NovelToon NovelToon
Dikutuk Jadi Tampan

Dikutuk Jadi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: HegunP

Hidup Edo menderita dan penuh hinaan setiap hari hanya gara-gara wajahnya tidak tampan. Bahkan ibu dan adiknya tidak mau mengakuinya sebagai bagian dari keluarga.

Dengan hati sedih, Edo memutuskan pergi merantau ke ibu kota untuk mencari kehidupan baru. Tapi siapa sangka, dia malah bertemu orang asing yang membuat wajahnya berubah menjadi sangat tampan dalam sekejap.

Kabar buruknya, wajah tampan itu membuat umur Edo hanya menjadi 7 tahun saja. Setelah itu, Edo akan mati menjadi debu.

Bagaimana cara Edo menghabiskan sisah hidupnya yang cuma 7 tahun saja dengan wajah baru yang mampu membuat banyak wanita jatuh cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HegunP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Lima Puluh Juta

Edo sudah kembali masuk ke dapur. Tangannya mengelus dada. Lega karena berhasil bersikap tegas ke Miya. Dia berharap cewek itu berhenti melakukan hal aneh-aneh lagi. 

“Dengan begini, akhirnya bisa fokus cari uang lagi demi bisa memantaskan diri untuk Putri tercinta,” ucap Edo, kembali mengiris-ngiris bawang.

Meski telah berhasil berkata tegas, masih ada rasa cemas yang mengganjal di dalam diri Edo. Dia menilai Miya itu cewek yang tak segan berbuat nekat.

“Aku kayaknya harus jaga jarak sama dia biar hal kaya kemarin gak terulang lagi.”

Tak berselang lama, Taufik datang dari pintu belakang. “Nak Edo, daging ayam untuk hari ini sepertinya kurang. Bapak lupa beli banyak kemarin, bisa belikan ke pasar dekat sini?” 

“Bisa, Pak. Tapi Edo tidak tahu pasarnya di mana?”

“Dari depan warung tinggal belok kiri lurus, lalu belok kanan, di situ pasarannya. Jalan 10 menit juga nyampek. Mumpung kita mau buka 1 jam lagi. Masih banyak waktu.”

Taufik lalu memberikan uang. Edo langsung berangkat tanpa keberatan sedikitpun.

Edo berjalan melewati jalan yang telah diterangkan oleh Taufik tadi. Sekalian merasakan jalan-jalan pagi di lingkungan yang belum dikenalnya. Edo nampak senang. Melewati perumahan warga yang cukup asri meskipun ada di tengah perkotaan. 

Akan tetapi, tanpa ia sadari, ada seseorang dari kejauhan sedang mengawasi Edo. Orang asing itu mengawasi dari dalam mobil yang sengaja melaju lamban.

Seorang pria botak kekar berpakaian jas memegang kemudi mobil. Di kursi belakang duduk seorang wanita mengenakan kemeja dan memegang tas branded. Wanita itu pemilik mobil.

Area pasar sudah terlihat, Edo lekas menuju ke tempat tersebut. Sebenarnya selama menuju pasar, dia telah merasa seperti sedang diawasi seseorang dari kejauhan. Sampai-sampai harus berhenti melangkah beberapa kali ini untuk menengok ke belakang.

“Mungkin cuma perasaanku saja,” ucapnya setelah beberapa kali memastikan di belakang tidak ada orang yang mencurigakan.

Edo pun masuk ke dalam pasar dan langsung menuju tempat penjualan daging. 

“Daging ayam 5 kg berapa, Bu?”

“25 ribu aja,” jawab si Ibu Penjual ayam sambil tersenyum sangat ramah.

“Loh, ko murah banget?” heran Edo.

“Iya, karena masnya ganteng banget, ibu diskon deh 50 persen.”

“Waduh!” Edo cuma bisa senyum-senyum sekaligus tidak enak, tapi tetap menerima ikhlas kebaikan sang Ibu penjual.

Gara-gara kebaikan ibu penjual itu, otaknya jadi teringat akan perkataan Taufik yang bilang, “muka ganteng bisa bawa keberuntungan dan jadi penglaris.” Hal itu membuat Edo mulai setengah percaya kalau ucapan Taufik itu bisa saja ada benarnya.

“Kalau hari ini warung bisa ramai kaya kemarin lagi, mungkin aku akan percaya 100 persen sama ucapan pak Taufik itu,” ucapnya.

Edo sudah keluar dari area pasar dan bergegas kembali ke warung melewati jalan yang sama. Namun, langkahnya perlahan berhenti. Kepalanya menoleh ke sana ke mari. 

Perasaan seperti diikuti muncul lagi. Tapi tetap saja tidak ada orang mencurigakan di arah belakang, samping, maupun depan. Edo jadi capek sendiri dan memilih mempercepat langkahnya saja.

Edo setengah berlari melewati mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan. dan tiba-tiba.

Wuss!

Pintu samping mobil itu terbuka, seorang pria botak kekar keluar dari sana dan langsung mengunci tubuh dan leher Edo. Membuat kantong belanja Edo jatuh begitu saja.

“Siapa kamu!?” sergah Edo ketakutan. Lehernya dikunci oleh lengan si botak. Edo semakin memberontak, lengan pria itu juga semakin membuat Edo kesusahan napas.

“Jangan culik saya, om! Saya cuma perantau miskin!” mohon Edo.

“Diem, jangan banyak omong!”

Edo pun menurut saja dan berhasil dipaksa masuk ke dalam mobil, tepatnya masuk ke kursi belakang.

Melihat di dalam mobil ternyata ada seorang tante-tante duduk dengan tenang, Edo langsung berhenti memberontak dengan wajah terheran-heran.

“Mbak Dian!?” ucap Edo.

“Halo Edo. Maaf bikin kamu jadi panik. Aku cuma mau bicara lagi sama kamu, sekaligus mau nawari sesuatu yang gak akan bisa kamu tolak,” sapanya dengan nada suara tenang sambil melepas kacamata hitamnya.

Edo mendengus kesal. “Mba ngapain harus pakai cara kaya penculik begini? Datang langsung ke warung kan bisa!”

Dian tersenyum sambil menghadapkan tubuhnya ke Edo. “Soalnya kalau di warung kurang bebas bicara dan gak bisa langsung nunjukin tawaran menarikku.”

“Tawaran apa, Mba? Jangan bilang tawaran kaya kemarin lagi. Mau berapa kali pun aku gak akan mau. Aku mau nyari uang pakai cara halal,” tukas Edo.

Dian mendengus kesal. Memang benar Dian mau menawari Edo lagi untuk tidur bersamanya yang tentu dengan imbalan uang. Tapi ternyata malah langsung ditolak.

“Lagipula, kenapa Mba maksa ingin tidur sama saya? Cowok ganteng lain kan banyak?” cecar Edo, menampakkan kekesalannya.

“Soalnya seperti yang aku bilang kemarin, kamu cowok paling ganteng yang pernah aku temui.” Dian tersenyum.

Tante-tante itu kemudian merogoh sesuatu dari tas kulit bermereknya. “Kemarin aku bilang sekali tidur aku bayar 20 juta …”

Selesai merogoh, nampaklah uang 5 ikat di tangan Dian. Setiap 1 ikat berisi 100 lembar uang 100 ribuan.

“Sekarang aku naikkan jadi 50 juta per satu kali tidur sama aku.”

Untuk kali ini, Edo jadi sedikit bimbang untuk menolak. Itu karena matanya langsung melihat penampakan tebalnya uang secara langsung. Ditambah lagi itu nominalnya 50 juta. Itu uang banyak.

“Sudah aku bilang. Mau berapapun Mba nawar, aku gak mau!” tegas Edo, tapi tidak setegas seperti di awal.

Dian menyeringai, tahu Edo akhirnya mulai sedikit terhasut. 

“Denger ya anak muda, aku cuma minta tidur bareng, bukan minta jadi pacar. Coba deh sekarang hitung-hitung: kamu rutin tidur sama aku tiap malam Minggu. Sebulan sekitar 4 kali pertemuan. Maka, kamu udah dapat uang 200 juta per bulannya. Itu uang sangat banyak yang gak akan didapat hanya dengan kerja sebagai penjual nasi di warung.”

“Benar juga!” batin Edo, malah ikut membenarkan.

Tidak bisa dipungkiri, kata-kata Dian benar-benar telah menghasut pikirannya. Apalagi setelah mendapatkan gambaran hitung-hitungan jelas uang yang akan didapatnya hanya dalam waktu sebulan.

Uang 200 juta sudah lebih dari cukup untuk modal membuat usaha sendiri. Serta membangun karir jadi lebih cepat menuju cita-citanya bersama Putri.

Edo mulai ragu untuk menolak tapi setengah dirinya yang lain masih tetap keras menolak.

Dian semakin melihat keragu-raguan Edo dari raut wajahnya. Satu dorongan lagi, anak muda tampan nan gagah itu akan menjadi miliknya.

“Edo. Apa kamu punya seseorang yang kamu sayang? Gak mungkin dong, anak muda kaya kamu gak punya kekasih. Tadi kamu ngaku orang miskin, kan? Apa kamu gak mau membahagiakan dirimu sendiri dan kekasihmu itu dengan uang yang banyak?”

Mendengar kata kekasih yang diucapkan Dian, pertahanan Edo semakin runtuh. Apa yang dikatakan Dian makin terasa benar.

“Aku punya seseorang yang kusukai. Dan aku ingin hidup bersamanya sebelum meninggal,” lirih Edo dengan tatapan fokus ke uang yang dipegang Dian.

Edo pun perlahan menjulurkan tangannya untuk meraih uang itu. Senyuman Dian makin mengembang. Akhirnya kena juga.

Apakah uang itu akan benar-benar diambilnya?

1
Sharon Dorantes Vivanco
Gak akan kecewa deh kalau baca cerita ini, benar-benar favorite saya sekarang!👍
HegunP: makasih. ikutin terus ceritanya, ya. karena akan makin seru 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!