NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18.Berita angin

Zely menatap kedua sahabatnya yang saat ini masih memasang wajah tidak percaya saat mendengar penuturan Zely tadi. Berita itu seperti sebuah angin yang tiba-tiba datang seolah tidak memberikan tanda-tanda.

"Reaksinya biasa aja keles,kek dapat berita gue mati ajaaa."

Fida melihat kearah Radi yang masih cengo dan menganga karena kaget. Seketika Fida mengatup mulut Radi dengan cepat.

"Jadi ini alasan lu menghilang ga ada kabar setelah beberapa hari?" Tanya Radi mengintrogasi.

"Hehehe maaf yah, namanya juga rejeki ga ada yang tau. Gue ga ngasih kabar biar kek surprise gituuu."

Zely memang sengaja memberikan kesan kalau ia sangat bahagia dengan pernikahan itu, karena sejak awal sebelum ia sehancur sekarang ia mengatakan kepada mereka bahwa ia akan mendapatkan Alka bagaimana pun caranya namun ternyata ia tidak menyangka akan mendapatkan Alka walaupun harus mengorbankan harga dirinya.

Kedua sahabatnya jelas tidak percaya kalau Zely ternyata sehebat itu. Baru beberapa hari menghilang ia membawa kabar membahagiakan itu.

"Ini beneran Zel? Gua ga salah denger kan? Lu beneran mau nikah sama laki-laki yang lu incer selama ini?" Fida kegirangan bukan main karena turut berbahagia dengan sahabatnya.

Radi sendiri tersenyum senang walaupun ia merasa ada yang janggal "Aaa demi apa sikutu kupret ini bakal nikah, pliss jangan sombong-sombong yah Mentang-mentang mau jadi bini konglomerat."

Radi mencubit pelan pipi Zely dan gadis itu tersenyum kikuk, jujur saja ia tidak sebahagia itu. Ia benar-benar sangat ingin menangis kini menghadapi pernikahan yang begitu melelahkan karena ia harus menghadapi nya sendirian. Tidak ada ibunya dan ia tidak bisa terbuka dengan kedua sahabatnya.

Zely hampir saja menceritakan semuanya kepada Radi juga Fida namun ia urungkan karena Mau sampai kapan ia harus merugikan dan merepotkan kedua sahabatnya itu. Mereka sudah banyak menderita karena harus mengurus kehidupan Zely yang begitu hancur itu.

Tiba-tiba panggilan masuk di ponsel milik Zely dan ternyata itu adalah panggilan dari Alka. Kenapa yah kira-kira?.

Fida dan Radi tersenyum melihat itu, Zely sendiri malah ketar-ketir namun berusaha untuk terlihat normal.

"Ehemm baru keluar sebentar aja dah dicariin ayang tuh kiw kiw."

Radi ikut tersenyum mendengar godaan Fida, Zely sendiri pura-pura tersenyum malu padahal aslinya takut melihat nama laki-laki itu.

"Halo mas ada apa?" Tanya Zely dengan nada selembut mungkin.

Tentu saja suara lembut itu memicu reaksi yang begitu heboh dari kedua sahabatnya. Fida dan Radi saling dorong-dorongan merasa sahabatnya sedang dalam suasana dipenuhi bunga-bunga cinta.

Alka sedikit memicing saat mendengar suara gadis itu sepertinya seolah dihuat-buat, apa dia gila?.

"Dimana kamu? Kenapa belum juga pulang?" Tanya Alka sedikit mengintrogasi.

Busettt, belum jadi laki aja dah posesif begini batin Zely namun ia mengaku salah karena pergi dari mansion tanpa pemberitahuan kepada Alka. Gadis itu pergi tanpa izin.

"Iya mas aku pulang sekarang, " ucap Zely dengan tenang padahal Alka belum juga mengatakan apapun.

Karena saat ini kedua sahabatnya sedang dalam mode kepo, mereka mendekati Zely dan mengarahkan telinga mereka berharap bisa mendengarkan suara Alka namun naas sambungan sudah lebih dahulu diputuskan oleh Zely.

"Wahh dia mematikan sambungan saat aku masih ingin bicara? Berani sekali dia!" Kesal Alka melemparkan ponselnya di sofa.

Ia menatap mansion itu dengan seksama dan melihat nya begitu bersih juga rapi, sepertinya gadis itu sudah membersihkan nya. Udaranya juga sangat bersih seolah tidak ada debu disana.

"Apa dia baru saja membersihkan tempat ini?"

Zely memang sengaja tinggal di mansion ini atas perintah Alka, gadis itu sudah pergi dari rumah dan tidak ada tujuan sama sekali. Walaupun Alka tidak menyukai nya namun ia harus tetap peduli dengan keadaan Zely toh berita ia akan menikah dengan Zely juga tersebar di seluruh penjuru kota jadi ia harus menjaga gadis itu agar ia tidak di cap sebagai seorang laki-laki yang tidak bertanggungjawab.

Mamah juga setuju agar Zely tinggal disana, Karena Alka berbohong mengatakan kalau keluarga Zely tidak ada satupun yang tinggal disini. Mereka jauh dan mamah yang melihat gadis itu juga seolah tidak ingin terbuka tentang keluarganya membuat mamah langsung mengiyakan saja tanpa repot bertanya ini itu. Sebab baginya latarbelakang Zely sama sekali tidak penting karena ia hanya ingin Zely saja. Karena baginya Zely adalah gadis baik yang akan menyayangi Alka juga dirinya.

Awalnya Zely meminta kepada Alka untuk jujur saja mengenai latarbelakang nya tapi laki-laki itu menolaknya. Tentu saja Zely faham mungkin ia malu karena mengetahui kehidupan Zely dan tidak ingin mamah ikut menanggung malu.

"Gua cabut yah guys,"ucap Zely berdiri dan menyandang tas nya.

Saat ini mereka sedang berada di kantin rumah sakit tempat kedua sahabatnya itu bekerja, mereka sedang pergantian shif dan sebentar lagi giliran mereka.

"Yahh gimana dong, padahal pengen nganterin lu balik tapi udah mau shif kita nih." Radi dengan wajah penuh rada bersalah itu.

Fida juga demikian dan lebih jelasnya mereka masih merasa kekurangan waktu bersama, namun Zely sudah disuruh pulang dan kedua sahabatnya juga harus melanjutkan tugas.

Setelah berpamitan Zely berjalan pelan menuju halte bus yang mengarah ke mansion milik Alka. Gadis itu duduk disana menunggu bus dengan mata menatap keatas langit.

"Seharusnya aku bahagia karena impian ku benar-benar tercapai, tapi mengapa untuk bertemu dengannya saja membuatku sangat takut?"

Gadis itu bergumam pelan hingga orang-orang disekitarnya melirik. Zely tidak menyadari itu, ia sudah terlanjur hanyut dalam lamunannya sendiri.

Lagi dan lagi panggilan masuk di ponsel milik Zely, Alka mungkin sudah menunggu lama di mansion namun gadis itu tak kunjung datang.

"Halo mas, maa,,"

"Tidak usah pulang sekalian! Sudah syukur kamu ku kasih tempat tinggal bisa-bisanya ngelunjak."

Zely terdiam, ia hendak menjelaskan kalau ia sedang menunggu bus saat ini. Namun ia tidak ingin membuat Alka semakin marah lagi. Kalau salah yah salah tidak usah melakukan pembelaan.

"Maaf mas,"

"Maaf maaf, bisanya bikin naik darah aja. Dimana kamu sekarang?"

"A,,aku di halte bus sedang menunggu bus datang mas."

"Ck, sudah malam kamu belum juga pulang. Mamah pasti marah kalau tau ini, bikin repot aja."

Zely hanya diam saja membiarkan Alka meluapkan rasa kesalnya itu.

"Sebentar lagi mungkin bus nya akan datang mas, maaf karena sudah merepotkan. "

"Ck, sudahlah kamu tunggu disana saja. Sudah sangat malam juga, nanti kamu kenapa-napa malah aku yang kena batunya."

Alka sendiri tidak tahu apakah ini dorongan karena takut dengan mamah atau karena ia memang sudah mulai luluh hatinya.

Zely hanya menurut saja, walaupun sebenarnya ia ingin menolak karena jujur saja ia sangat tidak ingin merepotkan Alka. Ia sudah terlanjur malu kepada laki-laki itu, banyak bantuan yang sudah ia terima dan ia tidak ingin menambah banyak hutang budi lagi.

Dulu Zely sempat menanamkan dalam hati nya untuk menjadi gadis yang tidak tahu diri. Sebab pesan Ren juga untuk menaklukkan Alka adalah dengan membangkang atau tidak patuh terhadapnya. Namun itu adalah niat jauh sebelum Alka tahu kelemahannya, sebelum Alka tahu hancur dan memalukan nya kehidupan yang dimiliki Zely.

Kini Zely hanya akan bersikap pasrah saja, Alka sudah sepatutnya ia hormati. Laki-laki itu bahkan sudah melunasi habis hutang ibunya yang jumlahnya tidak sedikit, mungkin gaji Zely dikumpulkan seumur hidup juga ia tidak sanggup membayarnya. Walaupun sebenarnya itu bukan tanggung jawab Zely tapi tetap saja Ibunya telah menjual namanya sebagai pelunas hutang nya.

Lagian laki-laki itu juga tidak seharusnya ia bantah karena setiap perintah nya bukanlah hal yang merugikan untuk Zely, bahkan kalau dihitung mungkin pihak yang dirugikan disini adalah Alka bukan Zely.

Suasana semakin dingin saja, Zely hanya duduk di halte sembari merenung kehidupan yang begitu kelabu itu. Entah ia akan mendapatkan kehidupan dengan warna menyala terang atau dari kelabu kian menggelap hingga hitam pekat.

Alka sendiri sudah berangkat untuk menjemput Zely, gadis sungguh merepotkan baginya namun mau tak mau ia benar-benar harus mengurusnya dengan dalih takut mamah akan marah kalau ia sampai mengabaikan zely.

"Ck, bisanya menyusahkan saja. Kemana dia keluar malam-malam begini? Diam saja dirumah kenapa?" Dumal Alka terus saja melajukan mobilnya menuju tempat Zely yang lumayan jauh itu.

Ia melihat dari jauh gadis itu duduk termenung memeluk dirinya, tubuh kecil itu terlihat sangat rapuh. Jujur saja siapapun yang melihat itu akan merasakan hal yang sama. Merasa iba dan akan timbul perasaan ingin mengurusnya, gadis itu benar-benar memancarkan aura yang aur auran.

Alka yang awalnya kesal seketika melembut hatinya. Luluh! Siapapun akan luluh karena Zely benar-benar semenyedihkan itu.

Tut..

Zely yang sedang meringkuk memeluk diri itu seketika menoleh kearah asal suara klakson itu. Dan ia melihat itu adalah mobil Alka yang terlihat dari kaca mobil laki-laki itu sedang memasang wajah murka.

"Pasti mas Alka akan memarahiku lagi, aku hanya bisa pasrah saja."

Alka sendiri hanya sedang berpura-pura untuk terlihat marah, gengsinya setinggi menara eifel hingga tidak Zely tau kalau ia sebenarnya sedikit meng khawatirkan gadis itu.

"Kenapa masih duduk seperti itu? Kamu ingin di sini sampai tahun depan?" Ketus Alka tanpa turun dari mobil. Laki-laki hanya menurunkan kaca dan melihat kearah Zely.

"Sa,,saya boleh masuk mas?" Tanya Zely memastikan.  Siapapun akan melakukan ham yang sama untuk sekadar berjaga-jaga. Karena Alka adalah tipe orang yang sangat sulit untuk ditebak.

"Benar-benar menyebalkan, bahkan untuk hal-hal seperti ini masih saja dipertanyakan.  Menurut mu saya kesini untuk apa? Sensus penduduk?"

Zely merasa sangat kebingungan padahal tinggal bilang boleh masuk saja ia malah menjelaskan dengan cara berbelit-belit. Zely tau hanya saja ia ingin memastikan agar tidak disebut lancang oleh Alka.

Gadis itu dengan gugup dan takut berjalan menuju mobil dan memasukinya. Alka hanya cuek dan menjalankan mobil.

Zely hanya diam saja tidak berani bahkan untuk sekedar menatap kearah Alka karena sepertinya calon suaminya itu sedang marah kepada nya walaupun realita yang sesungguhnya Alka tidak lah semarah itu.

"Kamu sebenarnya mau apa si? Keluar sampai malam begini untuk apa? Ingin menunjukkan kalau kamu membangkang? Sudah hebat?"

Alka sebenarnya tidak ingin marah atau mengomel hanya saja situasi di dalam mobil itu benar-benar sangat canggung,  ia kepalang tidak tau harus apa dan alhasil ia malah mengoceh seperti seorang ibu yang menasihati anaknya.

"Sejak kapan aku jadi se cerewet ini?" Batin Alka merasa ia seolah bersikap tidak biasa.

Zely meremas bajunya pelan, ia benar-benar sangat takut untuk sekedar berbicara dan menjelaskan. Sebab menurutnya membuat Alka semakin marah benar-benar bukanlah pilihan yang tepat, sikap seperti apa yang seharusnya ia tunjukkan agar laki-laki itu tidak marah? Ia kebingungan.

Alka sendiri menyadari hal itu, Zely terlihat sangat gugup juga takut namun ia tetap akan bersikeras terlihat dingin dan sangar agar gadis itu mengerti dan tidak bersikap seenaknya.

"Kenapa diam saja? Kamu sengaja mengabaikan ucapan saya?" Tanya Alka dengan ketus.

Zely menggeleng karena takut ditambah lagi ia merasa sangat lapar sejak tadi belum makan, oleh karena itu ia tidak memiliki energi lagi saat ini untuk menjelaskan nya.

"Wahhh sepertinya kamu menganggap segala ucapan saya tadi adalah angin berlalu? Benar-benar menyebalkan kamu sangat in,,"

Kruk

Kruk

Seketika ucapan Alka terhenti saat mendengar bunyi perut dari arah Zely, gadis itu seketika menahan malu yang tiada tara. Jujur sejujurnya ia lebih memilih dimarahi oleh laki-laki dibanding merasakan malu seperti ini.

Alka sendiri berbalik kearah lain menahan senyuman, ia benar-benar menganggap Zely lucu namun gengsi untuk memperlihatkan nya. Bagaimana bisa perutnya berbunyi disaat situasi seperti ini?.

"Ma,, maaf mas. Silahkan mas lanjutkan ucapan mas tadi."

Damn

"Apa dia sadar kalau dia selucu itu? Bagaimana bisa dua mengatakan untuk aku kembali mengomel setelah jeda perutnya berbunyi." Batin Alka menahan senyuman.

Zely sendiri menahan malu sejak tadi, namun karena ia memang sudah terlanjur memalukan dan Alka juga sudah pernah melihat keadaan dirinya yang lebih memalukan dibanding ini memilih untuk terlihat biasa saja.

"Ck, dasar gadis aneh!"

Alka mengakhiri omelannya sampai disana karena ia benar-benar tidak bisa menunjukkan rasa kesalnya lagi saat Zely menempatkan dirinya dalam posisi ingin tertawa sejak tadi.

Zely sendiri memilih diam, bukan tidak mendengar ucapan Alka tapi ia rasa tidak bisa protes untuk itu. Biarkan saja Alka berpendapat apapun tentang dirinya.

Sebut saja Alka memang laki-laki yang cuek dan sarkas tapi dia tidak sejahat itu untuk membiarkan Zely kelaparan.  Oleh karena itu sebelum kembali kerumah Alka sengaja mampir di sebuah restoran.

...🌺Berlanjut🌺...

Hemmm hemmm Alka kamu sepertinya mulai ada rada rasa cuma pura-pura gatau aja. Kamu sepertinya sudah mulai memperhatikan gadis ituuu.

Aaa ga sabar pengen liat Alka bucinnn

Jangan lupa like komen dan votenya wan kawan.

See you guyss 🍋‍🟩

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!