Thunder Fist Emperor

Yao ming terbatuk keras, mencengkeram rusuknya.

Meskipun ia menahan benturan itu dengan teknik Thunder Fist untuk melindungi jantung dan pusat energinya (yang sudah rusak), kerusakan fisik pada rusuknya nyata dan menyakitkan.

Pertunjukan ini sukses besar.

Yao Ming tampak babak belur, kelelahan, dan hampir tidak sadarkan diri—persis seperti yang diinginkan Yao Huang.

Yao Huang, yang kini berdiri tegak, memandang adiknya dengan sedikit kekhawatiran. Ia khawatir telah memukulnya terlalu keras.

"Yao Ming!" Yao Huang melangkah mendekat, auranya kembali melembut. "Sudah kubilang ini terlalu berbahaya. Kau... kau memang berhasil bertahan dari tiga gerakan. Kau berhak mendapatkan ramuanmu."

Yao Ming berjuang untuk duduk, bersandar pada sikunya, napasnya tersengal-sengal, darah masih menodai dagunya.

"Saya... bertahan," desah Yao Ming, suaranya lemah. Ia menatap Yao Huang, matanya memancarkan rasa sakit yang mendalam.

"Rumput Pembersih Roh... dan Bunga Akar Salju," pinta Yao Ming dengan suara yang hampir berbisik, aktingnya meyakinkan. "Dan... dan juga... saya butuh Pil Darah Naga Tingkat Rendah (Low-Grade Dragon Blood Pill)... hanya itu yang bisa memperbaiki... kerusakan internal seperti ini."

Wajah Yao Huang terkejut. Pil Darah Naga adalah ramuan penyembuh tingkat tinggi, jauh lebih mahal dan berharga daripada yang diminta Yao Ming sebelumnya!

Namun, melihat kondisi Yao Ming yang berlumuran darah setelah menerima tiga serangannya, Yao Huang merasa bersalah dan tidak punya pilihan selain memenuhinya—jika tidak, Yao Ming benar-benar bisa mati di rumahnya, dan itu akan menjadi skandal menjelang Turnamen Kota.

"Baiklah, aku akan memberikannya," kata Yao Huang, cepat-cepat mengambil keputusan. "Aku akan siapkan semuanya. Sekarang, kembalilah ke rumahmu dan jangan muncul lagi!"

Meskipun terlihat hampir mati, Yao Ming menyunggingkan senyum tipis yang hanya bisa dilihatnya sendiri.

"Pil Darah Naga. Sempurna," pikir Yao Ming. “Dengan ini, aku bisa memperbaiki dua jalur meridian yang paling penting dalam sebulan. Terima kasih, Saudara Sulung.”

*****

Dengan tubuh yang babak belur, Yao Ming berjuang untuk berdiri. Ia membungkuk singkat kepada Yao Huang, masih memegang rusuknya yang kesakitan.

"Terima kasih, Saudara Sulung," desah Yao Ming, suaranya dipenuhi kelemahan dan rasa syukur yang dibuat-buat.

Yao Huang, yang merasa puas karena telah menegaskan dominasinya dan menghilangkan rasa bersalahnya dengan ramuan mahal, segera memanggil pelayannya. Ia memerintahkan agar ramuan yang diminta Yao Ming disiapkan dengan segera.

Yao Ming tidak menunggu. Begitu ia melihat pelayan Yao Huang bergegas menuju gudang ramuan, ia segera memaksakan diri untuk meninggalkan arena latihan itu. Langkahnya dipenuhi kepayahan, akting yang harus ia pertahankan agar Yao Huang yakin bahwa Yao Ming berada di ambang kematian.

Ia berhasil keluar dari rumah Yao Huang dan berjalan perlahan kembali menuju rumah kecilnya di belakang kediaman utama.

Setibanya di kamarnya yang sunyi, Yao Ming segera mengunci pintu. Ia menjatuhkan diri di tempat tidur, rasa sakit di rusuknya benar-benar terasa—meski tidak fatal, itu menyakitkan.

Tak lama kemudian, seorang pelayan dari rumah Yao Huang datang dan menyerahkan sekantong kain berisi ramuan. Setelah memastikan pelayan itu pergi, Yao Ming membuka kantong itu dengan tergesa-gesa.

Di dalamnya, terdapat:

Rumput Pembersih Roh (Spirit Cleansing Grass) dan Bunga Akar Salju (Snow Root Flower).

Beberapa Pil Energi Pemulih yang dijanjikan Yao Huang (sebagai biaya hiburan).

Dan yang paling penting, Pil Darah Naga Tingkat Rendah (Low-Grade Dragon Blood Pill)—pil penyembuh vital.

Yao Ming tersenyum dingin. Siasatnya berhasil.

Ia segera mengambil Rumput Pembersih Roh dan Bunga Akar Salju.

Kedua ramuan ini ditujukan untuk membersihkan sisa-sisa racun obat yang menumpuk di tubuhnya, mempercepat pembersihannya.