Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19_ Maljum ( malam Jumat)
" fazzal" panggil Valeria begitu dia melihat keberadaan fazzal yang sedang duduk di kursi bar sambil meminum minuman nya.
Tadi Felix tidak mau mengantarkan nya, Felix lebih memilih mengurus kepulangan Valeria lalu dia pulang ke rumah untuk mengerjakan pekerjaan nya. Karna itu Valeria pergi sendirian.
" ria" panggil fazzal dengan suara terdengar serak, sepertinya fazzal sudah mabuk berat.
" Lo udah mabuk banget zal, ayo pulang. Gw bakal dengerin cerita Lo pas di rumah" ujar Valeria.
kalo mereka tetap di sini Valeria yakin, fazzal akan terus meminum minuman alkohol nya bahkan sampai tidak sadarkan diri.
" Hana, ria. Hana jahat, dia nggak cinta sama gw. Selama ini gw di bohongi sama dia" rancau fazzal.
" Lo ngomong apa sih? Lo kebanyakan mabuk " ujar Valeria.
Bukanya dia tidak mendengar dengan jelas ucapan fazzal. Hanya saja dia tidak percaya jika Hana berbuat seperti itu. Meskipun Valeria lebih dulu mengenal fazzal dari Hana, tapi dia dan Hana juga sudah lama akrab semenjak Hana dan fazzal pacaran.
" dia mau nikah ria, dia mau nikah sama cowok lain. Dia lebih memilih cowok lain dari pada gw" ujar Fazzal lagi.
menikah? Seriusan hana menikah dengan cowok lain? Jika iya ini keterlaluan sih. Valeria adalah saksi nyata bagaimana perjuangan fazzal agar dia dan Hana bisa bersatu.
" Lo serius?" tanya Valeria.
" Minggu depan dia akan menikah, dia akan menjadi istri orang lain ria. Dia bukan milik gw lagi" rancau fazzal sambil menangis " gw cinta sama dia, gw tulus sama dia. Gw rela lakuin apapun demi dia. tapi kenapa ini yang gw dapatkan. Tuhan nggak adil ria"
" Lo emang umat yang paling durhaka, mending sekarang kita pulang. Lo tidur lalu besok Lo mandi taubat dan solat taubat" ujar Valeria" sudah cukup Lo sesat kek gini fazzal, jangan sampai Lo murtad "
fazzal tidak mendengarkan apa yang Valeria katakan. memang percuma saja menasehati orang mabuk. Tidak ada gunanya, besok juga dia melupakan semuanya.
Valeria memilih memapah fazzal yang terus merancau untuk di bawa pulang. Valeria sangat kesusahan. fazzal ini sungguh berat.
" Lo berat banget sih, kebanyakan dosa" ujar Valeria.
" ekhemm!"
Gerakan Valeria yang ingin membuka pintu mobil Lansung terhenti saat mendengar suara deheman yang tidak asing. Valeria menoleh ke arah suara, ternyata itu adalah Felix.
" ko kamu disini?" tanya Valeria heran. Perasaan tadi Felix menolak ikut dan memilih untuk pulang. Kenapa sekarang ada di sini.
" pulang" ujar Felix dingin " kalo tidak pulang sekarang, mulai besok kamu bukan istri saya lagi" ujar Felix serius lalu dia berjalan pergi ke arah mobilnya.
" sial! Masa iya juga jadi janda setelah baru 2 Minggu menikah" ujar Valeria.
Valeria membuka pintu mobil bagian penumpang lalu dia memasukkan fazzal dengan susah payah.
Felix berdiri sambil bersandar di body mobilnya menatap tajam pada Valeria. Valeria jadi binggung sekarang, siapa yang akan mengantarkan fazzal? Tidak mungkin fazzal pulang sendirian.
" eh eh kak!" panggil Valeria pada wanita yang lewat di depannya. Valeria menghampiri wanita itu lalu memberikan kunci mobilnya " kak tolong anterin teman saya ya, ke apartemen dons nomor unit 120" ujar Valeria terburu buru " itu mobilnya kak, terimakasih ya kak"
Belum juga mendapatkan persetujuan. Valeria lansung berlari ke arah mobil Felix. bisa habis dia kalo di ceraikan. Ini nggak boleh terjadi untuk saat ini, minimal sampai 2 atau 3 tahun lah.
Felix tidak mengucapkan apa apa. Dia segera masuk ke mobilnya, begitu pun Valeria yang ikut masuk ke mobil. Felix segera menjalankan mobilnya tanpa sepatah kata pun dan wajah yang datar terlihat marah.
" om" panggil Valeria takut takut. dia menatap wajah Felix yang terlihat sangat menyeramkan.
" om Felix" panggil Valeria lagi. namun tetap tidak ada respon.
lalu Valeria mendekatkan tubuhnya ke arah Felix, lalu dia raih tangan Felix dan memeluknya. " sayang...." ujar Valeria dengan nada manja.
Felix terkejut dengan keberanian Valeria. Felix pikir Valeria aman berdiam diri di tempat duduknya dengan ekspresi ketakutan. Namun ternyata dia salah besar.
Felix semakin terkejut kala Valeria menyentuh dagunya dengan gerakan manja lalu menariknya agar Felix menghadap ke arahnya.
cup!
Valeria dengan berani nya mengecup bibir Felix membuat Felix terkejut dan reflek menekan rem mendadak.
titit....
mobil yang berada di belakang mobil Felix menekan klakson mobil. mobil itu terpaksa harus berhenti mendadak karena ulah Felix. Bahkan terjadi macet di belakang nya.
" kamu gila!" ujar Felix seraya mendorong Valeria menjauh lalu dia kembali menjalankan mobilnya.
Apa Valeria menghentikan tingkah gila nya? tentu tidak. dia malah tersenyum jahil lalu bertingkah semakin gila.
Valeria kembali menarik sebelah tangan Felix lalu memeluknya dengan erat " malam ini malam Jumat loh, sayang" ujar Valeria menatap Felix.
Valeria menyentuh hidung mancung Felix dengan jari telunjuknya. Valeria menjalankan jarinya di tukang hiding Felix dengan sentuhan lembut.
" berhenti bertingkah gila, duduk diam di tempat mu" ujar Felix dengan nada tegas.
Valeria menatap Felix dengan menyipitkan matanya" kamu nggak normal ya?" tanyanya.
Felix tidak memberikan jawaban. Dia fokus menyetir. Untuk apa dia merespon pertanyaan gila seperti itu? Sekarang saja dia sudah panas dingin menahan hasrat nya. Tenggorokan nya saja sudah terasa kering.
set!
Felix dengan gerakan cepat menahan tangan Valeria yang tiba tiba menyentuh miliknya. dia juga menginjak rem mobilnya dengan mendadak. Untung saja saat ini mereka sudah tiba di lorong pribadi menuju rumah Felix,jadi tidak ada mobil lain yang akan lewat sini.
Felix menatap tajam Valeria yang juga sedang menatapnya " kenapa?" tanya Valeria yang mulai merasa gugup karena milik Felix yang berada di genggaman nya ternyata mengeras. itu tanda nya Felix normal.
Manik mata Felix yang tadi menatap mata Valeria kini malah melirik bibir Valeria. Felix meneguk ludahnya kasar karena nafsunya yang sudah berada di ambang pintu. Sedangkan Valeria meneguk ludahnya karena merasa takut saat felix mendekatkan wajahnya ke arah Valeria.
Valeria berusaha menarik kembali tangan nya agar bisa menjauh. namun tangan nya di tahan oleh Felix hingga dia tidak bisa menjauhkan tangan nya dari milik Felix.
Valeria memejamkan kan matanya dengan erat saat merasakan bibir lembut Felix mendarat di bibir nya " oh tuhan! apa malam ini aku akan melakukan Sunnah Rasulullah?" batin Valeria.
" bukankah ini yang kamu mau?" bisik Felix tepat di depan bibir Valeria. " jadi jangan diam saja, lakukan apa yang harus kamu lakukan " ujar Felix lirih dan serak.
Felix kembali mencium bibir Valeria. Felix mengerakkan bibirnya menikmati bibir Valeria. Valeria tentu saja membalasnya karna tadi Felix sudah menyuruh nya untuk melalukan apa yang seharusnya dia lakukan.