Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18-"mau jagain istri gua yg cantik ini"
Alya menurunkan tangannya perlahan, lalu berusaha untuk duduk, tapi Valen menahan bahunya dengan lembut.
"lu masih sakit, jangan makasain" ucap Valen.
"gua udah ngak apa-apa" ucap Alya bangkit dari tidurnya dan berdiri.
Alya mulai melangkah keluar kamar dan langsung menuju dapur.
Valen ingin menyusul Alya tapi saat dia bangun kepalanya sangat pusing.
sementara Alya saat ini sedang berada di dapur, dia membuat bubur untuk dirinya dan suaminya Valen.
Alya membuka tutup panci pelan-pelan, kepalanya masih sedikit pusing.
setelah bubur itu siap dia menyajikan bubur itu di dua mangkok dan dia juga membuat teh hangat.
dia menaruh hidangan itu dinampan, lalu pergi ke kamar.
Valen saat ini sedang istirahat di kasur.
Alya masuk ke kamar.
ceklek
pintu kamar di buka oleh Alya.
"Val, lu makan dulu biar cepet sembuh! "pintah Alya nadanya sedikit lembut.
"gua ga mau makan, lu aja yang makan" ucap Valen.
"lu harus makan nanti lu tambah parah" ucap Alya menyendok bubur di mangkok itu dan menyuapi Valen, Valen membuka mulutnya dan menerima suapan dari Alya hingga bubur di mangkoknya habis.
"gua udah makan sekarang lu yg makan" ucap Valen bangun dan bersandar pelan di punggung tempat tidur, menyendok bubur di mangkok satunya lagi dan menyuapi Alya.
"makan Aly"ucap Valen, Alya membuka mulutnya dan menerima suapan Valen hingga kedua kurcaci itu berhasil memakan bubur mereka.
setelah mereka makan, Alya hendak ke lantai bawah untuk menaruh mangkok dan gelas itu tapi tiba-tiba Valen memeluk pinggangnya dan membawanya ke kasur
"eh" kaget Alya
"jangan kemana-mana, lu disini aja" ucap Valen memeluk pinggang Alya.
Alya terdiam sesaat, tubuhnya ikut tertarik sampai dia terduduk di sisi Valen, terasa erat dan lembut seakan-akan Valen takut kehilangan Alya.
"Val.., gua cuma mau naro mangkok ke bawah" ucap Alya.
Valen menggeleng pelan, wajahnya masih terlihat pucat, matanya menatap Alya dengan serius.
"ngak, lu masih sakit, taro aja itu disitu"ucap Valen entah kenapa nadanya sedikit manja.
"Val.. kan cu-" belum sempat Alya menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Valen mencium pipi milik Alya.
Alya terdiam pipinya terasa hangat saat Valen mencium pipinya.
"lu istirahat ya" ucap Valen, mengajak Alya berbaring tiduran lalu menyelimuti Alya dan memeluk pinggang Alya.
Alya menatap Valen, rupanya bayi besar itu sudah tertidur pulas, Alya merasa ngantuk dan dia ikut tertidur di dada Valen.
besok paginya
badan Alya dan Valen sudah membaik, Alya terbangun dari tidurnya, dan posisi mereka saat ini masih berpelukan.
Alya memindahkan tanggan Valen dengan hati-hati agar Valen tidak terbangun,setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan setelah beberapa menit di kamar mandi Alya sudah keluar dengan seragam sekolah yang sudah melilit di tubuhnya.
kemudian dia pergi ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan.
saat ini Valen terbangun dari tidurnya, dia meraba-raba kasur dan tidak menemukan tanda-tanda tubuh Alya.
Valen pergi ke lantai bawah untuk menemui Alya, dan Valen melihat Alya yang sedang memasak di dapur.
Valen melihat muka cantik Alya dari belakang dan Alya tidak menyadari kalau saat ini Valen memperhatikan dirinya.
Alya sudah selesai memasak dia menyajikan makanan semua itu di meja makan dan melihat Valen yang sedang menyenderkan tubuhnya di pinggir kulkas.
"lu udah sehat? " tanya Valen
"udah, lu udah? " tanya Alya
"udah mendingan" jawab Valen.
dan tiba-tiba Valen berhasil membuat Alya jantung nya berdetak tak karuan saat Valen mencium kening Alya.
cup
"lu mau sekolah? " tanya Valen
"ya iyalah, masa gua udah rapih pake seragam sekolah gini mau kepasar" ucap Alya.
"oh ya kalau lu belum mendingan lu istirahat aja di rumah" sambung Alya.
"ga, gua udah mendingan berkat lu udah mau ngurusin gua, dan gua mau sekolah mau jagain istri gua yg cantik ini" ucap Valen
blushh
pipi Alya memerah seperti tomat mendengar ucapan Valen.
