NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Mencari Keberadaan Keluarga

"Jadi apa keperluan daddy datang menemuiku di Mansion? Sepertinya ada masalah serius." Ujar Raffaele.

Keith mengangguk, membenarkan apa yang baru saja diucapkan Raffaele. Pria paruh baya itu memijat pelipisnya. Tampak sekali sedang banyak masalah.

"Ada masalah serius di markas kita yang berada di Puglia. Daddy sudah mencoba untuk mengatasinya, tapi tetap saja kita bisnis gelap hampir ketahuan." Ujar Keith.

Raffaele menegakkan badannya. Pria itu paling tidak suka jika pekerjaannya berjalan tidak lancar apalagi sampai gagal. Kegagalan tidak pernah ada di kamus Raffaele. Menurut pria tersebut, hanya akan ada sebuah keberhasilan yang menyertainya. Semua pemikiran itu karena ia sama sekali belum pernah merasakan kegagalan selain menjaga keluarganya.

"Hampir ketahuan? Apa para polisi sedang mengintai pergerakan kita saat ini Dad?" Tanya Raffaele. Rahang pria tersebut mengeras.

"Iya, sampai saat ini para polisi masih sering terlihat mengintai markas kita yang berada di Puglia. Karena itulah Daddy minta kamu untuk beberapa waktu ini ke sana. Dan selesaikan semuanya dengan baik. Daddy tau kemampuan kamu putraku." Balas Keith.

Raffaele tampak berpikir sejenak. Ia dirundung kebimbangan. Jika ia pergi ke Puglia, untuk menyelesaikan masalah di sana. Maka ia harus meninggalkan wanita kecil itu di Mansion ini. Tadi saja wanita tersebut sudah berani kabur darinya. Jika ia tinggal begitu saja, pasti dia memiliki kesempatan untuk pergi lagi.

Tidak!

Raffaele tidak akan membiarkan itu terjadi. Tapi ia juga harus ke Puglia. Sebagai pemimpin ia harus menyelesaikan masalah ini dengan bersih sampai para polisi tidak ada yang mencium bisnis gelapnya ini.

"Kamu memikirkan apa Raffaele? Sepertinya berat sekali kamu mau meninggalkan tempat ini." Ujar Keith menyindir putra angkatnya.

"Bukan begitu Dad. Tadi wanita itu kabur, dan jika Raffaele tinggal ke Puglia takutnya dia kembali kabur. Dan aku yakin waktu penyesalan masalah di sana tidak hanya satu atau dua hari. Mungkin bisa sampai satu minggu baru terselesaikan." Jawab Raffaele.

"Kenapa harus bingung? Jika kamu tidak ingin dia kabur, bawa saja dia ke sana." Kata Keith.

Kening Raffaele bertaut. Usulan dari ayah angkatnya tersebut tidak ada salahnya. Lebih baik ia bawa saja Valeria ke sana. Dan di sana nanti ia bisa melancarkan aksinya juga untuk wanita itu. Akan sangat menarik sekali sepertinya jika memberikan sebuah hukuman di sana.

Valeria mulai tersadar dari pingsan. Ia meringis saat berusaha bangun dari tidurnya dan merasakan badannya yang sangat terasa perih.

Dapat dirinya lihat, kulit badannya banyak sekali bekas cambukan. Dan ini sangat menyakitkan. Pria itu benar-benar seorang monster. Bahkan mungkin lebih dari seorang monster.

"Nona Valeria sudah sadar?" Suara Gilbert terdengar. Pria itu baru saja memasuki kamar tuannya. Di tangannya terdapat sebuah nampan berisi makanan dan segelas air minum.

"Silakan dimakan nona. Karena sebentar lagi kita akan melakukan perjalanan ke luar kota." Kata Gilbert.

"Mau kemana? Apa tuanmu itu berencana untuk membebaskanku pada akhirnya?" Secercah harapan begitu terlihat dari manik mata wanita muda itu.

Gilbert tersenyum melihatnya. Ini kali pertamanya ia bisa melihat, mata cantik milik tawanan tuannya ini terlihat berbinar. Tapi sayangnya ia harus mematikan binar di mata Valeria lagi.

"Maaf nona, bukan itu. Tapi tuan Raffaele akan membawa nona Valeria ke Puglia." Ucap Gilbert.

"Puglia? Untuk apa ke sana? Aku hanya ingin bebas dari sini bebas dari tuanmu itu!" Ujar Valeria.

Bertepatan dengan itu, Raffaele masuk juga ke dalam kamarnya. Meminta Gilbert keluar meninggalkan dirinya dan Valeria di kamarnya ini.

Tanpa disuruh dua kali, Gilbert lantas melangkahkan kakinya keluar ruangan. Raffaele mendekati mainannya. Mainan di sini adalah Valeria.

"Sudah kubilang, kamu itu tidak akan pernah bisa lepas dari jeratanku ini. Kamu akan menjadi budak ku selamanya." Ujar Raffaele.

Raffaele menatap nampan di meja kecil samping ranjang. Mengambil piring itu, lalu menyodorkannya pada Valeria.

"Makan! Jangan sampai kamu pingsan lagi nanti. Kita akan ada perjalanan ke Puglia dan kamu harus ikut." Titah Raffaele.

"Aku tidak mau ikut!" Tolak Valeria.

Menimbulkan sebuah cengkraman di rahang wanita itu mengerat.

"Oh...kamu masih kurang ya dengan hukumanmu tadi? Masih ingin tambah yang lebih lagi? Berani sekali kamu sering membangkang!" Raffaele mulai tersulut emosi.

Pria itu mulai melepas kancing kemejanya satu persatu. Valeria langsung paham dengan aksi pria di hadapannya ini. Sikap waspada langsung Valeria lakukan. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan meringkuk. Kepalanya juga menggeleng, berusaha menolak Raffaele.

"Apa yang mau kamu lindungi? Semua yang ada di dirimu ini adalah milikku." Ujar Raffaele tersenyum miring.

"Tidak! Kamu bukan siapa-siapa ku jadi tidak ada hak atas diriku!" Bentak Valeria.

Gelak tawa Raffaele semakin menjadi. Gelak tawa yang sangat merendahkan harga diri Valeria. Karena dengan sekali tarikan, pria tersebut langsung bisa mengendalikan Valeria. Mengunci kedua tangan wanita tersebut pada atas kepalanya.

"Sakit brengs*k!" Umpat Valeria.

"Mulutmu ini bisa mengumpat juga rupanya. Aku semakin ingin memakannya saja." Ujar Raffaele, yang awalnya jemarinya mengusap bibir ranum Valeria. Kini pria tersebut sudah berhasil menyesap, dan mengulum bibir tersebut.

Gerakan yang penuh dan menuntut. Tangan yang tiba-tiba sudah diikat dengan dasi Raffaele, membuat Valeria tak bisa melakukan perlawanan lagi.

Ia hanya bisa kembali menangis saat lagi-lagi Raffaele melepas semua pakaiannya. Dan melancarkan aksinya. Melakukan penyatuan lagi dan lagi di tengah luka ditubuhnya masih belum kering.

...****...

Sudah dua hari Brian melakukan pencarian keberadaan kedua orang tuanya dan sang adik perempuannya. Ia mendapatkan kabar kondisi keluarganya sehari setelah adiknya itu kembali dari berkunjung ke rumahnya di Prancis.

Perasaan pilu dan kesedihan ia sangat rasakan. Didampingi sang istri, ia kini terduduk di ruang tamu rumah kedua orang tuanya yang penampakan sangat berantakan.

Yang dapat ia lihat, ini semua bukan ulah orang biasa. Ini amat sangat profesional. Sampai untuk mencari keberadaan keluarganya saja ia tidak bisa menemukannya.

"Kemana kalian sekarang?" Sebuah helaan napas panjang dan berat dikeluarkan oleh Brian.

Di sampingnya, Ines mengusap punggung sang suami. Menenangkannya, namun ia juga tidak bisa seratus persen membuat suaminya tersebut tenang.

"Apa perlu aku telepon Papa ku, sayang? Siapa tau dia bisa membantu kita." Ujar Ines.

Brian menatapnya sejenak. Ada kekecewaan di mata suaminya itu. Sedih sekali Ines rasanya melihat sang suami yang tak ada semangatnya sama sekali.

"Aku sudah meminta bantuan ke Papa kamu, sayang. Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan sama sekali atas hasil penyelidikannya." Balas Brian.

"Siapa kira-kira yang melakukan semua ini? Bahkan sekelas Papa saja tidak bisa menemukan pelakunya." Kata Ines. Ia ikut marah keluarga suaminya dibuat menghilang seperti ini.

1
Putri Sahara
lanjut thor
partini
kalau sampai bisa kabur dan bibi membantu nya ,wah bisa di eksekusi kamu bisa
Mia Camelia
lanjut thor😁
Risnanyabudi
aku rasa Raffaele itu hnya dimanfaatkan oleh Daddy angkat nya papinya mungkin dibunuh sama Daddy angkat Raffaele 🙄klo kebenaranya terungkap pasti bakal nyesel tu raffaele
TRI FAA
lanjut thorr
partini
setalah kabur semoga Rafael stres karena sudah ada rasa di hati nya biar nyesek orang ko jaharaaa sekali
Raquel Leal Sánchez
Wahhh!!
lord ivan
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Dear_Dream
Jalan ceritanya bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!