wisopati adalah seorang pendekar hebat yang tewas melawan musuh terkuatnya, siapa sangka setelah tewas jiwanya berpindah ke tubuh seorang lelaki pecundang yang bekerja sebagai penyapu jalanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
air mata Aji
"Ji, siapa itu, ji?" Tanya bagas dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Tenang gas, dia temen saya." Ucap wisopati dengan ekspresi tenang.
"Siapa kamu?" Terlihat kepala divisi marketing sedikit kaget dengan kehadiran wanita ini.
Namun sebelum wanita itu merespon, kepala divisi marketing itu melebarkan matanya.
"An...an...anda!" Sebelum kepala divisi marketing menyelesaikan kalimatnya, siapa sangka januar menyela, "pak kepala divisi, ayo kita usir dua gembel ini pergi, mengapa anda berhenti?"
Kepala divisi marketing menoleh dengan wajah marah, "diam!" Bentaknya.
"Anda adalah orang dari start investement, maafkan saya yang tidak sopan kepada anda!" Ucap kepala divisi marketing dengan wajah mengeras, jujur saja dia tidak menyangka orang dari start investement datang kemari.
"Pak kepala divisi marketing, siapa wanita ini dan mengapa dia terlihat seperti membela dua gembel ini?"
"Diam!" Bentak kepala divisi marketing untuk yang kedua kalinya.
Kepala divisi marketing terlihat menggaruk kepalanya dengan ekspresi sungkan, kemudian dia berucap, "aduh maafkan saya nona, yang tidak tahu kalau anda akan datang."
Kepala divisi marketing ini sebenarnya tidak kenal dengan wanita ini, bahkan dia baru melihatnya kali ini, namun kepala divisi marketing bisa mengenali dari mana asal wanita ini lewat pin yang ada di jas hitamnya.
Sebuah pin berbentuk bintang khusus yang menunjukan bahwa wanita ini berasal dan start invesment.
Memang tidak banyak yang tahu start invesment itu apa, sebab mereka bukanlah perusahaan yang bergerak secara langsung melayani publik, melainkan mereka adalah perusahaan yang berani mengeluarkan modal besar untuk perusahaan lain.
Start invesment adalah salah satu pihak yang memberikan investasi kepada mereka, pengembang perumahan ini.
Memprovokasi wanita ini berarti memprovokasi start invesment.
Memprovokasi start invesment berarti bangkrut.
Wanita itu dengan wajah dinginnya berucap, "beraninya rendahan sepertimu berucap bahwa tuan muda Aji tidak mampu membeli rumah, apakah kamu ingin kami mencabut investasi? Katakan kamu ingin miskin dengan cara apa?"
Rasa takut mulai menyelimuti hati kepala divis marketing, membuatnya gemetar tak terkendali.
Di ancam oleh seseorang dengan status yang lebih tinggi darinya benar-benar sangat mengerikan, dia tidak bisa membayangkan semua orang yang ada di perusahaan devolopernya ini hancur karena ulah dirinya.
"Tu...tunggu nona, sepertinya ada yang salah, tidak ada yang namanya tuan muda Aji di sini!"
"Tidak ada? Apakah harus aku congkel kedua bola matamu itu. Beraninya kamu mengatakan tuan muda Aji tidak ada!"
"Lalu siapa ini?" Bentak wanita itu dengan galak.
Seketika itu juga kepala divisi marketing tersentak kaget dan terhuyung-huyung kebelakang, sebelum ini dia berucap tidak sopan kepada dua pemuda ini, namun siapa sangka pemuda ini adalah sosok yang memiliki latar belakang hebat!
Kalau mengetahui dari awal tentu dia akan bersikap seperti anak kucing saja.
Buru-buru kepala divisi marketing mendekati wisopati dan membungkukan badannya.
"Ma...maafkan saya yang tidak mengenali siapa anda." Ucap kepala divisi marketing dengan sangat ketakutan.
"Apakah kamu tadi mengatakan kami bermimpi untuk membeli rumah?" Tanya wisopati.
Keringat dingin mulai mengucur di dahi kepala divisi marketing, "maafkan ketidaktahuan saya tuan.." ucapnya dengan sangat ketakutan.
Kemudian kepala divisi marketing menegakan kembali tubuhnya, menatap dua orang pemuda di depannya ini.
Wisopati membalikan badannya dan langsung memegang bahu bagas, "temanku, aku sudah tahu kamu sudah sabgat lama ingin membeli rumah, aku tahu bagaimana perjuanganmu menyapu jalanan dengan giat demi bisa membayar kontrakan... kamu adalah orang baik, kamu selalu membantuku walaupun kamu, istri dan anakmu hidup dalam kesusahan....
Ini adalah sebagai tanda terimakasihku atas kesetiaan kawanmu selama ini, izinkan aku membalas budi dengan mengabulkan keinginan terdalammu, pilih dua unit rumah yang kamu inginkan!" Ucap wisopati yang menarik bagas menuju ke samping maket.
"U--m j...i ji, yang bener ini ji?" Tanya bagas gugup.
"Sudah jangan banyak berfikir, pilih dua unit rumah!"
Bagas yang masih kebingungan asal menunjuk dua unit rumah yang saling berdempetan.
Wisopati menoleh ke arah kepala divisi marketing itu, "kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, bukan?" Tanya wisopati dengan dingin.
"Ya tuan, saya tahu." Ucap kepala divisi marketing, kemudian dengan cepat dia menoleh ke arah staf dan sales yang ada di sekitarnya, "apakah kalian buta? Cepat layani tuan ini dan siapkan dokumen legalitasnya!"
Semua staf dan sales tersentak kaget, bahkan mereka masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, vika dan david juga termasuk orang yang tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Namun dengan cepat mereka mendapatkan kesadaran mereka, dan mereka segera bergerak.
"Tunggu! Ini tidak mungkin!" Teriak januar yang masih tidak percaya, "bagaimana mungkin dua gembel ini adalah orang dengan latar belakang besar?!"
Januar tidak berhenti, dia menoleh ke wanita dari start invesment kemudian berucap, "nona sepetinya anda sal-- eh tunggu! Mengapa kalian memegangiku?" Tanya januar dengan kaget ketika para panjaga dengan tubuh kekar memegangi dirinya.
Wanita itu membuat kode untuk menyeret januar pergi dari tempat ini.
"Tunggu, lepaskan!" Januar mencoba untuk memberontak, namun tenaganya kalah dengan para penjaga.
Melihat hal itu para sales langsung mengerubungi bagas, dan berucap, "tuan mohon kesini, kami sudah menyiapkan berkas mohon di tanda tangani."
"Hah?!" Lagi-lagi bagas tersentak kaget, dia tidak menyangka ini bukan bohongan, Aji membelikannya dia dua rumah!
Sesuatu yang sangat tidak terduga.
"Bagas ini hadiah untukmu dari temanmu.."
Bagas menatap wisopati dengan mata berkaca-kaca, mustahil dia menutupi rona kebahagiaan di dalam matanya yang basah ini.
Wisopati tahu bagas ingin mengucapkan terimakasih, namun karena saking bahagianya bagas langsung lemas dan pingsan.
Para sales dan staff langsung menolonh bagas.
Sementara itu wisopati mendongak ke atas memandangi langit-langit mall ini, air mata juga mulai membasih mata dan pipinya.
Aji menangis dengan deras.
Namun uniknya wajahnya masih tetap tenang dan cenderung tidak berekspresi, karena ini bukan air mata wisopati, melainkan air mata kebahagiaan Aji.
"Apakah kamu puas, ji? Aku sudah mewujudkan salah satu impian terdalam di hatimu, membelikan rumah untuk teman tidak saudaramu..." ucap wisopati dalam hati.
Melihat tuan Aji yang berdiri seperti ini, wanita dari start invesment buru-buru mengambil kursi, dengan sopan dia menpersilahkan wisopati duduk.
"Silahkan tuan..."
Wisopati duduk di kursi dan melanjutkan tangis air matanya, ini adalah sisa kehendak yang di tinggalkan Aji, tangis haru ini menandakan wisopati berhasil menyelesaikan salah satu kehendak Aji.
Wisopati harus segera menuntaskan semua sisa kehendak Aji, agar wisopati bisa dengan leluasa menggunakan tubuh Aji dan meningkatkan kekuatan jiwanya.
Kalau wisopati gagal, maka wisopati akan terbelenggu dan tidak akan bisa meningkatkan kekuatannya.
Setelah beberapa menit menjatuhkan air mata akhirnya tangis haru itu selesai juga.
"Siapa namamu?" Tanya wisopati pada wanita dari start invesment.
"Nama saya Lia tuan Aji, anda pasti mengetahui saya di malam kemarin..."
wisopati menganggukan kepalanya, "apa yang kamu inginkan, karena kamu telah membantuku untuk memberikan hadiah kepada temanku, aku akan mengabulkan keinginanmu."
Mendengar hal ini tubuh Lia gemetar, wajahnya menunjukan ekspresi penuh harap.
***
Sory ya bre, telat up. Tadi siang kepala author sedikit pusing, jadi author tidur, hehe. Btw jangan lupa kasih bintang limanya ya, agar author semangat ngetiknya.
Oke, sekian terimagaji.
sangat layak untuk di nanti setiap apdetnya