NovelToon NovelToon
PERANGKAP CINTA

PERANGKAP CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Percintaan Konglomerat / Nikah Kontrak / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:224
Nilai: 5
Nama Author: Fuji Jullystar07

apa jadi nya semula hanya perjalan bisnis malah di gerebek paksa warga dan di nikahi dwngan ceo super galak???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fuji Jullystar07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 16

Di Kafe Cemara, Calista langsung duduk di salah satu sudut ruangan, menunggu seseorang.

Tak lama kemudian, seorang pelayan menghampirinya dengan senyum ramah.

" Permisi, Nona mau pesan apa? "

" Em aku pesan iced coffee latte satu, kentang goreng, dan waffle. Itu dulu aja." Jawab Calista.

" Mohon ditunggu, Nona. "

Beberapa menit kemudian, seorang gadis cantik berambut pirang mendekatinya.

" Calista " panggilnya.

Calista langsung menoleh dan tersenyum lebar. Ia bangkit dari duduknya dan memeluk sahabatnya erat.

" Elisa " bisiknya, nyaris menangis.

Elisa memeluk balik, lalu menatapnya cemas.

"Ada apa? Kamu kenapa? "

"Tapi kamu jangan kaget, ya." Ucap Calista lirih sambil menunduk.

Mata Elisa membesar. Ia spontan menutup mulutnya sendiri lalu berbisik, dengan suara sedikit lebih keras dari seharusnya,

" KAMU HAMIL ? "

Beberapa orang di kafe langsung menoleh. Calista buru-buru membekap mulut sahabatnya dan membungkuk minta maaf kepada para pelanggan.

" Kamu ingin mempermalukan ku hah? Bukan lah " Bisik Calista gemas sambil Jitak kepala Elisa,ia hanya mengaduh sakit

" Tapi gerakan kamu yang bikin aku ngarah ke sana " Balas Elisa  Mengelus kepalanya sambil menatap kesal

" Makan nya jangan kebanyakan baca novel. " Sindir Calista

Elisa cemberut  "  Jadi apa? "

Calista menarik napas panjang " Aku....Udah nikah "

Elisa langsung melotot. Mulutnya terbuka lebar.

" A*j*ng lah kamu serius?

Ia langsung duduk dengan dramatis, tangannya menepuk-nepuk dada.

"Jujur aja, kamu hamil kan?! Terus kenapa kamu gak undang aku? Apa kamu masih angap aku sahabat? Kenapa buru-buru banget, sih? Gimana nasib sahabatmu yang masih jomblo ini? Kata nya mau menua bareng di panti jompo. Betapa kejamnya kamu, Calista. Padahal aku ingin dapat buket di pernikahan kamu! "

Calista hanya bisa menahan tawa melihat aksi dramatis Elisa yang mulai menarik tisu di meja dan mengusap mata seolah menangis.

" Terus maksudmu apa, Calista? Hal ini tuh gak masuk akal! Kamu aja belum pernah pacaran seumur hidup, pengalaman nol besar, eh tiba-tiba bilang udah nikah? Kamu becanda, kan?"

Elisa menatapnya tajam, masih syok.

" Aku di jebak. " Jawab Calista pelan.

" Di jebak?" ulang Elisa, menaikkan alis.

"Entah gimana ceritanya, tiba-tiba warga menggerebek kami dan ketika kejadian aku tidur bersama dengan Pak Arsenio."

" Omo, Kamu udah melakukan itu? "

" Enggak! Aku pakai baju lengkap, dan gak terjadi apa-apa " Calista buru-buru menegaskan, wajahnya merah padam.

Elisa menatap curiga. " Btw, siapa Pak Arsenio itu? "

" CEO baru di kantorku, " jawab Calista lirih.

" Omo, jangan bilang dia botak, buncit, dan jelek? "

"  Enggak, dia malah ganteng banget, mirip aktor drama Korea, Pemilik Sanjaya Grup."

Elisa mendadak melebarkan mata. " Oh my god,itu bukan kemalangan, itu keberuntungan, Calista "

" Keberuntungan apanya? CEO galak, cuek, dan menakutkan gitu, ogah, ah."

" Heum, boleh gak kisah kamu ini aku jadiin novel? Ceritain lebih banyak dong "

Elisa mencondongkan badan penuh antusias.

" Ogaahh. Nih, makan aja "

Calista menyumpalkan kentang goreng ke mulut sahabatnya.

" Enak juga kentangnya, pesenin lagi dong sama es teh, " ujar Elizabeth santai, mengunyah dengan nikmat.

Calista hanya mendelik. Harusnya kalau cerita begini tuh nangis bareng, meratapi nasib. Atau minimal kasih support kek. Ini malah di bercandain.

" Calista sayangku, dengerin deh, " ujar teman satunya dengan nada sok bijak. " Dari cerita kamu, aku yakin kamu dijebak. Soalnya kamu terlalu polos. Tapi ya udah, terima aja takdirmu. Siapa tahu dia, siapa sih namanya? Arman? "

"Arsenio," koreksi Calista cepat.

" Ah iya, itu! Pokoknya aku berterima kasih ke yang jebak kamu. Setidaknya kamu nggak perlu repot-repot cari jodoh. "

"ELIZABETH!!" teriak Calista kesal.

Elisa melirik jam tangannya dan terbelalak. Ia baru ingat, ada pertemuan penting.

" Calista sayangku, aku harus pergi. Ada meeting sama editor dan penerbit. Mereka terus-terusan menekanku buat update karya baru, sama sekali nggak kasihan,sama anak gadis yang harus kencan,mereka tidak memberikan ku waktu luang buat pacaran” keluh Elisa panik. Ia meraup beberapa makanan, menenggak minuman Calista, lalu bangkit tergesa-gesa.

" Bayarin ya, bye bye " Ia langsung lari sebelum sempat dimarahi Calista.

Calista mendengus sebal, membayar semua pesanan mereka, lalu keluar restoran. Ia bingung, tak tahu mau ke mana. Kakinya membawanya ke taman. Di sana, ia duduk di ayunan sambil sesekali menjilati es krim cokelat vanila.

Taman ramai oleh anak-anak yang berlarian. Saat Calista sedang melamun, seorang anak kecil tiba-tiba mendekat.

" Mama " panggilnya.

Calista tak menggubris. Ia pikir si anak memanggil orang lain.

" Mama… " panggil anak itu lagi, kini berdiri tepat di depannya.

" Apa sih bocil random banget dah "

“ Mama ” Anak itu langsung memeluk Calista.

“ Hai dek, aku bukan mama kamu.lihat perhatiin wajah nya,apa mirip ibu mu?. Atau Kamu tersesat, ya?”

" Nggak, kamu pasti mama aku,"  jawabnya mantap.

Calista menatap anak itu dengan heran. Kulitnya putih, matanya sipit, pipinya bulat seperti bakpao.

" Dek, di mana orang tuamu? Ayo ikut kakak ke pusat informasi." Calista menggendongnya. Kok berat juga ya anak sekecil ini, pikirnya.

Setidaknya anak itu berhenti menangis. Itu sudah cukup.

" Permisi, Pak, " sapa Calista pada petugas taman.

" Iya, Mbak. Ada yang bisa dibantu?”

"Saya mau lapor, ini anak sepertinya tersesat."

" Mama jangan buang aku…"suara anak itu lirih namun jelas, khas anak 5 tahun.

Orang-orang di sekitar langsung menatap marah pada Calista.

" Istighfar, Mbak, masa anak secantik ini mau dibuang? "  hardik si petugas.

"Pak, saya bersumpah, ini bukan anak saya Saya bahkan nggak kenal dia "

" Kamu ini ibu macam apa?! Sesusah apa pun hidupmu, jangan buang anak! Anak itu anugerah "

" Bapak salah paham—"

" Kalau kamu tetap begini, saya panggil polisi.Rawat anak itu baik-baik "

Melihat situasinya makin kacau, Calista menyerah. Ia pulang sambil menuntun anak kecil itu, yang kini tersenyum puas.

" Dek, siapa namamu? "

“Icabela. Tapi Deddy suka panggil aku Bella!” jawabnya ceria, menampilkan gigi ompong.

"Namamu Isabella? Dengar ya, Bella. Kakak ini bukan mama kamu. Kamu nggak boleh sembarangan begitu."

Bella langsung menangis keras. Calista memijit pelipis. Kenapa hidupku selalu ditimpa kemalangan?

 

Di tempat lain, seseorang tergesa-gesa datang melapor.

" Tuan Damian, mohon maaf. Saya kehilangan Nona Bella dan belum menemukannya."

" APA? " Damian bangkit, wajahnya murka.

Ia adalah duda tampan, salah satu orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya bahkan sedikit lebih besar dari Arsenio. Wajahnya tampan, darah campuran mengalir di nadinya. Tapi hatinya,lebih dingin dari es, lebih tajam dari belati.

" Maafkan kami, Tuan " ucap sang pengawal ketakutan.

" Maaf bisa membuat Bella kembali ? Kerahkan semua pasukan. Aku akan menjemputnya sendiri "

Setelah menemukan lokasi Bella, Damian langsung meluncur ke restoran. Dari jauh, ia melihat Bella tertawa bahagia bersama seorang gadis muda yang sedang menyeka saus di sudut bibirnya.

Seketika, hatinya menghangat. Pemandangan itu yang menyentuhnya.

" Bella " panggilnya.

Keduanya menoleh. Bella langsung berlari ke arah Damian.

" Deddy." serunya bahagia. Ia memeluk sang ayah erat.  " Deddy, Bella mau Mommy baru "

1
robleis_XD
Gak sabar lanjut ceritanya
Robert
Bikin ketawa sampe perut sakit.
dziyyo
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!