Berubah Setelah Di Sia - Siakan

Karna rasa penasaran Sila memberanikan diri mendekati orang yang ia maksud. Dari pada menduga - duga lebih baik membuktikan kebenaranya.

"Tika, kamu Tika kan?" sapa Sila setelah yakin itu Tika iparnya.

Orang yang ia sapa langsung menoleh dan tersenyum pada dirinya.

"Tuh benarkan kamu Tika, ngapain juga kamu berada di sini?"

"Emang ada salah kalau aku ada disini? ada yang larang gitu." jawab Tika ketus.

"Disini tu khusus tamu - tamu penting, sedangkan kamu itu siapa? pura - pura pakai pakai bagus padahal baju sewaan." Sila menertawakan Tika.

"Mbak ada dendam ya sama aku? Ga usah ngiri deh mbak. Aku ga mau buat keributan di pesta orang ya."

"Iri, aku iri sama kamu. Kita tuh ga selevel." Sila masih saja merendahkan orang lain sambil tertawa kecil.

"Eit mau kemana? aku belum selesai ngomong." teriak Sila saat Tika pergi begitu saja meninggalkan dirinya. Sila mencengkeram tangan Tika agar tidak pergi dari sana, rasanya belum puas ia mempermalukan adik iparnya itu.

"Mbak, jangan pancing emosi aku mbak. Tolong mbak dari pada mbak sendiri yang malu nantinya." Tika masih berusah baik - baik karna tidak mau jadi pusat perhatian orang - orang.

"Ooh aku tau sekarang kamu tuh kesini karna jadi simpanan ya." bisik Sila di telinga Tika.

"Mbak Sila bisa ga mulutnya di jaga, kalau orang lain dengar bisa menimbulkan fitnah."

"Kalau ga benar kenapa mesti takut?"

"Ada apa ini?" tanya seorang laki - laki yang begitu tampan yang sedari tadi menarik perhatian Sila.

"Ga ada apa - apa pak Niki. Ini saya cuma mau mengajak ipar saya kembali kerumah." ujar Sila sambil menatap sini Tika.

"Pulang." ulang Niki.

"Betul pak Niki. Ipar saya ini kabur dari rumah." jawab Sila senang karna bisa mempermalukan iparnya.

"Tika, ini maksudnya apa?" tanya Niki pada Tika.

"Nanti aku ceritain, Nik. Sekarang aku mau pulang."

"Aku antar ya." tawar Niki. Nampak bahwa Niki begitu perhatian pada Tika.

"Ga usah, Nik. Ini acara penyambutan kamu masa tiba - tiba kamunya pergi. Biar aku sama kakak saja yang pulangnya." tolak Tika halus.

"Kalian saling kenal?" tanya Sila.

Niko menoleh pada Sila dan memperhatikan Sila dari atas sampai bahwa. Sila yang diperhatikan merasa bahwa Niko tertarik pada dirinya. Sila memberikan senyum terindahnya, berharap Niki jatuh cinta pada dirinya.

"Kalau kenal kenapa?" tanya Niki dingin membuat Senyum Sila hilang. Ada aura yang membuat nyali Sila ciut.

"Bukan gitu pak , Niki. Tika itu wanita bersuami , takutnya pak Niki di manfaatkan oleh Tika." jawab Sila ngawur.

"Dimanfaatkan bagaimana ya, mbak?" Niko pura - pura bertanya ia ingin melihat seperti apa wanita yang ada di hadapannya sekarang. Tatapan matanya tajam seperti pedang tajam menusuk jantung.

Sekilas ia sudah tau bagaimana kehidupan Tika dari cerita kakaknya Tika. Mereka itu adalah teman dan juga patner bisnis papanya Tika.

Sila kehabisan kata - kata ia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Niki. Wajahnya memucat karna malu. Ternyata susah untuk menjatuhkan Tika di hadapan Niki. Tadinya ia sudah yakin bisa mempermalukan Tika tapi kini ia tidak bisa berbuat apa - apa.

Niki yang sudah bosan melayani Sila pergi begitu saja mengikuti Tika yang sudah duluan melangkah. Tinggalah Sila seorang diri.

Apa yang terjadi selanjutnya? siapakah Niko itu bagi Tika? tunggu bab selanjutnya.

...**************** ...

Assalamualaikum kk,terimakasih supportnya kk dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😘😘🙏🙏🙏