NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Kakak Ipar Tampan

Belenggu Cinta Kakak Ipar Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Selingkuh / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Katanya, cinta tak pernah datang pada waktu yang tepat.
Aku percaya itu — sejak hari pertama aku menyadari bahwa aku jatuh cinta pada suami kakakku sendiri.
Raka bukan tipe pria yang mudah ditebak. Tatapannya tenang, suaranya dalam, tapi ada sesuatu di sana… sesuatu yang membuatku ingin tahu lebih banyak, meski aku tahu itu berbahaya.
Di rumah yang sama, kami berpura-pura tak saling peduli. Tapi setiap kebetulan kecil terasa seperti takdir yang mempermainkan kami.
Ketika jarak semakin dekat, dan rahasia semakin sulit disembunyikan, aku mulai bertanya-tanya — apakah cinta ini kutukan, atau justru satu-satunya hal yang membuatku hidup?
Karena terkadang, yang paling sulit bukanlah menahan diri…
Tapi menahan perasaan yang seharusnya tidak pernah ada.menahan ahhhh oh yang itu,berdenyut ketika berada didekatnya.rasanya gejolak didada tak terbendung lagi,ingin mencurah segala keinginan dihati.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 kecurigaan naira

​Revisi Final Polesan: Bau Basi di Balik Senyum

​Pagi itu, yang kubawa bukan lagi kehangatan, tapi rasa terbakar yang memabukkan. Setiap tarikan napas terasa seperti pengakuan dosa. Sentuhan Raka semalam melekat di kulitku, dan aku harus menyembunyikan semua itu di balik penampilan sepupu yang baik.

​Aku menemukan Naira di dapur. Dia tersenyum lebar, seolah semua masalah rumah tangga mereka sudah lenyap.

​"Lun, coba lihat deh. Mas Raka sudah balik lagi," kata Naira, nadanya lega sekali. "Semalam dia sweet banget. Pijitin kaki, nanya-nanya soal itinerary Bali. Aku jadi ngerasa kayak baru pacaran."

​Aku memaksakan diriku tersenyum tipis. Tentu saja, habis bersalah besar, pasti jadi 'sweet', batinku.

​Raka berbalik, menyajikan kopi. Pandangannya padaku sangat singkat, tapi cukup. Ada seringai kecil, nyaris tak terlihat, di sudut bibirnya—seperti dia sedang menikmati sandiwara ini lebih dari siapa pun.

​"Kamu pucat, Lun. Capek ya, semalaman nemenin Kak Naira?" sapa Raka, dengan nada prihatin yang sangat dibuat-buat.

​"Nggak apa-apa, Mas. Cuma kurang tidur aja," jawabku, berusaha agar suaraku terdengar biasa.

​Celah Kecil yang Mematikan

​Kami duduk. Raka mulai membahas rencana Bali dengan antusias.

​"Pak Dedi bilang, dia bisa carikan private villa buat kita. Jadi, akhir bulan ini kita fix berangkat ya, Sayang," ujar Raka.

​Naira senang sekali dan refleks meraih tangan Raka. Saat telapak tangannya menyentuh pergelangan tangan Raka, Raka tersentak kecil—hanya sentakan sepersekian detik. Sebuah reaksi tubuh yang tak bisa ia kendalikan.

​Raka langsung menutupi dengan mencium tangan Naira. "Aku janji deh, di Bali nanti, aku benar-benar fokus ke kamu, nggak akan sibuk kerja." Matanya sekilas melirikku saat dia bilang "fokus ke kamu". Sebuah pengkhianatan yang menyakitkan, tapi entah kenapa membuatku bersemangat.

​Naira lalu mengernyit, mencium bahu Raka.

​"Mas, kamu ganti parfum, ya?" tanyanya, keningnya berkerut. "Ada bau aneh. Kayak bau pembersih lantai yang tajam banget, campur bau apek gitu. Kamu nggak mampir ke gudang atau apa semalam?"

​Jantungku langsung berdebar kencang. Gudang, ruang maintenance, sama saja!

​Raka tertawa santai. "Nggak lah, Sayang. Cuma ke toilet VIP aja. Mungkin bau dari tamu lain yang aku salamin."

​Naira tidak puas. Dia melihat ke hoodie hitamku. "Jaketmu, Lun. Kok ada noda minyak di ujungnya? Padahal Mas Raka bilang sudah dicuci bersih."

​Aku melihat noda samar itu. Aku tahu itu adalah jejak kotoran lantai tempat kami melakukan dosa.

​"Oh, itu noda lama, Kak," kataku cepat. "Lupa kusikat. Bekas di bengkel mobil dulu."

​Naira menatap kami berdua, tatapannya dingin. "Kalian aneh banget hari ini," katanya, suaranya pelan tapi menusuk. "Kayak ada sesuatu yang kalian sembunyiin. Aku nggak tahu apa, tapi rasanya nggak enak."

​Raka tahu dia harus bertindak. Dia memilih strategi yang paling kejam.

​Dia memegang Naira, lalu menatapku dengan sorot mata yang penuh kepura-puraan simpati. "Sayang, jangan judge Aluna dulu. Aku lihat dia memang lagi sering bengong dan gampang panik akhir-akhir ini."

​Dia berbisik pada Naira, tapi cukup keras agar aku mendengarnya. "Aku rasa dia lagi ada masalah pribadi yang berat, Sayang. Dia kelihatan depresi. Kita harus lebih perhatian, jangan malah curiga."

​Depresi. Raka baru saja melabeli perasaanku. Dia menjadikan aku orang sakit agar dia bisa lolos. Itu menyakitkan, namun pada saat yang sama, sangat memuaskan karena itu artinya aku benar-benar berharga baginya sebagai tameng.

​Naira menatapku dengan iba. "Ya ampun, Lun. Kamu beneran nggak enak badan? Kamu kelihatan sedih banget."

​Aku membiarkan air mata menggenang. Air mata rasa bersalah pada Naira, dan kemarahan pada Raka.

​"Maaf, Kak," bisikku, suaraku tercekat. "Aku memang lagi banyak pikiran. Aku ke kamar sebentar ya."

​Aku segera berdiri. Raka memegang lenganku sekejap, sentuhan singkat yang mengirimkan janji rahasia.

​Aku lari ke kamar. Aku berdiri di sana, terengah-engah. Aku tidak sedih; aku sedang berhadapan dengan kenyataan bahwa aku mencintai pria yang bersedia menghancurkan kewarasanku demi melindungi dirinya.

​Ponselku bergetar.

​Raka (Chat Rahasia): Aktingmu layak dapat piala, Lun. Naira sudah percaya kamu sedang depresi, dan dia nggak akan curiga sama sekali. Ingat, chemistry kita itu ada karena bahaya ini. Aku mau denger ceritamu soal perasaanmu pas kamu nangis tadi. Aku mau video call nanti, jam 12.

​Aku memeluk jaket itu. Aku tahu, aku telah kehilangan diriku. Tapi aku mendapatkan Raka. Dan saat ini, kehadiran Raka yang terlarang lebih penting daripada kewarasanku sendiri.

1
kalea rizuky
benci perselingkuhan apapun alesannya sumpah eneg bgg
putri lindung bulan: iya kk, aku juga benci,tapi mau apalagi,nasi sudah jadi bubur
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!