NovelToon NovelToon
When You Forget

When You Forget

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / CEO Amnesia / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Sekali lagi saya mohon maaf Tuan, Nyonya" kata asisten Noel lalu pergi. Setelah memastikan tidak ada suara langkah lagi, Sara berani mengangkat wajah.

"Kau malu?" tanya pria itu.

Sara segera mengancingkan seragamnya lalu menjauh dari pria itu.

"Lebih baik kau pulang saja" katanya lalu menyerahkan mantel yang tadi menutupi tubuhnya.

Sara pikir pria itu akan menurut tapi ternyata hanya diam dan melihat ke arahnya. Bukan, bukan ke arahnya. Melainkan ke seragam yang Sara kenakan.

"Petugas kebersihan? Kau bekerja sebagai petugas kebersihan di perusahaan ini?" tanya pria itu.

Akhirnya pria itu mengetahuinya. Kalau begini tidak mungkin dia menyangkal. Yang bisa dia lakukan hanya mengangguk lemah.

"Iya"

"Kenapa?"

"Ini pekerjaanku. Tidak perlu kau pikirkan" kata Sara lalu berusaha melarikan diri dari pria itu.

"Nenek!! Apa nenek yang menempatkan mu di bagian kebersihan?"

Ucapan pria itu tidak salah. Hanya saja, ide untuk menempatkannya di bagian kebersihan bukan berasal dari Nyonya Besar. Melainkan dari pria itu. Pria itu yang ingin melihatnya berada di level paling rendah perusahaan. Untuk melihatnya tersiksa.

"Aku menerima gaji yang layak. Sekarang aku harus kembali bekerja"

"Berhenti saja!"

"Apa?"

"Berhenti saja. Aku tidak ingin melihatmu bekerja di bagian kebersihan lagi. Kau bisa membuka usaha atau mendirikan perusahaan sendiri"

Sara teringat tentang pembicaraan seperti ini. Tiga tahun lalu. Pria yang mencintainya, dulu selalu bicara persis seperti itu. Menyuruhnya membuka usaha sendiri atau mendirikan perusahaan. Sayangnya semua tidak bisa Sara wujudkan.

"Tidak perlu"

"Sayang, aku tidak mau melihatmu ... "

"Ada yang harus berjalan seperti yang seharusnya!!"

"Sara? Kau membentakku?"

Bagaimana Sara menjelaskan tanpa harus membuat pria itu sakit kepala ketika mendengarnya?

"Tiga tahun ini, ada banyak sekali perubahan yang tidak kau ingat. Tapi semuanya telah seperti ini sampai sekarang. Karena amnesia, kau tidak bisa merubahnya hanya dengan satu hentikan jari. Alangkah baiknya kau membiarkan semua ... Seperti yang seharusnya" jelas Sara lalu mendorong troli pembersihnya keluar.

Tapi belum sampai ke pintu, terdengar pria itu bicara.

"Seperti kau yang tidur di kamar pelayan?"

Sara berbalik dan melihat mata pria itu menatapnya.

"Bagaimana kau tahu?" tanyanya.

"Sudah kubilang, aku bosan di rumah. Aku memeriksa banyak hal. Tapi ... Tidak menemukan pakaian atau barangmu di kamar kita. Aku menemukan barang dan pakaianmu di salah satu kamar pelayan"

"Ya. Seperti itu contohnya"

"Apa sebenarnya yang terjadi pada kita selama ini? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kita pisah kamar? Kenapa kau tidur di kamar pelayan dan kenapa kau bekerja sebagai bagian kebersihan? Aku tidak mengerti tentang semua ini. Apakah kita ada masalah? Apa kita ... Aahhhhh"

Di tengah-tengah kebingungannya, pria itu tiba-tiba memegang kepalanya. Merasa sakit lalu jatuh ke lantai. Sara berlari mendekat dan mencoba memeriksa pria itu.

"Marco!! Marco!!" panggilnya tapi pria itu tidak menjawab. Pria itu pingsan. Bagaimana ini?

"Tolong!!! Tolong!!" teriak Sara segera.

Untunglah Asisten Noel ternyata tidak pergi jauh. Mendengar teriakan Sara dan segera kembali ke ruang rapat.

"Tuan Marco! Apa Tuan Marco ... "

"Iya, dia berusaha mengingat semuanya. Dan berakhir seperti ini. Tolong, bawa dia ke rumah sakit. Tolong dia. Kumohon!!" kata Sara begitu khawatir.

"Saya akan memanggil ambulance, Anda harus tenang"

Ambulance segera datang dan membawa pria itu pergi. Asisten Noel menggiring Sara untuk pergi bersama pria itu tapi pandangan semua pegawai menghalanginya. Tidak mungkin seorang petugas pembersih pergi bersama CEO mereka yang pingsan.

Jadi Sara menahan diri dan pergi ke rumah sakit sendiri. Tentu saja setelah dia mengajukan ijin pada atasannya.

Di sebuah pusat perbelanjaan besar di kota itu. Nyonya Besar terus saja mengacungkan jari pada semua barang yang disukai oleh calon cucu menantunya. Dia senang membelikan semua barang yang diinginkan calon cucu menantunya itu. Tapi kelihatannya Naya masih belum puas. Ketika mereka sedang rehat sejenak karena kaki Nyonya Besar terlampau lelah, calon cucu menantunya kembali mengeluh.

"Nenek, bagaimana ini? Sekarang kak Marco dan wanita itu bersama lagi? Naya cemburu. Harusnya kak Marco bersama Naya"

Nyonya Besar memeluk dan mencoba menenangkan calon cucu menantunya yang menangis karena melihat Marco dan wanita itu bersama lagi.

"Tenanglah. Ini semua karena amnesia Marco. Kalau ingatannya sudah kembali ... "

"Kapan ingatan kak Marco kembali Nek? Kalau seperti ini terus, Naya takut kak Marco akan direbut oleh wanita itu lagi. Wanita itu pasti memanfaatkan kejadian ini untuk kembali dengan kak Marco. Nenek harus melakukan sesuatu. Atau Naya akan terus menangis sampai mati. Huhuhuhu"

"Jangan menangis cucuku sayang. Tidak akan ada kekuatan yang lebih besar yang bisa merebut Marco darimu. Apalagi Marco sangat menyayangi kita berdua. Wanita itu akan segera dibuang tak lama lagi"

"Tapi kapan Nek? Aku ingin cepat menikah dengan kak Marco"

"Bersabarlah sayang"

Tiba-tiba air mata di wajah calon cucu menantunya mengering. Dan tangis Naya berhenti begitu saja.

"Bagaimana kalau Naya pelan-pelan mendekatkan diri ke kak Marco Nek?"

Nyonya Besar tentu saja senang kalau cucunya cepat mengingat semuanya.

"Bagaimana caranya?" tanya Nyonya Besar penasaran.

"Bagaimana kalau kita membuat kak Marco mengenal Naya lagi?" usul Naya

"Mengenalmu lagi?"

"Iya, Nenek kenalkan Naya lagi seperti dulu ke kak Marco. Setelah berkenalan, kak Marco pasti tidak akan merasa kalau aku adalah orang asing. Setelah nyaman dengan kehadiran Naya, pasti kak Marco akan mencintaiku lagi seperti dulu"

Nyonya Besar mengingat saat mengenalkan Naya pertama kali ke cucunya. Dan ternyata hal itu berhasil membuat Marco lebih memilih Naya daripada wanita itu.

"Baiklah. Ide yang bagus"

"Jadi kapan kita mulai nek?"

"Secepatnya"

"Bagaimana kalau di pesta pengusaha real estate akhir Minggu ini Nek? Naya akan merias diri dengan cantik untuk dapat berkenalan lagi secara resmi ke kak Marco"

Nyonya Besar menyetujui ide Naya. Nyonya Besar sudah membayangkan keberhasilan cara itu untuk menyadarkan cucunya kembali.

"Kau memang calon cucu menantu idaman. Kau cantik, manis dan sangat pintar. Aku tidak sabar melihatmu menikah dengan Marco" kata Nyonya Besar.

1
Lia Haeliah
semangat kakak, selalu tunggu up nya 🥰
milie
cerita nya bagus thor..semangat up nya 💪
Lia Haeliah
semoga Marco sebenarnya tidak amnesia hanya saja merasa bersalah dengan perbuatan nya ke Sara selama ini, dan ini cara Marco untuk menebusnya
Lia Haeliah
nah... nah... kan mencurigakan si Marco ini
Lia Haeliah
neeeek... neeeek... nanti kalo udah tau naya itu wanita ular bisa jantungan kau nek 😡😡😡
Lia Haeliah
semoga aja sebelum kecelakaan Marco tau hal sebenarnya tentang Naya dan Sara, amnesia nya cuma pura-pura, sebenarnya pengen menebus kesalahan nya ke Sara
Aliya Awina
apa marco cuman pura2 amnesia dan dia sebenarnya sanget mencintai sara cuman takut mengungkapkan nya.
yumin kwan
bagus ...menarik ceritanya, biasanya habis kecelakaan, amnesia lupa ma istri, ini malah sebaliknya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!