seli yang merupakan wartawan muda yang baru saja bergabung dengan sebuah media yang baru saja melebarkan sayapnya di dunia digital mempunyai sebuah kesempatan untuk mempublikasikan berita tentang sebuah kapal angkatan laut yang baru beberapa bulan di gunakan sebagai kapal angkatan laut yang dapat melintasi beberapa negara dan kapal tersebut hanya bisa bersandar di beberapa pelabuhan saja dan biasanya kapal tersebut hanya bersandar enam bulan sampai satu tahun sekali ke tempat-tempat tertentu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akmil
Tampak sang jenderal langsung menyerahkan ponselnya untuk dilihat oleh sang kapten tentang data pribadi dan identitas orang tua Seli sontak saja kapten terbelalak melihat data yang ada di ponsel tersebut "Reno oh astaga tidak mungkin bagaimana bisa anaknya sudah sebesar itu bukanya dulu dia sangat patah hati karena pacarnya pernah aku rebut dan akhirnya saat setelah selesai pendidikan Akmil entahlah dia pindah tugas ke mana." ucap sang kapten "apa kau tidak tau dia kan saat masuk Akmil baru akan berusia 18 tahun sehingga dia lulus saat usia 21 tahun dan gara-gara dirimu dia setuju untuk menikah dengan pilihan orang tuanya jadi dia menikah di usia 21 tahun dia menikah secara adat di kampung tapi setelah masa tugasnya selesai baru dia menikah resmi sekarang umur kita sudah 42 tahun astaga dosa apa dirimu dulu kau merebut wanita yang dia cintai sekarang kau merebut putri yang sangat dia cintai entah ada karma apa di antara kalian berdua ." ucap sang jenderal
tampak raut wajah sang kapten terlihat penuh beban "Oh astaga apa yang harus aku lakukan jadi bagaimana ini pasti dia sudah mendapatkan berita bahwa putrinya hilang karena sepertinya anak itu tidak diketahui keberadaannya sebaiknya kita duluan yang menghubunginya agar dia tidak berpikir bahwa aku telah menculik putrinya." ucap sang kapten, kau benar baiklah kau yang menghubunginya aku tak ingin Dia mengira aku ikut terlibat dengan apa yang terjadi." ucap sang jenderal, apa kau gila tidak mungkin aku yang akan menghubunginya dia akan langsung menutup panggilan telepon itu Dan mungkin saja dia akan memblokir nomorku." ucap sang jenderal tak bertulang lama tatapan keduanya beralih kepada Raka apalagi tak ada yang mengetahui identitas Raka bahwa dia adalah keponakan dari sang kapten karena harus ada seseorang yang berbicara terlebih dahulu untuk mengatur semuanya agar mereka bisa bertemu dan menyelesaikan semua persoalan dengan saling berhadapan dengan kepala dingin tapi jika mereka berbicara lewat panggilan telepon itu akan sulit apalagi kadang jaringan kurang bagus itu bisa menimbulkan salah paham tampak Raka bingung melihat tatapan kedua orang itu membuatnya merinding seketika tapi sesaat kemudian keduanya langsung memanggilnya dalam hati Raka untuk saja mereka adalah atasanku jika tidak aku pasti sudah lama kabur tampak Raka yang sudah berada di hadapan keduanya
"Raka kami mempunyai tugas untukmu kau harus mengabari orang tua Selly dan kau tahu pasti bahwa orang yang kau hubungi saat ini adalah salah satu atasan yang bekerja di kementerian kau harus bisa membuatnya datang kemari dan bilang saja untuk sementara bahwa Seli dalam keadaan baik-baik saja dan dia ingin dijemput tapi kau jangan pernah mengatakan apapun tentang yang terjadi di sini." sang jenderal, tampak Raka sedikit bingung kenapa bukan mereka berdua saja yang menghubungi ayah Selly bukankah itu lebih baik tapi mengapa bukan kapten atau jenderal saja yang menghubungi orang tua Sely kan dengan begitu pasti akan lebih mudah berkomunikasi dengan baik karena sudah saling mengenal." ucapan, "atasan mu selalu benar Dan kau tidak boleh bertanya apapun tentang keputusan atasanmu." ucap sang kapten tidak ingin basa-basi dia harus segera mempersiapkan mentalnya untuk bertemu dengan orang tua Seli apalagi cerita masa lalu mereka sangat mempengaruhi hal ini
jangan lupa like, comment dan hadiahnya