NovelToon NovelToon
Ketika Dunia Kita Berbeda

Ketika Dunia Kita Berbeda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:582
Nilai: 5
Nama Author: nangka123

Pertemuan Andre dan fanda terjadi tanpa di rencanakan,dia hati yang berbeda dunia perlahan saling mendekat.tapi semakin dekat, semakin banyak hal yang harus mereka hadapi.perbedaan, restu orang tua,dan rasa takut kehilangan.mampukah Andre dan fanda melewati ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nangka123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16: Sah

Keesokan harinya, suasana bandara Soekarno-Hatta dipenuhi dengan orang. Andre berdiri gelisah di depan pintu kedatangan, tangannya tak henti mengecek jam di pergelangan.

Fanda berdiri di sampingnya, berusaha menenangkan dengan menggenggam tangannya.

Tak lama terdengar suara pengumuman kedatangan pesawat. Matanya mencari-cari sosok yang begitu dirindukan.

“Mas… itu kayaknya Ibu sama Rani,” bisik Fanda sambil menunjuk ke arah dua orang.

Andre segera berlari kecil. Seorang perempuan paruh baya dengan jilbab sederhana tampak terkejut, lalu matanya berkaca-kaca saat melihat putranya.

“Andre…” suara Ibu bergetar sebelum akhirnya mereka berpelukan erat.

Rani, adik Andre, ikut tersenyum sambil mencium tangan kakaknya.

Air mata Andre tak terbendung. Setelah melepas pelukan, ia menoleh ke arah Fanda yang berdiri gugup menunggu.

Dengan langkah pelan, Ibu Andre mendekati Fanda. Senyum hangat muncul di wajahnya.

“Apakabar, Nak Fanda?”

Fanda menunduk sopan, lalu mencium tangan calon mertuanya.

“Alhamdulillah baik, Bu.”

Ibunya Andre menggenggam tangan Fanda erat, lalu memeluknya.

“Nak… Ibu titip Andre ya. Dia keras kepala tapi hatinya baik. Tolong jaga dia.”

Fanda tersenyum, hatinya lega sekaligus haru.

“InsyaAllah Bu, Fanda akan jaga Mas Andre.”

Rani ikut mencairkan suasana dengan tawa kecil.

“Aduh, kok jadi romantis gini. Aku jadi pengen cepat nyusul nikah juga, nih.”

Semua tertawa, rasa canggung perlahan hilang. Mereka pun pulang bersama ke rumah Fanda, di mana keluarga besar sudah menunggu.

Malam itu rumah Fanda terasa hangat.bu Rita menyambut Ibunya andre dengan ramah. Obrolan mengalir hangat, mulai dari asal-usul keluarga hingga persiapan akad.

Pak Hendra menatap calon besannya lalu berkata mantap

“Besok akad akan kita laksanakan sederhana saja, di kantor agama. Tidak perlu pesta besar. Yang penting sudah sah.”

Ibunya Andre mengangguk penuh syukur. “Alhamdulillah… terima kasih, Pak Hendra. Saya benar-benar lega mendengar keputusan ini.”

Menjelang malam, Fanda duduk di kamarnya bersama Rani. Mereka bercengkerama layaknya kakak-adik.

“Rani, kamu nggak keberatan kan kalau nanti aku jadi kakak iparmu?” tanya Fanda sambil tersenyum malu.

Rani langsung meraih tangan Fanda. “Justru aku seneng banget, Mbak. Dari dulu aku tahu Mas Andre cuma bisa bahagia sama Mbak Fanda.”

Fanda memeluk Rani karena mendapat jawaban yang sangat ingin dia dengar.

Keesokan paginya suasana haru bercampur deg-degan menyelimuti semua orang.

Mobil keluarga sudah siap mengantar rombongan menuju kantor agama.

Fanda menatap cermin, merapikan kebaya gading yang kemarin ia pilih di butik,Tangannya gemetar.

Di sisi lain, Andre duduk bersama ibunya.

“Nak, jangan gugup. Ingat, ini bukan cuma janji sama manusia, tapi juga janji di hadapan Allah.”

Andre menunduk dan mencium tangan ibunya.

“Iya, Bu… doakan lancar ya.”

Pagi itu matahari bersinar cerah. Di halaman kantor agama sudah berkumpul keluarga mempelai pria dan wanita, tidak lupa juga sahabat Fanda hadir di situ. Wajah-wajah penuh harap dan doa terpancar jelas.

Fanda duduk di ruangan khusus, ditemani ibunya. Kebaya gading yang dikenakannya terlihat sederhana, namun memancarkan keanggunan. Tangannya sudah dingin karena gugup, jantungnya berdegup kencang.

“Ibu… Fanda takut, kalau Mas Andre salah ucap nanti,” bisiknya lirih.

Ibunya tersenyum menenangkan, mengusap punggung tangan putrinya. “Nak, nggak usah takut. Kita harus percaya bahwa Andre pasti bisa.”

Sementara itu di ruangan utama, Andre duduk di depan penghulu dengan wajah tegang. Kemeja putih dan jas abu-abu mudanya membuatnya tampak rapi. Di depannya, Pak Hendra duduk sebagai wali nikah.

Semua tamu hening ketika penghulu membuka acara.

“Baiklah, mari kita mulai akad nikah. Saudara Andre, siap?”

Andre menarik napas panjang, lalu mengangguk mantap.

“Siap, Pak.”

Kalimat ijab kabul pun dibacakan oleh Pak Hendra.

“Aku nikahkan engkau Andre bin Sulaiman, dengan anak saya Fanda binti Hendra dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar tunai.”

Semua hening. Semua mata tertuju pada Andre. Suaranya bergetar namun tegas ketika ia mengucapkan janji sucinya.

“Saya terima nikahnya Fanda binti Hendra dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”

Detik itu juga, ruangan bergemuruh oleh ucapan sah… sah… dari para saksi.

Andre menunduk, air matanya menetes tanpa bisa ditahan. Ibu dan adiknya pun ikut menangis haru. Fanda yang mendengar dari balik tirai langsung menutup wajahnya, bahunya bergetar menahan tangis bahagia.

Setelah doa bersama dipanjatkan, Fanda dipanggil untuk duduk di samping suaminya. Saat itu semua mata seolah hanya tertuju pada mereka berdua.

Fanda meraih tangan Andre perlahan, lalu menciumnya dengan penuh rasa syukur, dan dibalas Andre dengan ciuman di dahinya.

“Alhamdulillah, sekarang kamu sah jadi istriku.”

Fanda tak mampu berkata-kata, hanya tersenyum dengan air mata yang terus mengalir. Ia menatap Andre dengan cinta yang tak lagi terpendam.

“Terima kasih, Mas… karena sudah memilih aku sebagai istrimu.”

Ibunya Andre mendekat memeluk menantunya. Pak Hendra pun menghela napas lega, menepuk bahu menantunya.

“Jagalah Fanda baik-baik. Aku percaya sama kamu, Andre.”

Suasana berubah penuh haru. Tidak ada pesta mewah, tidak ada keramaian berlebihan, tapi kebahagiaan terpancar tulus dari setiap orang yang hadir.

“Cie udah nggak jomblo lagi nih, CEO galak,” Indah menggoda Fanda.

“Lo juga jangan kelamaan.” Ledek Fanda

“Iya, iya, nanti aja… kalau gue masih pengen bebas.”

“Ingat umur,” ledek Fanda.

Siang itu mobil keluarga kembali memasuki halaman rumah Pak Hendra. Meski acara akad nikah hanya sederhana di kantor agama, suasana rumah terasa penuh kebahagiaan.

Di ruang tamu, meja panjang sudah disiapkan dengan hidangan sederhana, nasi kuning, ayam goreng, sayur, dan beberapa kue buatan tangan Bu Rani, dan ibunya andre.

Aroma masakan memenuhi ruangan, mencairkan suasana.

Ibunya Andre duduk berdampingan dengan Ibunya Fanda. Keduanya tampak akrab meski baru pertama kali bertemu. Mereka bercakap ringan tentang anak masing-masing, sesekali tertawa kecil.

Rani, adik Andre, tak henti menggoda kakaknya.

“Mas, lihat deh senyummu, dari tadi nggak hilang-hilang. Kayak orang baru dapat gaji lima kali lipat.”

Semua orang tertawa, sementara Andre mengusap tengkuknya sedikit malu.

“Ya jelaslah, Ran. Ini lebih dari Gaji, tapi kebahagiaan.”

Fanda mendengarnya langsung menepuk lengan suaminya sambil tersipu.

“Mas bisa aja ngomongnya…”

Setelah makan bersama, suasana makin hangat. Ibunya Andre beberapa kali menatap menantunya dengan penuh kasih. “Nak Fanda, terima kasih ya sudah menerima Andre apa adanya. Ibu nggak bisa kasih apa-apa, cuma doa… semoga rumah tangga kalian selalu rukun, diberkahi Allah, dan penuh cinta.”

Fanda menggenggam tangan mertuanya erat. “Amin, Bu. Doa Ibu adalah hadiah paling indah buat kami.”

Pak Hendra, yang sejak tadi mendengar dengan tenang, akhirnya angkat bicara.

“Sekarang aku lega, Fanda sudah punya pendamping yang aku percaya. Andre, mulai hari ini kamu bagian dari keluarga ini. Jangan pernah lupakan tanggung jawabmu.”

“InsyaAllah, Pa…” jawab Andre tegas sambil menunduk hormat.

Hari itu ditutup dengan tawa, doa, dan kehangatan. Tidak ada pesta besar, tapi hati setiap orang yang hadir merasakan kebahagiaan yang tak tergantikan.

1
Nurqaireen Zayani
Menarik perhatian.
nangka123: trimakasih 🙏
total 1 replies
pine
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
nangka123: siap kak🙏
total 1 replies
Rena Ryuuguu
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
nangka123: siap kakk,,🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!