NovelToon NovelToon
PUTRI MAHKOTA SHUWAN LIAN SANG JENIUS

PUTRI MAHKOTA SHUWAN LIAN SANG JENIUS

Status: tamat
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Time Travel / Dikelilingi wanita cantik / Murid Genius / Dokter Genius / Tamat
Popularitas:58.1k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Lina dokter muda dari dunia modern, sang jenius harus meninggal karena kecelakaan tunggal, awalnya, tapi yang sebenarnya kecelakaan itu terjadi karena rem mobil milik Lina sudah di rusah oleh sang sahabat yang iri atas kesuksesan dan kepintaran Lina yang di angkat menjadi profesor muda.

Tapi bukanya kelahiran ia justru pergi kedunia lain menjadi putri kesayangan kaisar, dan menempati tubuh bayi putri mahkota.

jika ingin kau kelanjutannya ayo ikuti terus keseruan ceritanya, perjalan hidup sang putri mahkota

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Langit berwarna abu-abu perak, mencerminkan awan tebal yang melayang pelan. Aroma embun dan tanah basah menggantung di udara. Shuwan Lian berdiri di depan Gerbang Batu Sembilan, batas antara dunia manusia dan Langit Tertutup, tempat Naga Ilahi tidur.

Bo Zhi berdiri di sampingnya, dengan telinga tegak dan ekor sedikit gemetar.

“Aku dengar... Naga Ilahi bisa membaca isi hati dan masa lalu,” gumam Bo Zhi.

Shuwan mengangguk pelan. “Dan untuk mendapat Pedang Langit, aku harus menaklukkannya... bukan hanya secara kekuatan, tapi jiwa.”

Ia melangkah maju. Gerbang Batu terbuka sendiri, menampakkan padang awan keperakan yang mengalir seperti sungai. Langit di atas mereka seperti cermin luas yang merekam setiap gerak.

Shuwan dan Bo Zhi menyeberangi padang awan, melewati tiang-tiang batu yang melayang, dan tangga langit yang hanya bisa dilihat dari sudut tertentu.

Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh ribuan burung bayangan, makhluk yang terbentuk dari keraguan dan rasa takut.

Bo Zhi mencakar satu dari mereka, tapi cakar itu menembus angin.

“Tak bisa disentuh!” seru Bo Zhi

Shuwan memejamkan mata, mengingat pelajaran dari hutan cahaya. Ia mengangkat tangan, membentuk segel cahaya dan mengucap,

“Ying Guang, terangilah sisi gelapku!” ujar Shuwan

Cahaya dari dalam tubuhnya menyinari seluruh padang, membuat burung-burung bayangan meleleh seperti kabut di pagi hari. Pedang di punggungnya bersinar samar—ia semakin dekat dengan takdirnya.

Mereka tiba di danau terapung—airnya melayang di udara, membentuk pusaran lembut. Di tengah pusaran itu, melingkar sebuah naga raksasa berwarna emas kehijauan, sisiknya seperti kaca, dan matanya... penuh kenangan.

“Shuwan Lian,” suaranya dalam dan menggetarkan awan. “Kau datang demi pedangku?”

Shuwan membungkuk dalam. “Aku datang demi cahaya dunia. Aku tak butuh senjatamu, tapi aku butuh restumu.”

Naga itu tertawa, bergema seperti lonceng raksasa.

“Bijak. Tapi belum cukup.”

Naga ilahi mengepakkan sayapnya dan dunia seketika berputar.

Shuwan terbangun di kamar istana tua. saat ia masih baru lahir, tubuhnya mungil. Tangannya gemetar. Dan ibunya, Permaisuri Jian, sedang memeluknya dengan tubuh penuh darah.

“Shuwan, maafkan ibu…”

Suara itu menusuk. Shuwan tahu ini ilusi, tapi air matanya tetap turun. Bayangan sang ibu terus meminta maaf. Lalu pergi untuk selamanya

“Ini... penyiksaan,” bisik Shuwan

Tapi naga ilahi muncul di sampingnya. “Ini luka. Kalau kau tidak bisa menatap luka itu... kau tak bisa menjadi cahaya.”

Shuwan menggenggam dada. Menangis, tapi tidak mundur.

“Aku kehilangan ibuku... tapi aku punya banyak yang harus kulindungi. Aku bukan gadis kecil yang tersesat lagi.” ucap Shuwan penuh telat

Lalu ia berdiri. “Kau mau menunjukkan semua luka ini? Tunjukkan! Tapi aku tetap akan maju!” ujar Shuwan penuh telat

Laga ilahi yang bernama ikahi menyipitkan mata. Tiba-tiba, ilusi menghilang. Danau terapung kembali.

“Kau melewati ujian luka.” ujar ikahi

Naga itu mengangkat tubuhnya, lalu dari sisiknya, muncul Pedang Langit—panjang, bermotif sisik naga, gagangnya dari tulang langit yang mewah.

“Tapi ujian kedua adalah kekuatan.”

Ikahi melayang di udara, tubuhnya membentang panjang hingga menyentuh awan. Ia membuka mulut, dan petir menyambar ke arah Shuwan.

Bo Zhi menjerit, “Jangan dibakar!”

Shuwan mengangkat pedang cahayanya, menahan petir sambil terpental mundur.

“Satu... dua... serang!” Bo Zhi ikut melompat, mencakar sisi naga, namun terpental.

Shuwan melompat tinggi, lalu menusuk pusaran energi naga itu—tapi tidak tembus.

“Tak bisa dihancurkan dengan tenaga mentah. Aku harus gunakan... jiwaku.” batin Shuwan

Ia memusatkan seluruh kekuatan dalam, lalu menyatu dengan pedang cahaya miliknya. Energi itu berubah bentuk, dan pedangnya menjadi satu dengan tubuhnya.

“Aku... adalah cahaya itu!” seru Shuwan

Dengan teriakan kuat, ia melompat dan menghantam dada Ikahi dengan jurus barunya:

"Cahaya Abadi Tebas Jiwa Langit!" seru Shuwan

Tubuh naga bergetar hebat. Namun alih-alih hancur, tubuhnya malah mencair, menyatu ke dalam pedang Shuwan.

“Selamat... kau bukan hanya penakluk... tapi juga penjaga.”Seru Naga ikahi

Di tangannya, sekarang tergenggam Pedang Langit Ikahi, bersinar biru keperakan, bernafas seolah hidup.

Setelah pertempuran, Bo Zhi merayap ke arah Shuwan sambil menjilati kakinya yang gosong.

“Aku... tidak suka naga... kecuali kalau mereka jadi kalung atau liontin saja.” lanjut Bo Zhi

Shuwan tertawa sambil memeluknya. “Kau lucu.”

Tapi Bo Zhi menjambak rambutnya pakai ekor. “Itu bukan pujian!”

Tiba-tiba langit terbelah, dan Phoenix Es muncul bersama angin dingin. Lalu muncul juga suara petir dari barat—tanda Phoenix Api mulai bangkit.

“Sudah waktunya ke selatan,” kata Shuwan. “Petualangan belum selesai.”

Langit yang sebelumnya biru perak kini berubah jingga gelap. Awan-awan berputar seperti pusaran sihir. Shuwan Lian memandang arah selatan, tempat legenda Phoenix Api bermula. Di sampingnya, Bo Zhi menggeliat, tak berhenti mengendus tanah.

“Aku mencium sesuatu yang manis, seperti… mimpi?” ujar Bo Zhi

Shuwan sempat tertawa, namun langkahnya terhenti ketika mereka tiba di lembah aneh—penuh kios-kios yang menjual benda bercahaya. Tapi tak ada manusia, hanya bayangan berjalan tanpa suara, seolah-olah semua itu... mimpi yang hidup.

Sebuah papan kayu melayang di atas mereka bertuliskan:

“Selamat datang di Pasar Bayangan. Bayar dengan kenangan, pulang dengan ilusi.”

Shuwan melangkah hati-hati. Seorang bayangan menyodorkan kotak kaca berisi sosok kecil yang menari—seperti boneka. Tapi wajah boneka itu… adalah wajah ibunya.

“Ini… tidak mungkin,” bisik Shuwan.

Bo Zhi menarik jubahnya. “Ayo pergi, tempat ini tak benar!”

Namun, satu suara membujuk lembut di belakang mereka.

“Anak cahaya… ingin melihat ibumu lagi? Sedikit kenangan saja… dan kau bisa memeluknya.” ujar bayangan itu

Shuwan berbalik. Seorang wanita berjubah hitam, bermata perak. Wajahnya mirip Madam Bao, namun lebih muda. Aura gelap melingkupi tubuhnya.

“Aku hanya penjaga,” katanya. “Tapi seseorang sangat ingin kau terjebak di sini.”

Shuwan menghunus Pedang Langit Ikahi. “Siapa dalangnya?”

Wanita itu tersenyum, lalu mencair menjadi asap. Suara tawanya meninggalkan gema:

“Temui Phoenix Api, dan kau akan tahu…”

Pasar mulai bergerak. Semua kios mendekat, seolah mengepung. Bayangan-bayangan mencoba menyusup ke dalam pikiran Shuwan. Ia melihat ulang momen-momen masa kecil—ketika ia kesepian, ketika ia berharap sang ibu bangkit, ketika ia iri pada anak-anak biasa yang memiliki keluarga lengkap.

“Semua ini... adalah kelemahanmu,” bisik suara dari dalam kepalanya.

Namun Bo Zhi berteriak, “Lian! Ingat siapa kamu!”

Shuwan memejamkan mata. Cahaya dari Pedang Langit menyembur keluar, membentuk segel di tanah.

“Cahaya Langit, bersihkan bayangan dalam diriku!” seru Shuwan

Seketika, pasar itu meledak jadi bunga-bunga bercahaya yang melayang ke langit. Seluruh bayangan lenyap. Jalan menuju selatan terbuka kembali.

Bersambung

1
Erlina Ibrik
mengurus kekacauan*
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
di tunggu cerita untuk shuren dan liyan kak
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
cahaya akan selalu bersinar selamanya 🥺
selalu suka dengan kata² nya yang indah dan ceritanya yang menarik 😍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kirain nikahnya sama juga 1 pelaminan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
bener banget, cinta tak semuanya tentang kesempurnaan tetapi melengkapi kekurangan itu menjadi lebih berwarna
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
jawaban yang sangat sangat mantab
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sang putri mengikuti jejak ibundanya 😅
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
shuwan sang bayi ajaib yang sedari lahir menjadi pengarah untuk sang ayah 🥺
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
definisi kebahagiaan yang sederhana tapi mampu mencapai kedamaian nirwana
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
pusing 7 keliling yang ada para guru ngajarin sang anak ajaib cahaya ini, lebih pintar murid ketimbang guru jadi nya 😅
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
gak bisa dibayangkan kalau kekuatan ke 3 baby disatukan melawan kegelapan, bisa bisa 3 dunia ikut gempar dibuatnya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
wahhh, akhirnya triplet /Applaud/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kebahagiaan yang tiada akhir, apapun rintangannya aaroen tetap selalu setia
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
apapun untuk kamu dan si buah hati, ayahanda akan rela berkorban 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada aja makan sup arang /Facepalm/
kagome
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒔𝒊𝒉 𝒌𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒚𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑺𝒉𝒖𝒓𝒆𝒏 𝒃𝒍𝒎 𝒅𝒑𝒕 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒍 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒉𝒖𝒓𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒚𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑴𝒆𝒊𝒍𝒊𝒏 𝒚𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒖𝒍𝒖𝒂𝒏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!