Miranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,.
Hingga dia sempat mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Apakah yang membuat Miranda mengalami depresi dan selalu melukai dirinya sendiri?..
Karena pernikahan nya kah? atau karena ada hal lain yang membuat Miranda seperti itu?..Rahasia apa yang disembunyikan oleh Miranda?.Akankah Miranda mampu bertahan dalam rumah tangganya yang begitu banyak cobaan, apalagi cobaan itu datang dari orang terdekat nya.
Ataukah dia akan memilih mengakhiri hidupnya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanie Famuzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19. Penyesalan
Pov Malik…
Hari ini aku melihat papa pagi -pagi sekali sudah bangun, dan sudah sibuk berkutat di dapur,lalu kemana mama?, karena biasanya mama yang selalu bangun pagi-pagi sekali tapi hari ini aku tidak melihat mama.Hanya ada papa yang sepertinya sedang membuat sarapan.Aku hampiri papaku itu, “Pa, papa sedang apa? Mama mana pa?’.. tanyaku pada papa dan berhasil membuatnya kaget.
Bukannya menjawab papa malah menyuruhku duduk dan memberiku satu piring nasi goreng, katanya ini papa yang buat,
“Mama sedang sakit” ucap Papa,
“Mama sakit?, sakit apa pa?, jelas aku sangat khawatir mendengar kalau mama sakit .
Papa tidak mengatakan apapun hanya menyuruhku untuk segera memakan nasi goreng buatan papa, baru saja aku menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutku, aku langsung memuntahkan nya, sungguh rasanya sangat tidak enak, tidak seperti buatan mama,
Papa langsung menghampiriku dan memberiku minum dan aku langsung meminumnya sampai habis.
Lalu papa juga mencoba masakan nya itu karena penasaran, tiba-tiba saja papa juga langsung berlari menuju wastafel untuk memuntahkan nasi gorengnya..
“Benar kan pa, kalau nasi gorengnya gak enak, Malik gak bohong kan? ucapku pada papa.
Papa hanya menghela nafas saja, “Sepertinya papa memang tidak pandai memasak” ucapku lagi.
Dan pada akhirnya sarapan kali ini aku hanya memakan roti tawar yang dilapisi selai coklat saja dan segelas susu hangat ,hanya itu yang papa bisa buat.
Setelah selesai aku beranjak dari meja makan, “ Pa Malik lihat mama dulu ya’ ucapku lalu meninggalkan papa sendiri di meja makan, kulihat papa malah menyandarkan punggungnya di kursi lalu memejamkan matanya. Mungkin papa masih ngantuk.
Perlahan aku membuka pintu kamar mama, aku masuk kedalam, di sana aku lihat mama sedang tidur, dengan pelan aku berjalan menghampiri mama dan duduk disampingnya, sepertinya papa tadi mengompres mama, ku sentuh handuk itu dan ternyata sudah kering, aku berniat untuk mengompres mama lagi, tapi mama tiba-tiba saja bangun, dan menyapaku.
“Malik, kamu disini? kamu mau berangkat sekolah tanya mama padaku.
Aku hanya mengangguk saja lalu aku tanya pada mama, “ Mama kenapa ma, kata papa mama sakit ?”.
Mama memegang pipiku “ mama baik-baik saja Malik, mama cuma demam kepala mama pusing tapi sekarang sudah nggak “. jawab mama tersenyum hangat padaku.
Aku sangat sedih melihat mama sakit. biasanya pagi-pagi rumah akan ramai dengan ocehan mama yang mengomeli aku, tapi kali ini aku tidak mendengarnya .
Aku bilang sama mama kalau tadi papa membuatkan aku sarapan nasi goreng, tapi tidak enak
“Ma. mama cepat sembuh aku gak mau papa yang buat sarapan lagi , tadi papa buat nasi goreng tapi rasanya aneh-, tidak seperti masakan mama, aku mau mama yang buat sarapan” adu ku pada mama .
“Jadi tadi papa buatin sarapan buat kamu iya?, tanya mama padaku, aku hanya mengangguk saja.
“Ya sudah mama buatkan sarapan “ ucap mama dan bergegas untuk bangun dari tempat tidurnya.
Langsung saja aku mencegah mama untuk bangun, “Gak usah ma, Malik sudah kenyang sudah makan roti tawar yang dikasih selai coklat “
Tak lama papa datang menghampiri aku dan mama. kulihat papa membawa semangkuk bubur ayam.Aku memperhatikan terus bubur ayam yang dibawa papa, “ Itu buatan papa?, memang papa bisa buat bubur ayam, tadi saja papa bikin nasi goreng ga enak, gumamku dalam hati.
seolah tau yang sedang aku pikirkan papa tiba-tiba bilang, “Ini papa beli Malik, dan sudah dipastikan kalau ini rasanya enak.’ lalu papa mulai menyuapi mama .
“Kirain papa yang buat ‘ ucapku
“kalau papa yang buat memangnya kenapa? tanya papa padaku.
Lalu aku jawab, “Kalau papa yang buat sudah dipastikan bubur ayamnya pasti gak enak”.
“Malik”.. ucap mama menegurku. “Sebaiknya kamu cepat berangkat pergi ke sekolah nanti kamu telat “ ucap mama lagi.
“Iya jawabku sambil mencium punggung tangan papa dan mama bergantian, tak lupa aku juga mencium pipi mama dan memeluknya, “Cepat sembuh ya ma, Malik berangkat Assalamualaikum “ ucapku lalu bergegas pergi, namun baru beberapa langkah aku mendengar papa mengatakan sesuatu pada mama.
“ Mir, kamu lihat kan kalau Malik begitu menyayangimu, dia sangat khawatir melihat kamu sakit.
Bahkan sepertinya Malik lebih menyayangimu dari pada aku, jadi jangan pernah berpikir kalau kamu merasa sendirian, dan jangan pernah melakukan hal yang membuat kamu terluka, masih Ada Malik yang sangat membutuhkan kamu begitu juga aku Mir. ‘ ucap papa pada mama.
Aku tidak mengerti kenapa papa bicara seperti itu.Apa maksudnya?
Aku sering melihat mama melamun dan menangis seorang diri , saat aku tanya kenapa? mama selalu bilang ga kenapa-napa, mama juga selalu bilang baik-baik saja.
Bahkan aku sempat kaget melihat tubuh mama begitu banyak memar, dan bekas luka sayatan di tangannya, aku tidak berani untuk bertanya takut mama marah, sebenarnya apa yang sudah terjadi sama mamaku? Mama selalu tersenyum hangat padaku tapi entah mengapa aku malah melihat senyum mama itu berbeda, seperti senyum yang dipaksakan,yang menyimpan begitu banyak kesedihan.
Aku takut terjadi sesuatu pada mamaku, seperti yang papa katakan aku memang lebih menyayangi mama dari pada papa.
*****
“Mir kamu sedang apa ?’. Jodi menghampiri Miranda yang kini sedang memasak di dapur,
“Mira lagi masak ayam kecap kesukaan Malik bang, sebentar lagi Malik pulang.ucap Mira yang tengah sibuk memasak.
“Tapi kamu masih sakit yang?, sudah lebih baik kita pesan aja delivery, kamu gak usah masak “
“Gak apa apa bang, nanggung lagi pula Mira udah baikan ko”. ucapnya tanpa mempedulikan Jodi. Mira terus saja melanjutkan memasaknya.
Dan Jodi hanya bisa menghela nafas berat,
Jodi nampak duduk di kursi meja makan ,dia terus memperhatikan istrinya itu.
Dia masih kepikiran soal tadi malam saat Miranda tiba-tiba saja berteriak histeris setelah bangun dan sadar dari mimpinya.bahkan dia kembali melukai dirinya sendiri,Memikirkan itu sungguh membuat Jodi bingung.
Apa yang harus Jodi lakukan,
“Apa benar Miranda mempunyai trauma dari masa lalunya? gumam Jodi pelan.
Jodi baru sadar kalau ternyata Miranda kelihatan sangat kurus,dia tatap Miranda dari samping wajahnya terlihat begitu pucat dan sangat tirus, ditambah banyak luka ditubuh Miranda, Jodi jadi prihatin melihat Miranda yang seperti itu,
Miranda itu sebenarnya cantik, dia memiliki kulit yang putih, rambutnya agak sedikit pirang kemerahan, orang bahkan sering mengira kalau Miranda itu Blasteran .
Berbeda sekali saat dia pertama kali melihat Miranda, yang membuat Jodi jatuh cinta.
“Apa aku sudah gagal menjadi suami yang baik untuk Miranda, bahkan sekarang penampilan Miranda sungguh sangat jauh berbeda dari saat sebelum menikah denganku.”
“Maafkan abang Miranda, kalau selama menikah dengan abang kamu tidak bahagia. “
“Maafkan abang yang selalu egois sama kamu selama ini,abang tidak bisa merawat kamu dengan baik” gumam Jodi menatap punggung Miranda yang masih belum selesai dengan memasaknya.
ini mah sad ending thor.
bener2 mah othor nih.
gak nyangka akhirnya seperti ini.
keren mah othor ini.
sehat selalu buat othor.
mau season dua nya thor.
penasaran sama nasib miranda trus keluarganya dan orang2 yg ngebully miranda gmna nasibnya thor.