NovelToon NovelToon
Penyembuh Luka Cinta

Penyembuh Luka Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Penyesalan Suami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Gemini Gund

Aisss
Ringis seorang gadis memegang kepala nya yang pusing Lalu matanya terbelalak setelah melihat kondisi kamar yang berbeda
"Hah ini kamar siapa?" tanya pinky pada dirinya sendiri
Ceklek
Pintu di buka dan menampilkan seorang wanita muda berambut pirang yang tersenyum sinis dan menatap nya tajam....
" Aku gagal membuat mu mati CINTA " ucap Sinis gadis itu menekan kata CINTA
Kedua mata Pinky membulat mendengar ucapan gadis asing di depan nya dan Siapa Cinta pikir Pinky
" Cinta ? apa wanita ini salah orang jelas' nama ku pinky" Batin Cinta
plak
Pinky terkejut mendapatkan tamparan dari wanita asing di depan nya
Dan saat Emili ingin melayangkan tamparan lagi
Hap
Pinky menahan tangan nya dan mencengkram dengan erat
" Kau berani melawan ku?" tanya Emili terkejut
" Aku bahkan berani membunuhmu " ucap Pinky dengan tatapan tajam
" Apa yang terjadi pada pinky?"
Yuk simak kisahnya semoga suka dengan cerita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ulah Rosalia

Sejak hari di mana cinta di nyatakan hilang membuat kondisi kesehatan Kakek Reksadana semakin menurun, rasa bersalah menyelimuti hati sang Kakek...

Sudah banyak cara mereka lakukan untuk mencari keberadaan cinta tapi hasilnya nihil seolah cinta benar' hilang dari bumi ini

Jika ada yang bertanya bagaimana dengan Wiliam??

Maka jawabannya, Wiliam merasa terpuruk dan kehilangan sebagian jiwanya seakan ikut pergi bersama cinta, sikap nya berubah dingin dan melampiaskan semuanya dengan bekerja bahkan tak memperdulikan kesehatan tubuhnya yang sebenarnya lelah bahkan teramat LELAH...

Ceklek

Wiliam memandang datar Emili yang masuk kedalam ruangan kerja nya tanpa mengetuk, sungguh semakin hari tingkah gadis itu membuat Wiliam geram tapi tidak bisa menyakiti nya karena Wiliam belum mengetahui fakta jika gadis itu bukanlah adik kandungnya, mungkin jika Wiliam tau dia akan menegur dengan cara kasar...

" Apa kamu tidak bisa berpakaian lebih sopan Emil?"

Mendengar perkataan Wiliam bukannya marah' justru gadis itu tersenyum manis

" Kak ini fashion ku, aku bahkan terlihat cantik bukan? banyak laki-laki yang menatap memuji bentuk tubuh dan wajah cantik ku"

" Jadi penampilan ku ini tidak ada yang salah" ujar nya dengan percaya diri

TIDAK SALAH KATANYA??

Baju ketat bahkan memperlihatkan belahan dadanya, lalu rok pendek di atas lutut dengan belahan di samping teramat pendek dan ketat, Wiliam merasa jika Emili sengaja berpakaian seperti ini untuk menggoda banyak lelaki dan sejujurnya Wiliam merasa jika Emili terkesan menggoda nya belakang ini, tapi pikiran itu berusaha di tepis nya karena beranggapan emil adik nya tak mungkin menyukai nya ....

" Aku membawa makanan untuk kakak, ini ku buatkan spesial untuk mu kak, kemari dan cobalah aku yakin kakak belum makan " dengan gerakan cepat penuh semangat gadis itu membuka rantang makanan itu dan menyusun nya di meja

" Aku tidak lapar kamu makan saja, jika lapar jika tidak bisa kamu berikan pada orang lain" jawab Wiliam

Emili terdiam dengan raut wajah cemberutnya

" Susah sekali menaklukkan hati mu" gumam Emili dalam hatinya....

" Kak apa tidak berniat mencari pendamping hidup?" tanya Emili membuat Wiliam langsung menatap nya datar dan terlihat raut wajahnya tak senang mendengar perkataan Emili...

" Apa maksud mu Emil, aku masih memiliki istri"

" Istri?, bisa jadi dia sudah mati kak" jawab Emili tanpa berpikir panjang

Brakkkk

Wiliam mengebrak meja dan menatap tajam Emili

" Keluar Emili" ujar Wiliam dengan suara lirih

Emili tak bergeming karena masih terkejut

" KELUAR" bentak Wiliam dengan suara keras nya...

Emili terjingkrak kaget lalu segera keluar dengan membawa bekal itu...

Pranggg

Emili menghancurkan seluruh barang di kamarnya

Hiks

Hiks

Hiks

Gadis itu luruh ke lantai dan terisak

" Apa aku salah menginginkan kematian cinta dan bisa merebut hati mu" ucap Emili di selingi isak tangis nya

Wiliam mengusap wajahnya kasar dan masih teringat ucapan emili ..

" Aku yakin kamu masih hidup cinta, ku mohon pulanglah" cairan bening mengalir dari sudut matanya

Bukan petama kali nya Wiliam menangis seperti saat ini, di saat dia merindukan cinta gadis yang awal kehadirannya di tolak oleh nya tapi pada akhirnya gadis itu mampu menggoyahkan hatinya....

" Aku mencintaimu, maaf aku gagal melindungi kamu" gumam Wiliam semakin merasa sesak di dadanya

Di rumah utama terlihat Rosalia yang duduk sambil menikmati minuman nya , suasana hatinya begitu baik tapi tak bertahan lama ketika seorang pelayan datang dan menyampaikan sesuatu yang membuat moodnya hancur....

" Nyonya, tuan besar kembali tak menyentuh makanan"

prangg

Rosalia melempar gelas itu membuat nya pecahan dan menimbulkan bunyi yang memekik

" Siapakah makanan nya dan bawah ke kamar si tua itu, aku sendri yang akan memaksa nya makan"

Tak ada raut wajah iba justru Rosalia mulai menunjukkan sifat aslinya yang tidak ingin mengurus Kakek Reksadana...

Pelayan itu dengan cepat menuju dapur dan menyiapkan makanan itu, hatinya bergetar ketakutan tapi dia harus tetap menjalankan pekerjaan nya, setelah semuanya siap pelayan itu mengikuti Rosalia menuju ruangan sang tuan Reksadana...

brakk

Bukannya membuka pintu dengan baik justru Rosalia menendang dengan kaki nya Sehingga mengagetkan sang pemilik kamar

" Rosalia apa kamu tidak bisa mengetok pintu terlebih dahulu, jaga sopan santun mu" peringatan kakek Reksadana yang sedang bersandar pada ranjang nya

" Apa ayah ingin mati, jika ya maka segeralah mati"

Kakek Reksadana dan pelayan itu terkejut mendengar kalimat yang di katakan Rosalia, bagaimana bisa seorang menantu bercakap seperti itu pada mertua nya sendri...

" Apa maksud mu nak?" tanya Reksadana mencoba sabar dan menahan amarahnya karena tubuhnya sangat lemah saat ini ...

" Ayah sudah cukup aku berlaku baik selama ini tapi ayah justru semakin membuat ku muak, kenapa tidak mati saja seperti si miskin itu" ujar Rosalia keceplosan karena begitu di liputi Amarah saat ini

Reksadana membelalakkan matanya dan menatap penuh intimidasi pada Rosalia, begitupun sang pelayan yang saat ini memikirkan keselamatan nona muda nya yang menghilang tiba-tiba saja, apa artinya ??

" Menghilang nya nona muda apa ada kaitannya dengan nyonya Rosalia " pikir sang pelayan yang tatapan nya saat ini menatap Rosalia dengan perasaan cemas...

" Apa menghilang nya Cinta ada hubungan nya dengan mu Rosalia?, apa kamu mengetahui sesuatu?" tanya Reksadana menatap tajam Rosalia

Bukannya takut karena sudah mengatakan sesuatu yang bisa saja merujuk pada nya sebagai pelaku, Rosalia justru menyeringai lalu berucap

" Bisa di bilang begitu kakek tua,maka patuh lah dan jangan membuat ku pusing dengan tingkah mu"

Lalu tatapan nya beralih pada pelayan

" Berikan makanan itu pada nya, jika masih menolak tidak perlu di beri makan lagi, ingat aku yang berkuasa di rumah ini sekarang, dan"

Rosalia beralih menatap Reksadana

" jika kakek tua berusaha ikut campur maka bersiaplah menemui ajal mu, aku bisa saja melenyapkan mu saat ini, tapi aku masih membutuhkan mu untuk mendatangi surat penting"

" Jangan mencari masalah dengan ku kakek tua, kondisi mu yang lemah semakin membantu ku melenyapkan mu kapan pun aku mau " ujar Rosalia tanpa rasa takut

" Biadab kamu Rosalia, ingat Wiliam tidak akan membiarkan mu melakukan semua rencana jahat mu" ujar Kakek Reksadana

" Hahahaha, dengar Kakek tua ada yang harus kamu ketahui "

Rosalia mendekat dan berbisik di telinga kakek Reksadana

" Wiliam hanyalah anak angkat ku tidak ada alasan aku untuk tidak menyingkirkan nya, dan satu lagi perlu kamu tau kakek tua Emili bukanlah anak kandung putra mu"

Kakek Reksadana tercengang dan tanpa rasa iba, Rosalia menyuntik kan sesuatu pada tangan kakek Reksadana

" Nyo...nya a..pa ya..ng nyo..nya la..ku...kan ?" tanya pelayan itu dengan seluruh badan yang sudah gemetaran

Rosalia berbalik menatap tajam pelayan itu lalu mendekat dan mencengkram kedua pipi pelayan itu

" Jangan pernah mengatakan pada siapa pun apa yang kamu lihat saat ini, jika kamu berani mengatakan nya aku tidak akan segan-segan membunuh mu dan keluarga mu" ancam Rosalia

" Iyah nyo...nya" jawab nya dengan terbata-bata karena sangat takut dengan ancaman Rosalia apalagi setelah melihat langsung apa yang di lakukan Rosalia pada tuan besar

" Bawah Makanan ini kembali ke dapur" ujar Rosalia lalu berlalu pergi tanpa rasa bersalah

Pelayan itu menatap iba kakek Reksadana, air matanya luruh melihat kakek yang terlihat sangat lemah

" Maafkan saya tuan" ucap pelayan itu lalu pergi dengan rasa bersalah

Sedangkan Kakek Reksadana merasa tubuhnya semakin lemah bahkan ingin berbicara saja tidak bisa, air mata nya menetes dengan rasa sakit di dada nya

" kamu wanita iblis Rosalia" batin Reksadana dengan rasa sesak di dadanya

Hay Readers ❤️

Jangan lupa untuk mendukung karya Autor dengan cara like, komen, vote, dan subscribe

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!