NovelToon NovelToon
HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:302.4k
Nilai: 5
Nama Author: zarin.violetta

Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggilan Mendadak

Devon membawa Ava kembali ke dalam pelukannya, tubuh Ava yang ramping dan lentur terasa sempurna mengikuti lekuk tubuhnya yang tegap dan berotot.

Napas mereka masih tersengal-sengal, karena tawa dan desahan yang mereka tinggalkan di dapur saat bergegas menuju kamar.

Devon menatap mata Ava, ketika pria itu menurunkan tubuh ramping itu dari gendongannya.

“Akhirnya,” bisik Devon, suaranya serak dan penuh hasrat. Jarinya yang kasar namun bergerak lembut menyibak sehelai rambutnya yang halus dari wajahnya. “Aku sudah menunggu cukup lama untuk bercinta denganmu.”

Ava hanya tersenyum, lalu menggigit bibirnya. “Kau seperti singa yang mengejar mangsanya.”

“Hmm … kau benar. Dan aku tak akan melepaskanmu,” gumamnya sebelum menurunkan kepalanya dan menangkap bibir Ava dalam ciuman yang dalam.

Ava membalasnya, tangannya meremas bahu Devon yang kokoh, merasakan kekuatannya yang mendominasi.

Dengan gerakan lembut yang bertolak belakang dengan postur militernya, Devon mengangkatnya dengan mudah, membuat Ava berdecak kagum dan tertawa ringan.

Devon membawa Ava menuju ranjang king-size nya. Dia merebahkannya di atas selimut sutra yang dingin, tubuhnya tenggelam di antara bantal-bantal empuk.

Devon kemudian mengambil tempat di atasnya, menopang berat badannya dengan lengan, matanya tak pernah lepas dari wajah cantik Ava.

Dia adalah wanita yang begitu memesona di matanya, rambutnya terpencar hingga, mata birunya setengah tertutup, bibirnya bengkak dan memerah akibat ciuman mereka tadi.

Inilah momen yang dinantikannya. Sebuah ketenangan di tengah badai kehidupan mereka.

Sebuah pengakuan tanpa kata bahwa mereka adalah oasis satu sama lain. Jari-jari Devon mulai membuka pakaian Ava, sentuhannya membakar kulit di baliknya.

Tiba-tiba, dari ponsel yang tergeletak di atas meja nakas, terdengar suara dering yang memecah momen intim itu.

Itu bukan nada dering biasa. Itu adalah nada khusus, nada yang dipasangnya hanya untuk satu kontak.

Nada yang dingin, mendesak, dan tak boleh diabaikannya. Nada itu seperti pisau yang menusuk kehangatan yang baru mereka bangun.

“Damn it!” umpatnya.

Devon mengesah, wajahnya yang sempat lembut dan penuh kasih sayang langsung berkerut dalam frustrasi yang mendalam. “Tidak,” geramnya. “Jangan sekarang.”

Ava melihat perubahan cepat pada diri ekspresi pria itu. Otot-otot rahangnya menegang, bahunya yang lebar menjadi kaku.

“Kurasa itu panggilan penting,” bisik Ava, tangannya membelai pipinya.

Ponsel Devon terus berbunyi, semakin keras, semakin mengganggu. Itu adalah suara dari dunia luar, dunia yang penuh dengan kekacauan dan tanggung jawab, dunia yang dengan kejam menuntut kembali kewajibannya sebagai pasukan elit kepolisian .

Devon menghela napas berat, sedikit menahan amarah. Dia menunduk, menyembunyikan wajahnya di leher Ava selama satu detik terakhir, menghirup wanginya seolah-olah itu adalah oksigen terakhirnya.

“Ya, itu memang sangat penting.” Kemudian, dengan gerakan malas, dia mendorong dirinya menjauh dari Ava dengan enggan.

“Aku harus mengangkatnya,” katanya.

“Ya, angkatlah jika sangat penting,” sahut Ava dan beranjak duduk, sama sekali tak keberatan dengan itu.

Devon berbalik dan meraih ponselnya. Ponsel satelitnya yang kokoh berkedip dengan layar yang sedikit redup, menampilkan nomor yang dia hafal di luar kepala. Markas Besar.

Dia menekan tombol menerima dan mendekatkannya ke telinga. “Ya, katakan,” katanya, suaranya langsung terdengar mantap dan tegas.

Ava duduk di tepi ranjang, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang setengah terbuka. Dia menyaksikan postur tubuh pria itu berubah.

Dia tidak lagi menjadi Devon, kekasihnya, dia adalah Kapten Devon, komandan unit operasi khusus pasukan elit kepolisian.

Punggungnya tegak, bahu lebarnya ke belakang, dan Ava bisa melihat otot-ototnya yang tegang.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YAAAKK

1
Tribudi Nuraini
up
Pandin Beatrix
Nenek Kate benar benar malaikat y dikirim Tuhan untuk Anya , tidak disangka Anya mendapatkan warisan yang sangat besar dari Kate
Pandin Beatrix
Kate dan Anya saling membutuhkan disaat yang tepat mereka bisa saling terhubung oleh masalah masing-masing yang akhirnya menemukan jalannya dgn baik
Pandin Beatrix
Anya mendapatkan pekerjaan dantempat tinggal yang nyaman dan aman
Pandin Beatrix
syukurlah Anya cepat bisa mendapatkan solusi dari masalahnya, semoga keadaan ditempat baru bisa membuat nya betah bertahan
Pandin Beatrix
betul betul keluarga ayahnya keluarga yang tidak tau diri, semoga kondisi ini tidak lama dihadapi Anya
Pandin Beatrix
pilihan yang sangat sulit sebenarnya pergi meninggalkan apartemen milik sendiri untuk ditempati orang lain yang tidak tau diri tidak tau terimakasih
Pandin Beatrix
wah ini sih sudah keterlaluan, segera usir mereka dari apartemen mu Anya
Pandin Beatrix
kasian Anya sekarang semua beban keluarga ayahnya ditaruh dipundaknya
Pandin Beatrix
pada saat masih punya harta duniawi ayahnya melupakan Anya setelah terpuruk miskin baru ingat kalau punya anak , hadeuh 🤦
HR_junior
di rasa sakitmu Karana ayah km ..km ketemu orang baik ya Anya..
Pandin Beatrix
kasian Anya begitu pergi selesai dari tugas merawat Alex langsung lagi dihadapkan dengan masalah ayahnya
Pandin Beatrix
pulang dari bulan madu sudah langsung ada hasilnya , tokcer juga AVA dan Devon
Pandin Beatrix
berdua mereka sudah saling tertarik dengan kedekatan mereka selama ini tapi mereka berdua masih ragu
Pandin Beatrix
sudah mulai timbul riak riak ketidak percayaan diri pada Alex dan Anya , ayo kalian semangat hilang rasa yang negatif itu jangan mundur lagi
Pandin Beatrix
kedekatan yang dijalani selama periode latihan fisik selama ini menimbulkan kedekatan hati yang tidak mereka berdua sadari
Pandin Beatrix
setelah rutinitas latihan yang melahirkan mulai terbukti ada kemajuan, Alex sudah mulai mandiri mandi sendiri wkwkwk 😂🤣
Pandin Beatrix
berhasil mulai dari langkah pertama menuju langkah langkah berikutnya dengan Anya yang setia dan tulus melatih Alex , bravo
Pandin Beatrix
perlahan-lahan Alex sudah mulai berubah sudah mulai menerima keberadaan Anya didekatnya
Pandin Beatrix
bagus Anya memang cocok menangani Alex , dia sangat disiplin dan pantang menyerah melayani pasiennya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!