Langit dirgantara angkasa, sang ketua geng Andreios sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara, terpaksa harus menerima perjodohan dengan gadis barbar di sekolahnya yang suka terlambat, Queen zefanya arabella, gadis yang menyukainya meskipun di hukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Andreios
"Jangan di sini, jalan-jalan yuk. Gue mau nunjukin tempat yang plong buat Lo," ujar Bintang, kemudian menarik tangan Zefanya agar mengikutinya.
...----------------...
Tadi nya Zefanya sedikit ragu, tapi akhirnya mengikuti Bintang. Mereka berjalan menuju taman dekat danau yang indah, dengan banyak bunga yang bermekaran. Suasana di sana sangat tenang dan damai, dengan suara air danau yang mengalir lembut.
"Wah, tempatnya bagus banget," ujar Zefanya, merasa terkesan dengan keindahan taman itu.
"Iya kan? Gue suka banget ke sini," jawab Bintang, tersenyum sambil memandang Zefanya."Gue pikir Lo juga bakal suka," tambahnya, menarik Zefanya untuk duduk di bangku yang ada di dekat danau.
"Suka, suka banget malahan," ujar Zefanya dengan senyum ceria, menikmati suasana taman yang indah.
"Bang, bisa gak gue petik bunganya?" tanya Zefanya, menunjuk ke arah bunga mawar putih yang bermekaran.
"Silakan, Lo bebas mau berapa rangkai," ujar Bintang dengan senyum, mempersilakan Zefanya untuk memetik bunga mawar putih.
Zefanya kelihatan sangat senang ia menarik tangan bintang untuk berjalan dengan nya dan langsung memetik beberapa kuntum bunga mawar putih.
"Wah," ujar Zefanya, memegang bunga mawar putih dengan hati-hati. "Makasih bang, gue suka banget," tambahnya, tersenyum pada Bintang.
"Nih, buat Lo," ujar Bintang, memberikan mahkota bunga dan memakaikan di kepala Zefanya.
"Wow, bagus banget! Zefanya suka," ujar Zefanya dengan senyum lebar, tanpa sadar memeluk Bintang.
"Gak usah peluk juga kali, nanti kalo ada yang lihat di kira Lo selingkuh lagi," ujar Bintang, menutupi rasa kikuknya dengan nada bercanda.
Zefanya tersenyum, wajahnya memerah karena malu, dan langsung melepaskan pelukan. "Hehe, sorry bang," ujar Zefanya, merasa sedikit kikuk juga.
Kemudian, keduanya menghabiskan waktu dengan berlari dan tertawa bersama, menikmati suasana taman yang indah. Mereka berdua seperti tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain, hanya menikmati kebersamaan mereka.
...----------------...
Di mansion Langit, pemuda itu tampak mondar-mandir tak jelas, membuat Bram dan Lilian mengerutkan kening.
"Lang, ngapain kamu cacingan?" tanya Lilian, membuat Langit berhenti bolak-balik dan menatap wajah Lilian.
"Mom, Zefanya kemana? Udah hampir sore loh mom," ujar Langit tanpa sadar, sekarang dirinya seperti orang yang tengah khawatir.
"Kamu khawatir?" tanya Bram, menatap Langit dengan tatapan menyelidiki.
"Mana ada, orang aku cuman mau bilang tadi ada titipan dari temannya," ujar Langit, berbohong dengan nada yang tidak meyakinkan.
"Sejak kapan kamu mau jadi kurir titipan?" tanya Bram, mengangkat alisnya dengan skeptis. "Kamu pasti khawatir tentang Zefanya, kan?" tambahnya, menyipitkan matanya
"HAHAHAHA!!" Tawa dari Zefanya dan Bintang melengking, memasuki mansion Zefanya. Gadis itu tampak bahagia, wajahnya berseri-seri, bahkan ia tak menatap Langit.
"Sayang astaga, dari mana saja kalian?" tanya Lilian, menghampiri Zefanya dan Bintang dengan senyum.
"Tadi aku ajak, nih bocil jalan-jalan, mom," jawab Bintang dengan santai.
"Dasar, kau pikir bawah lari istri orang itu baik?" tanya Bram, sepertinya sedang berada menyindir Langit yang sudah menatap Zefanya tajam.
"Maaf Daddy," ujar Zefanya, menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Tak apa, yang penting kamu bahagia. Lagi pula Daddy jarang melihatmu tertawa," ujar Bram, tersenyum lembut pada Zefanya. "Kamu memang perlu lebih sering keluar dan bersenang-senang," tambahnya, memandang Bintang dengan senyum.
"Apa kau tau sayang, suami mu mencari mu dari tadi," ujar Lilian, membuat Zefanya tersenyum paksa.
"CK, aku ingin tinggal berdua saja dengan Zefanya kalo tau dia suka keluar bersama lelaki lain," ujar Langit ketus, berjalan ke arah lift tanpa menoleh.
"apakah kau tidak sadar diri wahai anak ku yang ke tampannya bak aktor China?"tanya Bram
"terimakasih sudah memuji ku Tampan Daddy, tapi kata itu aku sudah bosan mendengarnya"ujar Langit dengan nada arogan
"Sudah lah, sayang. Tadi ada seseorang yang katanya guru privat," ujar Lilian, membuat Zefanya langsung bersemangat.
"Mana sekarang dia di mana?" tanya Zefanya dengan antusias.
"Di belakang, katanya kamu menyuruh mengajar Lula, maid baru kita," ujar Lilian.
"Iya, mommy aku yang menyuruhnya," ujar Zefanya, mengangguk dengan senyum.
"Sekarang ganti lah pakaianmu, dan kau Bintang istirahat lah," ujar Lilian, memandang keduanya dengan senyum. "Kalian pasti capek, kan?" tambahnya, membuat Zefanya dan Bintang mengangguk bersamaan.