NovelToon NovelToon
Ruang Kelas

Ruang Kelas

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Mata Batin
Popularitas:151
Nilai: 5
Nama Author: Risma Dwika

Di sebuah desa yang masih asri dan sejuk juga tak terlalu banyak masyarakat yang tinggal hidup lah dengan damai jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota yang sibuk.

Kegiatan yang wajar seperti berkebun, memancing, ke sawah, juga anak-anak yang belajar di sekolah.

Di sekolah tempat menuntut ilmu banyak yang tak sadar jika terdapat sebuah misteri yang berujung teror sedang menanti masyarakat lugu yang tidak mengetahui apa penyebab nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risma Dwika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Zaki merasa lebih lega tinggal di kampung nya, ada teman baru. Bertemu pak Toto. Meskipun rasa takut nya masih besar, setidaknya dia mempunyai teman baru yang bisa di ajak cerita.

Dalam perjalanan ke rumah Dian, pak Santo yang sedang membawa motor agak melamun sehingga hampir saja melindas bebek yang lewat.

"Pak Santo hati-hati jangan melamun". Pak Toto yang di bonceng pun kaget.

"Astaghfirullah maaf pak. Saya tidak sengaja".

"Iyaa pak, kenapa melamun pak? Mikirin apa sih hmm?".

"Pak, sebenarnya saya melihat ada yang janggal tadi. Saya kepikiran neng jadi nya".

"Ada apa?".

"Jadi waktu kita lihat ke kamar tadi, saat pintu hampir di tutup saya lihat neng senyum. Tapi mata nya tertutup. Janggal sekali kan pak?".

"Kenapa kamu nggak bilang tadi pak Santo".

Pak Toto pun tegang dan kepikiran murid nya itu.

"Saya tidak enak pak bilang nya. Takut nya saya salah".

"Coba nanti kalau kita sampai di rumah Dian, kamu teks Zaki. Kasih tau apa yang kamu lihat tadi".

"Iyaa pak siap. Ini kemana lagi jalan nya pak?".

"Itu ada pohon pisang kita ke kiri".

Tak lama kemudian mereka sampai.

Pak Santo dan pak Toto masuk ke dalam karena ayah nya Dian sedang di teras rumah.

Saat sedang menunggu ayah nya Zaki buat minum, pak Santo buru-buru buka ponsel lalu melihat ada pesan. Itu dari Zaki ternyata

Tes, ini nomor Zaki bang

Begitu pesan nya

Kemudian pak Santo langsung menyimpan nomor Zaki kemudian membalas nya.

Zaki, maaf kalau saya nambah beban pikiran kamu ya. Saya tadi melihat adik mu neng tertidur tapi tersenyum janggal. Tolong di pantau takut kenapa-kenapa lagi. Maaf sekali harus saya sampaikan.

Tak lama, pesan itu di buka.

Zaki pun mengetik balasan

Waduh, baik bang. Segera saya lihat neng. Saya benar-benar lelah sebenarnya. Tapi harus kuat kasian ibu sama neng kalau saya terlihat lelah. Terima kasih informasinya ya bang.

Begitu pesan Zaki, sudah di baca namun pak Santo menunda membalas nya karena ayah nya Dian sudah keluar dari dapur membawa minum dan camilan.

"Waduh pak, jangan repot-repot. Kami juga tadi sudah minum dan makan di tempat nya neng. Kami dari sana dulu tadi". Ujar pak Toto.

"Tidak apa-apa pak kepsek. Hanya ini saja yang saya suguhkan. Karena kami juga baru pulang bawa Dian berobat. Nah itu bareng si neng berobat nya".

"Iyaa tadi kakak nya neng, si Zaki cerita kalau Dian juga sama seperti neng. Tapi bagaimana pak hasil berobat nya? Sudah lebih baik ?".

"Alhamdulillah pak, Dian sudah normal kembali. Saya takut sekali Dian kenapa-kenapa. Saya rasa, di sekolah harus di adakan upacara adat atau doa bersama begitu pak. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan". tukas ayah nya Dian.

"Saya setuju pak dengan usul nya. Nanti boleh lah ya pak kita atur". Ujar pak Toto.

"Iyaa benar pak. Kita adakan doa bersama agar terhindar dari kejadian serupa terulang kembali ". Ujar pak Santo.

"Lalu, bagaimana Dian sekarang pak? Boleh kami lihat?".

"Dian sedang di kamar mandi di bantu ibu nya lagi bersih-bersih pak".

"Oh begitu. Ya sudah selesai saja. Oh ya pak, kalau ikhsan dan Syifa sudah enakan atau masih sakit. Kami rencana mau kerumah mereka juga, namun sepertinya waktu tidak cukup. Kami ada rapat di sekolah karena sebentar lagi ulangan tengah semester ".

"Seperti nya ikhsan dan Syifa tidak kenapa-kenapa pak. Karena tadi saya papasan sama Syifa yang sedang menyapu halaman rumah nya di temani ibu nya".

"Ah begitu. Bisa saya tunda dulu berarti yaa pak Santo. Besok pagi saja kita kerumah mereka, atau kalau memungkinkan setelah rapat, boleh juga yaa. Kira-kira pak Santo ada waktu atau tidak jika sepulang rapat?".

"Boleh pak, saya tidak kemana-mana kebetulan hari ini".

"ah iyaa bagus kalau begitu. Oh iya, Dian bagaimana pak? sudah sehat lagi kan ?".

"Alhamdulillah pak, kemarin berobat sama kyai Abdullah. Sekarang sudah biasa lagi. Saya juga heran, bisa bisa nya Dian kesurupan gitu. Biasanya nggak pernah begini pak".

"Memang awal mula nya gimana pak?".

"Dia malam itu katanya mimpi, neng ada di dalam kelas kosong, Dian lihat dari jendela neng lebam semua badan nya, mata nya putih, dia nangis minta tolong. Tapi Dian mau buka pintu kelas nya terkunci dari dalam. Dian gedor gedor pintu nya tapi neng diam saja nggak bergerak malah nangis histeris. Dia mimpi seperti itu, tapi di kenyataan nya Dian lah yang jedotin kening nya ke tembok sampai luka. Badan nya demam setelah itu".

"Kok begitu yaa pak, aneh mimpi nya".

"Memang aneh pak. Lebih aneh lagi mereka bertiga sama mimpi dan kejadian nya. Ikhsan, Syifa dan anak saya Dian". Jelas ayah nya Dian.

"Aneh, ini sih diluar nalar kita ya pak. Tapi tanggapan kyai Abdullah bagaimana?".

"Kyai Abdullah sih tidak bilang yang gimana-gimana. Tapi menurut dia neng dan Dian sudah boleh pulang ".

Tak lama kemudian Dian dan ibu nya sudah selesai bersih-bersih lalu ke kamar nya.

Dian berbaring lagi di kasur karena dia merasa badan nya lemas sekali.

Pak Toto dan pak Santo pun izin untuk melihat kondisi Dian.

"Izin lihat Dian yaa pak".

"Mari pak, mari".

Ayah nya dian pun mengantar pak Toto dan pak Santo ke kamar nya Dian.

Dian terlihat langsung pulas, kelihatan nya lelah sekali.

"Alhamdulillah kalau Dian sudah bisa tidur nyenyak. Kita ke depan lagi saja pak. Takut kebangun Dian nya".

"Baik pak".

"kalau begitu kami pamit yaa pak. Ini ada sedikit dari teman-teman dan guru di sekolah".

"Haduh, pak kepsek ini merepotkan saja jadinya kami loh".

"Di terima yaa pak. Ini pesan dari teman dan guru soalnya. Nanti teman dan guru kecewa kalau di tolak". Ujar pak Santo

"Alhamdulillah, terima kasih banyak yaa pak sudah dijenguk saja anak saya bersyukur dan senang. Ini dibawakan buah tangan pula. Sebentar yaa pak tunggu dulu".

Ayah Dian membungkus semua camilan nya dan di berikan ke pak kepsek dan pak Santo.

"Ini buat di rumah saja kalau sekarang sudah kenyang mah. Buat ngopi di rumah yaa pak. Sekali lagi terima kasih sudah jenguk anak saya ya pak. Hati-hati di jalan ya pak".

"Wah , terima kasih banyak juga ini pak jadi di bungkusin gini. Terima kasih yaa, saya pamit assalamualaikum ".

"Waalaikumsalam".

Pak Toto dan pak Santo pun kembali ke sekolah karena sebentar lagi di mulai rapat nya.

1
Risma Dwika
Selamat membaca semua nya 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!