Dijual Keluarga Pada Mafia Kejam

angin musim dingn meniup aroma laut dan tanah basah,menyusup kebalik jaket reina dan sampai menusuk tulang karna dinginya cukup membuatku tubuh hampir beku.ia berdiri diterminal bandara,menatap hamparan kota asing dengan hati yang tak kalah beku.

sudah dua minggu semenjak pelarian dari indonesia.dua minggu berpindah negara sementara,menghindari pantauan,mengganti identitas,dan menyimpan rasa takut yang terus menggerogoti dari dalam.tapi hari ini,rasa takut itu berubah menjadi sesuatu yang lain.tekanan darah,desakan masa lalu,dan kebenaran yang tidak bisa lagi ditunda.

davin berdiri disampingnya,memegang koper dan peta."kita dijemput pukul dua siang.kontak dari keluarga O'reilly mengatur mobil sebentar lagi akan tiba.

reina hanya mengangguk.matanya menatap jauh kearah perbukitan hijau.

"aku akan bertemu keluarga yang meninggalkanku...atau mungkin aku yang tidak pernah dicuri dari mereka.dari kecil sampai aku dewasa aku tidak pernah dicari.mereka tidak tau bagaiamana penderitaanku selama ini! hidupku hancur,aku dijual pada orang yang membuatku lebih hancur dari segalanya.tapi sekarang,tiba-tiba semuanya berubah setelah usiaku matang.mereka datang untuk memeberikan beban yang sangat berat untukku."

mobil hitam dengan kaca gelap berhenti tepat waktu.sopir berjas hitam tak berbicara sepatah kata pun.reina dan davin masuk tanpa banyak tanya.jalan dublin semakin ditinggalkan,digantikan ladang dan desa-desa batu tua yok ng berdiri seperti sisa sejarah yang tak mau runtuh.

tak sampai stu jam,mereka tiba disebuah wilayah terpencil,dikelilingi pagar besi tinggi dan kamera pengintai disetiap sudut rumah itu lebih tepat disebut benteng bangunan megah dari batu abu-abu dengan ats lancip,pintu kayu raksasa,dan patung singa sayap berdiri kedua sisinya.lambang keluarga O'reilly.

gerbang terbuka perlahan.udara didalam terasa berbeda lebih sunyi,lebih dingin,seolah waktu disini berjalan lambat dana tak mengenal kata "ramah".

mobil berhenti dihalaman depan.pintu terbuka.reina melangkh keluar .tanganya menggemgam liontin warisan,jantungnya berdetak cepat.

dan disana,diambang pintu besar ,berdiri seorang pria berusia sekitar lima puluh tahun .tinggi,tegap,dan rambut perak rapi dan sorot mata tajam yang memakau.

Sean o'reilly

paran kandung reina.kepala keluarga.

ia berdiri diam.lengan dibelakang punggung.tidak senyum,tidak sambutan hangat.hanya tatapan penuh evaluasi.

"siapa kau?"suaranya berat dan dalam.

reina mengangkat dagu."aku reina O'reilly.anak dari Fergus O'reilly dan moira callaghan O'reilly.aku kebali...bukan untuk meminta tempat.tapi untuk mengambilnya kembali."

davin berdiri disamping reina membuka map dan dokumen DNA yang telah mereka siapkan sebelumnya :hasil tes dari rumah sakit instanbul yang mencocokan reina dengan database keluarga O'reilly yang bocor secara ilegal.dan reina juga menunjukan liontin yang dia pakai dilehernya disana ada chip tersimpan didalamnya.

Sean memeriksa semuannya tidak ada emosi diwajahnya,hanya sorot mata tajam yang menyisir setiap detail.

beberapa menit hening.bahkan angin pun seperti berhenti.

lalu Sean mengangkat kepalanya.

"masuklah."

reina dibawah keruangan utama sebuah aula luas dengan langit-langit tinggi,lampu gantung kuno,dan perapian yang sangat besar.dinding penuh lukisan tua:pria-pria dengan jas panjang ,wanita dengan sorot mata yang sangat tajam.anak kecil yang terlihat lebih seperti calon pembunuh daripada warisan.

ditengah aula,reinaa duduk dikursi kayu berat.davin berdi-ri dibelakangnya,sigap,dan Sean duduk diseberangnya.

"kalau semua ini benar,"kata sean pelan,maka kau adalah darah terakhir kakakku.tapi kenapa kau baru datang sekarang?"

reina menatap pamanya tanpa gentar."karna pada akhirnya aku tau siapa diriku sebenarnya.setelah duapuluh tahun hidup dalam neraka.dia menculikku,menjualku dan hampir membunuhku.tapi dia gagal melakukannya ,makanya aku disini sekarang.

sean menyipitkan matanya."kau menyebut leonardo Dirgantara?"

reina mengangguk."dia musuh kita."

sean tertawa dingin."dia musuh dunia."

sean bangkit,berjalan menuju perapian.ia mengambil segelas whisky tua dan menyesapnya perlahan.

"kau datang dengan dendam,bagus.tapi dunia ini tidak hanya butuh dendam.ia butuh strategi.kesetiaan,dan darah bersih.

reina mengangkat dagunya."darahku tidak kotor."

sean menoleh."tapi kau membawa benih musuh dalam rahimmu.bukan kah begitu?"

reina membeku.davin mengepalkan tanganya.tapi reina menahan napas,lalu mengangguk pelan.

"aku belum yakin sepenuhnya.tapi tubuhku berubah.aku tahu tanda-tanda ini.dan ya...kalau benar,itu miliknya...aku akan tetap merawatnya bagimana pun dia tetap anakku.walaupun,dia bercampur darah musuhku.dia tidak bersalah."

sean menghela napas dalam.wajahnya tak berubah,tspi nada suaranya lebih dingin.

"kalau anak itu lahir,ia adalah pewaris campuran dari dua darah yang saling membenci.itu bisa jadi kekuatan...atau kutukan."

reina menatap pamanya."aku yang akan memutuskan kutukan itu.anak ini tidak akan jadi alat dendam siapapun.dia tetap anak yang kulahirkan dengan baik dan dia akan menjadi milikku."

sean tersenyum samar,tak jelas apakah itu sinis atau kagum.ia meneguk minumanya sampai habis.

"kita lihat nanti,keponakanku."

malam harinya,reina diberikan kamar pribadi dilantai dua.ia berdiri sangat lama didepan cermin,memandang wajahnya sendiri.untuk pertama kalinya,dia tidak melihat budak lagi,korban,atau pelarian.yang dia lihat sekarang adalah perempuan dengan mata O'reilly gadis yang kembali untuk menghancurkan orang yang hampir menghapus eksistensinya.

davin masuk kekamar dengan selembar dokumen.

"sean akan mengatur tes medis di klinik keluarganya besok.untuk kehamilan...dan untuk catatan kesehatanmu.ini semua permintaan dari penasihat.

reina mengambil dokumen itu.tangan kirinya memegang perutnya perlahan.

"kalau kau memang ada disini,nak...maka kita akan menghadapi dunia bersama."

"aku tak tahu apa kau terlahir untuk kutukan atau hadiah...tapi satu hal pasti.kau akan lahir bukan sebagai budak.tapi sebagai darah O'reilly."