengambil kan bajumu, ya sudah ambil saja sendiri! Lagian asal kau tahu, aku juga gak mau melakukan ini. Tapi mamamu itu yang menyuruhku melakukannya!" seru Keysah, ia tahu bahwa tidak seharusnya ia berkata kasar seperti itu pada suaminya . Namun, Keysah sudah terlanjur sakit hati setiap kata kasar yang di lontarkan Dafa kepadanya. Keysah pun berlalu meninggalkan Dafa.
.
.
.
Kita lanjut di episode selanjutnya ya teman-teman, jangan lupa kalau kalian suka tolong di like👍 kalau ada masukan ataupun kritikan kalian bisa komen✍️ dan kalau mau tahu lanjutannya jangan lupa di fav ya🥰
