NovelToon NovelToon
Mata Itu

Mata Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Anindia Andin

popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mata itu

"Tenang dek... ini mas Pras"

"ndak mungkin... " popy mengambil ponselnya dan menghubungi Prasetya, ketika popy melakukan panggilan, gadget pria itu pun berbunyi

"ini aku Prasetya aditama"

Popy semakin tak percaya, rasa marah, benci, ingin menangis, memberontak itu yang dia rasa saat ini

"dasar bajingan, kurang ajar" popy berteriak memandang pria tampan, bertubuh gagah bermata coklat mata elang yang dia cari selama ini, yang sekarang berdiri tepat di depannya

Popy berdiri menghampiri Pras menampar wajah Prasetya, memukul tubuhnya

"bajingan... " popy menangis keras, Pras menerima semua perlakuan popy ke dirinya, ya memang dia pantas menerima semua itu

Popy menangis sampai tersimpuh di lantai, Prasetya berusaha meraih tubuh popy, popy semakin memberontak, semakin memukul tubuh Prasetya dengan membabi buta

"tampar aku lagi dek, tampar... aku berhak mendapatkan lebih dari ini"

"apa salah aku Tuhan" popy menangis mengingat kejadian itu "lepas... lepaskan aku.. " amarah popy semakin memuncak

"maafkan mas sayang"

popy tak menjawab, karena sakitnya tidak bisa di tebus hanya dengan kata maaf

"maaf kamu bilang mas? maafff??? apa kamu tau bagaimana hancurnya aku waktu itu? apa kamu tau aku hampir mengakhiri hidup ku waktu itu? sekarang kamu datang dan meminta maaf?" popy bangkit berdiri menatap tajam mata Prasetya seolah tak takut dengan apa yang di hadapannya saat itu

Pas menunduk, tak bergeming

"bisa kesucian kau kamu bayar dengan kata maaf? bisa sakit hatiku kau bayar dengan kata maaf hhhaaahhh... jawabbb!!!" popy berteriak sebisa mungkin

"maafkan aku sayang, aku menyesal"

"jadi yang kamu maksud selama ini, perempuan itu aku? jawab!!!! "

Pras menganggukan kepala, membuat popy semakin naik pitam

"lepaskan aku... jangan sentuh aku"

Popy meraih tas kecilnya, dan berusaha keluar dari ruangan itu, tangan kekar Prasetya menahan popy untuk keluar

"dengarkan aku dulu dek"

"tidak ada yang perlu di dengar, sudah cukup"

"aku mohon sayang, ijinkan mas berbicara"

Prasetya mencoba merayu, tapi popy tak bergeming

"aku sudah memaafkanmu, sekarang aku mau pergi" tangan popy menepis tangan Prasetya yang berusaha menghentikannya namun kali ini Prasetya tak bisa menghentikan wanita yang sedang naik pitam itu

Popy berjalan secepat mungkin meninggalkan tempat itu, berjalan sebisa yang dia bisa tanpa menoleh kebelakang, tak sedikit mata melihat kepergian popy yang berlinang air mata itu. sedang Prasetya hanya bisa memandang punggung popy yang pergi semakin menjauh darinya

***

Tok tok tok

Tok tok tok

Prasetya mengetuk pintu kamar popy, tapi tak kunjung di bukakan

Tok tok tok Pras mencoba mengetuk lagi, melihat popy pulang dengan mata sembab dan Pras yang datang dengan mengejar popy, bu Retno menghampiri Pras

"ada apa ini pras?"

pras menggelengkan Kepalanya dan bu Retno terdiam tanpa bertanya lagi

Pras mengetuk pintu itu sekali lagi dan tak kunjung dibukakan juga, akhirnya Pras pergi dari tempat kos kerabatnya itu

"ada apa ini Pras? popy kamu apakan?"

"ndak kenapa kenapa bude, Pras pamit, kalo ada apa2 kabari pras bude"

*****

Popy menangis sekencang kencangnya

Tidak tau harus berkata apa lagi selain kecewa dan terluka

Tok tok tok

"nak popy ini ibuk, buka pintunya nak"

Popy masih takut ada Pras di luar sana

"Prasetya sudah pergi nak, ini ibuk"

Popy membuka pintu itu dan mendapati bu Retno seorang diri, popy berhambur memeluk bu Retno

"ada apa nak? coba ceritakan ke ibuk, kamu di apain sama pras?" bu Retno mengajak popy masuk ke dalam kamarnya

"popy baik2 saja buk, hanya salah paham"

"pras menyakitimu? bilang ke ibuk"

"ndak buk, hanya salah paham saja. popy baik2 saja, ibuk jangan kwatir"

Bu Retno mengusap kepala popy dengan lembutnya

"ibuk tidak tau masalah kalian apa, maafkan pras ya nak"

Popy mengangguk

****

Malam itu popy tak bisa tidur tenang seperti biasanya dan terbangun jam 3 dini hari, menyiapkan diri untuk pulang ke malang pagi itu juga, popy melihat banyak pangilan masuk dan pesan dari Prasetya, tak satupun di balas oleh popy, setelah melakukan sunah dan kewajibannya, popy menuruni anak tangga dan menuju ke rumah ibu Retno

Tok tok

"lho mau kemana nak pagi2 begini?"

"popy mau pulang buk, ini titip tolong berikan ke mas Pras ya buk" ucap popy sambil memberikan wadah kecil berisi cincin yang pernah bu Retno berikan waktu itu

"kalian putus?"

Popy tak menjawab pertanyaan bu Retno

"kamu kembali lagi kan nak"

"InsyaAllah buk, popy pamit ya buk, titip kamar popy"

Popy berangkat menggunakan taksi online yang sudah dia pesan menuju lempuyangan, kereta masih pukul 06.45 tapi jam 5 dia sdh berangkat, takut jika Pras nekad menghampirinya pagi2.

bu Retno masih tertegun dengan kejadian malam tadi dan pagi ini, dengan cicin yang ada di tangganya

"ah anak muda, pasti bertengkar, paling ya cemburu, pasti Baikan lagi" ucap bu Retno seorang diri

jam 8 pagi Prasetya mendatangi tempat kos budenya lagi dan mengetuk pintu kamar popy kembali, tak kunjung ada jawaban

dari jauh bu Retno melihat kedatangan Prasetya dan menghampirinya

"nyari pacar kamu Pras?"

"iya bude"

"sudah berangkat tadi pagi jam 5"

"berangkat kemana bude?" tanya Pras bingung

"pulang ke malang.. tunggu sebentar" bu Retno turun dan di ikut oleh Prasetya, bu Retno masuk ke dalam rumah mengambil kita kecil titipan popy tadi

"ini tadi popy nitipkan ke bude, kalian kenapa? bertengkar?"

Pras terdiam sambil meraih kita berwarna merah itu, membukanya dan masih ada cincin di dalamnya

"dia kembali lagi kok, namanya juga pacaran pasti putus pasti nyambung lagi"

"jam berapa keretanya bude?"

"bude ndak tau Pras, telp saja"

Pras mencoba menghubungi popy, tetap usahanya tetap gagal, popy tak mau membalas chat bahkan tak mau menerima panggilan telp darinya, Prasetya bergegas ke stasiun siapa tau popy belum berangkat. tidak ada popy di stasiun itu, Prasetya mencoba ke customer service menanyakan jam keberangkatan kereta

"sudah mas, keberangkatan kereta pagi pukul 06.45 tadi"

"minta tolong di cekan mbk, apa ada penumpang atas nama popy Maulidia mbk"

"sebntar ya mas, saya cek dulu.... iya mas ada, atas nama popy Maulidia jurusan jogja - malang kota baru"

"terimakasih mbk"

Prasetya pulang dengan berjalan gelisah, dia kembali ke loket pemesanan kereta,

"mau pesan tiket tujuan malang mas"

"baik mas, kereta pukul 10.50"

"baik mas untuk 1 orng"

Sekarang masih pukul 9 pagi, Pras masih ada waktu untuk kembali ke hotel mengambil barang2nya dan checkout dari sana. dia mengejar cintanya, dan berharap popy untuk memaafkan dan menerimanya kembali, Prasetya mencoba menghubungi popy lagi tapi tetap sama tanpa jawaban

𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜

1
Brock
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Killspree
Terinspirasi
Anindia Andin: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!