NovelToon NovelToon
Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Ditikung Kaka Tiri Dipinang Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nur silawati

Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 sudah diusir balik lagi.

"Ihhh..Enak saja gue harus membayar kebutuhan gue!! seperti biasanya saja. lu yang membiayai semua kebutuhan keluarga."ucap Ira, tidak tahu malu..Ardi sebagai suami hanya diam saja, tidak ada otoritasnya sama sekali sebagai kepala rumah tangga.

"Siapa lu yang harus gua biaya hidupnya? selama ini gua membantu keperluan rumah tangga karena bokap gua belum mendapatkan pekerjaan. dan sementara warung peninggalan nyokap gue dihabisin sama nyokap lu. kalau sampai 1 jam dari sekarang lu tidak angkat kaki dari rumah gue jangan salahkan gue kalau ngusir lu secara kasar." ucap Lina penuh penekanan.

"Bukannya ini rumah ibunya Ira,kamu dan Bapak mu yang menumpang disini ."jawab Ardi..Lina tertawa ngakak.

"Hahahaha lu tuli banget ya? Sudah gue jelaskan,ini rumah Emak gue hasil emak gue kerja di Hongkong.. bawa bini lu pergi dari rumah gue nggak tahu malu numpang di rumah orang." Ardi hanya bisa menggelengkan kepala melihat Lina yang sudah berubah 180 derajat.

Muka Ardi merah padam,menahan malu dan marah.Rasa-rasanya Ardi ingin sekali melakban mulut Lina supaya berhenti bicara..

"Bodo Amat! gue tetap mau tinggal dirumah ini!! gue ,mau keluar dari rumah ini..Asalkan Lu belikan rumah baru buah gue..."setelah mengucapkan permintaannya,Ira lalu pergi meninggalkan ruang tamu itu, tangannya menarik pergelangan tangan Ardi suaminya..

Laki-laki hanya modal napasnya saja itu.mengekor dibelakang sang istri...

Tiba di depan kamar,Ira memasukkan anak kunci.Pintu tidak bisa dibuka,Pak Bandi dan Lina tersenyum sinis melihat kepanikan pasangan pengantin baru itu.

"Kok tidak bisa dibuka pintu kamar gue? Lu ganti ya kuncinya??"bentak Ira, Ardi ikutan gusar badannya cukup lelah satu Minggu ini pontang painting sana sini. Tidak kejelasan hidup mau tinggal dimana.

"Ini rumah gue! Jadi, hak-hak gue mau mengunci kamar yang ada di rumah ini!! mau gue jadikan apa kek itu kamar hak gue Bukan hak lu.Sono lu pergi ke rumah mertua lu almarhumah ,emak gue tidak akan ikhlas dan ridho, rumah hasil keringat beliau bekerja ditempatin,oleh manusia tidak tahu diri seperti lu berdua!!" sarkas Alina.

Karena sudah tidak ada lagi yang mau dibahas..Alina berpamitan pada bapaknya untuk,masuk ke dalam kamarnya Lina hari ini pulang menepati janjinya pada bapaknya. Sedangkan ibu tirinya sudah terlebih dahulu meninggalkan ruang tamu..

Alina malas lama-lama melihat muka Ira, apalagi Ardi yang tidak punya harga diri sebagai laki-laki.

Ira  mengamuk sejadi-jadinya karena tidak bisa masuk ke dalam kamar. Sementara Ardi benar-benar laki-laki tidak berguna, dia tidak melakukan apa-apa hanya diam terpaku di tempat.

"anakmu semakin tua semakin menjadi-jadi sikapnya Hamidah. Apa perlu saya menjatuhkan talak kepada mu? Supaya kalian pergi dari sini. Pikir dong pakai logika, Apa pantas Ira dan Ardi tinggal di sini. Sementara ada anak gadisku  juga tinggal di rumah yang sama, walaupun Lina itu kost waktu-waktu iya pasti pulang ke rumah ini. Apalagi di antara mereka hubungannya tidak baik, Jika kamu tidak bisa mengatasi anakmu, aku akan mengambil tindakan. Aku tidak akan pernah membiarkan anakku terluka lagi, cukup sudah dia berkorban untuk keluarga."ucap Pak Bandi tegas! Matanya merah menahan amarah, ia sangat kesal dengan Ardi yang tidak melakukan apa-apa.

"jangan sembarangan berucap pak. jangan terlalu kejam, biarkan mereka tidur malam ini di rumah ini.besok Ibu akan membujuk mereka untuk pulang ke rumah besan."jawab Hamidah, ia pun sangat gusar dengan sikap Ira yang sangat keras kepala. ia Juga kesal dengan Ardi kenapa tidak ada tindakan mengajak Ira pulang ke rumahnya.

"Anakmu itu benar-benar benalu! Mau tinggal di rumah ini.Tapi tidak mau mengeluarkan uang sepeser pun, padahal itu buat kebutuhan dia sendiri Mau enaknya saja. Sudah punya suami juga Masih pengen gratisan.Cepet sana suruh mereka pulang ke rumah orangtuanya Ardi. Jangan sampai Ardi Saya hajar disini, kalau kamu nggak bertindak.. biar saya yang bertindak , saya seret mereka keluar dari rumah ini."Bandi benar-benar tidak habis pikir dengan dengan Ardi yang tidak punya malu.

"Ada ya??laki-laki model seperti itu. Aku benar-benar bersyukur Ardi itu tidak jadi dengan putriku. Alhamdulillah banget, tidak bisa dibayangkan jika anakku jadi menikah dengan laki-laki yang nggak tahu diri itu."lanjut Pak Subandi..

Hamidah sangat geram sekali, dengan Ira..Ia  keluar kamar menghampiri Anak dan menantunya tersebut, dengan muka marah.

"Ardi!! Kamu jangan diam aja jadi laki-laki, bertindak lah ,Ira itu sudah kamu nikahi. Jadi semua tanggung jawab kamu paham. Bawa dia ke rumahmu, kalau tidak cari kontrakan malam ini kalian pulang dulu ke rumah orang tuamu Ardi. Kamu dari tadi diam saja seperti bukan laki-laki. Dan kamu Ira jangan teriak-teriak seperti orang gila, malu sama tetangga."muka Ardi merah menahan malu, menahan marah semua rasa jadi satu.. Ardi  benar-benar menyesal telah menikahi Ira. Ternyata tidak punya apa-apa kecuali ijazah manajemen sarjana S1 nya yang belum digunakan untuk mencari uang.

Pasangan yang sangat ideal sama-sama tidak tahu malu dan tidak tahu diri.

Lina sudah tidak peduli dengan keadaan di luar sana, yang jelas kedua pengantin baru itu tidak masuk ke dalam kamar yang ada dirumahnya.

Alina tidak nyaman, Jika ada laki-laki yang bukan muhrimnya tinggal satu atap dengannya.. apalagi laki-laki itu pernah mengisi hatinya dan hari-harinya bertahun-tahun. Ini bukan perkara cemburu lagi, tapi lebih menjaga harga diri... Dan martabat seorang perempuan.

Dengan bujuk rayu Hamidah, dan janji-janji surga yang Ia janjikan.. Akhirnya pasangan pengantin baru itu meninggalkan rumah besar milik Alina.

Sebelum adzan subuh Alina sudah bangun, ia mengintip di balik pintu kamarnya memastikan jika kedua pasangan benalu itu tidak ada di rumahnya. Dan benar-benar sudah perg udah di rumahnya. Ia sangat yakin sekali, jika Hamidah sedang merencanakan sesuatu terhadap dirinya.

Alina sangat paham dan hafal, dengan sikap ibu tirinya itu, dia tidak akan mengalah dan pasrah begitu saja..Sebelum semua keinginannya tercapai.

Bu, Hamidah memang sedang merencanakan sesuatu ia ingin mencuri sertifikat rumah besar itu. Dan BPKB mobil.mobil itu dibeli hasil menjual isi toko milik  Halimah.

Alina lebih cerdas dan lebih cerdik,ia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh ibu tirinya.. maka dari itu semua surat sertifikat berharga ia simpan di tempat penyimpanan jasa dokumen..

Pagi ini,Alina berjibaku dengan kemacetan lalu lintas, dimana para buruh pabrik yang menuju kawasan industri itu, memperebutkan satu arah jalan saja.. karena jalan sebelah sedang diperbaiki alhasil kemacetan semakin parah.. setelah berjuang melewati macet, dengan nafas ngos-ngosan..

akhirnya Alena sampai juga di di pabrik di mana tempat dia mengais rezeki hampir 7 tahun lamanya dia bekerja, kurang 5 menit bel  tanda masuk berbunyi.. dan gerbang hampir ditutup oleh security..

Sesampainya dilantai dua..yang dikhususkan untuk para Staff..

gadis itu langsung. menyalakan komputernya, dan mengecek email -email dari supplier ia sedang mantau bahan baku yang ia order.. Lina sampai tidak sempat untuk sarapan pagi ini.

"Good morning anak perawanku."ucap Lili dan Gita.

"Good morning kakak-kakak tercinta kalian dari mana sih kakak-kakakku, dua hari tidak masuk kerja janjian ya? Mana tidak ada pesan dan kabar berita  heran!"gerutu Alina.

karyawan yang belum menikah di office udah 3 Alina, Zahra, dan Diana. yang lainnya sudah pada berumah tang.

mereka beda-beda divisi tapi masih satu ruangan besar. meja-meja dan komputer mereka berjejeran tidak ada sekat. Sehingga mereka mudah untuk berkomunikasi dan bercanda ria, saling meledek. Berdebat lalu baikkan. selalu mewarnai hari-hari mereka.

Alina sangat bahagia berada di tengah-tengah orang-orang hebat itu. Padahal dia hanya lulusan sekolah menengah atas, tapi karena ia cerdas dan beruntung, Alina dipilih oleh presiden direktur yang berkenegaraan Jepang untuk menempati posisi staf purchasing.

"Mbak Gita kan cuti Lina. Kalau Mbak Lili ada kepulauan mendadak, kamu kan sudah dinfo jika kami tidak masuk."jawab Gita.

"Entahlah mungkin aku lupa maklum banyak pikiran.."jawab Alina sekenanya saja.

"Bagaimana dinner malam itu?? Seperti apa pria misterius yang baik hati itu anak gadisku?"tanya Gita menggoda Alina..

Mendengar pertanyaan kedua temannya tersebut Lina mencibir

"Halah kalian berdua! Sok-sokan bertanya? Padahal ngikutin aku diam-diam ngintip aku kan?? ngaku nggak??"Lili dan Gita saling pandang dan tertawa ngakak.

"Wakaka wakaka.Kamu dukun banget sih? Bisa nebak tepat begitu. Tahu saja kalau kami ngikutin."seru Gita,dan di sambut anggukan oleh lili.

"Baristanya kasih tahu aku,ia melihat kalian itu mengintip di balik layar. aku diberi tahunya pas aku sudah mau pulang."jawab Alina santai, serumit apapun masalahnya di rumah jika sudah sampai tempat kerjaan. Semua beban berkurang yang ada canda tawa, saling ngeledek.Alina sangat bersyukur dan bangga dengan dirinya sendiri bisa berada bersama orang-orang baik.

Sementara itu pasangan pengantin yang akhirnya tidur di kediaman Ardi.

Semalam suntuk Ira, tidak bisa memejamkan matanya. Dia tidak biasa tidur di kasur yang sangat tipis dan hanya memakai kipas angin..

Sementara di rumah besar milik Alina, kamarnya begitu besar kasurnya empuk pakai AC.. dan semua biayanya Alina yang mengcovernya.

Ira bak ratu sejagat, saat tinggal di rumah besar milik Alina.

1
Nur Hafidah
semangat alina buktikan kamu memang bisa dibanggakan
Nur Hafidah
semoga berjodah ya alina sama evan
Nur Hafidah
mundur saja zahra,cari yang lain yang direstui oleh semua keluarganya
Nur Hafidah
Berarati alina orang kaya ding ya,ai arsi matanya sliwer keknya,malah nikahin si ira
Nur Hafidah
semoga berjodoh ya evan
Nur Hafidah
hamidah tidak rahu malu
Sella Rahmantoni
semoga suka dengan ceritanya, dan semoga menjadi inspirasi untuk para pembaca.
Sella Rahmantoni
selamat membaca semoga suka dengan ceritanya🙏
Nur Hafidah
jangan-jangan itu jodoh lina
Sella Rahmantoni: Terima kasih sudah membaca ceritaku kakak
total 1 replies
pEyt
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Sella Rahmantoni: terima kasih sudah membaca kaka
total 1 replies
Anrai Dela Cruz
Buat gak bisa berhenti baca!
Sella Rahmantoni: terima kasih kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!