Cristabelle, gadis berusia 20 tahun yang terjebak dalam lingkaran kehidupan seorang mafia bernama Martin Knight. Dia yang begitu polos tiba-tiba di paksa untuk tinggal di kediaman sang mafia setelah di jebak oleh seseorang. Cristabelle yang notabennya adalah seorang gadis lemah nan polos berubah menjadi seorang gadis berdarah dingin di bawah didikan Martin. Sang mafia mengajarinya cara untuk membunuh, bahkan memintanya untuk melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang telah menyakiti keluarganya.
Martin Knight, mafia yang begitu di takuti dalam dunia hitam mendadak terpesona pada Cristabelle yang malam itu tertangkap basah ingin meracuninya. Sebenarnya Martin tahu kalau gadis ini bukan pelakunya. Namun dia berpura-pura mengukuhkan tuduhan itu untuk menjerat Cristabelle. Bukan tanpa alasan Martin melakukan hal tersebut, karena di balik kejadian ini ada sebuah rahasia besar yang Martin sembunyikan. Dia menunggu waktu yang tepat untuk meledakkan bom yang tertanam di diri Cristabelle. Hingga pada akhirnya Martin dan Cristabelle menjadi sepasang kekasih yang begitu terkenal dengan sebutan si lotus putih. Julukan ini sebenarnya di tujukan untuk Cristabelle, karena dia adalah sesosok gadis berwajah peri namun berhati iblis. Martin berhasil membentuk Cristabelle menjadi seorang gadis yang cukup di takuti di dunia hitam.
Bagaimanakah perjalanan cinta mereka berdua? Rahasia apa yang di sembunyikan oleh Martin??
Novel ini hanya berdasarkan khayalan Lotus Putih saja. Mohon untuk tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar. Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotus Putih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Mesum?
Martin mengelus pelan pipi gadisnya yang masih terlelap. Dia tersenyum, bahagia karena Cristabelle masih memegang teguh pendiriannya yang ingin menuntut balas atas kematian kedua orangtuanya sepuluh tahun silam. Yah, meskipun harus Martin mengakui kalau mentalnya masih naik-turun, tapi setidaknya gadis ini tidak menyerah. Bahkan saat Cristabelle bertemu dengan Deon, gadis ini sama sekali tidak terlihat takut. Itu menjadi nilai plus di mata Martin dimana dia akan semakin menyayangi Cristabelle.
"Sabel, cepatlah tumbuh besar supaya aku bisa segera memilikimu. Rasanya benar-benar sangat menyiksa ketika harus menyukaimu secara diam-diam seperti ini. Sebenarnya bisa saja aku langsung menandaimu saat ini juga, tapi aku tidak ingin kau menyebutku sebagai pedofil yang suka memangsa gadis muda sepertimu. Aku ingin kita melakukannya karena suka sama suka, bukan karena paksaan. Tapi kenapa kau bebal sekali dengan perasaanmu? Memangnya kau tidak bisa merasakan ya betapa besar rasa cinta yang ku pendam khusus untukmu? Aku bahkan rela berpuasa selama bertahun-tahun hanya demi mensterilkan semua bagian tubuhku dari sentuhan para wanita di luaran sana. Apa kau tidak merasa kasihan pada nasib anak buahku, hm?" gumam Martin meratapi juniornya yang tak kunjung berbuka puasa.
Seandainya Cristabelle ataupun Noran mendengar gumaman Martin, bisa di pastikan mereka akan langsung muntah darah. Entah di lihat dari segimananya bentuk perasaan Martin semenjak Cristabelle berada di rumah ini. Jelas-jelas mafia itu selalu saja menekan Cristabelle dengan berbagai macam ancaman mengerikan yang membuatnya gemetar ketakutan. Sungguh, cara Martin mencintai Cristabelle sangat aneh. Jika orang lain mengetahuinya mereka pasti akan mengolok-olok mafia tersebut. Karena nyatanya Martin hanya garang dalam berbisnis dan menjadi pemimpin, namun sangat tulalit dalam masalah percintaan. Apalagi menghadapi Cristabelle yang masih polos dan tak tahu apapun.
"Tuan Kriston, terima kasih kau sudah memberiku gadis seistimewa Cristabelle. Dan untukmu Nyonya Meldis, terima kasih banyak sudah melahirkan gadis secantik putrimu. Aku janji akan menjaga Cristabelle dengan segenap jiwa dan ragaku. Tapi tolong bantu aku untuk menyadarkannya kalau aku sangat mencintainya. Putri kalian sangat tidak peka, dia bahkan tidak merasa terpesona sedikitpun padaku. Aku tidak berdaya Tuan Kriston, Nyonya Meldis. Tolong kirimkan bala bantuan dari atas langit untuk menyadarkan Cristabelle. Kalian berdua adalah orang baik, Tuhan pasti mau berbaik hati pada kalian bukan?" gumam Martin lagi dengan ucapan yang mulai melantur.
Merasa ada yang mengusik tidurnya, mata Cristabelle pun perlahan-lahan terbuka. Dia tertegun ketika mendapati wajah tampan yang berada tepat di atas wajahnya. Martin yang sedang berandai-andai tidak menyadari kalau Cristabelle sudah bangun. Pikirannya sibuk berkelana membayangkan seandainya benar orangtua Cristabelle datang dan membawa puluhan malaikat untuk mencuci otaknya Cristabelle agar jatuh cinta padanya. Karena pikiran nyeleneh tersebut tanpa sadar Martin tertawa. Dia terperanjat kaget ketika mendengar suara serak dari gadis yang sedang dia khayalkan.
"Tuan, apa yang sedang kau lakukan di kamarku?" tanya Cristabelle pelan.
Jika saja yang sedang duduk di sampingnya bukanlah Martin, ingin rasanya Cristabelle menendang pria ini agar menjauh darinya. Bisa-bisanya mafia ini berada di dalam kamarnya dalam kondisi tangan yang bertengger di bagian pipi. Tidak dosa kan kalau Cristabelle menganggap Martin seorang pria mesum? Sungguh keterlaluan.
"Menurutmu apa?" sahut Martin balik bertanya.
Untuk menutupi kegugupannya, Martin sesegera mungkin memasang wajah datar. Dia tidak ingin ketahuan sedang mengagumi dan membayangkan hal-hal panas bersama gadisnya. Akan sangat memalukan jika Cristabelle sampai tahu kalau Martin diam-diam begitu memujanya. Namun karena rasa gengsinya yang begitu besar, Martin dengan sengaja bersikap dingin nan ketus untuk menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya. Sakit memang, tapi itu sudah menjadi pilihannya sendiri. Martin ingin Cristabelle-lah yang mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu, bukan dirinya.
"Kau, ini kan kamarku. Bukan, maksudku ini adalah kamar milikmu, tapi kan aku yang tidur disini. Dan-dan bagaimana caranya kau bisa masuk kemari? Semalam aku sudah mengunci pintunya, jangan-jangan kau...
"Sembarangan!" sembur Martin ketus. "Apa kau bermaksud mengataiku pria mesum yang diam-diam masuk ke kamar seorang gadis? Kau gila ya! Aku tidak serendah itu asal kau tahu!.
Cristabelle mengerjapkan mata. Dia sedikit kaget mendengar suara Martin yang cukup keras.
"K-kalau memang benar begitu bisakah tuan memberitahuku bagaimana caranya bisa masuk ke dalam kamar ini? Aku tahu kalau aku ini adalah seorang tahanan, tapi aku bukanlah gadis yang tidak baik. Aku bukan j*lang yang bisa di pakai untuk memuaskan nafsu. Jika tuan pernah berfikiran seperti itu, lebih baik bunuh aku saja. Aku lebih memilih mati daripada harus menyerahkan kesucianku pada pria yang bukan suamiku. Di hukum pancung pun aku tetap tidak akan sudi untuk melakukannya. Maaf jika kata-kataku menyinggung perasaanmu, tuan. Aku hanya ingin menegaskan saja kalau aku adalah gadis baik-baik. Almarhum Ayah dan Ibuku selalu mendidik agar menjadi perempuan yang terhormat. Dan aku tidak mau membuat mereka kecewa meskipun sekarang Ayah dan Ibu sudah tinggal di surga. Sekali lagi aku minta maaf tuan!" ucap Cristabelle tegas tanpa merasa takut seperti biasanya.
Untuk beberapa saat Martin tertegun mendengar ketegasan Cristabelle dalam mempertahakan kesuciannya. Sedetik kemudian dia tersenyum samar. Gadisnya sangat luar biasa. Dia merasa sangat terhormat dengan cara Cristabelle melindungi kesuciannya sebagai seorang gadis.
"Aku sama sekali tidak tersinggung. Sabel, kau mempunyai pendirian yang sangat bagus. Pertahankan!" puji Martin dengan raut wajah yang begitu puas. "Dan kalau kau masih penasaran kenapa aku bisa ada di kamar ini, jawabannya adalah karena ini sudah waktunya berlatih. Para pelayan sudah sejak dini hari tadi mencoba membangunkanmu, tapi kau sepertinya tidur terlalu lelap. Dan aku, aku sebagai tuan rumah sudah pasti memiliki kunci cadangan untuk membuka pintu kamar ini. Sampai disini paham?.
'Alasannya cukup masuk akal. Tapi kenapa Martin harus membelai-belai wajahku ya tadi? Ah sudahlah, akan panjang urusannya jika aku kembali mendebat masalah ini. Lebih baik sekarang aku segera bersiap untuk melaksanakan pelatihan. Menjadi kuat adalah yang terpenting di banding dengan mempertanyakan alasan kenapa dia menyentuhku saat sedang tertidur. Ayo Cristabelle, semangat. Jadilah kuat untuk membalas mereka-mereka yang sudah merenggut nyawa Ayah dan Ibumu. Semangat!!.
"Terima kasih untuk jawabannya, Tuan Martin. Dan maaf, bisakah kau keluar terlebih dahulu?? Ak-aku mau mandi" ucap Cristabelle sambil menahan malu.
"Kenapa aku harus keluar? Kau kan mandinya di dalam kamar mandi, bukan di atas kasur. Apa urusannya denganku?" sahut Martin kemudian merebahkan diri di sebelah Cristabelle yang sedang tercengang. "Aku tahu kalau aku ini tampan, tapi tidak perlu lah menatapku sampai seperti itu!.
"Haaa......
Martin terkekeh.
"Pergilah. Aku akan keluar sebelum kau selesai membersihkan diri. Setelah bersiap, segera turun ke ruang makan. Aku akan menunggumu disana!.
Dengan masih was-was Cristabelle akhirnya bergerak turun dari ranjang. Dia lalu melangkah perlahan kearah kamar mandi, berbalik lagi untuk menatap Martin yang sedang berbaring sambil memejamkan mata.
"Sudah aku bilang kalau aku tidak tertarik dengan dadamu yang rata itu. Jadi kau tidak perlu merasa cemas kalau aku akan menyusulmu masuk ke dalam kamar mandi!" usir Martin sambil menahan tawa.
"Sungguh kau tidak akan melakukan apapun padaku?" tanya Cristabelle masih curiga.
"Aku sih tidak keberatan untuk memandikanmu. Bagaimana, apa kau tertarik??.
Brraaakkkkk
"Hahahahaha...."
Martin tertawa kencang ketika mendengar pintu kamar mandi di tutup dengan sangat keras. Sambil menahan keinginannya yang ingin ikut masuk kesana, Martin akhirnya memutuskan untuk keluar. Dia bisa mati karena birahi jika sampai melihat Cristabelle keluar dalam kondisi tubuh yang basah. Memikirkannya saja langsung membuat junior Martin mencuat tegak.
"Sialan, kenapa kau harus berdiri sekarang sih? Kau masih harus bersabar bung, sarangmu masih belum siap untuk kau kunjungi" ucap Martin lirih sembari menahan rasa ngilu di bagian bawah tubuhnya.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
🌴 VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA
🌴 LIKE
🌴 KOMEN
🌴 RATE BINTANG LIMA
dan dengan siapa
kutanya kapan upnya
kau tak menjawabnya
apakah kau disana
sudah menghapus nya
kita disini nunggu sangat lah lama
udah hampir 2 tahun menghilang ?