NovelToon NovelToon
Kultivasi X

Kultivasi X

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Muzu

Sebagai seorang putra mahkota Kekaisaran Tang, sudah selayaknya Tang Xie Fu meneruskan estafet kepemimpinan dari ibunya, Ratu Tang Xie Juan.

Namun takdir tidak berpihak kepadanya. Pada hari ulang tahun dan penobatannya sebagai seorang kaisar, terjadi kudeta yang dipimpin oleh seorang jenderal istana. Keluarga besarnya tewas, ibunya dieksekusi mati, dan kultivasinya dihancurkan.

Dengan cara apa Tang Xie Fu membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muzu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xie Fu yang Malang

Dentuman keras terus terdengar di depan portal masuk menuju ruang rahasia Gerbang Naga Utara, beriringan dengan seruan menggema dari ribuan kultivator yang meneriakkan kata-kata penyemangat. Para tetua dari berbagai sekte bersama kultivator alam dewa pun tak henti-hentinya mengerahkan kekuatan untuk membuka portal yang perlahan mulai terbuka.

“Lebih keras lagi!” teriak lantang seorang kultivator alam dewa begitu bersemangat.

Bahu membahu para kultivator mengerahkan kekuatan hingga akhirnya portal menuju ruang rahasia Gerbang Naga Utara itu terbuka lebar. Dan tanpa dikomandoi oleh siapa pun, mereka semua bergerak memasuki portal seperti air bah yang membanjiri kota, bergemuruh dan menggetarkan alam.

Mereka terus bergerak menelusuri setiap lekuk lorong, mencari keberadaan berbagai sumber daya yang terkubur pascaperang akbar beberapa abad silam. Para kultivator alam dewa yang memimpin ekspedisi mulai berpencar ke segala penjuru untuk menjadi yang pertama mendapatkannya, disusul oleh kultivator dari berbagai sekte yang melakukan hal serupa: berpencar.

Hampir setengahnya area Gerbang Naga utara mereka telusuri, tetapi tidak satu pun dari mereka yang berhasil menemukan keberadaan sumber daya tersebut. Bahkan para kultivator alam dewa mulai memperlambat langkah seraya memindai permukaan dinding yang mereka lewati.

“Bukankah ini aneh?” kata Fan Yao si pria berambut perak itu tidak habis pikir. “Tidak ada satu pun yang bisa kita temukan sejauh ini!”

“Ya,” sahut Xiao Zhao mengangguk setuju. “Lebih aneh lagi karena ini pertama kalinya portal terbuka sejak kemunculannya setelah semesta mengalami rekonstruksi total.”

“Tunggu! Bukannya ekspedisi kita kali ini merupakan keberhasilan kedua dari ekspedisi sebelumnya?” timpal Qin Yuheng mempertanyakan.

Xiao Zhao menggeleng cepat. “Apakah kau yakin mereka benar-benar berhasil membuka portal?" ucapnya balik bertanya.

Qin Yuheng mengangkat kedua bahu. Ia sendiri ragu akan keberhasilan para kultivator terdahulu yang berulang kali menjalankan ekspedisi setiap sepuluh tahun sekali ketika portal muncul. Keraguannya didasari oleh minimnya sumber daya yang pernah dilihatnya dari para kultivator yang menjalankan misi. Oleh sebab itulah mereka yang sekarang mendapatkan misi kembali turun ke alam fana untuk mencarinya juga menghentikan perdebatan yang terjadi di alam dewa.

“Sudah merupakan tabiat para tetua di alam dewa yang memilih untuk menutupi kegagalan dengan kebohongan daripada harus kehilangan muka di komunitas sekte,” tutur Xiao Zhao melanjutkannya.

“Apakah sebenarnya memang tidak ada sumber daya yang terkubur di tempat ini?” Kali ini Fan Yao yang berbicara. Ia merasa pesimis dengan ekspedisi yang tengah dijalankan.

“Terlalu sulit untuk kita menentukan kesimpulan sebelum semua area kita jelajahi,” kata Qin Yuheng yang diangguki oleh kedua temannya, dan mereka pun sepakat melanjutkan pencarian.

Jauh di area lain, Xie Fu mendengar derap langkah yang mengarah ke posisinya. Ia berdiri dalam posisi menangkup pada dinding dan merasa sedikit gugup dengan kondisi tubuhnya yang polos. Jarak para kultivator dengan dirinya kurang lebih dua puluh tombak dan semakin menyusut seiring langkah kaki yang terdengar semakin jelas.

“Tunggu!”

Suara lantang dari seorang pria paruh baya menghentikan langkah murid-murid sekte yang berjalan di belakangnya.

“Ada apa, Guru Cheng?” tanya seorang murid bernama Yunfei seraya memindai area di sekitarnya.

Sang guru mengangkat sebelah tangan dalam gestur meminta muridnya untuk tidak bertanya. Ia menyeringai dan menatap lurus ke depan. Sejurus kemudian, ia tersenyum dan lekas mengalirkan energi spiritual membentuk bola api di tangannya, lalu melemparkannya ke depan.

Whuzz!

Bola api melesat dari tangannya seperti anak panah yang meluncur membelah udara dengan kobaran api yang mengekspos kepolosan tubuh sang pemuda. Xie Fu yang dalam posisi telungkup ke dinding terkesiap melihatnya lalu berjongkok dengan refleks.

“Ah …!” teriakan kaget para gadis terdengar serempak. Beberapa di antaranya buru-buru menutup wajah dengan lengan jubah karena malu melihatnya.

“Tenang saja, orang ini bukan ancaman. Dia bahkan bukan seorang kultivator,” kata Wancheng menenangkan ketiga muridnya yang perempuan.

“Eh, dia tidak memiliki tangan!” seru seorang murid sambil menunjuk ke arah Xie Fu yang berjongkok dengan menundukkan kepala. Serempak semua murid memperhatikannya lekat-lekat.

“Nak, tunjukkan wajahmu!” pinta Wancheng dengan nada lembut begitu berada di dekatnya.

Dengan ragu atau lebih tepatnya malu karena tidak berpakaian, Xie Fu perlahan mengangkat wajah. Ia menatap datar pada semua yang menatapnya kasihan. Namun, di antara mereka semua, dua orang gadis menatapnya risih dan menyembunyikan diri di belakang murid lelaki.

“Guru, apa tidak sebaiknya dia diberikan pakaian sebelum ditanya?” ucap seorang gadis yang berdiri di belakang.

“Oh, Guru sampai melupakannya,” kata sang guru yang segera mengambil pakaian dari cincin spasial, selembar pakaian berwarna biru gelap seperti yang dipakai oleh semua murid sekte.

Ia kemudian menyodorkannya seraya berkata, “Pakailah!”

“Maaf, Guru Cheng. Bagaimana dia bisa memakainya tanpa kedua tangan?” sela murid perempuan bernama Ruyan.

“Mungkin dengan kaki,” celetuk Yunfei yang disambut tawa murid lainnya.

“Jangan tertawa! Kau bantu dia mengenakannya!” kata Wancheng seraya menangkupkan pakaian ke tangan Yunfei.

“Ba … baik, Guru.” Yunfei tampak kesal, lalu mengenakan pakaian ke tubuh Xie Fu dengan kasar.

“Biar aku saja!” kata Ruyan yang geram melihat si pemuda diperlakukan dengan kasar. Ia tarik lengan Yunfei dan segera memasangkan pakaian di tubuh si pemuda yang memunggunginya.

Mereka semua mengernyit heran melihat sang gadis berani maju untuk memakaikan pakaian ke tubuh pemuda yang baru saja ditemuinya.

“Kakak ini siapa dan dari mana?” tanya Ruyan yang kedua tangannya begitu cekatan membetulkan posisi pakaian di tubuh Xie Fu.

“Aku Xie Fu dari Kekaisaran Li,” jawabnya pelan tanpa menoleh.

“Apa Kak Xie Fu juga sedang mencari sumber daya di ruang rahasia ini?” tanya Ruyan lagi.

Xie Fu mengangguk pelan, tetapi langsung menggeleng, membuat kening sang gadis mengernyit dan menatapnya tajam.

“Maksud Kakak?”

“Sebenarnya aku sedang bersembunyi dan menunggu seseorang untuk meminjamkanku pakaian.”

“Ya ampun …!” Ruyan tersenyum, sementara yang lainnya menahan geli.

“Sejak kapan? Portal ini baru saja terbuka. Bagaimana Kakak bisa masuk ke sini?” Kembali sebuah tanya terlontar dari bibir tipis sang gadis.

Lontaran tanya dari sang gadis membuat Xie Fu bingung menjawabnya. Ia hanya diam dan tertunduk lesu.

Sesaat gadis cantik itu pun ikut terdiam, menarik napas panjang sebelum melanjutkan kembali ucapannya. “Ya sudah tidak apa-apa jika Kakak belum bisa mengatakannya sekarang.”

Ia tepuk pundak Xie Fu dan memintanya berdiri, lalu tersenyum menatapnya dari belakang. “Aku Ji Ruyan, dan kami dari Sekte Api Suci. Kalau Kak Xie Fu mau, Kakak bisa ikut bersama kami.”

Setelah menawarkannya, Ruyan kemudian menoleh ke arah gurunya, dan berkata, “Guru Cheng, bolehkah aku membawanya?”

Belum sempat sang guru menjawab, suara tegas dari seorang murid memotong. “Apa kau gila mau membawa sampah cacat seperti dia ke sekte? Sampah ini akan merusak reputasi sekte kita!”

“Betul! Kita dari sekte terhormat tidak sembarangan membawa orang, apalagi orang cacat.” Murid lainnya menimpali.

“Dia bahkan tak bisa memakai bajunya sendiri. Apa kau berniat menggendongnya sampai ke gerbang sekte?” celetuk Yunfei ikut menyuarakan penolakan.

Suasana menjadi tegang. Hampir semua murid menolak dengan alasan takut merusak reputasi sekte. Namun, sebelum ketegangan berubah menjadi pertengkaran, Wancheng langsung bersuara lantang. “Sudah cukup. Bukan kalian yang memutuskan!” ucapnya tegas.

1
〈⎳ FT. Zira
enak ya kalo gini.. gak perlu keluar duit buat beli baju/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: itu sih shopeee/Facepalm/
〈⎳ 故事結束: ga harus nunggu diskon tanggal kembar juga 😁
total 2 replies
Zainal Tyre
ceritax ancur pembacax kabur hadeh
〈⎳ FT. Zira
cara membangun suasanan yg bgini ini gimnaa caranyaa??
〈⎳ 故事結束: iya nanti diajarin
〈⎳ FT. Zira: huum.. ajarin

di sini pun tetep typo😮‍💨😮‍💨
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
berawal dari lamunan indah berubah jadi kenyataan yg ditolak mentah🤧🤧
〈⎳ 故事結束: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: gakk/Curse//Curse/.. itu ditujukan untuk Ji Ruyan
total 3 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
🧐🧐🧐🧐🧐
〈⎳ 故事結束: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aduhh.. nama namanya ../Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
pangerang???
〈⎳ 故事結束: huum 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: hooh, robotpun bisa salah kok./Facepalm/
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana xie fu sih... knp mendadak raib dia???
〈⎳ 故事結束: yoi 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: iya sih, dia kan netral
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dentian itu apa thor? sama itu meridian... istilah apa itu?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooohhh... tak tahu pun.../Facepalm/
〈⎳ 故事結束: Dantian itu Lautan Qi seorang kultivator. Digunakan sebagai pusat kumpulan energi

Meridian itu jaringan dalam tubuh yang dilalui aliran qi
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
awas ya Thor, jgn salah nulis jadi Jirayut/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ibu bacanya Guanlin /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooooh./Facepalm/
〈⎳ 故事結束: itu udah kusebut, cupatkai si bayi, wucheng, sama gurunya tong samchong
total 8 replies
〈⎳ FT. Zira
perasaan tiap ada bab up, notifnya gak nongol,, padahal udah subcribe😮‍💨😮‍💨.
〈⎳ FT. Zira: perlu cek tiap hari kalo gini..
〈⎳ 故事結束: Aku lg ngejar bab berikutnya nih.
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
aku suka kalimat ini.. 🥰
〈⎳ FT. Zira: wehh.. makasih bang.. nunggu momennya dulu
〈⎳ 故事結束: boleh dong
total 4 replies
Hawkeye
kultivasi itikurih
Hawkeye
berlian tdk mungkin berubah jd kerikil meski berada di kubangan lmpur sekalipn. begtupula dgn sampah mau trbungks kain berlapiskan emas sekalipn sampah ttaplah sampah
〈⎳ 故事結束: Yes betul
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
mengapa kau terus menghindar?/Facepalm//Facepalm/ ya iya lah.. masa di serang harus pasrah gitu? logikanya kan melindungi diri atau menyelamatkan diri.

jawab gitu si Fan ini tambah ngamuk/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: emosi di gedein, ngremehin dijadiin hobi, berakhir kalah. malu gak tuh😏
〈⎳ 故事結束: Hahaha betul. Dia udah terlanjur emosi, jadinya pengen lawannya tuh udah diem aja gitu 🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut
〈⎳ 故事結束: Laksanakan!
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lah kirain xiao zhau itu cowok... alamak.. /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ok....
〈⎳ 故事結束: Xiao Zhao, Bun. 😁
total 4 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
apa dia Xie Fu?
〈⎳ 故事結束: hehehe 😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: jd semangat klo komen direspon itu/Facepalm/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
kyknya bukann cuma di alam dewa aja deh yg model gini.. mungkin 80% manusia punya tabiat gitu🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum.. definisi kejujuran mahal harganya
〈⎳ 故事結束: Betul, Ka. Orang² lebih takut kehilangan posisi daripada kejujuran
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!