NovelToon NovelToon
Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: bee aja

"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

syaratnya bikin lea bingung

sarapan di pagi hari dengan seseorang yang baru di kenal, bahkan mereka berciuman apakah itu layak di sebut cinta satu malam?pikir lea.

lea menikmati sarapan bersama felix, lea bukanlah orang yang kolot meminta kepastian karena seseorang telah menciumnya, namun ia bingung dengan dirinya sendiri, sehaus itukah dirinya dengan kasih sayang hingga dengan mudah menerima ciuman dari pria yang baru ia kenal.

"kita sekampus, tapi aku tidak pernah melihatmu" ucap felix sambil menatap lea yang tengah kebingungan dengan fikirannya sendiri.

"emm.. aku sangat sibuk, jadi wajar kalau kau tak tau aku" jawab lea.

"ohhh ya? kau sibuk apa?" tanya felix penasaran.

"aku mengajar less" jawab lea.

"benarkah?aku juga butuh guru less" ucap felix sambil memasang wajah imutnya.

"aku rasa.. aku akan kesulitan mengajarimu" ujar lea menutup wajah felix dengan tangannya.

bukanya kesal, felix malah menaruh tangan lea di pipinya.

"begitukah?" tanyanya dengan wajah manja sambil menggesek pipinya ke tangan lea.

"aishhh, berhenti memasang wajah seperti itu" ucap lea karena ia benar benar merasa gugup.

felix merasa gemas dengan wajah gugup lea, ia segera mengecup tangan lea.

"apa sihhh?" ujar lea malu malu.

Namun felix hanya tersenyum.

Skip.

selesai sarapan felix mengantar lea untuk pulang sebelum berangkat ke kampus, karena ada yang perlu ia bawa ke kampus.

melihat mobil mewah milik felix lea tau jika felix bukan orang sembarangan, mungkin felix hanya ingin bermain main dengannya.

Lea berfikir tidak mungkin seorang felix jatuh hati pada gadis biasa sepertinya, meski memiliki wajah cantik dengan tubuh yang sexy, lea berfikir dirinya memang sasaran empuk bagi pria pria seperti felix, namun ia tak boleh sampai lengah hingga menaruh hati padanya, karena itu tidak baik untuk dirinya.

sesampainya di depan apartemen, lea segera turun dari mobil felix.

"kau tinggal disini?" tanya felix sambil melihat gedung apartemen lea.

"iyaaa.. sampai nanti ya?" pamit lea segera pergi.

"ehhh tunggu?" ucap felix menahan tangan lea.

"ada apa?" tanya lea bingung.

"berikan nomormu? kau tidak boleh kabur" ucapan felix sambil memberikan ponselnya.

"kabur? kau pikir aku buronan?" ucap lea sambil terkekeh dan memberikan nomornya pada felix.

"kau harus tanggung jawab, karena mengambil first kissku" ucap felix.

"itu juga firstku, kita kan sudah impas" sahut lea.

"pokoknya harus tanggung jawab, aku tidak akan melepaskanmu" ucap felix sambil mengedipkan sebelah matanya sebelum pergi.

"astaga, terserah kau lahhh aku mau masuk dulu" ucap lea segera masuk ke dalam gedung apartemennya.

felix hanya tersenyum, lalu ia segera menutup kaca mobilnya dan segera pergi.

sesampainya di apartemen, ia langsung menuju kamar dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

"felix.. siapa dia? kenapa aku mudah sekali luluh padanya" ucap lea sambil memejamkan kedua matanya.

ting..tung!

lea sontak tersadar dari lamunannya, ia segera bangun dari tempat tidur untuk melihat siapa yang memencet bell.

"mathias?" ucap lea ketika membuka pintu.

"kenapa kau terkejut begitu?" tanya Mathias heran.

"tidak kok" jawab lea segera menyuruhnya untuk segera masuk.

"aku sudah menghubungimu dari tadi, tapi kau tidak menjawab" ucap Mathias kesal.

"ohh iya.. aku pelupa sekali, aku harus sering sering mengecek ponsel" ucap lea merasa bersalah.

"kau mau berangkat ke kampus?" tanya mathias.

"iya sebentar lagi" jawab lea.

"kau sudah sarapan?" tanya mathias.

"sudah kok, kau sendiri?" tanya lea.

"iya sudah, siap siap gih sana kita berangkat bareng" suruh Mathias.

"iya sebentar, aku mau ambil tas dulu" ucap lea bergegas ke kamarnya untuk mengambil tas.

mereka berangkat bersama menuju kampus, mathias tengah menyetir dan disampingnya lea tengah terdiam sambil menatap ke arah luar jendela.

"kamu sibuk banget kemarin" ucap Mathias tiba tiba.

lea pun menoleh ke arah mathias.

"iyaa, aku banyak tugas.. bisa ga ya kita lessnya seminggu 3 kali aja?" ucap lea tiba tiba.

"kalo kamu bener bener kewalahan, kamu ga perlu ngajar aku les" ucap Mathias.

"yahh kok gitu sihh? kamu kan tau aku butuh banget kerjaan, kamu bisa kurangin gajiku.. yahh? Plisss banget?" ucap lea sambil memohon dengan menatap mathias dengan serius.

"kamu ga perlu ngajar aku less lagi" ucap mathias menoleh ke arah lea sebentar.

lea seketika membulatkan matanya dengan sempurna karena terkejut dengan ucapan mathias barusan.

"mana bisa kaya gitu" ucap lea panik.

"kenapa ga bisa?" tanya Mathias menoleh ke arah lea.

"kamu marah ya? Aku bener bener.." ucapan lea terpotong.

"aku tetep kasi kamu uang seperti biasa" ucap mathias seketika membuat lea benar benar terkejut.

"gimana?" tanya lea merasa bingung.

"kamu ga perlu ngajar aku les tiap hari dan aku akan tetep kasi kamu uang tiap bulan" ucap mathias.

"kamu serius?" tanya lea tidak mengerti.

"emang keliatan bercanda ya?" tanya mathias.

"Mathias! makasi banget" ucap lea merasa senang lalu reflek langsung memeluk lengan mathias.

Mathias sontak jadi tegang karena lea tiba tiba memeluknya.

"tapi ada syaratnya" ucap Mathias serius.

"apa?" tanya lea.

"kamu tau kan.. ga ada yang gratis di dunia ini" ucap Mathias.

"iya... lalu?" tanya lea.

Yang tadinya lea senang kini raut wajahnya tiba tiba berubah menjadi tegang.

"kamu harus lakuin apapun yang aku mau" ucap Mathias membuat lea seketika bergidik ngeri.

lea terdiam menatap mathias.

"kamu... ga nyuruh aku.. bunuh orang kan?" tanya lea merasa gugup.

seketika mathias terdiam, membuat lea semakin gugup.

....

"ahahaha... apa sihhh, kamu pikir aku apaan coba" jawab Mathias tertawa mendengar apa yang lea katakan.

"teruss apa dong?" tanya lea dengan polos.

"ga gitu juga kali lea" ucap mathias benar benar tak habis fikir dengan apa yang lea katakan.

skip.

sesampainya di kampus mereka berjalan ke kelas masing masing.

lea terdiam di kursinya sambil menunggu dosen yang belum datang, ia masih saja memikirkan apa yang mathias katakan di dalam mobil.

"hai lea?" sapa nicolas yang baru saja datang tengah menarik kursi untuk duduk di samping lea.

"haii" jawab lea segera tersenyum.

pelajaran segera di mulai karena dosen sudah datang memasuki kelas.

lea terlihat kurang semangat hari ini, dan nicolas menyadari itu karena lea terus memainkan pulpennya selama kelas berlangsung.

skip.

selesai kelas lea juga masih diam di kursinya.

"ada apa?" tanya nicolas heran dengan sikap lea yang tidak seperti biasanya.

"ah.. engga kok" jawab lea gugup.

"aku duluan ya.. aku ada pertandingan basket" pamit nicolas

"ohh ya? dimana?" tanya lea.

"di lapangan, kamu mau nonton?" ajak nicolas.

"iyaaa, aku bosen banget nihh" jawab lea.

"ya udah hayuk?" ajak nicolas.

lea buru buru merapikan buku bukunya dan memasukannya kedalam tas, lalu ia mengikuti Nicolas pergi ke lapangan.

1
Hazel Nolasco
Jalan ceritanya keren abis.
bee saja: trimksi kk🥰
total 1 replies
Luke fon Fabre
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
bee saja: baik kk😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!