NovelToon NovelToon
Melawan Takdir Penulis

Melawan Takdir Penulis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: kimlauyun45

Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedekatan xuanwei dan liangyi

Langkah kaki mereka bergema samar saat meninggalkan aula utama perpustakaan, menyusuri lorong sempit menuju bagian dalam. Setelah pertarungan tadi, mereka memutuskan berpisah sementara untuk mempercepat pencarian artefak berikutnya.

Liangyi berjalan sendirian, kristal pencahayaannya mulai redup. Aura sihir tua di tempat ini menggerogoti energi seperti makhluk lapar

“Satu artefak ditemukan. Dua lagi,” gumamnya.

Langkahnya terhenti ketika ia melihat sesuatu di ujung lorong—pintu kecil setengah terbuka, cahaya merah samar menyala dari balik celahnya. Tapi yang membuatnya benar-benar berhenti adalah… suara.

Bukan dari dalam, tapi dari belakang.

“Liangyi.”

Xuanwei.

Ia berdiri beberapa langkah di belakang, napasnya sedikit tidak teratur, wajahnya disinari cahaya lembut dari lampu sihir.

“Apa yang kau lakukan di lorong ini?” tanyanya, datar, tapi ada nada lain di balik suaranya. Seolah ia tak hanya bertanya... tapi mencoba memahami.

Liangyi hendak menjawab—tapi suara perpustakaan kembali muncul. Sebuah desis halus, lalu…

Krakk.

Lantai di bawah mereka runtuh.

Dunia berputar. Cahaya redup. Keduanya jatuh ke dalam ruang bawah tanah tersembunyi.

Tubuh Liangyi menghantam lantai batu, keras tapi tak cukup untuk melukainya parah. Di sampingnya, Xuanwei merintih pelan.

“Sial…” desis Liangyi. “Kau baik-baik saja?”

Xuanwei duduk perlahan. “Ya... aku bisa jalan.”

Ruang itu sempit, dengan dinding yang memantulkan gema aneh. Tidak ada pintu. Hanya satu cahaya merah di tengah ruangan—artefak kedua.

“Tentu saja... jebakan,” gumam Liangyi. Ia mendekat perlahan.

Artefak itu mengambang di udara, seperti kristal retak yang bersinar dari dalam. Tapi yang lebih menarik adalah... bayangan di balik artefak. Seolah... menirukan gerak mereka.

“Jangan sentuh dulu,” ucap Xuanwei.

“Aku tahu.” Liangyi berhenti. “Kau pikir aku bodoh?”

“Tidak. Aku hanya... khawatir.”

Suara itu membuat Liangyi menegang. Khawatir? Dia menoleh cepat, menatap Xuanwei. Sorot matanya tak biasa—lembut, jujur.

“Kenapa kau khawatir?”

Xuanwei terdiam sebentar, sebelum menjawab dengan suara rendah, hampir seperti pengakuan:

“Karena aku memperhatikanmu. Dan aku tahu, ada sesuatu dalam dirimu yang... seperti akan runtuh kapan saja.”

Liangyi mengalihkan pandangan. Bahunya menegang, bukan karena malu—tapi karena terlalu banyak yang ingin ia katakan, tapi tak tahu bagaimana. Jadi, seperti biasa… ia menutupinya.

“Jangan mengada-ada.”

“Liangyi…”

“Aku serius! Jangan mencoba mengerti aku. Kau tidak tahu apa pun soal diriku.”

Xuanwei melangkah mendekat. Satu langkah. Dua langkah. Kini hanya berjarak sejengkal.

“Maka biarkan aku tahu.”

Diam.

Hening.

Cuma detak kristal merah yang terdengar—dan degup jantung yang bergetar pelan.

Sistem tak muncul. Tidak ada peringatan. Tidak ada instruksi. Untuk pertama kalinya… dunia benar-benar sunyi.

Dan Liangyi pun berbisik, nyaris tak terdengar:

“Aku takut. Kalau aku membiarkanmu tahu… kau akan jadi alasanku gagal.”

Liangyi berdiri, menepuk debu dari jubahnya sambil menggerutu.

"Sial. Sekali lagi, tempat ini bikin aku pengen ngebakar seluruh akademi."

Xuanwei duduk, memijat pergelangan tangannya yang terbentur.

"Kalau itu idemu buat kabur dari misi, sayangnya kau tetap terperangkap di sini, Liangyi."

"Brengsek. Aku lebih pilih dilempar ke jurang naga ketimbang sekamar sama kau di tempat sempit kayak gini," desis Liangyi sambil menatap dinding batu yang tidak memiliki jalan keluar.

Xuanwei berdiri. Tatapannya tajam, tapi tidak emosional.

"Kalau begitu jangan buang waktu. Ambil artefaknya dan pergi. Kau lebih cerewet dari makhluk yang kita lawan tadi."

Liangyi menoleh cepat.

"Cerewet? Oh, maaf, Yang Mulia Xuanwei. Aku lupa kau dilahirkan dari bongkahan es yang bisa bicara."

Suasana tegang. Tak ada satu pun dari mereka yang mau menundukkan kepala.

Di tengah ketegangan, artefak mulai bersinar. Dan seperti sebelumnya, kenangan muncul di udara—tapi bukan kilas balik sedih atau menyayat, hanya fragmen suara sistem dan Liangyi di masa lalu yang marah-marah.

[Host gagal menyelesaikan misi ke-3. Sistem akan menghukum dengan isolasi emosi.]

"Diam kau, sistem tolol! Aku nggak peduli dengan semua ini, bajingan sialan!"

Xuanwei melihatnya sekilas. Hanya sekilas. Tapi cukup.

"Jadi kau memang sejak awal—"

"Berhenti." Liangyi memotong, matanya menyipit. "Kalau kau buka mulut lagi soal itu, aku yang keluar dari sini dan biar kau ngobrol sendiri sama batu tua itu."

"Kau selalu kabur."

"Dan kau selalu sok tahu. Kita imbang, bukan?"

Mereka saling menatap, dingin, keras, nyaris seperti musuh bebuyutan. Tapi... tidak bergerak.

"Kenapa artefaknya belum bereaksi?" tanya Xuanwei.

Liangyi meludah ke lantai. "Mungkin karena artefak ini jijik liat dua orang idiot saling bacot di ruangan kutukan."

Anehnya, begitu kalimat itu keluar... artefak langsung redup, dan terjatuh ke tangan Liangyi.

Mereka berdua terdiam.

Lalu Xuanwei untuk pertama kalinya tersenyum. Tipis.

"Mungkin kau benar. Idiot memang cocok dengan idiot."

Liangyi mengangkat bahu. "Asal bukan pasangan."

Xuanwei menatapnya sebentar.

"Kita lihat nanti."

Liangyi menegang satu detik, tapi buru-buru menatap ke arah lain.

"Brengsek..."

1
Murni Dewita
lanjut
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
Proposal
Bagus Kaka🌟💫, jangan lupa mampir karyaku juga yaa🥰🙂‍↔️
O.nyx: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!