5 Tahun Diana berjuang sampai akhir bencana alam dan serangan zombi ganas. Dia pikir dia bisa hidup sampai akhir kiamat, namun harapan hidup sampai akhir bencana namun harapan nya pupus karena penghianatan dari keluarga, pacar dan sahabatnya, membuat Diana meregang nyawa dengan mengenaskan.
di cabik - cabik oleh hewan mutan yang ganas, dia di cabik - cabik sampai sekarat namun saat diana merasakan sakit nya dia berucap "beri aku kesempatan lagi tuhan aku akan membalaskan dendam ini" ucapnya dalam hati, namun saat dia membuka mata kembali, tiba - tiba dia terbaring di kasur empuk lembut. ruangan itu tidak asing dan dia baru ingat jika itu adalah kamar mewahnya. dia kembali 1 bulan sebelum bencana alam dan serangan zombie terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Tau Diri
...🖤 Halo Semuanya 🖤...
...Ini adalah Novel terbaruku, semoga kalian suka dengan Novel terbaru ku ini....
...Terima Kasih Dan Selamat Membaca...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"ada apa kak?" tanya Diana dengan malas
"hehe maaf ya, kita belum kenalan nama aku Wulan. Karena kamu sudah memberi tahu tentang akan datangnya wabah nyamuk, aku akan memberikan sebuah informasi penting. 2 hari lagi mungkin Badai Pasir akan datang di negara kita, karena saat ini badai pasir telah melanda negara di bagian Eropa dan segera bergerak menuju negara kita. Ini adalah badai pasir bersekala besar, negara telah memblokir berita karena takut menimbulkan kepanikan. Jadi aku harap kamu mempersiapkan kedatangan pasti yang akan datang di negara kita" ujar Wulan
"nama ku Diana, terus kamu tahu dari mana berita itu?" tanya Diana
Di dalam kehidupan nya dahulu, Badai Pasir tidak pernah ada hanya ada bencana alam suhu panas, Tsunami, lalu hujan yang membawa Virus Zombie, Diana tidak pernah mengalami badai pasir di kehidupan yang dulu.
"aku punya teman yang memberi informasi itu, katanya di negaranya sudah terjadi badai pasir. Awalnya aku pikir itu hanya akan terjadi di negara dia aja tapi kata dia sekarang badai pasir mulai bergerak ke arah negara kita dan badai pasirnya semakin lama semakin membesar" jawab Wulan
"terus apa yang harus kita lakukan? aku gak pernah melihat badai pasir itu seperti apa" tanya Diana
"dia bilang kalo ada badai pasir, pintu kaca rumah kita harus rapat agar pasir gak masuk ke dalam rumah, dan harus berlindung juga di dalam ruangan yang aman takutnya badai pasirnya memecahkan kaca jadi debunya masuk ke dalam rumah. Dan harus menutup hidung dengan kain basah agar debu tidak masuk ke dalam saluran pernapasan" jawab Wulan
"oke, aku akan menutup dan menjaga keamanan rumah ku. Terima kasih atas informasi pentingnya" balas Diana
"sama - sama. Kalo begitu aku pergi dulu ya. Jaga kesehatan dan ingat pesanku tadi. Bye" pamit Wulan sambil melambaikan tangan.
Diana pun membalas lambaian tangan Wulan kepadanya.
"badai pasir? Kenapa ada badai pasir?" bingung Diana.
Diana pun bingung memikirkan kenapa di kehidupan sekarang ada Badai Pasir, di kehidupan nya dulu bencana Badai Pasir tidak ada.
10 Menit Berkendara
Diana sampai di Basement, Diana memasukan Ember yang dia beli ke ruang Dimensi nya biar gak ribet bawa ke dalam unit apartemen nya.
Saat Diana sudah ada di dalam Lift, dan pintu Lift akan menutup tiba - tiba ada Noni dan Ghea masuk ke dalam Lift juga, entah dari mana mereka.
Diana hanya diam dengan wajah datarnya.
"hahaha dasar pencuri, dia enak foya - foya dari uang hasil curian" ucap Ghea
"hahah iya, dasar gak tau diri udah di baikin malah ngelunjak" balas Noni.
Diana melihat mereka dengan tatapan sinis dan jengkel dengan kelakuan ibu dan adiknya ini.
"hahaha dasar gak tau malu, gak punya duit so soan bergaya sosialita. dapet duitnya dari morotin dan nipu orang lagi, dasar gak tau malu hahahahayyy" ejek Diana dengan tertawa keras
"apa kata Lo?" emosi Ghea
"emang kata gue apa?" tanya balik Diana mengejek dengan senyum palsu
"balikin duit dari penjualan perusahaan, itu duit milik kita" emosi Noni
"hahah apa kata anda? Ga salah denger nih uang penjualan perusahaan milik kalian? Memang kalian berkontribusi apa di perusahan saya. sampai berani - beraninya kalian berbicara omong kosong seperti itu. dasar keluarga tidak tau diri" ujar Diana
Ting!!!
Diana keluar dari Lift karena dia sudah sampai di lantai 25, sedangkan Noni dan Ghea mereka lupa menekan tombol lantai 15 karena terlalu bernafsu untuk menyindir Diana.
Sebelum Diana keluar dari Lift, dia membalikan badan dan melihat mereka berdua dari atas kepala sampai kaki.
"dasar beban beban" ujar Diana sambil kembali berjalan keluar dari lift.
"apa yang kamu ucapkan barusan? kami BEBAN?" emosi Noni
"saya tidak menyebutkan nama! Kenapa anda marah, kalau kalian merasa ya itu bukan salah saya" balas Diana dengan senyum palsu
Dia langsung masuk ke dalam unit apartemen, kunci apartemen Diana memakai kunci otomatis dan sudah modern hanya memasukan pin pintu terbuka atau memakai sidik jari.
Noni dan Ghea hanya bisaa diam melihat Diana yang masuk ke dalam unit apartemen nya.
Mereka juga terkejut dengan kemewahan unit Apartemen Diana, dari luar saja sudah mewah apalagi dalam apartemen.
Dari lantai 1 sampai 19 terdiri dari 4 unit Apartemen per lantai, sedangkan dari lantai 20 sampai 30 berisi 2 unit kamar Apartemen per lantai
"seharunya kita yang tinggal di sini" ucap Ghea dengan tangan terkepal kuat.
"sabar sebentar lagi, biarkan Tika mendekati si bodoh itu dan mengambil semuanya dari dia untuk kita" ucap Noni.
...( MEMANG IBU BANJI*GANNNNN )...
Mereka pun menekan tombol lantai 15, dan pintu lift pun tertutup dan lift pun turun.
...****************...
Diana yang sudah di dalam unit apartemen nya tersenyum puas melihat raut wajah kesal ibu dan adik nya itu.
Ingin rasanya dia tertawa di depan wajah mereka berdua, dan mencabik - cabik wajah mereka namun Diana menahan nya.
Diana langsung membersihkan dulu badanya karena tubuhnya sudah basah oleh keringat, walaupun sudah malam hari tetap suhu di luar cukup panas namun tidak sepanas saat siang hari.
10 menit kemudian
Diana keluar dari kamar mandi dengan rambut masih basah, dia pun masuk ke dalam walk-in closet nya untuk berganti baju.
"eh iya gue belum liat lagi padi yang gue tanam tadi" ujar Diana
Diana langsung bergegas memakai baju.
Masuk
Diana melihat ke sekeliling rung dimensi nya, padi yang tadi dia tanam, sudah siap panen mungkin besok Diana akan bisa panen padi.
Sedangkan untuk pohon buah buahan yang dia tanpa, Mereka sudah tumbuh setinggi 3 meter dan untuk buah nya masih belum siap panen, mungkin besok bias di panen.
Untuk para ayam telur mereka sudah tersusun rapih di rak telur yang sudah di buat oleh Diana, dan untuk sapi susunya langsung di peras oleh alat yang dia beri dan langsung di susun di rak rak nya.
"perfect,,,, kalo gini mah gue gak bakal takut lagi ngadepi bencana alam ini" ujar Diana
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...