MATA SAKTI DARI LANGIT

Amanda tampak terkejut dan tidak menyangka ternyata Rolan bisa menggunakan teknik akupuntur. Di zaman sekarang, metode pengobatan akupuntur sudah tidak di gunakan lagi dan telah tergantikan oleh pengobatan modern.

Terlebih lagi, khasiat dari akupuntur tidak dapat di buktikan secara ilmiah, sehingga lambat laun juga mulai hilang di telan zaman.

"Amanda, tolong bantu aku membuka kancing baju paman!" pinta Rolan lagi.

Amanda juga segera membukakan kancing baju dari Arman ayahnya. Kini baju Arman juga sudah terbuka dan melihatkan tubuhnya. Tampak tulang rusuk Arman begitu menonjol akibat tubuhnya yang semakin hari semakin kurus.

Kini di tangan Rolan sudah ada 7 buah jarum perak. Kedua mata Rolan juga mengeluarkan sinar yang sangat terang. Muncul di penglihatan Rolan, bagian mana yang harus dia tusuk dengan menggunakan jarum perak.

Ini adalah pertama kalinya Rolan akan menggunakan teknik akupuntur. Kini Rolan hanya bisa mengikuti petunjuk di benaknya yang di berikan oleh mata saktinya.

"Aku hanya perlu menusukkannya di titik itu saja," pikir Rolan.

Rolan juga segera menusukkan ke 7 jarum perak itu dengan cepat ke tubuh Arman. Setiap jarum perak tepat menusuk di titik yang muncul pada penglihatan Rolan. Arman juga memicingkan matanya karena merasakan sakit akibat tusukan jarum.

"Teknik akupuntur tujuh langit," ucap Rolan.

Seketika cahaya keluar dari tujuh buah jarum perak yang tertancap di tubuh Arman. Cahaya itu tidak bisa di lihat oleh siapapun kecuali Rolan.

Teknik akupuntur tujuh langit akan terbentuk ketika 7 buah jarum perak tertancap pada bentuk dan pola tertentu.

Energi spiritual dari mata sakti Rolan juga langsung masuk ke dalam tubuh Arman melalui setiap jarum perak yang tertancap.

Energi spiritual langsung menyebar ke dalam tubuh Arman dan mulai menyerap energi negatif. Perlahan energi negatif di serap dan hancurkan sedikit demi sedikit.

Arman juga mulai merasakan kini sekujur tubuhnya terasa hangat. Bahkan Arman juga merasakan tubuhnya sudah mulai berenergi kembali.

Setelah belasan menit kemudian, keringat juga mulai keluar dari kening Arman. Energi spiritual juga telah menyerap dan menghancurkan seluruh energi negatif dari dalam tubuh Arman. Rolan juga mulai mencabut 7 buah jarum perak dari tubuh Arman.

"Paman, aku sudah menghilangkan semua energi negatif dari tubuh paman," ujar Rolan.

"Sekarang paman akan baik-baik saja," sambung Rolan.

Arman juga merasakan kini tubuhnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Tubuhnya terasa lebih bugar dan berenergi. Arman juga langsung bangkit dan dapat kembali berjalan dengan lancar.

Seketika Amanda yang melihat itu juga sangat senang sekali. Walaupun tubuhnya masih kurus, tapi wajahnya ayahnya begitu cerah, yang menandakan kondisinya sangatlah sehat.

"Untuk mengembalikan bentuk tubuh paman seperti dahulu, tentunya membutuhkan proses," ujar Rolan.

"Nanti saya akan membuatkan pil obat untuk paman, supaya paman bisa cepat pulih sepenuhnya," sambung Rolan.

"Rolan terima kasih banyak sekali," balas Arman.

Arman tampak bersyukur kembali, dirinya telah terlepas dari energi negatif yang menyiksanya selama ini. Kini dirinya hanya tinggal memulihkan kondisi tubuhnya saja.

Sekarang giliran tiba saatnya Rolan untuk mengatasi energi negatif di dalam tubuh Amanda.

"Paman bisakah anda tunggu di luar sebentar?" Ujar Rolan.

"Baik, aku paham," balas Arman tidak mau mengganggu Rolan untuk mengobati putrinya.

Rolan kemudian menatap Amanda dengan dalam dan serius. Amanda tentu saja juga menjadi bingung.

"Amanda, sejujurnya energi negatif di dalam tubuhmu sangat berbeda dari ayahmu," ujar Rolan.

"Metode yang dapat menyembuhkannya juga sangat berbeda dan mungkin terdengar tidak masuk akal," sambung Rolan.

Menurut mata saktinya, jika ingin menghilangkan energi negatif di dalam tubuh Amanda, Rolan harus menyerapnya memindahkannya ke tubuhnya.

Tapi hal itu tidak bisa di lakukan melalui perantara jarum perak. Rolan harus menyerapnya menggunakan tubuhnya. Dengan kata lain, Amanda dan Rolan harus saling berpelukan dalam keadaan tidak menggunakan pakaian.

Dengan pelukan itu, tentu saja kulit tubuh Rolan yang bersentuhan dengan kulit tubuh Amanda akan mempermudah proses penyerapan. Energi negatif juga bisa Rolan serap sampai bersih dari tubuh Amanda.

Tentu saja ini terdengar tidak masuk akal, namun menurut mata saktinya, hanya inilah satu-satunya caranya. Itu jugalah yang membuat Rolan kesulitan untuk menyampaikannya.

"Rolan, apakah kondisiku sudah sangat parah?" tanya Amanda dengan khawatir.

Rolan tampak begitu serius dan dari nada bicaranya, sehingga Amanda juga tua bisa tenang.

"Kamu telah jauh lebih banyak meminum air dari teko tembaga itu, energi negatif sudah menyebar keseluruh tubuhmu," jawab Rolan.

"Aku takut hal yang buruk akan terjadi kepadamu jika tidak segera di atasi," balas Rolan.

Amanda adalah wanita pujaannya, Rolan juga tidak mau hal buruk terjadi kepadanya.

"Kalau begitu kamu lakukan sesuatu untuk menyembuhkan ku!" pintu Amanda.

Rolan bingung bagaimana cara menyampaikannya, Rolan takut Amanda justru salah sangka dan mengira dirinya adalah pria mesum. Kemudian Amanda juga akan membencinya.

"Rolan, kamu kenapa malah diam?" tanya Amanda.

Setelah diam sejenak, Rolan juga mulai menghela nafasnya dan mengatakannya. Rolan juga mulai menyampaikan bahwa hanya ada satu cara untuk membuang energi negatif dari tubuhnya.

"Aku tahu ini tidak masuk akal, tapi cuma ini cara satu-satunya, kita berdua berpelukan dalam kondisi tidak menggunakan pakaian," ujar Rolan.

"Waktu yang tepat untuk melakukannya adalah di malam hari, saat itulah energi spiritual berada di titik terlemah dan aku bisa menyerapnya keluar," sambung Rolan.

"Apa..." sontak saja Amanda terkejut.

Seketika wajahnya menjadi merah membayangkan apa yang di katakan oleh Rolan. Berpelukan tanpa menggunakan pakaian dan juga semalaman, Amanda tidak mampu lebih lama membayangkan nya.

"Amanda, apa kmu percaya kepadaku, apa kamu berpikir aku hanyalah pria mesum yang tidak bermoral?" tanya Rolan.

"Aku tidak mungkin mengambil keuntungan darimu dalam kondisi seperti ini," sambung Rolan.

"Ini..." Amanda tampak menggigit bibirnya sendiri.

"Rolan, aku percaya kepadamu," balas Amanda.

Dari sorot mata dan mimik wajah Rolan, Amanda bisa tahu bahwa Rolan juga tidak sedang berbohong kepadanya. Hanya saja Amanda tidak mampu membayangkannya.

"Apa sudah tidak ada solusi lain untuk sementara, sejujurnya aku belum siap?" sambung Amanda bertanya.

"Aku masih bisa menggunakan akupuntur untuk menahan energi negatif di dalam tubuhmu untuk sementara waktu," jawab Rolan.

"Setidaknya itu bisa membuat dirimu baik-baik saja sampai kamu sudah siap," sambung Rolan.

Amanda akhirnya memilih Rolan untuk melakukan akupuntur saja terlebih dahulu. Untuk masalah berpelukan, Amanda masih tidak berani membayangkannya lebih lanjut.

Rolan juga meminta Amanda untuk berbaring di atas ranjang. Sementara Rolan bersiap untuk melakukan teknik akupuntur tujuh langit kepadanya.

"Ehem... Amanda, bisakah kamu melepaskan bajumu seperti yang di lakukan ayahmu tadi!" pinta Rolan.

Wajah Amanda juga menjadi merah lagi seperti kepiting rebus saja. Sejujurnya Amanda sangat malu sekali bila harus melepaskan bajunya di hadapan Rolan, namun jika tidak di lepas, bagaimana Rolan bisa melakukan akupuntur terhadapnya.

"Amanda jika kamu malu, bagaimana kalau aku menutup mataku saja?" ujar Rolan.

"Tidak perlu, bagaimana kamu bisa menusukan jarum dengan tepat jika matanya di tutup?" balas Amanda.

"Aku akan lepaskan!" sambung Amanda.

Amanda juga mulai melepaskan bajunya secara perlahan-lahan. Rolan juga bisa melihat bentuk tubuh Amanda yang begitu indah sekali. Kulitnya begitu halus, perutnya ramping tanpa ada gumpalan lemak.

Rolan juga mulai menelan ludahnya sendiri dan merasakan hasrat dalam dirinya begitu meronta-ronta. Rolan berusaha untuk tetap tenang, namun hidungnya juga mulai terasa akan mimisan.

Melihatnya secara langsung seperti ini lebih indah dan membangkitkan gairah di bandingkan dengan melihatnya menggunakan kekuatan tembus pandang.