NovelToon NovelToon
TEROR PARAKANG

TEROR PARAKANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Kutukan / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:38k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Kisah ini berasal dari tanah Bugis-Sulawesi yang mengisahkan tentang ilmu hitam Parakang.

Dimana para wanita hamil dan juga anak-anak banyak meninggal dengan cara yang mengenaskan. Setiap korbannya akan kehilangan organ tubuh, dan warga mulai resah dengan adanya teror tersebut.

Siapakah pelakunya?

Ikuti Kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Intaian

Saat pertengkaran itu terjadi, Ambo Uleng datang dengan membawa makanan.

"Mengapa kalian ribu-ribut? Ini rumah sakit, harap jangan berisik, turunkan nada bicara kalian." pria itu mencoba menengahi pertikaian kedua anaknya.

"Ambo, tolong usir Daeng Cening agar tidak memasuki ruangan ini," pinta Andi Anni dengan harap pada sang ayah.

Pria berusia lima puluh lima tahun itu terlihat menatap puterinya. "Turunkan nada bicaramu, bagaimanapun ia adalah kakak iparmu," pria itu berusaha meredam amarah puterinya.

"Ambo tidak tahu apa yang tersembunyi dibalik wanita iblis itu!" Andi Anni menunjuk kasar pada sang wanita yang sedari tadi masih tetap terdiam dan menatapnya dengan tatapan yang dingin.

Ambo Uleng menatap sang menantu. Ia tahu, jika puteri dan istrinya tidak menyukai wanita itu.

Akan tetapi, ia tak dapat membuat suasana menjadi begitu panas.

"Anak, tenanglah, abangmu sedang berniat baik untuk menjenguk ammak. Kamu harus bisa lebih sabar lagi," pria itu terlihat sangat serba salah.

"Ta--," ucapan Andi Anni terhenti saat melihat sang Ammak tiba-tiba saja mengejang. hal ini membuat mereka tampak panik, lalu bergegas menghubungi perawat untuk menyampaikan kondisi ammaknya.

Suasana itu membuat Andi Anni dan juga Ambo tampak sibuk. Sehingga mereka melupakan sesuatu.

Tak berselang lama, perawat datang dan memeriksa kembali kondisi Andi Lalo yang terlihat kejang.

Perawat melaporkan hasil pemeriksaan kepada dokter, dan mereka bergegas membawa Ando Lalo ke ruang operasi untuk melakukan tindakan medis.

Melihat kesibukan yang terjadi. Daeng Cening duduk disebuah sofa, dekat dengan Bombang yang sedang menggendong puterinya.

Sedangkan Ambo, Andi Anni dan Andi Enre ikut keluar dari ruangan untuk melihat Andi Lalo dibawa ke ruang operasi.

Daeng Cening duduk sebuah sofa. Ruangan mereka ruang kelas satu, sebab Andi Enre yang memintanya.

Kini haanya ada Bombang, ia dan juga bayi mungil itu yang ada didalam ruangan.

Tatapan mata Daeng Cening terlihat sangat berbinar saat menatap bayi mungil tersebut.

"Siapa namanya?" tanya Daeng Cening dengan nada yang terdengar sangat lembut dan mendayu.

"Kassi," sahut Bombang, sembari menimang peterinya.

Sesaat pandangan mata mereka beradu, dan Bombang merasakan sesuatu yang berbeda, entah apa.

"Boleh aku menggendong Kassi, sebentar saja," ucapnya sembari tak lepas menatap bayi mungil tersebut.

Bombang yang merasakan getaran hatinya tidak menentu, tanpa ragu menyerahkannya pada wanita tersebut.

Dengan gerakan yang tak sabar, Daeng Cening menggendong sang bayi. "Kassi," ia menyebut nama sang bayi.

Akan tetapi, mendadak ia merasa gemetar, sebab dibagian kepala bayi itu terdapat kunyahan kunyit bangle yang aromanya menguar dari jarak dekat.

Sontak saja Daeng Cening memberikan bayi itu pada Bombang dengan ceoat.

Tak hanya itu, ia merasakan kepalanya pusing. Sepertinya Andi Anni telah meletakkan sesuatu pada sang bayi, berupa mantra ataupun ajimat yang ditakuti oleh Parakang.

Daeng Cening memlih keluar dari ruangan tersebut, lalu berjalan menyusuri lorong rumah sakit.

Tatapannya terlihat cemas, ia tidak tahu, apa yang sudah diletakkan Andi Anni ditubuh sang bayi sehingga membuatnya begitu merasa kesakitan.

Sedangkan Bombang merada kebingungan dengan sikap Daeng Cening yang mendadak berubah sangat drastis.

Tak berselang lama, Andi Anni teringat akam anaknya. Ia yang berdiri didepan ruang operasi bergegas berlari menuju ruang rawat inap sang ibunda.

Setibanya ditempat, ia melihat Bombamg yang seperti orang linglung. Ia menatap dengan penuh rasa penasaran.

"Abang, kamu kenapa? Kemana wanita itu?" tanya Andi Anni dengan cecaran.

Melihat Bombang yang terbengong. Ia menampar pipi suamijya. "Bang!" hardiknya. Kemudian ia mengambil puterinya dengan cepat dari gendongan sang suami.

Bombang terkejut, lalu menatap sang istri dengan wajah bingung.

"Bang, kamu kenapa? Kemana wanita itu?" Andi Anni merasakan hatinya sangat cemas. Ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, untuk menemukan keberadaan Daeng Cening.

"Dia sudah pergi," ucap Bombang dengan lirih. Ia seolah merasakan kepalanya sangat pusing.

"Apakah ia tadi menggendong Kassi?" tanyanya dengan penuh selidik.

Bombang menganggukkan kepalanya. "Ya, tadi dia menggendongnya dan menanyakan namanya," jawab pria itu dengan jujur.

Sontak saja hal itu membuat Andi Anni merasa lemah. "Apakah ia menyebut nama Kassi?" tanyanya dengan nada yang semakin lemah.

Deguban jantung wanita itu memburu, ia seolah sedang berpacu dengan hal yang berkaitan tentang keselamatan nyawa puterinya.

"Ya, ia menyebut nama Kassi," jawab Bombang dengan jujur.

"Astaghfirullah," pekik Andi Anni dengan bibir gemetar dan wajah memucat.

"Temani Anni pergi ke rumah Datuk. Ini tak benar. Ia sudah menyebut nama Kassi, itu tandanya ia akan kembali lagi dan akan memangsa puteri kita," Andi Anni bergegas keluar dari ruangan, sembari menarik tangan sang suami.

"Kamu mengatakan apa? Siapa yang memangsa dan siapa yang dimangsa?" tanya Bombang dengan bingung.

"Sudah, bonceng saja aku menuju ke rumah Datuk, ini tak waktunya kamu bertanya," Andi Anni terus menarik tangan suaminya menyusuri koridor rumah sakit, dan mereka tiba diparkiran.

******

Bombang mengendarai motornya menyusuri jalanan. Mereka membutuh waktu sekitar satu jam untuk tiba dirumah Datuk, sedangkan hari sudah memasuki waktu senja.

"Sudah hampir Maghrib, kita sebaiknya mencari tempat berteduh, sebab tak baik meneruskan perjalanan diwakti Maghrib" saran Bombamg, srmbari terus mengendarai motornya.

"Ini hutan, kita masih jauh untuk mendapatkan rumah penduduk, jalan saja terus," jawab Andi Anni dengan nada yang terlihat cemas.

Ia sangat menyesalkan, mengapa Andi Enre datang membawa iparnya ke rumah. Ia sudah mengatakan, jika Daeng Cening adalah pembawa bencana dan malapetaka, tetapi sang kakak lelakinya sudah buta oleh cinta.

Suasana remang-reman semakin gelap saat mereka melewati hutan. Sekitar dua kilometer lagi mereka akan bertemu rumah penduduk, dan akan berteduh diteras mereka.

Hingga sesuatu menghadang jalan mereka, dan membuat keduanya tersentak kaget.

"Astaghfirullah!" pekik keduanya secara bersamaan. Bombang membanting setirnya ke kiri, lalu membuat mereka hilang keseimbangan, dan akhir terjatuh.

Andi Anni berusaha melindungi sang bayi agar tidak cedera.

Keduanya tertimpa motor, dan membuat mereka kesulitan untuk bergerak.

Bombang berusaha untuk meloloskan dirinya, sedangkan Kassi mulai terdengar merengek.

Saat itu, satu sosok berbuku hitam dengan kedua mata memerah menghampiri keduanya dengan cara merangkak.

Kedua matanya memerah, dan tersenyum.dengan seringai yang begitu mengerikan.

"Allah, Allahu Akbar," ucap Bombang dengan lantunan doa yang ia munajadkan dan berharap jika sosok itu tidak menyerang ia beserta anak dan istrinya.

"Hah, hah, hah," terdengar suara deru nafas Andi Anni yang tersengal.

Ia melantunkan doa, dan berharap jika sosok itu segera pergi dan tidak melukai mereka.

Akan tetapi, kucing hitam berbulu tebal dengan ukuran sebesar manusia itu menerkam mereka, hingga membuat Bombang mengayunkan sebuah Kawali atau disebut badik yang berukuran kecil.

Craaaaaas

Badik itu mengenai lengan parakang yang berusaha menerkam mereka.

Singgah di novel Author Putri Sabina ya Reader😘

1
Reni
ya jelas sama si walang sangit disuruh nyari mangsa yg banyak biar dia dapat harta yg melimpah g usah ikut susah tinggal Nerima harta ckckkkk dasar
Febri 1620
serda sertu serma itu pangkatnya TNI 🤭🤭🤭
Desyi Alawiyah
Halah... malah disapa 🤭

Tuh warga ngga tahu yah, kalo si Puang parakangnya 😭
Rembulan menangis
duuuhh thor
jdi deg²an aku bacanya
lanjut thor syg ...
Rembulan menangis
si enre tdak ikhlas kalo si cening dimilika laki² laim
Zahraini Annisa 😘 V3
fix ini mah kalau arwah nya Enre mmg masuk ke tubuh nya Romy 🤣🤣
Zahraini Annisa 😘 V3
maaf kak typo ,,, itu Tommy atau Romy yaa ❓🤔
dan warga itu pd kumpul di depan rumah Daeng Welang atau Daeng Cening ❓🤔
apa arwah nya si Enre masuk ke tubuh nya Romy dN nti nya Romy yg akan membalas dendam pd Daeng Welang 😡🤬
Siti H: Rommy kak..
total 1 replies
Zahraini Annisa 😘 V3
knp pula si Enre meninggal kak ,,,, harusnya jgn sampai meninggal donk biar bisa bersatu dg cening ,, kn cening sdg masa bertaubat 😱😔😔
FiaNasa
ini Asti arwah Andi enre mau menyatu dg daeng Cening...jgnlah kau manfaatkan si Romy ini enre,,boleh lah dia membantu daeng Cening tp jgn memanfaatkan raga Romy untuk si Cening ya
FiaNasa
kok pengen banget aq getok kepalanya Serda Andre ini ya Sampek dia gak sadar 7hari 7 malam,Gedeg banget aq
kinoy
si ande biadap ih..KLO g inget tmbh dosa mending bundir aj Cening drpd dilecehkan
Reni
Walahhhh enre belum ikhlas meninggal dunia jadi dia keliaran memasuki raga lain
Reni
astaga itu ada cctv g sih ????? bisa nggak dilaporkan
astaga pingin naboki rasane
Reni: ayo taboki online 😅😂🤣
total 2 replies
Reni
astaga tetua e malah koplak piye to iki ckckkkk
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
wew ceritanya Enre transmigrasi ke tubuh polisi 🙄🤔
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: /Shy//Shy//Shy/
total 3 replies
Dhina Ragil
please wlu dia pendosa tp dia mau bnr2 tobat,bantulah Thor..jgn sampe diperkosa mending dibunuh wae.😭
Siti H: 👻👻👻👻👻👻👻
total 1 replies
kinoy
biang kerok y si Welang ..Cening MW tobat mlh kena fitnah..mana enre dah mati pula..warga y bodoh gampang teeprovokasi
FiaNasa
warga malah terprovokasi padahal dalang dr semua ini adalah orang yg mereka hormati,,nanti klau terbongkar pasti syok semua warga nih
FiaNasa
tokoh utama nya malah meninggoy,,kukira Andi enre bisa kembali ada keluarganya & menjalani kehidupan baru selama menunggu Cening bebas
kinoy
waduh..enre bnrn mati ni..seriusan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!