Kedatangan tetangga baru di depan rumahnya malah membuat suasana di lingkungannya tidak tenang lagi.
Aysila : " Setampan apa sih , sampai bisa buat heboh warga se rt ".
Arshaka : " Gadis galak , tapi...........cantik ".
Yang membuat Aysila bertambah kesal , sang Mami juga ikut - ikutan ingin menarik simpati sang Duda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Kebaikan Arshaka
" Turun Ay....kasih ke Pak Satpam martabaknya !". Sila menurut , turun dan memberi dua kotak martabak untuk Pak Satpam.
" Pak , ini ada rejeki ".
" Eh , Neng Sila , terima kasih Neng , tau aja kalau kita sedang butuh yang manis- manis , ya nggak Man ?". salah satu Satpam menerima pemberian Sila.
" Iya betul ,tadi lagi nyari teman buat ngopi, eh ada Neng Sila cantik datang ngasih martabak , terima kasih ya Neng ". ucap Satpam Maman.
Melihat mereka senang , sila pun melengkungkan bibirnya. Kedua Satpam itu belum sadar jika Sila datang bersama Arshaka.
" Jangan sama saya terima kasihnya Pak , tapi sama tuh....Bapak bilang aja sendiri sama orangnya " Sila menunjuk ke arah Arshaka....Pak Satpam pun mendekat.
" Oawalah , lah kok Mas Arshaka toh , tumben sama Neng Sila, maaf saya kira kang ojek tadi ". Pak Maman terkekeh, begitupun dengan Arshaka.
" Enggak apa - apa Pak , saya juga senang jadi ojek kalau yang naik cantik gitu ".
" Mas Shaka pinter milihnya , cepetan di halalin Mas , banyak yang mau sama Neng Sila loh ".
" Do'akan ya Pak , biar bisa cepat jadian....berat soalnya Pak ".
Sila hanya mendengarkan tanpa mau menyela , tapi matanya menatap tajam ke arah Arshaka , sedangkan yang di tatap makin senang menggoda gadis cantik itu.
" Saya pasti do'akan Mas oh ya , terima kasih ya , Mas Shaka sudah sering ngasih , saya jadi enggak enak ini ".
" Santai saja Pak Man , saya hanya ngasih sedikit ".
Jadi , Pak Shaka suka ngasih ke Pak Satpam , dermawan juga rupanya dia
Ada satu sisi yang baru Sila ketahui , Arshaka ternyata orang baik .
" Kami pamit ya Pak , ayo Ay !".
" Mari Pak ". ucap Sila.
" Iya , silahkan....sekali lagi terima kasih ".
" Sama - sama Pak ".
Motor kembali melaju , dan berhenti di depan rumah Arshaka.
" Terima kasih Ay atas tumpangannya ".
" Iya , tapi tunggu Pak....saya boleh bertanya ?".
" Boleh dong , apa kamu mau mampir dulu ke rumah saya hem ?".
" Ishh , siapa yang mau mampir coba , saya mau tanya ...apa Pak Shaka memang sudah ada rencana buat nebeng saya ya ?".
" Maksud kamu apa Ay ?".
" Tuh...Pak Shaka niat banget sampai bawa helm segala , padahal berangkat kan pakai mobil , mana ada orang bawa mobil bawa helm juga "
" Oh itu, saya enggak bawa helm Ay....ini tadi saya suruh Mahasiswa saya buat membelikannya ".
" Hah ?? yang benar , jadi bukan bawa dari rumah ".
" Enggak Ay sayang , apa kamu enggak lihat, nih helmnya masih baru kan ?".
" Iya , ini masih baru , maaf ".
" Santai saja , kamu jalan dulu nanti baru saya masuk , besok pagi saya numpang kamu lagi, mobil saya masih ada di kampus ".
" Pak Shaka kan bisa naik ojol Pak , kenapa harus nebeng saya lagi sih?".
" Tujuan kita kan sama Ay , lagi pula biar kamu ikut membantu program pemerintah buat ngurangi kemacetan di Jalan , dah sana masuk !".
Sila akhirnya hanya bisa mengangguk, dia tau tidak akan pernah menang beradu argumen dengan si Dosen tampan itu , Sila kembali naik ke motornya menuju ke rumah.
" Apa dia enggak sadar aku panggil sayang tadi , atau memang benar - benar telinganya congek'an ". Arshaka menatap Sila yang sudah masuk ke halaman rumahnya.
Gadis itu terlihat berbalik ke arah Arshaka , mengangkat tinggi plastik berisi martabak dengan mulut mengucapkan terima kasih pada Arshaka dan Arshaka pun mengangguk pelan
*
*
Meta melempar tasnya......ia sungguh sangat kesal mengingat kejadian tadi. Bagaimana bisa Arshaka berboncengan dengan Sila. Dan itu terlihat sangat mesra di mata Meta meski pada kenyataannya Sila memberi jarak di tempat duduknya.
" Sialan.....kenapa aduanku yang kemaren tidak mempan , apa Mbak Rena tidak memarahi anaknya ".
" Ibu macam apa membiarkan anak gadisnya dekat dengan seorang Duda ".
Meta tidak terima karena yang seharusnya bersama Arshaka adalah dirinya, ia merasa cuma dirinya yang pantas mendampingi Arshaka yang tampan dan gagah itu , ia cantik, seksi dan terpelajar , ia juga kerja di kantoran....serasi bukan.
" Aku harus bagaimana ini, tidak mungkin aku menemui Mbak Meta lagi , dia pasti akan curiga ".
" Apa aku datangi saja dek Sila nya , lalu aku peringati dia agar tidak lagi mendekati Arshaka.....mungkin itu solusi lebih baik ".
Meta pun langsung membersihkan badannya setelah lelah bekerja seharian , tadi itu dia minta ijin pulang terlebih dahulu karena kepalanya agak pusing, namun di tengah jalan ia tidak sengaja melihat Arshaka dengan Sila di kedai martabak.
Karena penasaran , ia pun meminggirkan mobilnya , diam di sana sambil mengamati dari jauh interaksi keduanya .
Padahal Arshaka dan Sila hanya berbincang, duduknya pun berjarak, namun hati Meta menolaknya , mereka terlihat berbincang mesra , sambil melempar senyuman.
Hatinya makin panas ketika melihat Arshaka memakaikan helm di kepala Sila. Meta tak melihat wajah Sila yang kesal dan jutek habis, karena perhatiannya hanya tertuju pada Arshaka.
Meta mengikuti motor itu dengan jarak aman , kalau ketahuan pun tidak masalah, toh ini juga jalan menuju ke rumahnya.
Ketika motor Arshaka berhenti pun , Meta ikut berhenti di jarak yang aman. Karena cukup jauh , ia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
Meta kini tau , Sila adalah saingan terberatnya ....ia harus mengambil langkah cepat agar tidak kehilangan Arshaka , bukankah dia lebih berpengalaman dari gadis ingusan itu.
Menjerat pengusaha saja dia sudah pernah, bahkan ia bisa mendapat rumah mewah yang ia tempati saat ini dan juga mobil yang sehaŕi - hari ia gunakan untuk berangkat kerja, meski menjadi istri simpanan, itu tak masalah , yang penting Meta bisa hidup bergelimang harta.
Namun sayang , pengusaha itu meninggal karena kecelakaan. Meta kini sedang mencari peggantinya , dan Arshaka.....ia sudah jatuh cinta sejak pandangan pertama.
Dia tersenyum miring ketika sudah menemukan cara untuk mendekati Arshaka.
*
*
Di kampus , Arshaka sedang ada di dalam ruangannya....ini waktunya istirahat siang.
Tok...tok..tok...
" Masuk !".
" Ada apa Gus ?".
" Itu Pak Shaka ada seorang wanita cantik yang mau ketemu sama Pak Shaka ". ucap Agus , sopan.
" Siapa ya , kamu tidak tanya namanya Gus ?".
" Maaf , saya lupa Pak ".
" Lihat wanita catik jadi lupa ya Gus ?".
" He..he...he...itu Pak Shaka tau ".
" Ya sudah , antar kemari saja Gus ".
" Baik Pak ".
Siapa dia ??????
Bersambung......
untng sila dtng,kl ga psti udh d sngka mau jd pebinor.....🤣🤣🤣
bntr lg bkln kluar tnduk atw mngkn bkln nangis guling2 krna pth hti.....d kira pjaan hti yg bkln nkah,pdhl mh clon mrtua....🤣🤣🤣
mna yg d tksir mlah ska sm anknya....🤭🤭🤭....
Ayo blik lg....biar jd kluarga utuh...lgian,sila jg udh ada pwangnya...
untng mas shaka nolak,kl g mh pst jd pbinor....😁😁😁
jgn misuh2,tu clon metuamu y shaka...bkn saingan....
kluar tnduknya psti....tp jgn asl bogem ank orng y shaka,tnya dlu baik2....spa tau yg plukan sm sila tu bpknya atw sodaranya....
dsr mak lmpir.....udh d tolak,msih aja gtal....msti d garuk pke parutan kelapa.....
pdhl tu anknya,tp tega bgt ga mau ngrus...mlah mau ngejar mntan ktanya....
ya kali mau nrima pngkhianat....cckkk....
mna mau lah mas shaka mungut bekas orng,yg ori aja msh bnyak.....😝😝😝
mntan yg msih ngejar y....
ga tau malu bgt sih,udh bkin slah tp msih nyari2.....ga laku y....😝😝😝
pa dosen kn sbnrnya nksir,cma km aja yg ga peka....