seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.
apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.
setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?
rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.
kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.
namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
thirteen
Kini giliran ayah nya yang mendengarkan Nava bercerita tentang gimana tadi di sekolah, dan serunya nonton demo eskul yang membuat Nava bingung harus memilih yang mana, namun Paskibra sangat menarik perhatian nya tapi dia masih berfikir untuk mengikuti nya.
namun ayah dan mamah nya mendukung saja jika bagi Nava baik ya mereka membolehkan asal jangan membahayakan dia saja, jika itu membuat dia bersemangat sekolah mereka akan mendukung dan mengizinkan.
namun kakak nya malah meakuti nakuti Nava katanya hitam lah, trus segala macam dia ucapa kan membuat Nava bingung saja kadang kakak nya malah menghasut untuk mengikuti band saja.
atau mengikuti Marching Band saja karna dia dulu alumni Marching Band di sekolah nya, dan agar adik nya itu mewarisi seperti dia jadi dia malah menghasut pikiran Nava.
"ayah Nava lagi seneng nih"ucap Nava, sambil nyender pada pundak ayah nya yang sedang bermain ps sehingga ayah menoleh melihat putri nya itu dan mengelus rambut nya
"seneng kenapa, sini cerita"pinta ayah nya pada Nava yang masih menyender padanya
"kelas Nava menang tadi lomba yel yel"excited Nava
"wah...hebat dong"puji ayah
"iya, kan yah" bangga Nava
"dan tadi juga demo eskul"cerita Nava
"terus?"tanya ayah
"Nava bingung mau masuk mana, Paskibra tadi bagus banget ayah Nava suka sama penampilan mereka, tapi juga band kerena ayah apalagi main gitar listrik, tapi eskul nari juga bagus ayah apalagi marching band" ucap panjang lebar Nava sambil memikirkan akan masuk yang mana
"mau nya, yang mana kamu?"tanya ayah memastikan
"semua aja kalo gitu"suruh kakak nya
"jangan dong, nanti jadwal nya ada bareng" bantah mamah membuat Nava yang bingung pun diam saja
"abis nya, dia bingung mah"tunjuk Zevan pada Nava yang masih anteng nyender pada ayah
"gak boleh gitu, cari yang aman aja yah sayang"suruh mamah, sambil menyuapi buah melon yang sudah di kupas pada Nava
"iya, jangan membahayakan kesehatan sayang"balas ayah, Nava masih fokus mengunyah buah nya sambil berpikir
"mau mah "pinta Zevan ingin di suapi juga seperti Nava
"ambil sendiri sana"larang Nava menjauhkan tanga mamah nya, yang akan menyuapi Zevan mamah yang melihat itu menggelengkan kepala dengan kelakuan mereka
"satu aja plis"mohon Zevan
"no, ga boleh"larang Nava
"pelit amat"kesel Zevan
"bodo amat "Nava dengan mengunyah buah kembali yang di suapi mamah nya, saat Nava lengah tidak melihat Zevan buru buru mengambil buah satu dari piring nya, mamah yang lihat itu was was takut Nava lihat dan mengamuk
"apa ya.... kira kira"pikir Nava yang kembali nyender pada ayah nya
"ikut band aja, suara kamu cukup bagus"suruh kakak nya
"ga ah, gamau cadel gabisa r nya" ragu dengan suara nya
"ga boleh gitu.... sayang" ucap ayah yang tidak terima bahwa anak nya itu insecure karna tidak bisa menyebut huruf r
"marahin aja ayah"ledek Zevan fokus bermain ps
"jangan dong kamu pasti bisa Nava" ucap mamah menyuapi Nava kembali
"ga, gamau" Nava
"yaudah masuk marching band aja, ikutin jejak kakak dulu" suruh Zevan
"gimana ya"Pikir Nava
"ga, ah gamau sama kaya kakak" ucap nava
"kenapa?"tanya Zevan bingung
"nanti....keliatan banget adik kakak nya" ucap Nava yang membuat lainya menatap nya heran kan memang mereka adik kakak
"maksudnya, gamau sama terus kaya kakak" jelas Nava melihat wajah mereka yang terheran dengan jawab nya tadi
"kan emang adik aku"kesal Zevan
"tapi ga semua harus sama kaya kakak ih"balas kesal Nava
"terus, mau nya apa tuan putri yang terhormat"pasrah Zevan
"mau nari cuman gabisa selentur itu pasti bakal kaya robot"ucap Nava, bingung dan Zevan mendengar itu mengangguk memang benar pikir nya
"apa ya "pikir dia
"yaudah ga mau ikut apa apa deh"jawaban akhir Nava
"loh, kenapa?"tanya ayah heran
"gapapa, gamau aja hhe"Nava sambil mengunyah buah
"biar aktif disekola minimal ikut 1 aja dek" suruh Zevan
"ya deh, nanti di pikirin lagi"Nava
mereka mengakhiri percakapan bersama itu dan pergi istirahat, Nava sebelum itu menyiapkan jadwal pelajaran yang baru saja resmi di berikan setelah masa MPLS nya selesai kini dia akan belajar dengan banyak mata pelajaran dibandingkan waktu dia MPLS..
bakal banyak kegiatan yang melakukan praktek, dan akan banyak belajar tentang pelayanan bisnis nanti nya dia akan sangat mempelajari jurusan itu dimulai dari nanti senin.
besok adalah hari libur yaitu weekend, dia akan berencana pergi olahraga lari dengan sang kakaknya itu karna kakak nya libur juga bekerja dan mengajak nava berolahraga bersama.
morning
......................
sesuai ucapan mereka kini Nava dan Zevan sedang sarapan untuk mengisi tenaga buat berolahraga nanti, mereka sudah siap dengan baju olahraga mereka yang Zevan mengenakan celana pendek dengan jaket nya tidak lupa topi dan sepatu, sementara juga Nava dengan memakai rok pendek dan baju lengan pendek namun memakai jaket bewarna abu, dan Zevan bewarna hitam serta nava mengikat rambut nya dan memakai topi serasi seperti Zevan bewarna hitam sedikit ada coklat itu.
mereka seperti pasangan saja, namun senarnya mereka adalah adik kakak yang menikmati hari weekend nya dengan olahraga walaupun....sedikit males pikir Nava kalo saja kakak nya tidak memaksa nya dia mana mungkin mau.
kini mereka sedang pemanasan sebelum berangkat untuk berolahraga ditemani mamah nya yang menonton mereka sedang pemanasan itu
"semangat! ya anak anak mamah"ucap mamah menyemangati mereka apalagi anak gadis nya itu yang sedikit cemberut
"iya mah"jawab Zevan sambil melirik Nava yang sedang pemanasan
"nanti ga bakal nyesel deh kakak jamin" ucap Zevan pada Nava, dan Nava hanya melirik nya sekilas dan melanjutkan pemanasan nya walaupun malas namun pemanasan itu harus benar agar tidak terjadi cedera nanti nya fikir Nava
dia tidak melupakan earphone nya itu untuk mendengarkan musik menemani dia berlari nanti nya agar dia tidak terganggu dengan sekitar nya.
kini mereka pamit untuk pergi berolahraga mereka mulai berlari pelan menikmati pagi hari, dan mendengarkan musik masing masing namun Zevan juga harus menjaga Nava agar tidak terkena kendaraan yang lewat.
banyak pasang mata yang tertuju pada mereka namun mereka tidak menyadari karna fokus berlari, kedua kakak beradik itu memang cukup menarik bagi orang lain dengan paras wajah yang cantik juga tampan warna kulit yang putih seperti salju itu apalagi si gadis manis yang menjadi cuci mata cowok yang melewat nya, jarang pasang mata yang tidak melihat mereka namun..... saat akan menggoda atau menyapa nava mereka sudah dapat melototan dari Zevan yang disamping Nava membuat mereka mengurungkan niat nya kembali sungguh kakak posesif memang.
Zevan juga tidak kalah menarik dari Nava, banyak juga para cewek apalagi ibu ibu yang ingin menjodohkan nya dengan anak perempuan nya juga cewek yang masih jomblo, siapa yang tidak mau dengan Zevan yang tampan gagah idaman para cewek incaran ibu ibu untuk anak nya.