NovelToon NovelToon
Cinta Itu Diam

Cinta Itu Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cintapertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: I&p

cerita ini menurut sudut pandang Luna.

tentang Luna gadis introvert yang menyukai Raka, anak rajin dan pintar di sekolah nya. Namun ada Erlan yang menyukai Luna diam diam

selamat datang di cerita author, semoga suka dengan ceritanya.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I&p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Suasana menjadi hening, apa aku salah berbicara? Ekspresi mereka seperti menahan sesuatu.

"Ada yang salah? " tanyaku kepada mereka.

"Enggak, gak ada! kami pulang dulu ya! "

"Aku juga mau pulang dulu! " ucap Raka ikutan.

"Aku juga mau pulang! " Ucap Erlan ikut.

Rudi menepuk nepuk pundak Erlan, "Udah kamu disini aja, kita aja yang pulang! mungkin ada yang mau kalian bicarakan kan? "

"Ayo kita pulang teman teman, biar mereka bisa bicara berdua! " Ucap Rudi mengajak teman temannya.

Mereka pun pergi, tinggal aku dan Erlan sendirian di ruangan. Erlan tampak salah tingkat namun dia tiba tiba duduk di kursi di samping ranjang ku.

"Kamu sudah baikan? " tanya Erlan.

"Kepala ku masih berat. terimakasih ya kak atas bantuan kak Erlan! "

"Rencana kita belum sepenuhnya berhasil! takutnya, nanti keluarganya Yuni bakal dateng ke sini dan menyuap kamu! aku gak tau! "

"Aku dukung kakak, berarti aku gak akan menerima siap! " ucap ku yakin.

"Aku percaya! " jawab Erlan dengan tersenyum.

Tiba-tiba suasana menjadi hening sesaat.

. .....

"Menurut kamu aku gimana? " tanya Erlan sambil menatap mataku.

Aku mencoba mengalihkan pandangan kedua mata Erlan.

"Ya.. ya kamu seperti kakak ku! " jawab ku karena ingat perlakuan nya selama ini seperti melindungiku.

Aku tidak ingin menjalin hubungan dengan Erlan karena mungkin bisa merusak persahabatan yang kami jalani sekarang. lebih baik seperti ini.

"hah! aku menyesal! "

"Kenapa kak? kak Erlan menyesal berteman dengan ku? maaf kak, aku menyusahkan kakak setiap hari! "

"Aku menyesal karena tidak bilang sejak awal! "

Apa yang mau Erlan katakan padaku? Dia mau mengatakan sesuatu, apa dia menyukai ku? tapi kita kan teman!

"Gak boleh kak! jangan katakan itu! " ucap ku panik.

"Kenapa kamu malah panik? Aku akan keluar dulu. " Erlan berdiri dari duduknya lalu pergi keluar kamar ku .

"Kak! "

Kupikir dia mungkin marah padaku!

Aku membayangkan kebersamaan ku dengan Erlan. ketika teman temannya mengejek Erlan dengan ku, Erlan malah terlihat senang. apa mungkin dia menyukai ku?

aku lebih takut jika pertemanan ini berakhir karena perasaan. Erlan memang tampan dan sempurna di mataku, dia baik, baik sekali!

Tapi aku gak tau apa aku bisa suka padanya apa tidak?

Aku melihat ke arah jendela kamar, aku melihat Erlan masih di luar.

"Kelihatannya kak Erlan khawatir kalau aku akan di datangi keluarganya Yuni! "

Erlan masuk ke dalam kamarku lagi dan duduk di samping kamar tidur ku.

Erlan tidak tenang menahan perasaan yang dia pendam. Erlan ingin mengatakan nya sekarang. Erlan menerima kenyataan jika dia akan di tolak.

"Luna, aku menyukai kamu! " ucap Erlan dengan nada lembut.

"Kak? "

"Aku gak mau menunggu sampai kapan aku akan bilang sama kamu, yang pasti aku ingin bilang sekarang! " Ucap Erlan dengan nada lembut, wajah nya terlihat serius.

"Tapi.. "

"Aku tahu kamu suka sama Raka! tapi coba kamu buka hati kamu untuk aku, mungkin satu bulan! beri waktu aku agar aku bisa buka hati kamu untuk aku! " ucap Erlan lagi.

"Kalau, tidak bisa? " tanya ku.

Bukan mangsudku meremehkan kemampuan Erlan dengan bertanya seperti itu.

"Kalau tetap tidak bisa, kita bisa menjadi teman! " jawab Erlan yakin.

Aku menganggukan kepala memberi tanda setuju.

"Kamu setuju? " Erlan terkejut namun hatinya penuh rasa senang.

"Iya kak. Lagian aku cuma cinta sepihak saja sama Raka! tapi, kamu tau dari mana aku suka sama Raka, kak? " tanya ku.

Aku mungkin mengira Erlan di beritahu Seli. kalau tidak dia dapat info dari siapa?

"Dari, dari Seli! " Ucap Erlan menutup malu.

Sudah aku duga, pasti dari seli yang memberitahu Erlan! mana mungkin Erlan tahu sendiri!

"Aku sudah suka sama kamu dari lama! Seli juga tahu itu! aku lebih takut kalau kamu tau kamu akan menjauhiku! "

"Nggak sih kak! "

kenapa Seorang Erlan yang sempurna di mataku malah menyukai gadis seperti diriku ini! Apa coba yang menarik dariku?

"Enggak apa? saat pertama kali aku mengantarkan kamu ke sekolah, kamu hampir menolak aku! Tapi aku senang akhirnya kamu mau aku antar jemput! " Ucap Erlan terlihat antusias.

Erlan terlihat antusias saat mengobrol dengan ku. beda seperti biasanya. Mungkin beban yang selama ini ia pendam dia lepaskan sekarang. Aku juga ingin melepaskan beban yang aku pendam kepada seseorang yang aku suka, tapi aku tidak punya keberanian untuk itu.

Setelah itu Erlan selalu datang setelah pulang sekolah menjenguk ku hingga malam. Erlan juga membawakan bekal yang ia masak dengan perasaan cinta. saat ibuku pulang kerja, dia akan pulang. begitu terus setiap hari Erlan lakukan.

Erlan mendapat kabar kalau media akan meminta wawancara pihak sekolah dan korban pembully an. para wartawan mungkin akan datang ke rumah sakit untuk mewawancarai.

"Saat ini sekolah kita sedang viral karena kasus pembully an itu! wartawan sedang mewawancarai sekolah, kamu mau lihat di TV? " tanya Erlan padaku.

"Iya. "

Erlan memutar TV di kamar rumah sakit ku. Aku mendudukan diriku di atas kasur. Kepala ku sudah tidak seberat beberapa hari yang lalu.

Terlihat di televisi ada sekelompok pendemo meminta keadilan untuk korban pembully an. ada juga wartawan yang masuk ke kantor para guru dan meminta wawancara.

"Selamat siang, apa pembully di sekolah ini tidak mendapat hukuman dan malah di lindungi? "

"pak, Apa di sekolah yang tidak mampu tidak berhak untuk mendapatkan perlindungan dari sekolah? "

pertanyaan pertanyaan dari wartawan yang menjebak reputasi sekolah itu semua di keluarkan.

"Pihak sekolah akan menghukum siswa yang berbuat kekerasan di sekolah dengan seberat beratnya! " ucap Kepala sekolah.

"Mereka mungkin menunggu viral baru akan bertindak! " ucapku kesal.

"Begitulah! Karena mereka takut melawan seseorang yang berkuasa di negeri ini! "

...****************...

Sementara di rumah Yuni sudah di serbu banyak warganet dan juga wartawan.

Yuni sedang di rumah, tidak berangkat ke sekolah karena masalahnya yang viral.

"Lihat kelakuan kamu! papa udah bilang hati hati, berhenti bikin ulah! " Ucap papa Yuni.

Yuni semakin kesal mendapat marah dari papanya. Yuni membanting gelas dan melemparkan nya ke lantai.

"Pa! dia mau rebut orang yang aku suka! Aku gak mau itu! Kalau aku gak bisa dapat dia, semua orang juga gak boleh! "

"Lagi lagi Erlan! kamu tau, dia sudah banyak ikut campur dengan kamu? Dia yang sudah melaporkan kamu berkali-kali! Dia seharusnya jadi lawan kamu, bukan malah kamu yang jatuh cinta padanya! Anak bodoh! kenapa aku bisa punya anak sebodoh ini? "

"Sudah lah, pa! Yuni memang kita manja sejak kecil, karena itu dia jadi ceroboh dan tidak berfikir apa yang akan terjadi setelahnya! "

1
SisAzalea
izin ku koreksi ejaan nya author,Mall
Ip: Terima kasih kak🙏
total 1 replies
aerynnn.
hai, semangat yaa💪
Ip: makasi kak💪
total 1 replies
Ip
maaf typo harusnya ucapku
Lah_
Saya merasa seperti telah menjalani petualangan sendiri.
Ip: makasi kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!