NovelToon NovelToon
SUAMIKU BUKAN SUAMIKU

SUAMIKU BUKAN SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pernikahan rahasia
Popularitas:31.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Matahari terbenam, memeluk kegelapan. Tepian laut berbisik dengan kencang. Angin malam yang hangat sangat menusuk hingga ke tulang.

Zoya dan Arga dijebak seseorang sehingga mereka harus dinikahkan paksa oleh warga desa. Karena pernikahan itu, Zoya dibenci keluarganya. Suaminya yang masih berstatus pelajar pun sangat membencinya.

Bagaimana kisah Zoya di masa remajanya yang harus nikah muda?

Ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Elika Ketahuan Berulah

Zoya terbangun dengan jantung yang berdetak kencang setelah mendengar suara reruntuhan. Zoya juga mendengar jeritan seseorang. Zoya terasa sesak berada di tempat yang penuh dengan debu. Zoya memegangi dadanya.

Zoya terbatuk, Zoya berteriak sekuat tenaga meminta pertolongan. Dan teriakan Zoya terdengar Daniyal, Raisa dan Dinar. Raisa berlari menuju ruangan guru meminta kunci gudang yang ada di sebelah toilet cewek. Raisa bilang ada yang terkurung di sana.

Guru olahraga, penjaga sekolah dan Raisa bergegas ke gudang peralatan olahraga. Guru olahraga membuka gemboknya. Zoya meminta tolong dengan suara lirih karena tidak bisa bernapas. Pintu gudang terbuka lebar. Zoya samar-samar melihat beberapa orang berdiri di depan pintu sebelum akhirnya Zoya kehilangan kesadaran.

🌑 Di kediaman Okan

Okan dan Zeki pagi-pagi sekali memberi kejutan kepada Ilma dan Elika. Mereka tanpa memberikan kabar pulang ke rumah. Okan dan Zeki duduk di ruang tamu. Ilma kaget setengah mati melihat kedatangan mereka.

Zeki mengeluarkan oleh-oleh untuk Ilma, Elika dan Zoya. Zeki perlahan mengetuk pintu kamar Zoya. Karena tidak ada jawaban, Zeki berinisiatif masuk ke dalam kamar Zoya.

Kamar Zoya seperti baru saja kemalingan. Semua terlihat berantakan. Zeki memeriksa lemari Zoya. Tidak ada satupun yang tersisa. Koper yang Zeki bawa dari rumah Arga juga tidak ada.

Zeki kembali ke ruang tamu. Ruang tamu sepi. Zeki mendengar Okan memanggilnya dari ruang makan. Ilma baru saja membeli nasi kuning untuk mereka sarapan. Menurut kebiasaan di keluarga Okan, di saat makan tidak boleh ngomong. Zeki menahan diri untuk bertanya tentang Zoya. Zeki dan keluarga menikmati sarapan.

Setelah selesai sarapan, Zeki memandangi Ilma dan Elika yang terlihat gelisah. Okan sedari tadi tidak melihat Zoya. Okan menanyakan Zoya kepada Zeki. Zeki bilang Zoya tidak ada di kamarnya. Menurut perkiraan Zeki, Zoya pergi dari rumah.

"Apa? Zoya pergi!" Okan berdiri dari tempat duduknya.

"Koper dan semua pakaiannya bersih tapi kamarnya seperti habis kerampokan," jawab Zeki.

Elika melirik jam di tangannya. Elika meminta izin untuk pergi ke sekolah. Elika hari ini ada tugas yang belum diselesaikan. Elika berpamitan langsung meninggalkan rumah. Urusan Zoya, Elika gak mau tahu biarlah Ilma yang membereskannya.

"Dengan kondisi Zoya seperti sekarang, rasanya tidak mungkin Zoya pergi dari rumah. Katakan!" Okan melotot sambil mengepalkan tangannya ke arah Ilma.

"Zoya ketahuan mencuri uang," jawab Ilma.

"Zoya mencuri?" Okan dan Zeki mengernyitkan keningnya.

Ilma membawa Okan dan Zeki ke ruang kerja. Ilma menyuruh Okan memeriksa laci di meja kerjanya. Okan langsung memeriksa laci meja kerjanya. Okan mengeluarkan amplop berwarna putih panjang. Okan memeriksa isi dari amplop putih itu.

"Hilang. Di sini seharusnya ada 5 juta. Sisa uang ada 3 juta," Okan terduduk di kursi kerja.

"Kalung pemberian Papa sewaktu pulang dari luar negeri juga hilang," kata Ilma.

"Apa pelakunya Zoya?" tanya Zeki.

"Siapa lagi kalo bukan dia. Selama ini rumah kita belum pernah ada kemalingan. Zoya baru seminggu di sini, rumah kita kemalingan," sahut Ilma.

"Apa ada buktinya?" Zeki memandangi Ilma.

"Mama yakin itu Zoya!" Ilma merasa paling tahu.

"Apa karena itu Zoya lari dari rumah?" Okan kali ini yang bertanya.

"Mungkin saja," sahut Ilma.

"Mama yang Zeki kenal pasti akan menghukum orang yang telah mengambil harta Mama. Apakah Mama mengusirnya?"

"Kamu tidak percaya Mama!" Ilma meradang.

Zeki memutuskan pergi ke sekolah Zoya. Zeki ke ruang tamu mengambil oleh-oleh yang sudah dia siapkan untuk Zoya. Zeki mengambil kunci mobil. Zeki memukul keras stirnya karena perjalanan Zeki ke sekolah Zoya sedikit terlambat karena Zeki harus mengisi bensin terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian, Zeki menuju ke sekolah. Zeki meminta izin untuk menemui Zoya kepada guru yang piket pada hari itu. Zeki melihat ada Elika di taman sekolah.

Zeki mencuri dengar obrolan mereka. Elika membatalkan semua rencananya untuk mentraktir teman-temannya karena di luar perkiraan kakak dan papanya kembali dari perjalanan dinas.

"Yah, kok gitu sih. Apa jangan-jangan lu hanya bikin alasan? Bilang aja lu gak punya uang buat traktir kita!" Teman Elika dengan kekecewaannya.

"Enak aja, gue punya uang. Ini!" Elika mengeluarkan beberapa uang berwarna merah dari dompetnya.

"Batal dong naik mobil, jalan-jalan," sahut teman Elika yang lain.

"Ya, bukan mobil gue. Habis ini kita makan di kantin," Elika dan beberapa temannya kembali ke dalam kelas.

Mata Zeki membelalak. Dari mana Elika punya uang sebanyak itu. Elika selama ini tidak pernah menabung. Apa yang dia mau selalu saja dikasih. Sungguh berbeda dengan Zoya, karena terbiasa hidup sederhana, Zoya selalu menyimpan uang yang diberikan Zeki ataupun dari Okan.

Zeki berniat ingin menanyakan soal uang itu kepada Elika, tapi Zeki melihat teman Zoya cewek yang selalu bersama Zoya berlari bersama dengan guru olahraga.

"Ada apa? Pasti ada sesuatu," Zeki ikut juga berlari di belakang mereka.

Zeki melihat guru olahraga membuka pintu gudang. Zeki melihat Zoya bersender di dinding dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Zoya! Permisi Pak, itu Adik saya!" Teriak Zeki dari belakang.

"Oh iya, tolong dibawa saja ke rumah sakit," kata Pak guru.

Zeki mengangkat Zoya. Daniyal, Raisa dan Dinar meminta izin kepada guru piket untuk mengantarkan Zoya ke rumah sakit. Setelah mendapatkan izin, mereka ikut mobil Zeki.

Sepanjang perjalanan, Daniyal menceritakan usaha mereka untuk mencari Zoya kepada Zeki. Sebelumnya mereka melihat Zoya masih duduk santai di depan kelas. Tapi karena tadi mereka fokus dengan materi yang diberikan guru olahraga, mereka melupakan Zoya.

"Apa Zoya mempunyai musuh?" tanya Zeki.

"Yang musuhin Zoya selama ini Elika," sahut Dinar.

Zeki mengetuk-ngetuk setirnya. Zeki sebelumnya pernah melihat Elika melemparkan bola ke arah Zoya. Jika kali ini perbuatan Elika, Zeki akan bertindak tegas. Elika sudah sangat keterlaluan.

Tibalah mereka di rumah sakit. Daniyal menggendong Zoya masuk ke dalam ruangan UGD. Zoya segera diperiksa. Zeki dan teman-teman Zoya menunggu di depan ruangan UGD.

Dokter yang dulu memeriksa Zoya yang kebetulan saat ini sedang menangani Zoya, menyarankan agar Zoya rawat inap di rumah sakit. Zoya mengalami sesak napas dan Zoya juga akan melakukan pemeriksaan rutin.

Zeki sebagai anggota keluarga mengisi administrasi untuk Zoya. Zoya dipindahkan ke dalam ruang perawatan. Zeki berterima kasih kepada Daniyal, Dinar dan Raisa karena mereka sudah membantu mengantarkan Zoya ke rumah.

Daniyal, Raisa dan Dinar kembali ke sekolah menggunakan taxi online yang ongkosnya dibayar oleh Zeki. Setiba di sekolah, Rafa dan Najib memanggil mereka bertiga ke ruangan OSIS.

"Ada apa Kak?" tanya Dinar.

"Gue baru aja dengar tentang Zoya. Gimana keadaannya?" Rafa mempersilakan mereka bertiga untuk duduk.

"Zoya harus rawat inap di rumah sakit," jawab Daniyal.

"Gue tau siapa yang mengurung Zoya," Najib mengeluarkan ponselnya.

Ketiga sahabat Zoya melihat video yang ada di ponsel Najib. Video saat Elika memukul Zoya di depan toilet dan menyeretnya ke dalam gudang.

"Kurang ajar!" Daniyal dengan perasaan marah bangkit dari tempat duduknya berniat ingin memberi pelajaran kepada Elika.

"Jangan gegabah! Biar sekolah yang memutuskan hukuman untuk Elika. Gue nunjukin ini karena lu semua temannya Zoya. Kalian tenang saja. Kami sebagai anggota OSIS akan melaporkan Elika," kata Najib.

Daniyal dengan keras meninju meja, melampiaskan kemarahannya.

Elika, gue gak akan tinggal diam, batin Daniyal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mauk
Mampus
Mauk
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Sakit gak tu 🤣
Baby
Ceritanya bikin penasaran
Om
🥰
Queen
Waduh😱
Queen
Makhluk astral miirp Arga
Queen
Ih sereeeeem
Fang
Cemburu Arga parah.
Al!f
Elika gilaaaaaaa
Al!f
😱😱😱😱😱
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Nia
like it 🥰
Mara
Dpt rekomendasi dari bestie. Bagus ceritanya.
Satria
Suka
Al!f
😱
Al!f
Kembarannya
Al!f
Kok ada ya ibu kyk giu. Marah sama anak karwna mirip ayahnya 🤭
Na!
Arga mana lagi ini?
Nashira
Kira in SDH ko it 🤣. Author suka bikin org penasaran 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!