seorang perwira tentara yang memiliki masa lalu kelam dengan ayahnya dan akhirnya dia menemukan cinta pertamanya
* maaf ya kalo jelek pemula soalnya😁
semua isi cerita ini hanya fiksi belaka. tempat kejadian, nama tokoh, musuh dan lainnya merupakan ide dari author itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kirput10i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perang samudra
Bab 16
*DUARR!
Bom itu meledakkan semua kawasan, dan mereka sudah sampai di depan mata.
" Heyy, how are you everyone! " Sapa para musuh, kurasa mereka orang barat.
" Eee... bang. Bisa ga pake bahasa indo aja? Kita soalnya engga ngerti..." tanyaku kepadanya
" Hu'uh..." Jawab seluruh pasukan
" Akh!! Tentara macam apa kalian engga bisa behasa Inggris! " Marahnya kepada kami
" Kami lokal bang. CUKUP! Kami tidak akan membiarkan kalian memasuki kawasan kami! " Jawabku dengan marah
" Kalian harus membayar atas kematian menteri kami! " Jawabnya
Aku bingung apa yang dimaksud oleh mereka, apa maksudnya dengan kematian menterinya. Tapi jenderal Haris menyuruh kami bersiap.
" SERANG!!! "
Kami maju melawan mereka, tim penembak kami siap menembak. Aku melawan salah satu prajurit yang katanya dia adalah kapten mereka kami bertarung dengan fisik dan bukan senjata. Aku melawannya hingga ia jatuh ketanah, dan aku meremehkannya
" Hanya itu saja kemampuanmu? Ezet dek! " Ejekku padanya
" Hah! Kau memang bisa menjatuhkan ku. Tapi kau lengah! " Jawabnya dengan berbaring di tanah
" Hah? Apa maksudmu? " Tanyaku
Dia melirik ke belakangku dan aku refleks melihatnya, ternyata aku dikepung, aku melihat kesekeliling dan mereka mengepung ku dengan senjata.
" Menyerahlah! " Teriak prajurit yang aku jatuhkan
Hah! Dia pikir aku akan takut jika di kepung? Tidak. Akan aku tunjukan skill petarungku. Salah satu dari mereka maju dan menyerang ku, aku dengan cepat menangkis pedangnya hingga telempar jauh. Dia linglung karena pedang nya terlempar, disaat dia linglung aku langsung memukulnya hingga ia jatuh tersungkur ketanah.
" Siapa lagi? " Tanyaku pada mereka
Tiba-tiba mereka semua maju bersama-sama dengan senjata, awalnya aku agak bingung bagaimana menghentikan mereka, tapi aku tetap tenang dan melihat pergerakan mereka. Aku menyerang mereka satu persatu hingga masing-masing jatuh ke tanah walaupun aku terkena pukul di bagian perut tapi itu tidak masalah selagi mereka tidak menyerang pinggangku.
Di laut atau di kapal yang di pimpin oleh Amir yaitu kapal kf30g, sedang menyiapkan meriam untuk menembak kapal musuh. Tapi Amir tidak ada di luar kapal bisa jadi dia berada di dalam. Dari arah barat ada sebuah titik kecil di langit yang mengarah ke kapalnya. Dan....
*Bom!
Eh tidak kena, kurasa musuh aimnya sangat jelek jadi tidak mengenai kapal. Karena kebisingan itu Amir akhirnya keluar dari kapal dan bertanya pada semuanya.
" Apa yang terjadi?! "
Namun dari kejauhan terlihat kapal besar yang menuju kapal Amir dan di depan kapal itu ada kaptennya yang membawa pedang besar. Kapten kapal itu menantang Amir dengan menodongkan pedangnya.
" Heyy! Kau yang disana! Aku menantangmu untuk bertarung melawan pasukanku! "
" HAH! Siapa takut! " Jawab Amir padanya
Semua orang yang di kapal musuh turun satu persatu ke kapal Amir. Dan perang samudra pun dimulai. Kapal-kapal angkatan laut menembak meriam ke kapal-kapal musuh hingga terdengar sampai ke tempatku.
Singkat saja pasukan Amir mulai kewalahan karena musuh terlalu banyak, dan saatnya kapten Amir beraksi.
" Menyerahlah Amir! Semua pasukanmu sudah aku kalahkan semua! " Teriak kapten musuh
" Huh, menyerah....? " Jawab Amir dengan pelan
Tiba-tiba Amir menunjukan senyum jahat di wajahnya, dia mengeluarkan pedangnya dari pinggangnya. Dia berkata dengan musuh.
" Yang seharusnya menyerah adalah, kau! " Ucap Amir
" Biar aku tunjukan kemampuanku disini..." Ucap Amir pelan
" Hah! Sombong kau anak muda! Serang! " Jawab kapten musuh
Semua pasukan musuh menyerang Amir yang hanya seorang diri, pasukan Amir yang melihat Amir langsung memanggil Amir untuk tidak bertarung sendiri.
" Kapten! Kapten tidak akan mampu untuk melawan mereka sendiri! "
Amir tidak menghiraukan suara timnya, dia hanya memegang pedang di samping kanannya dan fokus. Satu musuh maju ke hadapannya dengan pedang yang besar. Awalnya musuh meremehkannya karena pedang yang dia bawa hanya pedang biasa tapi saat musuh maju ke arahnya, Amir mengayunkan pedangnya kesamping, dan dalam hitungan detik kepala musuh di tebas oleh pedangnya hingga terpisah dari badannya.
Amir menunduk dan melihat kepala musuh terlepas dari tubuhnya, lalu dia mengangkat kepalanya dan melihat ke pasukan musuh dengan tatapan tajam. Musuh tengah bersiap untuk menyerangnya tapi Amir tidak memberi kesempatan pada mereka dan langsung menyerang mereka. Satu persatu musuh tumbang dan hanya kapten musuh tersisa.
Kapten musuh terlihat ketakutan setelah melihat semua pasukannya mati di tangan Amir. Apalagi setelah melihat darah pasukannya dari pedang Amir. Amir melihatnya dan berkata padanya.
" Siapa yang harus menyerah sekarang? "
Tapi musuh tidak ingin menyerah padanya dan memanggil kapal lain. Kapal-kapal itu datang entah dari mana, semua kapal itu menembakkan meriam ke kapal Amir hingga kapal Amir tergoyang.
" Huh! Ternyata kau beramai ya...? " Tanya Amir
" Haha! Sekarang kau bisa menyerah " jawab kapten musuh
Amir mengeluarkan walkie talkienya " pasukan hiu putih kalian bisa keluar! "
Kapal pasukan yang di panggil Amir datang dari belakang dan juga kapal selam hiu putih. Semua pasukan datang menuju ke kapal Amir. melihat semua sudah datang Amir menunjukkan bahwa dia juga bisa bermain beramai.
" Kau main berame? Saya juga bisa main berame " jawab amir
dynamic Irma and Faisal lucu kalii, tpi kasihani lh si Raka, ditampar muluw :'D
baguss omagahh, gk nyangka sebagus itu jujur. Keep growin' !!