NovelToon NovelToon
The Gold Mountain Of Rae

The Gold Mountain Of Rae

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:738
Nilai: 5
Nama Author: atika rizkiyana

Putri cantik kerajaan yang bernama Khanina itu memiliki kemampuan mengubah batu menjadi emas pada saat ia dalam keadaan bahagia. Kemampuan Putri Khanina tersebut membuat sang ayah ketakutan akan sesuatu yang menimpanya.
Kemudian Khanina menikah dan menjadi Ratu di kerajaan suaminya. Banyak permasalahan yang menimpanya selama berada di Kerajaan itu, sehingga ia harus menolong suaminya dengan kekuatan yang ia miliki. Namun malang menimpanya. Saat ia mengubah bebatuan menjadi emas, ada seorang yang melihatnya. Masalahpun semakin berat, ia dan suaminya dituduh berkhianat dan harus dipenjara, dan ia harus melarikan anaknya Mahiya yang juga memiliki kemampuan yang sama ke hutan gunung dan terus berada disana hingga akhirnya Mahiya menikah dan memiliki anak bernama Rae. Bebatuan di gunung itupun banyak yang berubah menjadi emas. Rae dan gunung emas menjadi incaran para pengkhianat kerajaan. Apa yang terjadi pada mereka selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atika rizkiyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Kakek Diaru saat pertama bertemu istrinya Khanina

“Pagi ini sangat indah, kakek.. apa engkau mau ke taman ?.. biar aku yang menyorongkan kursi rodamu” ucap Rae.

Kakek Diaru tersenyum dan berkata, “terima kasih sayangku, semenjak kamu disini, aku menjadi lebih bahagia. Kakek tidak tau penyakit apa yang ada di tubuhku, aku hanya tahu.. ketika nenekmu Khanina meninggal, aku tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apapun, bahkan ketika aku bangun tidur kemudian ingin duduk pun aku tidak bisa melakukannya sendiri, aku hanya terbaring dan lemas seakan banyak timbunan batu yang menghimpit tubuhku, dan akuoun ingin sekali pergi ke taman, tapi aku tidak mau kesana. Karena aku pasti ingat dengan Khanina dan ibumu Putri Mahiya” terdengar suara kakek yang semakin berat dan kemudian ia menangis.

Melihat kakeknya menangis, Rae merasa bersalah.

“Maafkan aku, kakek.. aku membuatmu sedih.. aku tidak bermaksud...,” lalu kakek menyela

“Tidak apa-apa Rae, kakek hanya merindukan mereka.. sangat- sangat merindukannya”

Rae menggenggam tangan kakek yang saat itu sedang terbaring di tempat tidurnya. Kemudian Rae mengalihkan pembicaraan untuk menghibur kakek Diaru.

“Kakek, ceritakan padaku.. bagaimana kakek bisa bertemu dan menikah dengan nenekku. Nenekku pasti sangat cantik, walaupun aku tak pernah bertemu dengannya, tapi aku tau wajah ibuku.. ibuku bilang dia mirip dengan ibunya Ratu Khanina”

Mengingat hal itu, kakek lalu tertawa dan mengatakan “jadi menurutmu, aku jelek.. sehingga kamu sebenarnya ingin bertanya.. kenapa nenek mau dengan ku ? Haahh.. apa benar begitu?.. lalu kakek dan Rae tertawa bersama.

“Baiklah sayang.. akan aku ceritakan. Aku melihat Khanina pertama kali ketika ia bersama ayahnya Raja Seraya dan ibunya mengunjungi kerajaan kami. Kala itu, Khanina masih gadis kecil. Ayahku sangat menyukai Khanina kecil. Hubungannya dengan Raja Seraya pun sangat baik. Lalu ayahku langsung meminta Khanina menjadi menantunya. Beberapa tahun kemudian, datang utusan Raja Seraya dengan sebuah surat yang menyatakan bahwa mereka telah siap menerimaku untuk menjadi menantu di kerajaan itu.”

Rae menyela “apa yang kakek rasakan saat itu?”..

“tentu saja aku sangat bahagia, karena juga menyukainya. Dia begitu cantik dan anggun. Dia begitu lembut dan sopan. Kau tau Rae, saat aku menatapnya, maka ia akan tertunduk malu”.. terlihat mata yang berbinar dari wajah kakek menceritakan hal itu.

“dan.. bagaimana perasaan kakek ketika menikah dengannya ?” tanya Rae penasaran.

“Aku benar-benar bahagia yang luar biasa, Rae. Kau tau, gaun pengantinnya sangat indah dan dia terlihat sangat cantik, aku hampir tak berkedip melihatnya”. Merekapun tertawa bersama.

Bahagia yang bercampur sedih kala kakek menceritakannya membuat Rae sungguh tak tega dengan kondisi yang menimpa kakek saat ini.

“kakek sebenarnya sehat, namun ia begitu terpukul dengan keadaan ini sehingga kondisinya seperti ini, jiwanya begitu terguncang yang membuat fisiknya begitu lemah. Aku akan membantu kakek untuk kembali sehat dan menyemangati jiwanya agar ia kembali pulih” gumam Rae dalam hatinya.

Setelah menghela napas panjang, lalu kakek terdiam dan termenung. Raut wajahnya pun berubah. Kakek kembali menceritakan istrinya Khanina. “Kau tau Rae, ketika ia meninggal dunia, aku seperti ingin juga ikut bersamanya. Aku sangat mencintainya.” Lalu kakek terdiam dan kembali berkata “dan kekuatannya terhadap batu yang diubahnya menjadi emas seketika menghilang. Batu-batu emas itu kembali menjadi batu gunung dan sungai seperti awalnya. Emas di ruangan harta kerajaan kembali menjadi batu biasa.”

Mendengar cerita kakek, Rae sangat terkejut. Raut wajah Rae berubah. Dia kembali bertanya, “maksud kakek, ketika nenek Khanina meninggal, batu-batu emas itu berubah menjadi batu biasa ?..” ucap Rae, seketika ia panik.

“benar Rae..” jawab kakek Diaru.

“batu itu takkan berubah jika nenek Khanina masih hidup” tanya Rae untuk menegaskan kembali.

“iya Rae, jika nenekmu masih hidup, maka batu itu masih menjadi emas” jawab kakek.

Seketika Rae berdiri, dia memalingkan wajahnya dari kakek ke arah jendela kamar itu. Ia sangat terkejut dan wajahnya menjadi pucat. Ia menjauh dan membelakangi kakek berjalan menuju jendela. Kemudian, ia mengambil dua batu emas berukuran kecil dari saku baju bagian dalam jubahnya.

Saat ia melihat batu emas itu, Rae sangat terkejut, ia gemetar lalu menangis tersedu.

“Ada apa Rae... ? .. Rae.. lihat aku, kenapa Rae ? Tanya kakek penasaran.

Lalu Rae berjalan mendatangi kakek di tempat tidur sambil menunjukkan dua batu emas yang di genggamnya di telapak tangannya.

“Kakek... Ini batu emas dari ibuku, ia memberikan batu emas ini ketika kami bermain di hutan bersama ayah. Lalu ibu berkata, ‘Rae, simpanlah ini’ dan aku benar-benar menyimpannya dalam bajuku hingga saat ini” ucap Rae.

Melihat batu itu, kakek setengah berteriak “Mahiyaaa..., Mahiyaa...”

Kakek Diaru sangat histeris melihat dua batu itu. Batu emas itu belum berubah. Itu artinya, Putri Mahiya masih hidup.

“Kakek, aku mohon.. kakek harus semangat dan kembali sehat. Bantu aku memimpin kerajaan ini, agar aku bisa mencari ibuku Putri Mahiya. Dia masih hidup, kakek.. Aku harus menemukannya.” Ucap Rae.

Mereka berdua menangis, tak tau perasaan ini apa namanya. Antara sedih, bingung, haru, senang, bahagia atau apapun itu, yang jelas... tetesan air mata mereka menjadi luapan emosi yang sedang menghantam dada mereka saat itu.

“iya sayang, aku akan hidup demi putriku Mahiya. Aku masih punya kamu dan Mahiya. Aku berjanji aku akan segera kembali sehat untuk kalian, sayang”..

“Benar kakek, akupun berjanji, akan membawa kembali ibuku kesini. Kakek, aku mencintaimu” ucap Rae sambil menggenggam erat tangan kakek Diaru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Yuzuru03
Ada banyak emosi dalam cerita ini, aku suka sekali!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih Yuzu..
total 1 replies
Sterling
Mantap banget ceritanya!
atika rizkiyana: Alhamdulillah.. terima kasih..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!