NovelToon NovelToon
Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Ibu Tiri / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:17.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Dia adalah darah dagingnya. Tapi sejak kecil, kasih ibu tak pernah benar-benar untuknya. Sang ibu lebih memilih memperjuangkan anak tiri—anak dari suami barunya—dan mengorbankan putrinya sendiri.

Tumbuh dengan luka dan kecewa, wanita muda itu membangun dirinya menjadi sosok yang kuat, cantik, dan penuh percaya diri. Namun luka masa lalu tetap membara. Hingga takdir mempertemukannya dengan pria yang hampir saja menjadi bagian dari keluarga tirinya.

Sebuah permainan cinta dan dendam pun dimulai.
Bukan sekadar balas dendam biasa—ini adalah perjuangan mengembalikan harga diri yang direbut sejak lama.

Karena jika ibunya memilih orang lain sebagai anaknya…
…maka dia pun berhak merebut seseorang yang paling berharga bagi mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemana Rendy?

Hana menunduk bingung, sementara Rendy berdiri canggung sambil mengusap pipi yang masih panas tapi tersenyum licik seperti biasanya.

Hana berbalik sedikit dari Pradipta. Matanya sengaja tidak menatap langsung. Pradipta belum boleh tahu, pikirnya.

"Aku menamparnya karena dia mencampakkanku demi Malika," kata Hana pelan, dengan suara yang terdengar seperti alasan yang dibuat-buat.

Pradipta menatapnya lekat-lekat. Apa Hana lupa dirinya seorang polisi dan ia tahu Hana berbohong. Sorot mata itu tak seperti seseorang yang patah hati karena cinta, melainkan seseorang yang marah karena rencana yang tak berjalan semestinya. Tapi Pradipta tidak mau memaksanya bicara lebih jauh.

“Kalau begitu. Kamu masih menyimpan rasa padanya?” tanya Pradipta pelan, sekadar ingin tahu sampai sejauh mana Hana akan bersandiwara di hadapannya.

Hana hanya tersenyum sinis. “Tidak semua yang ditampar itu karena cinta, Pak Polisi,” jawab Hana tak berani menatap wajah Pradipta.

Pradipta menahan napas sejenak. Lalu dia mengangguk kecil. “Baiklah.” Tak ingin memperpanjang.

Hana menoleh pada Rendy yang malah cengengesan melihat Hana yang berbohong pada Pradipta.

“Pergilah,” ucap Hana pelan namun dengan tatapan tajam.

“Baiklah. Ngomong-ngomong tamparanmu ini sakit sekali.” Rendy kembali mengusap pipinya meringis.

Hana tak menjawab dan Pradipta hanya diam memperhatikan Rendy yang melengos pergi.

“Ada apa tiba-tiba kesini?” tanya Hana sambil mengambil baju basah di dalam ember, di halaman belakang rumah itu, rupanya Hana sedang sibuk menjemur baju.

“Ibuku ingin bertemu denganmu.”

Hana langsung tertegun, memegang baju basah di tangannya.

“Ibumu?” tanyanya memastikan sambil menoleh melihat Pradipta yang berdiri di belakangnya.

“Iya. Ibuku. Kita akan menikah bukan? Beliau tentu ingin melihat calon istriku.”

Hana terdiam. Dia lupa ini pernikahan. Bukan hanya tentang dirinya dan keluarganya tapi ada Pradipta dan juga keluarganya. Baginya dan keluarganya mungkin ini hanya pernikahan drama, tapi bagi Pradipta dan keluarganya ini adalah pernikahan nyata.

“Ibuku ingin bertemu denganmu nanti malam.”

Hana tak menjawab. Bingung. Rasanya terlalu sulit baginya melibatkan banyak orang lagi dalam drama ini.

“A—Aku belum siap. Bisa lain kali saja?”

“Apa yang membuatmu tidak siap?” Pradipta menghampiri Hana yang terus membelakanginya lebih dekat.

“Ini terlalu mendadak. Tolong beri aku waktu untuk bersiap.”

“Kapan? Aku berencana agar kita menikah secepatnya. Membawamu keluar dari rumah ini segera.” Pradipta berdiri menatap punggung Hana di depannya.

Hana tertegun, tepat di depan jemuran.

“Aku tak ingin secepat itu. Aku belum siap. Masih banyak yang harus aku lakukan.”

Kini giliran Pradipta yang dibuat tertegun oleh jawaban Hana.

“Lalu kapan?”

“Aku tidak tahu,” jawab Hana langsung membalikkan badannya, menatap Pradipta yang berdiri gagah, dengan baju dinasnya.

“Kenapa ingin terburu-buru? Kita bahkan belum begitu saling mengenal.”

“Membawamu pada ibuku adalah salah satu cara agar kita bisa saling mengenal lebih jauh.”

Hana terdiam. Kembali menunduk bingung.

“Maaf. Aku belum siap. Nanti kalau sudah siap aku akan beri tahu.” Hana kembali membalikkan badannya, melanjutkan pekerjaannya menjemur baju.

Sementara Pradipta hanya bisa membuang napas panjang, mencoba mengerti akan ketidaksiapan Hana. Keadaannya memang terlalu mendadak dan memaksa.

“Baiklah kalau begitu. Aku tidak bisa memaksa. Beritahu aku kapan saja kamu siap.”

Hana mengangguk, melirik Pradipta yang masih menatapnya lekat.

“Maaf,” ucapnya pelan, hampir tak terdengar.

“Tidak apa-apa. Kalau begitu aku pergi dulu, harus kembali ke kantor.” Pradipta menatap sejenak lalu pergi meninggalkannya.

Setelah memastikan Pradipta pergi, Hana langsung terduduk lemas di atas bangku. Lelah bukan karena pekerjaannya, namun hidup yang tengah dijalaninya.

Satu sisi dia bertekad ingin membalas luka, namun di sisi lain ada orang-orang tulus yang akan terbawa.

Apakah itu adil bagi mereka? Tentu saja tidak.

***

Sri tahu ada yang berbeda dengan Malika, bukan karena bencinya pada Hana, bukan karena Pradipta lagi, namun seperti ada beban yang sedang ditanggung oleh gadis yang semenjak kecil tumbuh dalam asuhan dan cinta kasihnya.

Malika menjadi lebih pendiam, tak banyak bicara, sibuk dengan ponselnya, namun bukan untuk bermain game kesukaan atau sosial media. Malika tampak terus sibuk menghubungi seseorang yang tengah mengabaikannya.

“Sayang. Ada apa?” Sri berusaha mencari tahu. Malika putrinya tak biasa merahasiakan apapun darinya.

Bukannya menjawab. Malika hanya langsung memeluk ibunya erat.

“Tidak ada apa-apa ibu. Aku hanya lelah.” Malika tak mungkin mengatakan yang sejujurnya, dia tak ingin ibunya kecewa, terlebih jika ayahnya tahu juga pasti akan murka. Dia juga tak ingin kehilangan tatapan penuh puja dari sang nenek jika mengetahui kelalaiannya menjaga diri.

“Syukurlah kalau begitu Nak. Ibu takut kamu ada masalah. Oh iya. Ngomong-ngomong Rendy sudah lama tidak kesini. Hubungan kalian baik-baik saja kan?”

Malika langsung gugup. Dia melepaskan pelukan Sri.

“Dia kan sibuk lagi kerja Bu. Lagi cari uang yang banyak untuk pernikahan.”

“Oh iya. Dia memang giat dan rajin mencari uang. Kamu beruntung nak mendapatkan calon suami seperti itu.”

Malika tersenyum canggung.

Seandainya saja ibunya tahu kalau sebenarnya dia juga tidak tahu Rendy ada dimana saat ini, sejak seminggu yang lalu, sejak malam dimana kehormatannya dia berikan, Rendy seolah menghilang di telan bumi, tak bisa dihubungi dan dicari.

Malika sudah mendatangi kembali apartemen waktu itu, malah mendapatkan informasi jika Rendy ternyata bukanlah pemiliknya.

“Besok suruh dia datang ke rumah. Kita makan malam bersama, ibu akan menyiapkan makanan kesukaannya.”

Malika tak menjawab. Hanya mengangguk pelan.

Beberapa saat kemudian.

Malika membuka kamar Hana dengan kasar, membanting daun pintu hingga menghantam tembok di sampingnya

“Dimana Rendy?” tanyanya dengan marah.

Hana yang ditanya, hanya tersenyum tenang.

“Kenapa bertanya padaku? Memangnya aku siapanya?”

“Jangan pura-pura kamu! Cepat katakan dimana dia sekarang? Kamu pasti tahu kan?”

“Kenapa aku harus tahu? Seharusnya kamu dong yang harus lebih tahu dimana dia. Kecuali kamu menanyakan Pradipta padaku. Aku pasti tahu dimana dan sedang apa dia sekarang.”

1
mobie mz
jg smpe hana ternodai kak...klo smpe bgtu..ak kya ga kuat buat bacanya
Nar Sih
kak almaira yg baik mohon kirim seseorang buat batalin pernikahan hana dan biar neraka berbalik buat si burhan yg jht☺️
IbuNa RaKean
semoga ada keajaiban ya KA Almira🙏
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
apakah pernikahan akan terjadi, kita lhat saja up selanjutnya🤣🤣🤣
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Semoga hana yang cerdik merekam semuaa pembicaraan mereka
Novi Galuh
aku ikut dag dig dug....
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
oh trnyta da ga kluarga lain dri phak ayahny, syng skli wali hakim yg bertindak.

apa hrs di smbut dgn kta selamat datang neraka bgi Hana, /Grin//Joyful/
Jelo Muda
sampai g bernafas...bacanya. huffff
Jelo Muda
astagfirullah...
tak BS ku berkata2..seandainya itu memang ada dinkehidupan nyata...astagfirullahaladzim...
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nar Sih
dsar ibu kandung durjana kok bisa yaa membela suami yg gila ,ingat bu sri hukum karma ada
Baper kusut
Entahlah,,, semoga Pradipta DTG tepat waktu
moominRJ
Gila si sri
Novi Galuh
ayolah,, jngan smpai Hana terjebak...
moominRJ
Mudah2n hana bisa lolos dri rencana licik orang2 yg gk tau diri itu
Teti Hayati
Ibliiiiis.... berwujud manusia kau Sri ..
Teti Hayati
Diiih.. ngerasa korban, gak sadar situ penjahat yg sebenernya..? inget apa yg kua rampas dulu...
Teti Hayati
Bener-bener emang ni orang, dulu pas lahir dari gedebog pisang apa yaa..
Lawanlah... meski hasilnya belum pasti..
Gak cukup apa, ngorbanin Hana kecil dulu, sekarang ibunya digituin pun masih diam...
udh matiin aja karakter Sri ini.. bikin esmosi aja.. dari awal sampe sekarang.
Yg lain okelah.. kejam sama Hana karena gak ada ikatan darah.. Lah ini Ibunya sendiri, bisa gitu sama anak kandungnya...
Ngancurin citra kaum Ibu ..
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
ibu yg ga sdr diri ya bgni nih, ga ngsih solusi tpi menuntutt pdhl sma ank kndung sndri aja bcrany bgtu/Proud/
Sugiharti Rusli
walo si Pradipta seorang aparat, mereka kan belum tahu latar belakang keluarga si Pradipta yah, apa dari keluarga sederhana atau keluarga berada dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!