Miranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,.
Hingga dia sempat mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Apakah yang membuat Miranda mengalami depresi dan selalu melukai dirinya sendiri?..
Karena pernikahan nya kah? atau karena ada hal lain yang membuat Miranda seperti itu?..Rahasia apa yang disembunyikan oleh Miranda?.Akankah Miranda mampu bertahan dalam rumah tangganya yang begitu banyak cobaan, apalagi cobaan itu datang dari orang terdekat nya.
Ataukah dia akan memilih mengakhiri hidupnya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanie Famuzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18. Sakit
Pagi-pagi sekali Jodi sudah berkutat di dapur, dia sedang menyiapkan sarapan untuk Malik Dan Miranda.
Setelah kejadian semalam, Miranda mendadak demam suhu tubuhnya sangat tinggi.
Jadilah sekarang Jodi disini di dapur.
Dia sibuk dari tadi, sudah macam chef saja jodi mengenakan celemek yang biasa dipakai Mira memasak, di tangan kanannya dia memegang spatula , “Ini masukin telurnya dulu apa nasinya dulu ya,, apa gimana, perasaan kalau lihat Mira bikin nasi goreng kayanya mudah,,”
Rencananya dia ingin membuatkan sarapan nasi goreng untuk Malik
Sudah ada irisan bawang merah dan daun bawang di sana,.
“Baiklah mungkin telur dulu, ‘ jodi mengambil satu buah telur dn mulai menggorengnya, kemudian dia masukan satu piring penuh nasi.”Sepertinya tidak sulit” gumamnya sambil terus mengaduk nasi gorengnya, “Seperti ada yang kurang apa ya?’ Jodi berpikir sejenak, “Astaga, bumbunya belum dimasukan.”
Jodi mengambil irisan bawang merah dan dan bawang nya lalu memasukan nya kedalam wajan nya, tak lupa dia juga memasukan garam lalu kecap.
“mm… harum, kayanya enak” ucap jodi tersenyum bahagia karena sudah berhasil membuat nasi goreng.
Tiba-tiba Malik datang mengejutkan Jodie.”Pa?...papa lagi apa?.mama mana?”
“ Kebetulan kamu datang,ini papa buatkan nasi goreng ayo dimakan. Mama lagi sakit”
“mama sakit?, sakit apa mama pa?”. tanya Malik khawatir,Malik kini sudah duduk di kursinya, sudah ada nasi goreng dihadapannya.
“Ini buatan papa?, “
Jodie mengangguk”Iya”..
Malik mulai menyuapkan satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya dan hap, Malik langsung memuntahkan nasi gorengnya.
“Kenapa?’ tanya Jodi menghampiri Malik
“Ga enak papa, rasanya aneh, mana asin lagi”.. Malik mengambil air putih yang sudah Jodi ambilkan barusan,dan meminumnya sampai habis.
“Iya kah?, Jodi mulai mengambil satu sendok nasi gorengnya dan menyuapkannya ke mulutnya,seketika saja Jodie berlari menuju wastafel untuk memuntahkan nasi gorengnya itu.
“Iya kan pa, Malik ga bohong’. ucapnya menghampiri papanya.”Sepertinya papa memang gak pandai memasak deh, jangan lagi-lagi deh pa!!”
Jodi hanya mendesah mendengar Malik mengatakan itu.Mereka berdua akhirnya hanya sarapan dengan roti tawar saja yang dilapisi selai coklat,dan segelas susu hangat.
“kalau mama sakit papa kerja ga?” tanya Malik sambil terus mengunyah rotinya itu.
“Nggak papa hari ini izin gak masuk kerja, kasihan mama kamu kalau ditinggal sendiri”.
“Malik lihat mama ya pa?”.seraya berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan papanya sendiri di meja makan.
Jodi mengembuskan nafas berat saat Malik sudah pergi, dia menyandarkan punggungnya di kursi, lalu memejamkan matanya sebentar, sungguh Jodi sangat mengantuk, dari pukul 02.00 malam Jodi tidak tidur lagi,Tapi tak lama dia berdiri dan membereskan bekas sarapannya dengan Malik, lalu membawanya ke wastafel dan langsung Jodie cuci.
Sementara Malik membuka pintu kamar Mira dengan perlahan, lalu masuk dan dilihatnya ada mamanya yang sedang terbaring tidur, ada handuk kecil yang dilipat menutupi kening Mira, mungkin papanya tadi habis mengompres mamanya itulah yang ada dalam pikiran Malik. Malik berjalan menghampiri mamanya dan duduk persis disebelah Mira, dia pegang handuk kecil yang dipakai untuk mengompres dahi Mira, “Sudah kering” gumamnya,.
Seketika Mira terbangun dan duduk bersandar pada tepi ranjang tempat tidurnya.
“Malik?, kamu mau berangkat sekolah?”
Malik hanya mengangguk “ kata papa mama sakit?”.
Mira pegang pipi Malik “Mama cuma demam doang, kepala mama pusing tapi sekarang sudah nggak ko” Mira tersenyum hangat pada Malik dan Malik langsung memeluk Mira.
“Mama jangan sakit ma, Malik gak mau dibuatin sarapan sama papa, tadi papa bikin nasi goreng tapi gak enak” adu Malik pada Mira. Dan Mira hanya tersenyum mendengarnya.
“Jadi papa kamu buatin sarapan nasi goreng buat kamu?”.Malik mengangguk mengiyakan.
“Tapi gak enak ma, Malik mau mama yang buatnya!”.
Ya sudah mama buatkan”, Mira hendak turun dari ranjangnya tapi langsung di cegah oleh Malik.”Gak usah ma, Malik udah sarapan roti Malik udah kenyang”
Tak lama Jodi datang menghampiri mereka berdua ditangannya sudah ada nampan yang berisi satu mangkuk bubur ayam.
“Kamu belum berangkat ke sekolah Malik” ucap Jodi yang kini sudah duduk dekat dengan Malik.
“Sebentar lagi pa, itu papa bawa apa?’
“Bubur ayam buat sarapan mama kamu Malik!”.
“Papa yang buat?, ucap Malik seperti tidak yakin dia melihat kearah bubur ayam yang masih dipegang oleh papanya itu.
Seakan paham dengan tatapan Malik Jodi langsung bicara “ Ini papa beli Malik, kamu tenang aja, karena dijamin rasanya pasti enak”.Jawab Jodie sambil menyuapi Miranda.
‘Oh kirain, papa yang bikin”
“Kenapa kalau papa yang bikin?”
“Ya sudah bisa dipastikan, ga enak”!
“Malik,, sudah kamu berangkat sekolah,nanti kamu telat” ucap Miranda kali ini
Sedang Jodi hanya mencebik.
Malik berangkat ya pa , ma.” lalu mencium punggung tangan Jodi dan Mira bergantian.
“Mama cepat sembuh, Assalamualaikum”...
“Waalaikum salam” ucap Jodi dan Mira berbarengan.
Mira terus menatap kepergian Malik.
“Kamu lihat sendiri kan Mir, Malik begitu menyayangi kamu.Mendengar kamu sakit Malik langsung mengkhawatirkan kamu”.Bahkan sepertinya Malik lebih menyayangi kamu dari pada aku”. Jodi tiba-tiba saja berbicara.
“Jadi jangan pernah berpikir kalau kamu sendirian lagi, dan jangan melakukan hal yang membuat kamu terluka Mir. Ingat ada Malik yang masih sangat membutuhkan kamu begitu juga dengan aku.”.
Dan lagi Miranda hanya bisa diam mendengar Jodi mengatakan semua itu pada dirinya.
“Sudah sekarang habiskan dulu bubur ayamnya,lalu minum obat dan istirahat, “Jodi memegang kening MIra yang masih terasa panas,.
“Abang gak kerja” tanya Mira, Jodi langsung duduk menghadap Mira dan mulai menyuapi Mira lagi. “ Nggak abang dirumah jagain kamu”.
“Kalau abang mau kerja, berangkat aja bang, Mira gak apa -apa”.
JOdi menatap lekat MIra, dan memegang pipi Mira. “Abang disini jagain kamu Mir, kalau ada apa-apa sama kamu gimana?, demam kamu aja masih belum turun”.
“Terserah abang aja, udah bang Mira udah kenyang”. ucapnya menghentikan tangan Jodi yang akan menyuapinya lagi.
‘Dihabisin Mir”..
“ Nggak buat abang aja,Mira udah kenyang..
Jodi meletakan mangkuk buburnya di atas lemari nakas nya, lalu mengambil obat penurun demam dan memberikannya pada Mira. “Diminum dulu obatnya”
Setelah memastikan Miranda meminum obatnya, Jodi kembali ke dapur untuk menyimpan mangkuk kotor bekas bubur ayam itu,
Lanjut dia mencuci pakaian,, karena dilihatnya keranjang cuciannya itu sudah menumpuk banyak.
“Ternyata capek juga ya , padahal nyuci bajunya pake mesin cuci, tapi tetap saja cape”, gumamnya saat dia sedang menjemur pakaian.
“Pantes aja Mira sering ngeluh cape, ternyata memang beneran melelahkan ternyata “.
Jodi baru menyadari ternyata pekerjaan rumah tangga itu sangat melelahkan,Dia segitu aja sudah mengeluh lalu bagaimana dengan Miranda yang setiap hari harus mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.
Jadi jangan pernah menyepelekan pekerjaan ibu rumah tangga.Karena itu semua juga membutuhkan kekuatan fisik yang cukup besar.
Saking beratnya tak jarang para ibu rumah tangga pada akhirnya mengalami depresi dimana mentalnya turut terkena dampak karena beban pekerjaan tersebut, seperti yang di alami Miranda.
Sebabak belur apa hati dan mental Miranda sekarang?’.
Tapi Miranda masih mampu bertahan dan tersenyum didepan orang-orang .
Dengan sedikit kewarasannya, dia berpura-pura jika dirinya baik-baik saja dan bahagia.
Seolah tak pernah mengalami hal tersebut.
Miranda percaya pada Tuhan, mungkin saja setelah ini dia akan mendapatkan kebahagiaan yang tak ternilai harganya, walau entah itu kapan datangnya...
"Aku tak tahu hal bahagia apa yang akan aku alami, sehingga aku meminta kepada Tuhan untuk dilahirkan ke dunia ini"...
ini mah sad ending thor.
bener2 mah othor nih.
gak nyangka akhirnya seperti ini.
keren mah othor ini.
sehat selalu buat othor.
mau season dua nya thor.
penasaran sama nasib miranda trus keluarganya dan orang2 yg ngebully miranda gmna nasibnya thor.