Aku kira setelah menjual perawanku,semua penderitaan ku akan berakhir ibuku akan sembuh,ternyata dugaan ku salah.Wanita yang membeli tubuhku ternyata menjadikan ku benar-benar menjadi seorang pelacur yang sudah menghancurkan masa depan ku.
Bisakah aku lepas dari rumah pelacuran ini,adakah pria yang mau menerima wanita kotor sepertiku?
ikuti kisah pahit hidup seorang gadis miskin lepas dari rumah pelacuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 ~ Terima kasih ~
Burhan bangun pagi-pagi sekali,tiga hari di rawat Mira,diobati dengan berbagai ramuan tradisional membuatnya merasa tubuhnya begitu ringan dan sehat.
"Dia memang telaten sekali,baru kali ini aku sakit tidak melibatkan dokter,kalau dia disisi ku terus bisa-bisa dokter pribadiku jadi makan gaji buta." Ucapnya dalam hati.
Burhan pergi ke kamar mandi lalu,membersihkan tubuhnya yang sudah lengket mungkin karena selama tiga hari dia tidak mandi.
" Om ini masih pagi-pagi sekali kenapa sudah mandi dan berpakaian kerja begitu? memangnya om sudah benar-benar sembuh?" Tanya Mira setelah Burhan keluar dari kamar dengan pakaian rapi.
"Sudahlah kamu memang sangat hebat,terima kasih ya sudah mengurus ku dengan baik selama tiga hari ini." Ucap Burhan setelah duduk di sofa.
" Aku buatkan kopi dulu om,atau om sarapan dulu?" Tanya Mira.
"Hmm aku tidak biasa makan berat kalau pagi hari,cukup kopi sama roti saja." Jawabnya.Mira segera pergi ke dapur lalu membuatkan permintaan pria itu.
" Ini om kopi sama roti permintaan om." Mira menyodorkan gelas dan wadah roti ke hadapan Burhan setelah itu dia kembali duduk.Sebelumnya Mira juga sudah mandi sejak dia bangun tadi,dia bangun jam empat subuh.
" Mira kamu tau mengendarai mobil? Aku akan belikan mobil untukmu karena sudah melayaniku dengan baik." Ucap Burhan lagi.
"Mobil om?" Tanya Mira dia kaget karena lagi-lagi pria itu memberikan dia kejutan-kejutan yang sangat mengagetkannya.
"Iya mobil,aku tidak ingin kamu selalu naik angkutan kalau kita ingin bertemu." Jawab Burhan sembari menatap Mira.
"Tidak usah om, lagian aku tidak bisa bawa mobil,aku hanya tidak ingin lagi bekerja di rumah bordir,bisa tidak om berbicara dengan nyonya Firza agar aku lepas darinya?"
Burhan terdiam mendengar ucapan Mira,entah kenapa ada perasaan aneh di hatinya entah itu perasaan apa yang jelas dia takut Mira pergi dari sisinya.
" Mira kamu mau jadi simpanan om saja,aku akan penuhi semua kebutuhan kamu,kalau kamu jadi simpanan ku." Tanya Burhan terlebih dahulu mengabaikan permintaan Mira yang tadi.
" Tidak om,aku mau taubat,aku mau cari pekerjaan lain saja aku tidak mau hidup bergelimang harta tapi hidup ku penuh dengan dosa." Jawab Mira.Sontak wajah Burhan terlihat berubah,dari yang lemah lembut terlihat jadi datar dan menakutkan.
"Lupakan saja,aku akan antar kamu pulang ke rumah mu." Burhan beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil kunci mobilnya,Mira langsung buru-buru mengikuti pria itu.
Sepanjang jalan keduanya hanya diam saja,Mira juga takut memulai obrolan,dia belum pernah melihat wajah Burhan seperti itu sebelumnya.
"Om..Saya di simpang depan itu ya." Ucap Mira mengingatkan.Burhan membuka kaca mobilnya ternyata masih lumayan gelap,dia sedikit kesal kepada Mira yang menolak permintaannya tapi dia juga tidak ingin Mira menjadi bahan julid tetangganya.
" Kita sarapan dulu." Jawab Burhan singkat lalu membawa Mira ke sebuah hotel bintang lima yang ada restorannya.
" Om kita ngapain kesini?" Tanya Mira sedikit heran sekaligus kagum melihat besarnya bangunan itu.
"Kamu tidak ingin kan tetangga-tetangga mu,julid kepada mu karena pulang pagi,jadi kita disini sampai jam sembilan nanti." jawab Burhan dengan wajah yang masih tegang.Di dalam hati Mira sedikit kagum dengan sikap pria itu bagaimana bisa pria itu memikirkan dia sampai sejauh itu.
" Om..Jangan marah,aku minta maaf kalau ada salahku." Ucap Mira tiba-tiba saat keduanya sudah duduk di tempat masing-masing.
Burhan menghela napas berat mendengar ucapan Mira,padahal dia tidak marah sama sekali karena penolakan Mira hanya saja dia takut Mira pergi dari sisinya,dia terlanjur nyaman bersama gadis belia itu.
"Silahkan makan,nanti kamu bisa belanja apa pun,bawa ibumu juga belanja.Aku minta maaf mungkin aku tidak bisa membantu mu,kata Firza kalian sudah punya kontrak jadi kamu tidak bisa melanggar kontrak." Ucap Burhan berbohong.Padahal dia melakukan itu karena Mira menolaknya menjadi wanita simpanannya,sementara Burhan belum siap kehilangan Mira.
"Aku rasa aku tidak pernah menandatangani kontrak dengan wanita itu,aku tidak mau om kalau berhubung dengan banyak pria,ibuku sudah sembuh jadi aku bisa mencari pekerjaan dari pada jual diri." Ucap Mira lagi.
" Aku akan coba bicara nanti,ayo habiskan makanan mu.Aku akan antar kamu pulang."
"Tidak usah om,aku naik taksi saja." Tolak Mira,lalu dia beranjak dari tempat duduknya.
" Kamu nga papa,pulang sendiri,om jadi tidak enak."
"Nga papa om,aku duluan om,taksi sudah menunggu di depan." Jawab Mira lalu dia segera keluar dari hotel dan pergi menyusul taksi yang sudah dia pesan.
Setelah membayar ongkosnya,Mira berjalan terburu-buru,dia melihat sekelilingnya,untung saja dia tidak bertemu dengan Irma.
" Kamu sudah pulang? kamu lapar ibu masakin makanan kesukaan kamu ya.Kamu istrahat saja dulu biar ibu memasak." Ningsih bergegas ingin pergi ke dapur tapi Mira malah mencegatnya.
"Tidak usah bu,aku sudah makan,tadi bos aku memberikan aku membawa makanan jadi aku makan.Aku mau istrahat dulu ya bu,aku capek sekali." Mira pergi ke kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang usang miliknya.
" Tiga hari mengurus om Burhan ternyata lelah juga." Ucap Mira sembari mulai memejamkan matanya.
****
Burhan baru saja sampai di ruangannya,dia langsung duduk di kursi kebesarannya hari ini dia tidak ada semangat untuk melakukan pekerjaannya,dia masih kepikiran dengan penolakan Mira tadi pagi.Padahal sebenarnya dia juga tidak ingin lagi Mira menjadi penghuni rumah itu,gampang saja bagi dia jika ingin menebus Mira dari sana tapi dia takut kalau Mira tidak bekerja lagi disana malah dia tidak bertemu lagi dengan Mira selamanya.
" Mira,sepertinya aku jatuh cinta kepada mu,andai saja kamu mau menjadi wanita simpanan ku." Ucapnya dalam hati,hingga tidak sadar pintu ruangannya terbuka.
" Papa...Aku pulang."
" Adam...Ka_kamu..!! Kapan kamu kembali ke Indonesia bukan kah kamu masih di Jerman?" Burhan kaget sekali saat melihat putra kebanggaannya berada di ruangannya.Burhan menghampiri Adam yang berdiri jauh darinya lalu memeluk putranya yang sudah lama tidak dia kunjungi.
" Mama menyuruhku kembali pa..Kata mama hubungan mama sama papa semakin jauh saja,dan mama bilang kalau papa punya wanita simpanan." Kata-kata putranya yang penuh penekanan dan tuduhan membuat Burhan tidak berkutik.
" Pa...Sampai kapan? Papa sudah tua,begitu juga dengan mama apalagi yang mau di cari pa?"
🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹 🌹
sukses selalu untuk Karyanya 🎉🎉🎉