NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 13

Mora hanya bisa tersenyum kecut saja. Perlahan tubuhnya mundur untuk memberi celah bagi karyawan yang akan mendapatkan penjelasan dari Adam.

Karena ekspresi senyuman masam dari Mora membuat Asher terkekeh. Ia memberikan permen kepada Mora, permen tamarin.

“Nih untukmu,” katanya.

Mora menerimanya. Langsung saja ia membuka bungkus permen tersebut, tapi bibirnya terus saja cemberut sembari sesekali menghela napas panjang.

Setiap tingkah Mora selalu saja Asher perhatikan. Bahkan kini Mora sudah memasukkan permen tersebut kedalam mulutnya.

“Permen ini masam. Sama halnya seperti perkataan Tuan Adam,” bisik Mora kepada Asher.

Asher sudah bekerja sebagai asisten pribadi Adam selama 6 tahun. Sama sekali ia tidak pernah menjelekkan Adam dengan siapapun.

Kali ini Asher sedikit terkejut. Karena Mora yang baru saja bekerja satu hari sudah berani mengatai-ngatai Adam dari belakang.

“Tidak baik bicara seperti itu soal Tuan, Mora,” Asher tetap saja menyangkal.

Sedangkan Mora hanya memutar bola matanya saja. “Tidak seharusnya aku bergosip denganmu. Karena kau sama saja sepertinya,” bisik Mora lagi.

Karena merasa jika Adam maupun Asher sama saja maka Mora memilih menjauh saja. Ia menunggu rapat tersebut di pojokkan sembari menunggu segala perintah Adam selanjutnya.

~15 Menit Kemudian..

Akhirnya rapat panjang tersebut selesai juga. Kini bersama dengan Adam, Mora kembali ke ruangannya.

Hari sudah mau malam. Pekerjaan yang melelahkan juga sudah selesai, hanya saja Mora sedikit bingung melihat Adam yang malah kembali duduk di bangku kerjanya.

“Tuan, tidak pulang?” tanya Mora disela keheningan tersebut.

Adam menatap Mora sebentar. Lalu kembali membuka laptopnya, ia juga terlihat sibuk dengan berbagai dokumen yang harus segera ia tandatangani.

“Tidak. Aku ingin lembur. Kalau kau ingin pulang, silahkan. Kau tidak wajib ikut lembur denganku.”

Perkataan Adam barusan seolah ada celah bagi Mora. Jika Adam lembur itu pertanda hanya ada mereka berdua saja sepanjang malam menunggu segala pekerjaan selesai nanti.

“Ah mana mungkin aku membiarkan kau sendiri mengerjakan semua ini, Tuan. Tidak mungkin, semua harus kita kerjakan sama-sama.”

Ucapan Mora diabaikan saja oleh Adam. “Jadi kau mau lembur juga?” tanyanya memastikan.

“Iya, Tuan. Aku akan memeriksa beberapa dokumen untukmu,” Mora mengambil beberapa dokumen dari meja Adam lalu membawanya menuju meja kerja.

Sama sekali Adam tidak menghentikan niat Mora. Membiarkan saja wanita itu mau melakukan apa, yang terpenting itu semua masih berdasarkan pekerjaan.

“Tuan, ini makan malamnya,” Asher tiba-tiba masuk. “Sekalian punya Mora juga. Aku harus kembali cepat, Tuan.”

“Tidak apa, kembalilah. Ada Mora yang membantuku, kau tenang saja,” Adam tersenyum penuh arti pada Asher yang selalu saja ia percaya.

“Baiklah, Tuan.”

Asher mulai melangkah untuk pergi. Tapi sebelum itu Asher menuju meja kerja Mora, dari saku celananya Asher mengeluarkan beberapa makanan manis.

“Ini untukmu. Agar tidak mudah mengantuk selama lembur,” jelasnya.

Kedua mata Mora terus saja mengerjap tidak menyangka. Ia mendongak menatap Asher bingung, sedari awal bekerja Asher selalu saja baik padanya.

“Terima kasih,” ucap Mora disertai senyuman manisnya.

Asher mengangguk saja lalu melangkah pergi. Kepergiannya terus saja diperhatikan oleh Mora sampai tidak terlihat lagi.

Lalu Mora tersenyum tipis pada susu rasa strawberry yang Asher beri untuknya. Ia menikmati susu tersebut sembari fokus pada laptopnya.

Kalau ada makanan manis maka Mora akan lebih semangat melakukan sesuatu. Hal sederhana seperti itu tentang wanita saja dapat Asher pahami dengan baik.

“Dia memang pria yang peka,” Mora memuji Asher yang sudah entah kemana.

Disaat menoleh kearah Adam, Mora benar-benar terkejut karena tatapan penuh menyelidiki dari pria itu.

“Jadi kau dan Asher berpacaran sekarang?” tanyanya.

Seolah paling peduli saja. Padahal Adam hanya sedikit terganggu dengan interaksi murahan antara Mora dan asistennya. Sedikit mengganggu pandangannya.

“Tidak, Tuan. Jelas aku bukanlah….”

“Tipe Asher bukanlah wanita sepertimu. Sama sekali bukan, sadarlah,” selanya.

Sampai Mora sendiri terdiam. Jelas ia akan mengatakan jika sama sekali bukanlah tipe Asher, eh malah sudah disela oleh Adam yang maha benar.

“Aku sadar, Tuan. Lagian Asher juga bukanlah tipeku, Aku malah menyukai pria seperti….” Mora menggantungkan ucapannya sembari tersenyum penuh arti pada Adam yang menatapnya tajam.

“Seperti apa?”

“Sepertimu.”

Jawaban singkat dari Mora berhasil membuat Adam terdiam sebentar. Disela keheningan tersebut keduanya saling pandang satu sama lain tanpa ada yang berbicara sedikitpun.

“Wanita gila,” ucap Adam dengan nada sinisnya.

Mora malah tertawa kecil. Ia bangkit dan melangkah menuju Adam, setiap tatapannya penuh mendominasi seolah-olah yakin sekali jika kali ini Adam akan mengalihkan fokus semuanya padanya.

“Salahnya… aku terlambat, kau malah sudah memiliki istri, Tuan,” kata Mora dengan raut wajah sedihnya.

Adam berdecak. “Lalu… apa kau berencana mau merebut aku dari istriku?”

“Tentu. Memang itu yang akan aku lakukan, Tuan Adam.”

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!