NovelToon NovelToon
Cinta Tumbuh Dari Luka Masa Lalu

Cinta Tumbuh Dari Luka Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:49.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Hannah, seorang perempuan yang tuli, bisu dan lumpuh. Ketika melihat perut Hannah terus membesar, Baharudin—ayahnya—ketakutan putrinya mengidap penyakit kanker. Ketika dibawa ke dokter, baru diketahui kalau dia sedang hamil.

Bagaimana bisa Hannah hamil? Karena dia belum menikah dan setiap hari tinggal di rumah.
Siapakah yang sudah menghamili Hannah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1.

"Bagaimana keadaan putri saya, Dok? Dia sakit apa?" tanya Pak Baharuddin dengan wajah cemas.

Laki-laki paruh baya itu takut putri semata wayangnya mengidap penyakit berbahaya. Karena perutnya terus membesar dari bulan ke bulan. 

"Putri Bapak sedang hamil. Untuk memastikan berapa bulan usia kandungannya, sebaiknya di periksa lewat USG," jawab dokter itu dengan tersenyum lembut.

Keterangan dokter itu bagai petir di siang bolong. Pak Baharuddin merasa dunianya luluh lantak, hancur dalam sekejap. Dia sampai tidak sadar sedang berada di mana sekarang ini. 

Hatinya hancur, melebihi rasa sakit ketika kehilangan istrinya tercinta, 20 tahun lalu. Buah hati kesayangan yang merupakan harta berharganya kini dalam keadaan hamil tanpa suami.

"Ya Allah, bagaimana bisa ini terjadi?" kata yang pertama kali keluar dari mulut Pak Baharuddin, setelah beberapa saat lidahnya pun terasa kelu sampai tidak bisa mengucapkan sepatah kata atau mengeluarkan suara.

Air mata laki-laki paruh baya itu keluar tanpa bisa dia cegah. Netra yang sudah mulai kehilangan pancarannya, semakin meredup. Pak Baharuddin kini menangis tergugu. 

"Ba-bagaimana mungkin, Hannah bisa hamil?" ucap Pak Baharuddin dengan lirih.

"Siapa ... siapa yang sudah menghamili Hannah?" lanjut pria paruh baya itu yang akhirnya pecah tangisannya.

Sementara itu perempuan cantik yang berbaring di atas brankar ikut meneteskan air mata. Hannah tidak tahu apa yang sudah dibicarakan oleh dokter perempuan itu dengan ayahnya. Dia tidak bisa mendengar pembicaraan mereka berdua. Namun, melihat reaksi sang ayah, dia menduga kalau dirinya terkena penyakit parah.

"Maksud Bapak gimana? Putri Bapak ini belum menikah?" tanya wanita berjas putih itu ikut prihatin.

Pak Baharuddin mengangguk. Laki-laki mana yang mau menikah perempuan tuli, bisu, dan kesehariannya di atas kursi roda. Selain itu mereka juga bukan dari keluarga berada.

Dahulu, Pak Baharuddin merupakan orang terkaya di kampungnya. Dia kaya sudah dari leluhurnya. Tanahnya ada di mana-mana, punya pabrik minuman olahan dari hasil kebun dan hasil kebun warga sekitar, dan dia juga mempunyai pekerja yang sangat banyak. Kini semua itu sudah hilang, dia hanya orang yang hidup bergantung dari hasil buruh tani, tanah milik orang lain.

Rumah mewah miliknya juga sudah berganti dengan rumah duduk jendela yang kecil. Kejayaan Pak Baharuddin sudah hilang. Kini dunianya sudah terbalik.

Dokter perempuan itu juga ikut merasa kasihan kepada Hannah dan Pak Baharuddin. Perempuan disabilitas itu ikut menangis tergugu tanpa tahu keadaan dia yang sebenarnya.

Pak Baharuddin membawa Hannah ke bidan yang bekerja di puskesmas. Putrinya melakukan tes urin, lalu periksa lewat USG.

"Putri Bapak sudah hamil sekitar 14 minggu. Kenapa baru periksa sekarang?" tanya wanita muda itu penasaran. 

Kebanyakan orang-orang jika sudah terlambat menstruasi satu atau dua bulan akan melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, Hannah sudah mau empat bulan baru melakukan pemeriksaan kehamilan.

"Sa-ya tidak tahu, Bu. Awalnya saya mengira putriku ini terkena penyakit karena perutnya terus membesar," jawab Pak Baharuddin dengan terisak.

Hati Pak Baharuddin semakin hancur saat mengetahui usia kandungan Hannah. Entah siapa yang mendekati putrinya dalam waktu empat bulanan ini. 

Hannah sehari-harinya tinggal di rumah. Paling jauh ke halaman depan untuk berjemur di pagi hari sambil melatih otot tangan dan kedua kakinya. Dia tidak bisa pergi jauh-jauh karena tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain. Kemana-mana juga harus di sertai oleh ayahnya.

Otak Pak Baharuddin mencoba memutar memorinya sekitar empat atau lima bulan yang lalu. Siapa saja yang datang bertamu ke rumahnya? Kapan dia meninggalkan Hannah dalam waktu yang lama? Lalu, kapan putrinya terlihat berbeda?

 

Semua pertanyaan yang bermunculan di dalam otak laki-laki paruh baya itu. Namun, memori di otaknya tidak bisa memberi jawaban.

Dengan perasaan terluka dan tubuh yang ringkih, Pak Baharuddin membawa Hannah pulang. Perjalanan cukup jauh dari PUSKESMAS ke rumahnya, butuh memakan waktu sekitar 1 jam setengah jika naik mobil pick up. 

Rumah Pak Baharuddin berada di bukit yang rimbun oleh pohon-pohon. Di kaki bukit ada sebuah tempat wisata, yaitu danau buatan yang sering ramai dikunjungi setiap hari Sabtu dan Minggu.

Selama perjalanan Hannah menatap ayahnya. Dia ingin tahu kenapa sang ayah menangis dan terlihat sangat sedih.

"Ya-ya," ucap Hannah memanggil ayahnya sambil menyentuh lengan kokoh yang sedang menyetir.

Pak Baharuddin menoleh, lalu tersenyum. Itu tanda dia memberikan respon kepada putrinya.

Hannah menggerakkan kedua tangannya yang mengisyaratkan, "Ada apa? Kenapa Ayah bersedih?"

Pak Baharuddin merasa hatinya terenyuh kembali ketika melihat wajah polos putrinya yang cantik. Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hannah, tanda semua baik-baik saja.

Di balik kelebihan, pasti ada kekurangan. Itulah Hannah. Dia memiliki wajah cantik, pintar masak, dan membuat kerajinan tangan. Kekurangan perempuan itu, tuli, bisu, dan kelemahan otot kaki, sehingga tidak bisa berjalan seperti orang normal pada umumnya.

Dahulu saat masih kaya, Pak Baharuddin sudah mengupayakan terapi untuk Hannah kecil agar bisa berjalan normal. Juga membelikan alat pendengaran agar bisa mendengar orang ketika mengajaknya bicara. Belajar bahasa isyarat juga.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya merrka sampai, Pak Baharuddin menurunkan kursi roda, lalu memindahkan Hannah. Mereka berjalan memasuki sebuah rumah sederhana dengan halaman yang sangat luas. Kediaman ini dulunya adalah rumah mertua Pak Baharuddin. Hanya ini harta yang masih dimiliki oleh mereka.

"Yah," panggil Hannah ketika mereka masuk ke dalam rumah.

"Ada apa?" tanya Pak Baharuddin sambil menggerakkan tangan.

Hannah membalas dengan pergerakan tangan yang cepat, "Dokter bilang apa tadi?"

Pak Baharuddin menengadahkan kepala dengan mata yang berkaca-kaca. Dia menarik napas dalam-dalam. Laki-laki paruh baya itu belum siap memberi tahu apa yang terjadi pada Hannah. Namun, dia juga tidak bisa berdiam diri atas apa yang menimpa putrinya saat ini.

Mereka duduk di kursi kayu ruang depan. Ayah dan anak itu duduk saling berhadapan.

"Katakan sama ayah dengan jujur, apa beberapa bulan yang lalu ada laki-laki yang menyentuh tubuh kamu?" tanya Pak Baharuddin dengan tangan bergerak agar Hannah memahami ucapannya. 

Alat pendengaran Hannah sudah lama rusak, jadi sudah lama sekali dia tidak bisa mendengar dengan jelas. Untungnya dia dan Pak Baharuddin sudah belajar bahasa isyarat sejak dirinya masih kecil untuk bisa berkomunikasi.

Tubuh Hannah tiba-tiba saja menegang. Wajahnya juga menunjukkan ketakutan sampai pucat.

Melihat reaksi putrinya Pak Baharuddin menaha tangis. Dia memegang kedua tangan Hannah. Tanpa putrinya memberi jawaban, dia sudah bisa menduga apa yang sudah terjadi kepadanya.

"Siapa? Beri tahu ayah, laki-laki yang sudah menyentuh kamu," tanya laki-laki paruh baya yang berpenampilan sederhana itu menatap putri kesayangannya dengan penuh luka.

Hannah menggelengkan kepala. Perempuan itu juga menangis. Perasaannya bercampur aduk, takut, marah, kecewa, dan merasa bersalah.

"Apakah pemuda berandalan itu, anaknya Pak Kades?" tanya Pak Baharuddin.

Lagi-lagi Hannah menggelengkan kepala. Dia tidak mau mengingat kejadian di mana kesucian dirinya direnggut paksa. Hari naas itu membuat dirinya trauma, tetapi dia tidak berani memberi tahu sang ayah. 

Perempuan itu tahu kalau Pak Baharuddin sudah cukup lelah mengurus kebun sepetak milik mereka dan mengurus dirinya. Mana mungkin dia memberi kembali beban kepadanya.

"Nak, katakan kepada ayah, kamu hamil anak siapa?"

***

1
Wanita Aries
Penasarannnn
Kar Genjreng
siapa orang dewasa' itu yang menakutkan buat Hannah,,, kenangan memang terkadang membuat kita seolah ,,,berada di masa lalu,,,, yang paling nyesek seandainya masa lalu yang kelam,,,beda kalau masa lalu menyenangkan,,,baru happy
Susi Akbarini
siapa laki2 yg ngusir hannah dalm mimpi...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jgn2 Karin hamil...

❤❤❤❤❤
ken darsihk
Achhh Karin misteri bngt dwehhh 🤨🤨
ken darsihk
Trauma apa yng di alami Hana sebegitu parah kah , sampai Hana sering pingsan bila mengingat kenangan itu
Sugiharti Rusli
ceritanya semakin menarik dan bikin penasaran sih dengan semua rahasia yang masih belum terbuka kaitannya sih,,,
Sugiharti Rusli
apa nanti si Hannah akhirnya akan mempertanyakan jatidiri laki" yang membuat dia shock ke si Samsul yah🤔
Sugiharti Rusli
rahasia kepergian si Karin juga sangat misterius dan mencurigakan bagi Arka dan Arman, seperti ada sesuatu yang janggal yah
Sugiharti Rusli
siapa sebenarnya yang telah membuat Hannah terperangkap dalam trauma panjang yang sekarang ketrigger lagi akibat melihat gambar seseorang dari photo lama sahabat masa kecilnya
Sugiharti Rusli
dari masa lalu Hannah yang menimbulkan trauma berkepanjangan tanpa ada yang tahu, bahkan sang ayah sekalipun
Sugiharti Rusli
wah banyak hal" rahasia yang menyelimuti cerita ini yah rupanya,,,
Ita rahmawati
apakah ada yg menculik atau mengancam keluarga karin 🤔
siapakah pelaku yg udah buat trauma hannah 🤔
kalo krna trauma berarti hannah masih bisa disembuhkan ya,,suara yg hilang sm kelumpuhan kakinya dn pendengarannya kan bisa pake alat dengar 🤔
masih banyak yg blm terjawab dn bikin makin penasaran 🤗🤗
Ema
Siapa yang sudah jahat sama Hannah yaa
Eonnie Nurul
semakin banyak clue-nya semakin penisirin ☺️
Wiek Soen
makin bikin penasaran thor
Wiek Soen
kayaknya hanas pernah dicelakai orang itu sampai trauma
Wiek Soen
pak agung juga kayaknya sdh tidak tulus lagi di percaya, nyatanya dia minta syarat baru menolong...mungkin pk agung ada main dg Soraya deh
Wiek Soen
kayaknya ada foto orang yg di kenali Hannah di situ yg menyebabkan dia sakit tp dia GK berani cerita
juwita
cerita nya penuh misteri blm ke ungkapan semuanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!