Lina adalah pewaris kekuatan supranatural Dorong & Tarik yang hebat, sebuah energi kinetik yang hanya mengalir di garis keturunan perempuan keluarganya. Jika Lina fokus, ia bisa memindahkan truk. Tapi karena ia ceroboh, ia lebih sering menghancurkan perabotan rumah, membuat Ayah dan adiknya, Rio, selalu waspada.
Kekuatan yang harus ia sembunyikan itu, ia gunakan secara terlalu ikhlas untuk membantu seorang kakek mendorong gerobak rongsokan, yang menyebabkannya melesat kencang di jalanan.
Insiden konyol ini ternyata disaksikan oleh CEO Aris, seorang pebisnis jenius nan tampan yang sedang diburu musuh misterius. Aris langsung terobsesi dan merekrut, apa yang terjadi di kehidupan lina Bersiaplah mengikuti drama komedi supranatural ini.lerstgooo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Mencari penerus energi kinetik
Jet pribadi Aris melesat membelah langit malam. Di dalamnya, suasana terasa seperti war room yang sangat mewah. Aris dan Lina duduk berhadapan, dikelilingi oleh layar hologram yang memetakan lokasi Klaus di sebuah desa terpencil di Pegunungan Alpen.
Lina memegang liontin anti-baper Neneknya. Ia merasa gugup, tetapi semangat tempurnya jauh lebih besar.
“Bodyguard,” Aris menunjuk peta. “Klaus tinggal di daerah pegunungan yang sangat dingin. Nova Prime mengirimkan tim Extraction Unit canggih mereka. Mereka pasti akan menggunakan teknologi anti-kinetik.”
“Anti-kinetik? Itu artinya mereka tahu cara melawan Dorong & Tarik-ku!” Lina panik.
“Justru itu tantangannya,” Aris menyeringai. “Kontrol Kinetik Total-mu yang sekarang jauh lebih halus. Kau tidak bisa lagi menggunakan Dorong Besar. Kau harus menggunakan Sentuhan Mikro.”
“Sentuhan Mikro?”
“Ya. Bayangkan kau tidak mendorong dinding, tapi kau hanya menggeser beberapa molekul di dinding itu. Buat mereka tidak stabil. Buat teknologi anti-kinetik mereka kacau, karena mereka mendeteksi kekuatanmu sebagai gangguan alam, bukan serangan,” jelas Aris.
Aris mematikan hologram. Ia mendekati Lina. “Sekarang, kita harus selesaikan Kontrak Penerbangan Intensif.”
Lina memutar mata. “Serius? Kita mau perang, Aris!”
“Justru itu. Stress test,” Aris menarik Lina ke pangkuannya. Momen intimasi yang cute dan penting.
“Oke. Tes pertama: Kontrol Kinetik Tanpa Fokus Visual. Tutup mata. Gunakan Sentuhan Mikro untuk Tarik penutup kopi di meja sana, tanpa menjatuhkan cangkirnya,” perintah Aris.
Lina menutup mata. Dengan Aris sedekat ini, konsentrasinya sulit. Ia memfokuskan pikirannya, mengabaikan aroma cologne mahal Aris.
SRK!
Penutup kopi itu terlepas dengan mulus, melayang perlahan, dan mendarat sempurna di tangan Lina. Cangkirnya diam di tempat.
“Luar biasa,” bisik Aris. “Sekarang, tes kedua: Kontrol Emosi. Aku akan menciummu. Kau harus tetap tenang dan tidak melepaskan Dorong Kinetik-mu padaku.”
Lina membelalakkan mata. “Itu curang!”
“Itu survival,” balas Aris, lalu mencium Lina dengan lembut. Ciuman itu intens, menguji batas Titik Nol Lina.
Lina merasakan energi kinetiknya bergejolak, tetapi liontin Neneknya terasa dingin di kulitnya. Ia berhasil mempertahankan kontrol murni.
Saat Aris melepaskan ciumannya, ia tersenyum bangga. “Kontrak Penerbangan Lulus. Sekarang kita siap perang.”
Jet Aris mendarat di landasan pribadi kecil yang tersembunyi, hanya beberapa kilometer dari lokasi Klaus. Udara dingin pegunungan langsung menyergap mereka.
“Landasan ini sudah kupesan sejak tiga bulan lalu. Always prepare,” Aris menyombongkan diri.
Saat Aris dan Lina berjalan keluar, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Brak!
Peluru itu mengenai mesin jet, menyebabkan asap tebal.
“Sialan! Mereka sudah menunggu!” Aris menarik Lina ke belakang gudang kayu.
Lina melihat ke atas. Di puncak bukit, terlihat dua sosok mengenakan suit salju putih, membawa senapan sniper berteknologi tinggi.
“Aris, mereka tidak main-main! Mereka tahu kita datang!”
“Mereka tidak bisa melacak kita. Mereka hanya melacak jet saya. Nova Prime memang jahat dan cerdas,” Aris mengambil pistol kejutnya.
“Aku yang urus! Kau di sini!” Lina menatap bukit. Ia tidak bisa menggunakan Dorong Besar, itu akan memicu longsor.
Lina fokus. Ia membayangkan Sentuhan Mikro yang ia latih di jet. Ia mengarahkan Tarik Kinetik pada salju di bawah kaki sniper.
WUUUSSHH...
Bukan longsor besar. Melainkan hanya lapisan es tipis di bawah sepatu sniper itu yang tiba-tiba bergeser sedikit.
Kedua sniper itu kehilangan pijakan. Mereka meluncur dengan konyol menuruni bukit salju, senjata mereka terlempar. Komedi situasi di tengah bahaya!
Aris tertawa terbahak-bahak. “Hebat, Lina! Kau membuat mereka sledding! Sekarang, ayo lari!”
Mereka berlari menuju desa Klaus, yang terletak di balik hutan pinus tebal.
Mereka tiba di sebuah pondok kayu kecil. Di dalamnya, seorang remaja laki-laki, Klaus, tampak panik. Di sekelilingnya, semua perabotan melayang tanpa kendali—tanda bahwa kekuatan kinetiknya sedang bergejolak karena takut.
“Hei, Klaus! Tenang!” teriak Lina.
Tiba-tiba, pintu pondok terbuka dengan tendangan keras. Masuklah Tim Extraction Unit Nova Prime—tiga pria berotot mengenakan armor hitam yang dilengkapi gelombang pelindung biru.
“Itu dia! Perangkat Anti-Kinetik!” bisik Aris. “Gelombang itu akan menetralisir semua Dorong & Tarik di radius 10 meter!”
Klaus menjerit ketakutan, dan Dorong Kinetik besarnya dilepaskan. BOOM! Semua perabotan melesat ke arah Extraction Unit.
Perabotan itu menabrak gelombang biru dan terhenti seketika di udara. Lina dan Aris terkejut. Kekuatan Lina juga tidak akan mempan.
“Pewaris Kinetik! Serahkan dirimu!” teriak pemimpin tim Nova Prime.
Lina harus menggunakan Sentuhan Mikro yang ia latih. Ia harus menyerang intinya, bukan permukaannya.
Lina menarik napas. Ia memfokuskan energinya, bukan pada armor mereka, tetapi pada baterai di sabuk armor mereka.
SRRK!
Baterai itu tidak meledak, tetapi tiba-tiba bergerak sedikit di tempatnya, memutuskan koneksi internal dengan perangkat anti-kinetik.
Gelombang biru itu langsung padam!
“Sekarang, Klaus! Dorong mereka!” teriak Lina.
Klaus, yang melihat gelombang itu hilang, melepaskan Dorong Kinetik terbesarnya. WUUUSSHH!
Ketiga pria berotot itu terbang menabrak dinding kayu pondok.
“Luar biasa! Kontrol Total!” seru Aris, bangga.
Lina dan Aris membawa Klaus keluar dari pondok yang rusak. Mereka harus cepat sebelum tim Nova Prime yang lain datang.
“Kita harus membawa Klaus ke tempat aman, dan menyembunyikannya bersama Nenek,” kata Aris.
Saat mereka berlari, mereka dikejar oleh drone Nova Prime yang kecil dan gesit.
“Aku yang urus drone itu!” kata Lina.
Lina berhenti. Ia menggunakan Dorong Kinetik. Namun, drone itu terlalu kecil dan cepat.
Tiba-tiba, Aris menarik Lina ke dalam pelukannya. Pelukan itu erat, protektif, dan penuh makna.
“Jangan buang energimu, Lina. LINDUNGI dirimu,” bisik Aris. “Aku yang urus teknologinya.”
Aris menembakkan pistol kejut ke arah drone. BANG! Drone itu meledak di udara.
Lina membalas pelukan Aris. Ia menyadari: Kontrol Kinetik totalnya memang hebat, tetapi ia tidak akan pernah bisa menang tanpa dukungan taktis dan emosional dari Aris.
“Terima kasih, Aris,” bisik Lina.
Mereka melanjutkan perjalanan. Klaus, yang tadinya takut, kini menatap Lina dengan mata penuh kekaguman.
“Kalian… kalian superhero?” tanya Klaus, polos.
Aris menyeringai, memegang tangan Lina. “Lebih dari itu, Nak. Kami adalah Power Couple Kinetik. Dan kami akan melindungimu.”
Mereka berhasil mencapai jet pribadi Aris. Aris langsung mengontak Nenek melalui saluran terenkripsi.
“Nek, Klaus aman. Kami akan membawanya pulang. Tapi Nova Prime lebih canggih dari yang kita duga,” lapor Aris.
Saat Aris berbicara, Lina melihat ke luar jendela jet. Di kejauhan, di puncak gunung yang diselimuti salju, terlihat sebuah markas militer rahasia yang besar dan gelap. Di atasnya, berkibar bendera Nova Prime.
“Aris, lihat itu,” Lina menunjuk.
Aris menatapnya, wajahnya kembali dingin. “Itu adalah Unit Riset Kinetik mereka. Mereka tidak hanya memburu, Lina. Mereka sedang mengembangkan senjata kinetik sendiri.”
Lina merasakan ketakutan baru. Nova Prime tidak hanya ingin menguasai para pewaris, tetapi ingin menciptakan Tentara Kinetik mereka sendiri.
“Kita harus cepat, Aris. Kita harus menemukan pewaris lainnya dan mempersiapkan Liga Kinetik sebelum mereka menciptakan Tentara Kinetik,” kata Lina.
Aris menarik Lina ke dalam pelukan yang erat di landasan beku jet.
“Aku tahu, Lina. Misi pertama berhasil. Tapi ini baru permulaan. Kita akan menghadapi mereka bersama. Kau dan aku,” Aris berjanji.
—