NovelToon NovelToon
Balasan Dari Neraka

Balasan Dari Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horor / Pembantu / Poligami / Iblis / Dendam Kesumat
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Romlah tak menyangka jika dia akan melihat suaminya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, bahkan sahabatnya itu sudah melahirkan anak suaminya.

Di saat dia ingin bertanya kenapa keduanya berselingkuh, dia malah dianiaya oleh keduanya. Bahkan, di saat dia sedang sekarat, keduanya malah menyiramkan minyak tanah ke tubuh Romlah dan membakar tubuh wanita itu.

"Sampai mati pun aku tidak akan rela jika kalian bersatu, aku akan terus mengganggu hidup kalian," ujar Romlah ketika melihat kepergian keduanya.

Napas Romlah sudah tersenggal, dia hampir mati. Di saat wanita itu meregang nyawa, iblis datang dengan segala rayuannya.

"Jangan takut, aku akan membantu kamu membalas dendam. Cukup katakan iya, setelah kamu mati, kamu akan menjadi budakku dan aku akan membantu kamu untuk membalas dendam."

Balasan seperti apa yang dijanjikan oleh iblis?

Yuk baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BDN bab 16

Sugeng merasa marah sekali terhadap Trisno yang bisa-bisanya melemparkan korek kayu begitu saja, api menyala begitu besar sekali. Sugeng sampai hampir terbakar, pria itu tentunya langsung melayangkan protesnya.

"Kamu sudah gila ya? Kenapa bisa-bisanya melemparkan korek kayu begitu? Kalau misalkan aku mati terbakar bagaimana?"

Bukannya takut, Trisno malah cengengesan. Dia bahkan mengusap kedua lengan Sugeng dengan begitu santai dan berkata.

"Buktinya Pak bos saat ini baik-baik saja, santai saja. Saya melemparkan korek kayu ke tong sampah bukan karena ingin membunuh anda, bukan karena ingin membakar tubuh anda secara sengaja."

"Kalau nggak sengaja kenapa tiba-tiba saja melemparkan korek lain? Terus, kenapa nyala apinya bisa begitu besar? Itu pasti karena kamu sudah merencanakan ingin membunuh saya, bukan?"

"Ya ampun, Pak bos. Tadi itu ada ular, kalau misalkan masuk restoran kan bahaya. Jadi saya lemparkan ke tong sampah, terus saya siram minyak tanah. Karena kebetulan saya melihat anda sedang memegang korek kayu, jadi saya mengambilnya dan melemparkannya ke tong sampah."

"Jangan ngasal kamu! Gak mungkin rasanya ada ular di sini," ujar Sugeng.

"Ya ampun, Pak bos nggak percayaan banget sama saya. Padahal tadi ularnya jalannya deket Pak bos pas nyender di pohon, karena takut menggigit anda jadi saya ambil ularnya dan saya lempar ke tong sampah."

"Saya gak percaya!" ujar Sugeng ngeyel.

"Kalau Pak bos tidak percaya, boleh dilihat ke tempat sampah ada ularnya atau tidak."

"Oke, aku akan melihatnya. Kalau tidak ada ular di dalamnya, kamu akan saya pecat."

Sugeng melangkah dengan cepat menuju tempat sampah, api berkobar dengan begitu besar. Dia memperhatikan apakah di sana ada ular atau tidak, tak lama kemudian dia berlari karena ada ular besar yang mendekat ke arahnya dengan tubuh ular itu yang terbakar.

"Argh! Ular SETAN!" teriak Sugeng yang langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana.

Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia bahkan hampir menabrak pohon di pertengahan jalan. Beruntung nyawanya masih selamat.

"Sialan! Kenapa bisa ada ular besar seperti itu? Kenapa juga ularnya masih hidup dan terlihat mau mematuk? Padahal dia sudah terbakar," ujar Sugeng.

Tiba di rumah pria itu langsung masuk ke dalam kamar, dia berjalan sambil membuka bajunya karena begitu gerah. Lalu, dia melemparkan baju itu secara sembarangan.

"Lebih baik mandi dulu, habis itu makan. Laper banget," ujar Sugeng.

Sugeng menolehkan wajahnya ke arah tempat tidur, di sana istrinya sudah terlelap. Wajah wanita itu nampak pucat, tapi Sugeng saat ini sedang tak ingin memberikan perhatian terhadap wanita itu.

"Perutku laper banget, mending makan dulu. Abis itu tidur," ujar Sugeng yang langsung melangkahkan kakinya menuju dapur.

Saat tiba di dapur Sugeng melihat sosok perempuan yang sedang berdiri di depan kompor, rambutnya terurai sampai menutupi pinggangnya. Saat Sugeng memperhatikan siluet wanita yang sedang berdiri di dapur itu, siluet tubuhnya mirip sekali dengan Romlah.

Pria itu mengusap matanya berkali-kali karena takut salah melihat, tetapi berkali-kali dia mencoba untuk melihat wanita yang ada di hadapannya, tubuh wanita itu mirip sekali dengan tubuhnya Romlah.

"Nggak mungkin ah, itu nggak mungkin Romlah. Romlah sudah mati," ujarnya lirih.

Kepala wanita yang sedang berdiri di depan kompor itu langsung memutar dan kini menghadap ke arah Sugeng, Sugeng sampai berteriak ketakutan melihat hal itu.

"Argh! Setan!" teriak Sugeng.

Pria itu ingin berlari, tetapi begitu sulit untuk melangkah. Kakinya seakan menempel pada lantai dapur itu, tak lama kemudian Sugeng bahkan sampai terkencing di celana.

"Hihihihi! Setan ya? Kamu pikir aku setan?"

Wanita itu tertawa cekikikan, kini bukan hanya kepalanya saja yang berputar, tetapi tubuhnya juga berputar dan menghadap ke arah Sugeng.

Wajah wanita itu benar-benar buruk rupa, di seluruh bagian wajahnya seperti bekas luka bakar. Kulitnya mengering dan mengelupas, bahkan ada beberapa bagian yang memperlihatkan tulang tengkorak wanita itu.

Hoek! Hoek!

Keringat dingin mulai membanjiri tubuh Sugeng, dia merasa takut, tetapi juga merasa mual melihat wajah buruk rupa yang ada di hadapannya. Selain itu, bau busuk begitu menyengat dari tubuh wanita itu.

Satu hal yang membuat Sugeng muntah-muntah, dari wajah wanita itu keluar banyak belatung. Besar-besar dan belatung itu melompat ke arahnya dengan lincah.

Sugeng rasanya ingin pingsan saja, dia begitu ketakutan sekali apalagi saat wanita itu mendekat ke arahnya, wanita itu tidak berjalan, tetapi kakinya melayang dan kini tepat berada di hadapannya.

"Kamu sangat tampan, sayang hati kamu itu busuk."

Tangan wanita itu terulur ke arah Sugeng, jari telunjuknya menyentuh pipi Sugeng. Terasa sangat dingin sekali, seperti es batu. Sugeng merasa kalau tubuhnya kini membeku, karena dia merasa berpindah ke kutub Utara yang begitu dingin.

"Si--- siap kamu?" tanya Sugeng tergagap.

Wanita buruk rupa yang ada di hadapannya itu tertawa dengan begitu kencang, telinganya bahkan terasa begitu sakit sekali. Sugeng berteriak sambil menutup telinganya.

"Berhenti! Jangan tertawa lagi, Kamu itu siapa sebenarnya?"

"Kamu mau tahu siapa aku?"

Wanita itu tersenyum, tetapi senyum itu terlihat begitu mengerikan karena ketika mulut wanita itu terbuka, rahangnya membesar dengan gigi-giginya terlihat jelas. Ada darah berwarna hitam kental yang keluar dari lidah wanita itu.

"Aku adalah Romlah," jawab wanita itu.

Tubuh wanita itu melayang-layang di udara, bahkan mengelilingi tubuh Sugeng yang diam terpaku. Sugeng semakin ketakutan saja, hingga tak lama kemudian ketakutan itu berubah menjadi sebuah keterkejutan ketika wanita itu kini berhenti di hadapannya.

Wajahnya berubah menjadi cantik, baju yang dia kenakan berubah seperti saat Sugeng melihat wanita itu untuk terakhir kalinya. Wanita yang dulu dia bakar dan dia siksa dengan keji.

"Ro--- Romlah," ujar Sugeng tergagap.

Waah pria itu pucat pasi seperti tidak ada darahnya, Sugeng tidak percaya Karena wanita buruk rupa itu kini berubah menjadi Romlah, istri pertamanya yang dia bunuh dengan sangat tragis.

Wanita itu terlihat begitu cantik dengan senyumnya yang menawan, tetapi tidak lama kemudian wajah wanita itu kembali menjadi buruk rupa. Banyak ular kecil berwarna hitam tapi berbisa keluar dari mulutnya.

"Sudah tahu siapa aku, bukan?"

"Argh!"

Sugeng berteriak dengan begitu kencang sekali, sampai-sampai teriakannya terdengar ke dalam kamar Wati. Wanita itu langsung bangun dan berlari menuju dapur.

"Ada apa sih, Nak? Kenapa kamu berteriak dengan begitu kencang sekali? Celana kamu juga kenapa basah? Kamu kencing di celana?" tanya Wati dengan kesal.

"I--- itu, Bu. Itu, ada setan!" teriak Sugeng dengan susah payah.

Mata Sugeng melotot ke arah wanita yang kini nampak begitu mengerikan itu, Wati yang melihat ketakutan di mata putrinya langsung menolehkan wajahnya ke arah di mana Sugeng melihat.

"Nggak ada apa-apa loh! Kamu takut apa sih?"

1
Reni
jiaaaaa amsyong 😅🤣😂
GI ambil duit dulu baru indehoy enak betul maunya gratisan emang Inah wekkkkk
Reni
Wati linglung
Reni
Nahhhh diajarin ngutil duit suami 🤭
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh bisa bisanya perawat kaya gini🤣🤣cuma ada di novel...
Cucu Suliani: Seriusan ada, aku pernah denger perawat gosipin pasien. Perawat gen z yang lagi magang, makanya aku masukin science ini🤣🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bukan terlalu lagi itumah, udh bener bener bener bener bener jahat tingkat paling atas mentok😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
santai Inah, kamu ada temen nya🤣🤣akuuu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
iiiii Inah ni lemot bngy🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mampus di tolak🤣🤣🤣semoga aja Ajeng salah satu dari rencana nya Romlah, semoga aja Ajeng ga mw di ajak nikah, eh tapi gapapa Deng nikah aja, nanti minta semua aset Sugeng, terus terlantarin🤣
Reni
kapokkkk keadaan nya sama seperti dulu pas kamu sibuk merebut Sugeng , sakit kan sama bahkan lebih sakit yg dikhianati, dirampok hartanya , dibunuh
Reni
yeeeee akhirnya kebagian juga tu Wati ibu mertua lucnut
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cowo gapunya duit aja banyak gaya😡😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
gila
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mulai
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
makanya jangan jahat🤣🤣🤣mampus tuh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Sugeng, aku jatoh aja waktu itu di jait 14 jaitan sembuh nya sebulanan baru ga ngeluarin darah😭 belum kering, apalagi itu operasi tetew, gila kali itu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
jahat bngt si sugeng
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
wkwkwk🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lah giliran menantu siri aja inget
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan anak sialan kamu itu yang bikin Romlah jadi jwlek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!