kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masuk sekolah
Keneisha melajukan mobilnya menuju rumah sakit menghiraukan orang orang yang mengikutinya. Tunggu hadiah dariku tapi tidak kali ini lain kali saja karena sekarang aku sedang sibuk jadi bersabarlah sedikit. Gumam Keneisha sesekali melihat spion mobilnya yang ternyata mobil mereka tertinggal jauh di belakang.
" Sial!!!! kita kehilangan jejak mereka " ucap orang itu pada rekan rekannya. Rekannya yang mendengar itu bingung sendiri.
" Lalu bagaimana bos bisa memarahi kita " dan di angguki yang lainnya. Orang itu berpikir keras mencari jalan keluar yang aman.
" Begini saja kita minta sama boss untuk sementara waktu yang kita mengintai mereka dari jauh. Lagi pula kita sudah menandai wajah mereka bukan, dengan ini mungkin bisa mengurangi hukuman kita " ia mengalihkan menatap rekannya yang diam tampak berpikir dan tak lama mereka mengangguk.
" Baiklah jika begitu Sekarang kita kembali. Besok kita datang lagi ke sana "
" okey " dan mereka meninggalkan area itu kembali ke tempat di mana bosnya berada, Dengan sedikit raut kecemasan terlihat jelas di wajah mereka.
Sedangkan Anjani yang melihat Keneisha mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi mengerutkan keningnya.
" Kak ada apa? Apa ada yang mengikuti kita berdua? " Tanya Anjani melihat ke arah kakaknya yang sesekali melihat kaca spion.
" Iya tapi sekarang aman mereka udah nggak ngikutin kita lagi. Tetap hati hati untuk kedepannya kita belum tau siapa yang kita hadapi sekarang " Ucap Keneisha pada adiknya. Anjani yang mendengar nasehat kakaknya menganggukkan kepalanya.
" Kakak akan lindungi kamu, jangan pernah jauh jauh sama kakak setelah ini ya " Ucap Keneisha lembut pada adik satu satunya yang teramat sangat ia sayangi.
" Iya kak Terimakasih " Ucap Anjani tulus menatap kakaknya dengan senyuman manis dan tatapan penuh kasih sayangnya.
Keneisha yang melihat adiknya seperti merasa gemas akhirnya mengacak rambut adiknya dengan tersenyum sedangkan yang di acak rambutnya hanya cemberut saja.
" Okey,, kakak rapihkan lagi rambut kamu adik " Merapihkan rambu adiknya dengan satu tangan nya mengusap lembut surai lembut adeknya.
Keneisha sangat menyayangi adiknya karena mereka hanya dua bersaudara dan tidak pernah berbuat kasar pada adiknya itu. Anjani yang di perlakukan seperti itu senang, karena mendapat kasih sayang berlimpah dari kakaknya. Walaupun mereka memiliki jenis kelamin yang sama tapi kakaknya tidak pernah gengsi untuk menunjukkan kasih. sayangnya.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu mereka akhirnya sampai di pelataran rumah sakit tempat Nindi berada.
Mereka memarkirkan mobilnya keluar dan langsung berjalan menuju pintu masuk rumah sakit menuju ruang rawat ayah sahabatnya itu.
Tok
Tok
Tok
Nindi yang mendengar ketukan bersuara memerintahkan mereka untuk masuk.
Ceklek....
Nindi mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang terbuka melihat dua orang sahabatnya dengan menenteng paperbag menuju ke arahnya.
" Ini seragam sekolah. Maaf kalau lama menunggu " Ucap Keneisha pada Nindi yang juga sedang menatapnya.
" Nggak apa-apa makasih ya dan maaf merepotkan kalian berdua "Ucap Nindi Anjani yang mendengar itu terkekeh kecil.
" Hehehe dan kita juga minta maaf karena udah buat kamu menunggu lama sendirian di sini " Nindi yang mendengar itu menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangannya menepuk pelan pucuk kepala Anjani yang sudah ia anggap sebagai adiknya.
" Iya nggak apa apa " Jawab Nindi masih dengan menepuk Pucuk kepala anjani Nindi menjawab dengan suara datar dan ekspresi dinginnya.
mereka yang melihat itu hanya terkekeh bagaimana bisa dia bersikap manis dengan wajah menyebalkan seperti itu. Pikir Keneisha geleng geleng kepala melihat tingkah Nindi yang masih mengusap surai rambut adiknya lembut dengan ekspresi wajah datarnya.
Anjani yang di perlakukan seperti itu tersenyum manis menatap wajah Nindi dan di balas dengan senyuman tipisnya.
" Baiklah kalau begitu adek ayo kita pulang ini udah malem takut momy dan Dady khawatir karena kita nggak pulang pulang "
Anjani mengangguk dan menatap lagi Nindi yang sudah duduk di sofa sampingnya duduk. " Kita duluan ya nanti besok kita ke sini buat berangkat bersama ke sekolah iyakan kak " dan di jawab senyuman oleh Keneisha.
" Iya sampai jumpa besok " Mencubit gemas pipi Anjani dengan tawa kecilnya membuat mereka juga tertawa.
Anjani menikmati perlakuan Nindi padanya karena perlakuan seperti itu jarang Nindi berikan padanya. karena di antara mereka dia paling bungsu dan dia bersyukur karena di sayangi oleh mereka.
" Kalian berhati-hatilah saat di jalan ya. jika ada apa apa telpon aku okey "
" iya kalau gitu kita pulang ayo adek " Mereka berlalu meninggalkan Nindi yang akan menjaga ayahnya di rumah sakit.
Nindi melihat isi dalam paperbag dan ternyata di sana sudah lengkap semua. Ia menaruhnya kembali di meja sofa dan berbaring di sofa dengan berbantalkan tangannya.
Nindi memejamkan matanya mengistirahatkan tubuhnya dengan menyelami indahnya mimpi yang datang mewarnai malamnya yang kelam.
Anak buah Nindi setia menjaga di luar ruangan tempat sang lady berada dengan berganti setiap 2 jam bertukar dengan rekannya untuk beristirahat sejenak.
Bulan berganti tugas dengan matahari yang menggantikan posisinya untuk menerangi bumi dengan cahaya keemasan nya membangunkan mereka yang sedang tertidur dengan pulas nya.
Ceklek...
Nindi baru saja selesai melaksanakan ritual mandinya dan sudah rapih dengan pakaian sekolahnya. Ia menunggu kedua sahabatnya datang menjemputnya.
" Selamat pagi Dady nya Nindi " dengan tersenyum menatap wajah tampan ayahnya yang masih setia menutup mata.
Tak lama terdengar suara langkah kaki dan pintu terbuka memperlihat kan sahabatnya.
Nindi berjalan ke arah mereka dengan menenteng tas di sebelah kirinya.
Mereka bertiga memang memakai seragam sekolah tapi dengan jaket kulit berwarna hitam dan dasi yang tidak terpakai sempurna. Mereka memang bad girl dan sikap itu sudah mendarah daging pada mereka bertiga.
Mereka berjalan keluar Nindi memperhatikan anak buahnya yang menunduk dengan seksama. " Bagaimana semalam apa ada yang mencurigakan? " tanya Nindi pada mereka.
"Tidak ada lady semua aman terkendali " Nindi yang mendengar itu hanya manggut-manggut saja.
" Baiklah kalian jaga Dady selama aku pergi jika ada yang ingin bertemu dengannya hubungi aku secepatnya atau jika ada yang mencurigakan " Mereka mengangguk serempak mematuhi perintah pemimpinnya itu.
Mereka berjalan menuju parkiran mengendarai motor sport berwarna hitam dengan jaket kulit dan helm ful face membuat mata yang menatap mereka berdecak kagum.
Mereka meninggalkan rumah sakit dan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang karena memang ini belum waktunya toh jika terlambat juga mereka tidak akan di hukum karena mereka murid baru. Pikir mereka bertiga.
Setelah menempuh perjalanan panjang mereka memasuki bangunan sekolah itu.
Brumm
Brumm
Brumm
murid-murid yang mendengar suara motor memasuki halaman sekolah berdecak kagum melihat mereka yang memakai motor sport.
Sangat keren menurut mereka dan cool setelah mematikan mesin Motornya mereka memarkirkan motornya dan membuka helmnya dengan pelan.
" Wah ternyata cewek keren banget " ucap mereka dan melihat wajah dingin Nindi dan sahabatnya dengan berbagai tatapan.
Mereka turun dari motor berjalan dengan santai menuju ruang kepala sekolah hingga
Brukk...
Hai hai teman teman
Semoga suka ya sama ceritanya
Jangan lupa untuk dukung author untuk terus menulis
Dan tinggalkan jejak kalian ya 👑👑👑