Karya pertama.
Bukan Sekedar Murid Biasa.
***
Bagaimana rasanya dicintai, dan mencintai murid sendiri? Geli-geli gimanaa gitu?
"Yessss! Ayo jadi pacarku!"
"Ethannn!!!"
***
Makasih udah sempet mampir ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfathania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jemuran (15)
...𝘽𝙍𝘼𝙆𝙆𝙆𝙆𝙆𝙆...
"ABANGGG!!!"
"SIPUTT CEREWET?!!!"
"Abang kenapa?! Ellia khawa–"
"Mangga?! Hmmm! Rejeki anak solehah!" Ellia mengusap–usap telapak tangannya, sambil melet–melet.
...Melet–melet\= Menjulurkan lidah, kayak ngiler gitu (😋)...
"Ini."
"Kalau mau lagi, di rumah masih banyak. Lagi mulai musim mangga kan? Ayah lagi panen banyak." Kata Reyhan.
"Ekhem! Confess!" Indah bersuara tiba–tiba. Dibalas pelototan mata oleh Ellia. Seketika semua menoleh pada Indah, tapi indah langsung menghadap siswi perempuan di depannya. Seakan–akan, ia sedang mengobrol dengen siswi itu.
Melihat semua orang diam, dan suasana seketika hening. Indah menoleh, lalu bertanya dengan raut wajah yang dibuat seolah–olah dia sedang kebingungan. BRAVO!
"Kenapa pada diem dah?" Kata Indah.
"Siapa yang confess?" Ethan bertanya.
"Ah! Bukan siapa–siapa. Ada temen di Whats*pp, curhat ke aku, terus aku keceplosan ngomong sendiri." Bohong Indah.
Indah menangkap pemandangan yang sangat lucu, Indah melihat Ellia mengelus dada, dan seakan bernafas dengan lega.
"Oh.."
"Eh, kami pulang dulu ya. Gak enak lama–lama, nanti ganggu." Kata salah satu mahasiswa, diikuti dengan anggukan dari murid yang lain juga.
"Cepet pulih ya Than! Kita pamit. Dahh!"
"Iyaa. Makasih semuanya!"
"Yoi!"
***
"Sayang! Hmh, suapin.."
Berbeda dengan anaknya yang baru saja di jenguk oleh teman–temannya. Di ruangan ini, Gea sedang bermanja pada John. Sudah sangat lama Gea mengharapkan ini, akhirnya sekarang John udah taubat, dan mau perhatian padanya.
"Sayang gemes banget sih! Ternyata enak juga manja–manja gini, stres ku jadi hilang." Ujar John. Dia nyesel, tau gini, dari dulu manja aja sama istri biar gak stres kerjaan.
"Maaci cayang!" Kata Gea, lalu mencium pipi suaminya ini.
"E–eh!"
John terkesiap dengan suara imut, dan kecupan yang diberikan oleh Gea. Dan.. Baru pertama kali John mendengar model terimakasih, yang berubah menjadi 'Maaci'
"Cama–cama cayang!" Entah, John spontan berbicara seperti ini.
"Hahahhaahh, cayang lucu amayyy!"
***
Di ruangan Ethan.
"Kamu mau aku anter?" Kata Reyhan sedikit canggung.
"E–eh, gak usah kak, aku bisa naik taksi kok." Jawab Ellia cepat, sungguh dia sangat grogi saat ini.
"Eh maaf, maksudnya, kamu gak pulang? Sudah mau malam loh. Lagi mendung juga, kayaknya mau hujan. Gak ada jemuran di rumah?" Tanya Reyhan.
"Oh iya! Aduhh kayaknya jemuran ku kelupaan!"
Kaya–kaya gini, mereka mikir–mikir mau beli jemuran yang otomatis menutup saat hujan turun. Kan ada Ellia yang masih belum bekerja dan jarang keluar rumah.
Dia biasanya memanggil sahabatnya untuk sekedar bermain, dan belajar di rumahnya.
Hang out? Sangat jarang. Uang bulanan dari John dia pakai untuk belajar membuat cake. Karna dia bercita-cita memiliki usaha Bakery nantinya.
Ngomong–ngomong, Indah mengajar kan banyak hal tentang bisnis pada Ellia. Bagaimana cara memasang strategi, pemasaran, penjualan, pengelolaan, hukum, relasi, dan lain lain.
Di usianya, ia terbilang sangat rajin, dan Indah melihat jiwa pebisnis di diri Ellia. Jadi, Indah sangat men–support Ellia. Dan tak bosan memberi Ellia ilmu yang dia ketahui.
"Tuh kan, ayo, aku antar aja biar cepat." Kata Reyhan sembari mengambil kunci. Dan keluar ruangan.
"Bro, jaga Ethan ya, gue pergi antar Ellia, sekalian mau bersih–bersih di rumah." Kata Reyhan pada bodyguard John yang bertugas menjaga Ethan.
"Siap bos!"
***
"AAAAAKHH!! PELAN–PELAN KAK!!!"
...****************...
...Double up! ❤...
kirain dah pacaran pas saling twmbak di bab 5